Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 05 November 2014

MENENGOK KEKAYAAN DI DALAM TAMAN BUKIT BARISAN SELATAN



Bertemu Rafflesia dalam TNBBS


Antusias menikmati rangkaian kegiatan Festival Teluk Semaka di hari ketiga tetap terlihat dari wajah wajah setiap personal dalam team. Terlebih ada beberapa wajah wajah yang baru saja datang bergabung dan datang di malam hari sebelumnya.
Mengunjungi Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah jadwal tour kami selanjutnya masih dalam rangkaian Festival Teluk Semaka ke 7. Sebuah rangkaian yang menurut saya sangat lengkap. Ada tour Alami, ada gelaran budaya dan upacara adat istiadat dan di lanjutkan dengan penelusuran langsung ke TNBBS.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan taman nasional yang di tujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatera beserta kekayaan alam hayati yang di miliki. Bukit Barisan Selatan – menurut Wikipedia, dinyatakan sebagai Cagar Alam Suaka Margasatwa pada tahun 1935 dan menjadi Taman Nasional pada tahun 1985. Luas taman pada awalnya 356.800 hektare. Tapi saat ini luas taman di hitung menggunakan GIS kurang lebih ; 324.000 Ha. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terletak di ujung wilayah barat daya Sumatera. 70 persen dari taman termasuk dalam administrasi wilayah kabupaten Lampung Barat dan kabupaten Tanggamus (Provinsi Lampung), sedangkan sisa wilayah lainnya masuk dalam teritori wilayah Kaur – Provinsi Bengkulu dan juga Provinsi Sumatera Selatan.  Masih menurut data dari Wikipedia, TNBBS yang selain memiliki beberapa hutan dataran rendah juga kaya akan keanekaragaman hayati dan merupakan tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia, yakni Gajah Sumatera, Badak Sumatera dan Harimau Sumatera dimana populasi ketiganya makin menurun saat ini.

Kantung Semar

Rafflesia Arnoldi
 
Siang itu, dalam keriangan ingin melihat secara langsung kekayaan flora fauna dalam hutan tropis Bukit Barisan Selatan, saya dan team melaju dalam bis menuju Taman Bukit Barisan Selatan. Sebelum tiba di TNBBS kami di suguhi panorama indah nan alami yang terbentang luas memikat mata. Landscape hijau pepohonan dengan bukit bukit menjulang bagai hiasan antara desa desa yang menyuguhkan rumah rumah panggung khas masyarakat Lampung di beberapa bagian. Melihat aktivitas warga desa dari dalam bis menjadi keindahan tersendiri. Di sela perjalanan yang kemudian menanjak melalui tanjakan Sedayu yang terkenal curam kami pun di hibur oleh anggunnya pepohonan dan view view yang tampak membentang dari atas bukit yang kami lalui. Terlihat pula tampilan Teluk Semaka dan mepesona dari atas bukit dimana bis melaju terus hingga membelah kesunyian bukit. Tiba di sebuah titik kami menikmati panorama dengan photo bersama.
Sebelum masuk dalam kawasan TNBBS, Panitia melapor sejenak ke sebuah kantor pengelolaan TNBBS. Mengingat masuk kedalam kawasan Taman Nasional tidak boleh sembarangan. Harus ada izin agar bisa di damping dan dengan harapan tidak merusak ekosistem yang ada di dalam TNBBS.
Tak lama berselang, bis yang kami tumpangi berhenti di sebuah gapura yang terbuat dari bebatuan dengan sebuah gang cukup luas menjrok kebagian dalam di kanan jalan. Saya pribadi kerap melalui rute ini ketika dulu berpetualang ke Bengkulu dan juga Pesisir Barat. Dan saya baru tahu ternyata dari gapura batu tersebutlah akses masuk kedalam sebuah base camp yang bertuliskan penangkaran Rhino Camp – Badak Sumatera. Di bagian dalam saya dan teman teman berpusat pada sebuah rumah panggung yang berfungsi sebagai sebuah kantor pengawas dari aktivitas hutan. Yang membuat kami antusias selanjutnya adalah dapat melihat langsung bentuk dari Bunga Rafflesia Arnoldi yang sangat terkenal itu. Lagi lagi saya di berdecak kagum dengan adanya bunga Refflesia tersebut. Tak hanya itu, tak jauh dari dua bunga Rafflesia yang mekar merah marron itu ada pula Bunga Rafflesia dalam kondisi kuncup berbentuk bulat bak bola. Berwarna coklat pekat tentu saja cikal bakal bunga rafflesia yang kelak mekar anggun tersebut memukau kami semua. Tak ragu kami mengabadikan moment tersebut. Bagi saya pribadi, ini kali pertama saya bertemu langsung dengan Rafflesia yang selama ini hanya saya simak dari layar kaca atau informasi buku dan media cetak.  Sebenarnya, selain Raflesia nan mempesona, suasana hutan hujan tropis di sekitar kami berada juga mengandung pesona yang tak kalah menariknya. Pohon pohon berdiri gagah, tegak perkasa dengan rimbunan dedaunan yang hijau menyegarkan mata dan fikiran. Belum lagi udara sejuk dan aroma lembab yang khas hutan hujan tropis asia begitu nyata di rasa. Saya sempat turun ke dasar jurang dimana terletak mata air yang terbagi dalam tiga kubangan nan jernih. Seperti biasa, tak sungkan buat saya untuk mencoba bening dan dinginnya air dengan membasuh muka dan meminum sepuasnya. Sorgawi.!!.
Setelah cukup lama berjibaku dalam suasana Rafflesia dan suasana hutan nan asri. Kami pun melanjutkan penelusuran Taman Bukit Barisan Selatan dengan melihat langsung ragam Flora selanjutnya.

bentuk kuncup Rafflesia
 
Tak jauh melangkah dari lokasi dimana Rafflesia tumbuh, kami menyusuri arah jalan aspal lalu kemudian masuk kedalam bagian hutan dengan jalan setapak. Dengan panduan petugas Balai Konservasi kami menyusuri bagian dalam dengan medan tanah yang cukup lembab. Beberapa kali saya terjerembab dalam kubangan air lembab yang tak begitu kasat mata. Okelah, nasib anak gunung gadungan. Hahahah. Sepanjang menuju hamparan tumbuhnya Kantung Semar, Bapak pemandu yang sangat sigap itu pun banyak bercerita dan menjelaskan beragam tumbuhan yang kami lewati. Mulai dari jenis Pohon sampai akar merah yang bila di tebas, air nya dapat di minum jika mengalami kehausan dalam hutan. Untuk hal ini , saya seperti dapat ilmu baru dari sang ahli hutan. Tak lama menyusuri rute jalan setapak berliku dan lembab, saya dan beberapa rekan tiba di sekumpulan tumbuhan Kantung Semar. Bapak petugas yang memandu kami pun menjelaskan keunikan dari Kantung Semar. Kantung Semar dalam posisi terbuka bisa menjerat serangga yang masuk kedalamnya, karena air yang ada di dalam kantung semar yang terbuka mengandung racun, begitupun jika manusia meminum air dalam kantung semar yang terbuka maka akan terkena racun. Tapi untuk Kantung Semar yang tertutup, air yang ada dalam kantung tidak mengandung racun dan dapat di minum karena mengandung khasiat obat.  saya dan beberapa rekan pun di persilakan untuk mencoba air yang ada dalam kantung semar yang tertutup tersebut. Rasanya ?, hambar seperti air embun.

arah menuju mata air

Bapak pemandu

salah satu jenis Jamur unik yang ada dalam TNBBS

rekan saya - Ade mencoba meminum air dari kantung Semar yang tertutup


Penelusuran melihat kantung semar harus segera di akhiri karena masuk kebagian area kantung semar harus bergantian dengan rekan rekan lain. Mengingat lokasi yang semput jadi tak memungkinkan jika 30 an orang masuk secara bersamaan. Saya dan teman teman yang telah selesai langsung mengabadikan diri di sepanjang jalan Taman Bukit Barisan Selatan Selatan.  Narsis memang jadi bagian dari perkumpulan team hore hore.
Sebelum mengakhiri Tour ke TNBBS, kami sempat mendatangi Sekolah Perikanan dan makan siang bersama disana. 

Selfie dalam Hutan

Menikmati Air dari Akar Merah sebelum meninggalkan TNBBS
 
Sungguh sebuah perjalanan tour yang sangat maksimal dirasa. Sebagai bagian dari undangan bersama beberapa personal pemilik akun twitter komunitas maupun bersonal dan blogger, saya merasa ini adalah privilege yang di dapat untuk kemudian kami suarakan sebagai sebuah upaya menjadi duta wisata yang sesungguhnya. Sama halnya sebuah kampanye dari Duta Wisata Indonesia ; Everyone is Tourism Ambassador – menjadi duta wisata dengan tugas menyebarluaskan informasi objek wisata menarik di daerah se-nusantara bukanlah menjadi tugas mereka mereka yang mengikuti ajang pemilihan duta wisata atau putra putri yang nampak di layar kaca dan mempesona di panggung pertunjukan saja, tetapi juga menjadi tugas seluruh element masyarakat di Indonesia. Tua, muda, ibu, bapak, anak – anak hingga remaja wajib hukumnya menjadi corong terdepan menyuarakan keindahan dan kekayaan alam Indonesia dengan beragam seni dan budaya luhur sebagai bagian dari warisan pendahulu negeri terdahulu.
Saya pribadi melihat upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus dengan melibatkan akun akun social media dan blogger adalah upaya baik – meski memang sebagian pihak mengatakan menjadi follower dari system yang di terapkan oleh Festival Krakatau, tak jadi soal. Mengikuti sesuatu yang baik niscaya akan menjadi baik. Banyak hal buruk pun di ikuti di negeri ini , toh – tetap juga di anggap baik. Sejatinya Pemerintah Daerah dapat terus berbenah. Bisa jadi kedepan bukan hanya Tanggamus yang dengan rendah hati menerima kehadiran pada penggiat Social Media dan Blogger dalam festival seni budaya dan pariwisata daerah. Dengan potensi seni budaya dan pariwisata yang tinggi dan beragam di setiap sudut Provinsi Lampung, sudah barang tentu Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri hanya sebagai pelaksana event daerah saja, tetapi juga harus ber-inovasi dan berbenah diri dalam mengemas dan mempromosikan potensi unggulan daerah. Festival Festival di daerah yang kerap di adakan dan menjadi kalender event tahunan daerah, tentu bukan saatnya lagi hanya sebagai penerapan dari ajang ceremonial semata, atau yang penting anggaran kegiatan terlaksana saja, tetapi juga harus memiliki nilai luhur terlebih menjadi bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat sekitar dimana Festival tersebut dilaksanakan. Karena keterlibatan masyarakat setempat dengan jajaran pemerintah yang bersinergi lah yang akan memperkuat nilai nilai seni budaya daerah tersebut.

Terima kasih saya untuk seluruh jajaran Panitia pelaksana dari gelaran Festival Teluk Semaka ke 7, Bang Elvan - Hanung Bramantio KW SUPER dan Panitia – panitia pendamping Sosmed yang super sabar, Terlebih bagi pak Kabid  DisPoraBudPar Tanggamus - Marhasan Samba yang rumahnya berkenan jadi Home Stay dan menerima ‘kegaduhan’ dari masing masing personal terutama saya yang super gaduh!!, Event Orginazer – Global Futurindo dan rekan rekan akun sosmed yang terlibat dalam event ini yang menjadikan rangkaian event jadi super seru dan penuh warna.  Kalian semua KECEHH CHEBOOOKK.!!!

4 komentar :

  1. Menikmati kekayaan Lampung sambil ditemani Mas Indra, superrr banget deh...

    BalasHapus
  2. nice galery story. Please visit my blog > http://wahid-biyobe.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. thanks mab Evi hehehehe semoga kita bertemu di next trip yaaaa

    siap mas Wahid

    BalasHapus

Scroll To Top