Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 29 Februari 2016

KETIKA LAMPUNG MAMPU BERJAYA DI PUTERI INDONESIA.



3 besar Puteri Indonesia 2016 - photo by akun Puteri Indonesia.

Pada 19 Februari 2016 lalu, Lampung bergaung di ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2016. Felicia Hwang berhasil mencatatkan diri sebagai Puteri Runner Up 1 (juara 2) dalam ajang tersebut sekaligus bergelar Puteri Intelegensia II  2016.
Sebagai personal, saya tidak mengenal begitu dekat sosok Felicia.  Hanya bertemu langsung kala usai memandu perayaan 50 tahun Bank Lampung di Novotel beberapa hari sebelum keberangkatannya jelang karantina Puteri Indonesia 2016.  Untuk keberhasilan Felicia, saya telah menyampaikan ucapan selamat secara langsung padanya, meski tidak memposting ucapan selamat tersebut di akun social media personal saya, mengingat menghindari anggapan miring dari pihak pihak yang nantinya akan menuduh saya cari perhatian atau numpang terkenal – walau saya sudah cukup dikenal tingkat kelurahan,hahahah.

Tulisan ini, saya rangkai tak lebih dari sebuah opini personal saya tanpa perlu kemudian diperdebatkan dan akhirnya jadi pemboikotan atas diri saya kelak. Hahahha.  Semoga tidak. Karena saya yakin tahun 2016 ini semua pihak sudah dapat berfikir jernih dan bersikap pandai. Amin.
Sebelum rangkaian kata mengurai panjang, berkenan kiranya saya simpulkan terlebih dahulu secara singkat apa itu Puteri Indonesia, berdasarkan akun resmi Puteri Indonesia.
Puteri Indonesia adalah kontes kecantikan di Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 1992 oleh Yayasan Puteri Indonesia yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo dan disponsori oleh perusahaan kosmetik Mustika Ratu.  Selanjutnya pemenang Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia atau duta bangsa pada kegiatan-kegiatan yang bertaraf Internasional dan ikut serta dalam memajukan komoditas-komoditas ekspor Indonesia, terutama seni, budaya dan pariwisata Indonesia. Puteri Indonesia juga melakukan berbagai aksi sosial ke daerah-daerah yang membutuhkan serta turut memberikan bantuan dan hiburan.

Sebelum kejayaan Felicia di tahun 2016 ini. Sosok gadis periang dan pintar bernama Laras Maranatha Tobing berhasil mengumandangkan Lampung di malam puncak perhelatan Puteri Indonesia 2015. Baik Laras maupun Felicia – dipilih mewakili Lampung dalam ajang Puteri Indonesia berdasarkan keputusan Yayasan Puteri Indonesia setelah mereka mengikuti sistem audisi terlebih dahulu di kantor Yayasan Puteri Indonesia, karena tidak ada ajang pemilihan Puteri Indonesia di Lampung.
Atas keberhasilan Laras. Saya, tentu bangga dan mengucap syukur atas pencapaian Laras kala itu, - mengingat Laras adalah juara 1 Muli Kota Bandar Lampung 2015. Meski kemudian ada beberapa pihak yang merasa saya mendompleng ketenaran atas keberhasilan Laras tersebut karena tidak terlibatnya saya secara langsung dalam persiapan dan pembekalan Laras jelang ke ajang Puteri Indonesia. Padahal, jika dirunut – Laras Maranatha bertemu saya di ajang Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung tahun 2015, lalu bersama peserta lainnya di tempa dalam ragam pembinaan dan pemantapan personal oleh keluarga besar Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung (IMKOBAL), ingat ya, oleh IMKOBAL – bukan saya pribadi. (siapalah diri ini.!!!). Nah, sampai pada titik ini sesungguhnya tidak salah jika saya turut bahagia atas capaian Laras, dan kemudian – kala itu,  turut posting ucapan selamat pada capaian Laras di media social saya.  Pertama – Laras Muli Kota Bandar Lampung yang memang telah saya jumpai sejak awal keterlibatannya dalam ajang pemilihan Muli Kota Bandar Lampung. Kedua, Laras dikenal pihak pihak personal dan agency hebat di provinsi Lampung pun karena Laras mewakili kota Bandar Lampung di ajang Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Provinsi Lampung. Meski dalam tahap persiapan saya memang menahan diri untuk tidak terlibat langsung karena menghormati pihak pihak dan agency agency yang sudah jauh lebih professional dibanding saya tersebut.
official photo shoot Felicia - photo by Yayasan Puteri Indonesia

 Saya, tidaklah begitu ahli di bidang  Beauty Pageants. Namun saya punya beberapa pengalaman mengawal proses acara dan atau menjadi bagian dari tahapan event Beauty Pageants meski hanya dalam tataran tingkat provinsi Lampung saja. Pemain Lokal.
Tahun 2012 saya menjadi pekerja (mohon dicatat ; saya sebagai Pekerja) dalam gelaran acara Pemilihan Puteri Indonesia wilayah Lampung. Kala itu acara digelar oleh EO Tamara Production – berdasarkan izin / license pelaksanaan dari Yayasan Puteri Indonesia yang berbayar dan berlaku per tahun bukan seumur hidup. Untuk sebuah pelaksanaan event Pemilihan Puteri Indonesia di provinsi Lampung, Tamara Production sukses besar dengan dukungan pihak terkait dan memperoleh animo ragam pihak – khususnya jajaran pelaku dunia entertain dan beauty pageants se Lampung. Jauh sebelum kiprah Tamara Production, telah ada beberapa EO yang melaksanakan perhelatan Puteri Indonesia Lampung dan terbilang cukup sukses untuk penyelenggaraannya.  Keterlibatan saya di tahun 2012 kala itu kemudian memunculkan protes keras dari para pihak termasuk agency agency terbaik di provinsi Lampung tersebut, lantaran diduga memiliki andil dalam menentukan juara yang kelak akan cenderung ke peserta peserta jebolan pemilihan Muli Kota. Padahal, jika pihak pihak dan agency terbaik di provinsi Lampung itu berkenan meluangkan berfikir jernih saja, tidaklah mungkin saya punya andil sejauh itu. Siapalah diri ini?. Hanya pekerja yang membantu karena dimintai bantuan saja. Tidak lebih!. Apalagi punya kuasa menentukan gelar juara. Hahahhaha.  Jelas jelas penjurian dilakukan langsung oleh pihak Yayasan Puteri Indonesia yang didatangkan khusus dari Jakarta.  Al hasil, Sisca Indah Pratiwi dinobatkan sebagai juara dan berhak bergelar Puteri Indonesia Lampung 2012/2013. Sisca beruntung. Sosok hoki. Jika saja agency di Lampung yang protes itu tidak menarik mundur anak anak didiknya dalam jajaran peserta, mungkin yang juara kala itu bukan Sisca.

 
Ibu Yustin Ficardo dan felicia serta Ibu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung
Photo bersama Felicia dengan Ibu Yustin Ficardo dan Ibu Kepala Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung seusai acara. Photo sumber Ist.


DUA HAL PENTING.

Oke, kita kembali lagi ke tahun 2015 dengan capaian Laras Maranatha yang luar biasa.
Menurut saya, menjadi yang terbaik dengan capaian cemerlang di ajang Puteri Indonesia tidaklah cukup hanya bermodal fisik cantik dari sang kontestan saja. Karena jika bicara cantik tentu semua yang terlibat sebagai peserta cantik cantik semua. Secara nyata, penilaian Puteri Indonesia bahkan acara acara Beauty Pageants lainnya menitikberatkan pada kriteria 3B ; Brain, Beauty and Behavior. Dalam pengamatan saya, ada dua hal khusus yang membuat seseorang berhasil di ajang pemilihan Puteri Indonesia. Pertama bahan bakunya dan Kedua dukungan pihak terkait.

Bahan baku yang saya maksud bagai sebuah Roti yang di jajakan toko toko roti. Mengapa kita bisa dengan mudah menentukan pilihan Roti di sebuah merek toko roti tertentu meski dengan harga jual mahal sekalipun? Tentu karena cita rasa. Cita rasa yang enak dan cocok dilidah tentu berasal dari bahan baku membuat roti hingga menghasilkan roti yang berkualitas. Meski roti dihias secantik mungkin jika bahan baku tidak berkualitas tetaplah bercita rasa rendah.
Nah, sosok personal yang dikirim ke ajang Puteri Indonesia tentu haruslah memiliki bahan baku yang berkualitas. Sebagai seorang pemangku gelar Puteri Indonesia, bahan baku tubuh yang ideal, berpenampilan menarik dengan tinggi badan sesuai ketentuan adalah syarat utama. Tidaklah mungkin badan cebol bantet jadi juara Puteri Indonesia. Bahan baku selanjutnya untuk jadi Puteri Indonesia ialah keindahan fisik ; dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kehalusan dan mulusnya kulit, tidak berjerawat, sehatnya rambut, gigi dan mata dengan tubuh yang sehat dan bugar secara keseluruhan. Kepandaian seseorang juga faktor utama bahan baku dalam kompetisi. Luasnya wawasan, pemahaman akan ragam persoalan lingkungan serta memiliki ide ide cemerlang terhadap permasalahan plus menguasai bahasa asing agar tidak jadi patung ketika berkompetisi di taraf international nantinya.  Setelah postur, keindahan fisik dan kepandaian yang memadai, jangan lupa bahwa ada sifat, sikap dan perilaku yang juga tak kalah penting dan harus memenuhi standar baik. Sosok Puteri Indonesia harus berhati bersih, memiliki perilaku yang menyenangkan, smiley face, bersikap empathy, sympathy dan enthusiasm selain aura kecantikan batiniah. Kesemua hal tersebut saya anggap sebagai bahan baku yang HARUS di miliki oleh seorang peserta sebagai syarat capaian cemerlang di ajang Beauty Pageants. Selain tentu dukungan dana yang memadai dari orang tua, kerabat atau sponsor untuk menyokong kebutuhan personal, make up, kostum, dan keperluan tampilan lainnya.

Berkaca dari sosok Felicia yang meraih capaian cemerlang tahun 2016, tak bisa di tapik bahwa mobal dasar – bahan baku seorang anak bernama Felicia sungguh memadai. Dengan postur tubuh yang ideal, keindahan fisik yang memesona dan tentu isi kepala yang tidak perlu diragukan sebagai alumni salah satu universitas terbaik di negeri singa. Yang paling utama, Felicia punya kerendahan hati dan kehangatan jiwa – saya merasakan langsung ketika kesan pertama bertemu dengannya seusai memandu acara 50 tahun Bank Lampung. Bahkan saya sempat mengemukakan firasat saya pada Felicia akan peluangnya masuk dalam 3 besar kala itu. Jauh sebelum Felicia, Laras , Sisca dan  banyak sosok sosok Puteri Lampung terbaik yang di kirim ke ajang Puteri Indonesia tetapi masih ditemukan ‘minus’ di satu atau dua sisi. Contoh – bahan baku fisik sudah baik, tetapi behavior nya minus. Ada yang behavior bagus, fisik oke eh, ternyata kurang smart. Ada yang udah smart, fisik oke, eh kelakuannya cenderung ‘liar’.Jadi semua saling berkaitan.

Marcia Margareta (2005) dan Felicia (2016) - photo collage by akun IG Ardan Koko
 Di tahun 2015, Laras mencatatkan dirinya dalam Top 5 Puteri Indonesia 2015 dan diganjar sebagai Runner Up 3. Untuk hal ini, saya berpendapat bahwa Laras bukan hanya sekedar beruntung. Tetapi merupakan gabungan dari bahan baku yang berkualitas, kesiapan diri, team work yang ‘mengemasnya’ tapi yang tidak bisa dipungkiri adanya keterlibatan Ibu Yustin Ficardo – First Lady provinsi Lampung yang tidak hanya sekedar mendukung melalui kata kata saja tetapi juga berkenan ‘turun gunung’ mengumpulkan dukungan yang meneguhkan.
Tahun 2015, adalah tahun pertama Lampung ‘menancapkan’ prestasi gemilang dalam gelaran Pemilihan Puteri Indonesia setelah sebelumnya tak pernah diperhitungkan oleh para pengamat Beauty Pageants. Bagaimana tidak, terakhir prestasi Lampung terwakili oleh gadis manis bertubuh jenjang bernama Marcia Margaretha – lulusan SMA BPK Penabur Bandar Lampung yang berkuliah di Ibukota, yang berhasil berada di Top 5 di tahun 2005. Setelah itu, ada banyak sosok sosok yang sebenarnya baik secara bahan baku tetapi minim dukungan dari pihak terkait. Pihak yang saya maksud adalah adanya keterlibatan Pemerintah Daerah dalam hal ini Istri dari Gubernur Lampung – ibu Yustin Ficardo.
Bukan sebuah sanjungan tanpa alasan. Sejak 2005 hingga 2015, ada rentang waktu selama 10 tahun. 10 Tahun!!. Berarti  telah ada 10 utusan terbaik dengan bahan baku yang tentu berkualitas pernah membawa nama Lampung dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia. Namun apa yang terjadi?, dukungan pemerintah daerah hanya sekedar dukungan. “selamat berjuang ya, lakukan yang terbaik, kamu pasti bisa!!!.” Begitulah kira kira kata kata klise dukungannya. Meski sosok sosok terbaik yang mewakili Lampung sebelumnya juga mendapat dukungan dari agency agency atau jajaran pelaku dunia hiburan Lampung yang kompeten, tapi tetap saja, tanpa dukungan maksimal  first lady bagai  upaya  tiada arti.

Ibu Yustin Ficardo dan jajaran ibu ibu Forkopimda berkenan duduk diantara kerumunan penonton lain di JHCC. Sumber Photo by. Ist.


2015, pucuk kepemimpinan tertinggi Lampung berganti. Ibu Yustin Ficardo sebagai istri Gubernur tampaknya memanfaatkan posisinya sebagai First Lady – untuk aktif mengurus ‘ranah perempuan’ yang memang selayaknya di handle langsung oleh sosok istri Gubernur. Mulai dari kampanye kesehatan perempuan dan anak, bidang seni budaya dan pariwisata termasuk kerajinan khas Lampung hingga membidani terbentuknya Bioskop Anak. Sampai pada perkenannya memberikan dukungan pada Laras Maranatha di tahun 2015 secara langsung – masa pertama pucuk kepemimpinan suaminya. Bukan sekedar audiensi ceremonial, tetapi langsung memberi dukungan, arahan bahkan berkenan datang langsung menyimak perhelatan malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center.  Sesuatu yang belum pernah terjadi setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun sebelumnya. Bukan semata karena usia beliau sebagai istri Gubernur terbilang muda, tetapi lebih pada kesadaran personal.  Kesadaran akan peluang besar memperkenalkan Lampung ditingkat nasional melalui ajang Pemilihan Puteri Indonesia. Ibu Yustin juga berkenan ‘bergerilya’ mempromosikan Felicia melalui akun media social nya selain memberi motivasi yang tidak terlalu berorientasi pada gelar juara. “Keikutsertaan dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia, jangan dijadikan beban namun jadilah bagian dari memperkenalkan kekayaan yang Lampung miliki” – begitu untaian kalimat teduh yang ibu Yustin kerap utaran tak hanya pada Felicia secara langsung tapi melalui caption postingan pada  akun Instagram resmi beliau. Pesan lain yang ibu Yustin sampaikan pada Felicia adalah menguatkan kecantikan dari hati dan dalam diri. Bukan sekedar kecantikan luar (fisik) semata. Kepercayaan diri dan rendah hati menjadi kunci agar dapat memesona banyak pihak. Demikian kalimat nasihat dari Ibu Yustin Ficardo.

Standing Applause dari Ibu Yustin saat kemenangan Felicia - Sumber photo - Ist.

Jadi, meski sosok peserta Puteri Indonesia utusan Lampung memiliki bahan baku berkualitas tapi jika tidak di ‘push’ oleh kesadaran diri dan berkenannya sosok first lady, tentu bagai sebuah upaya maksimal yang sia sia. Ini pun berlaku pada semua provinsi yang ingin nama provinsinya berjaya di ajang tingkat nasional. Layaknya atlet berprestasi tanpa dukungan pemerintah daerah, bagai roti berkualitas baik dengan cita rasa istimewa tetapi tidak diberi sarana promosi dan pengemasan sehingga layak jual.
Semoga semangat first lady Lampung dapat terus terpelihara bukan hanya dalam ajang Puteri Indonesia tetapi juga turut berkenan memberi dukungan bagi putera puteri terbaik pembawa nama Lampung dalam ragam kancah seperti pertukaran pelajar dan pemuda, event perlombaan tingkat nasional dan internasional, misi seni dan budaya, olimpiade pemuda, dan lain sebagainya. Karena dukungan yang baik adalah kesadaran personal untuk membuat nama Lampung lebih membumbung dalam hal capaian prestasi ditingkat yang lebih tinggi tanpa perlu meributkan kesukuan, etnis, agama, latar belakang ekonomi, sekelik (saudara), anak orang kaya atau bukan dan sebagainya. 


SELAMAT Felicia. Lampung bangga akan upaya maksimalmu.
Runner Up 1 (Puteri Indonesia Lingkungan – Miss International Indonesia) plus Puteri Intelegensia II adalah prestasi tertinggi yang Lampung pernah raih sejauh ini dalam kompetisi Puteri Indonesia.
Semoga tahun tahun mendatang perwakilan Lampung tetap terus menoreh prestasi membanggakan. Kelak, utusan Lampung tidak lagi dipandang sebagai pelengkap dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia. Ketika bahan baku berkualitas dengan dukungan first lady langsung dapat dikatakan sebagai dua bagian terpenting dalam mengusung nama Lampung berjaya di ajang Puteri Indonesia.

4 komentar :

  1. Laras Maranatha Tobing dan Felicia memang berbahan baku bagus dan smart.
    Yang saya tahu juga, ibu Yustin Ficardo menggalang kawan-kawan media sosial untuk mendukung mereka berdua tahun 2015 dan 2016.
    Tuit beliau pun masuk jajaran top tweet untuk tagar #puteriindonesia2016 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat. ulasan personal saya ini setidaknya merupakan pandangan personal saya atas upaya maksimal yang dilakukan oleh seorang First Lady yang layak di Apresiasi sebagai salah satu ujung tombak dari ragam persiapan untuk berjaya di ajang tingkat nasional.

      Hapus
  2. Dukungan ibu gubernur sangat berarti. Selamat buat Felicia. Selamat buat Lampung...

    Semoga dukungan dan bahan baku berkualitas selalu tersedia dan tetap seiring sejalan di masa-masa yang akan datang. Aamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mba Katerine....amin ..amin...aminnn....semoga selalu bersinergi yaaa..hehehe.thanks sudah mampir ke Lapak saya heheheheh. di tunggu kisah jalan jalan ke Lampungmu mba..h.eheheh

      Hapus

Scroll To Top