Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Minggu, 16 Juli 2017

JUGURAN BLOGGER ; CARA CERDAS PASARKAN BANYUMAS

All team of #JuguranBlogger 3.0

“Ngapain ke Banyumas ?!”
Begitu tanya teman saya ketika saya beri tahu akan ngetrip ke Banyumas. 
“…jalan jalan aja. cari pengalaman.” jawab saya sekenanya.
Seperti biasa, saya tidak suka menjelaskan maksud dan tujuan keberangkatan pada siapapun secara lengkap, kecuali pada Istri, karena setiap keberangkatan berkenaan dengan ongkos ongkos, hehehe.


kebersamaan Juguran Blogger 3.0
Bicara Banyumas, ingatan saya tertuju pada  nama warung makan prasmanan dengan rasa masakan yang enak dan harga terjangkau di Bandar Lampung – tempat saya tinggal. Selebihnya, tak banyak yang saya tahu.  Saya juga tak tertarik untuk banyak tanya  soal Banyumas pada rekan rekan sesama pejalan. Termasuk tidak berusaha mencari tahu apa pun soal Banyumas dari paman Google.  Karena terkadang, jadi orang yang tak banyak tahu itu lebih menyenangkan, lho!!.  Selain itu, mendapat sudut pandang berdasarkan pengalaman sendiri, bukan dari pengalaman orang lain merupakan hal menyenangkan bagi saya sebagai tukang jalan jalan. Itulah kenapa saya tidak pernah mudah percaya dengan anggapan miring orang lain akan sebuah tempat kunjungan sebelum saya  berkunjung langsung ke tempat tersebut. Jadi, bicara soal Banyumas, saya tak banyak tahu. Dan karena tak banyak tahu itulah, saya jadi semangat.



JUGURAN BLOGGER INDONESIA

Sekuat tenaga saya mengusir kantuk yang masih tersisa ketika corong suara kereta mengabarkan bahwa  kereta yang  saya tumpangi sesaat lagi tiba di stasiun kereta api Purwokerto. Saya tak sendiri. Mba Evi – partner ngeTrip dalam beberapa kisah, duduk di samping saya sejak awal keberangkatan dari stasiun Gambir. 
 
Bila tiba di Stasiun Kerata Api Purwokerto, dengarkan musik Keroncong 'Sungai Serayu' yang berkumandang menyambut mu

Keroncong Sungai Serayu berkumandang menyambut kedatangan penumpang kereta api. Alunan khas tersebut berhasil menancap dalam  ingatan saya kala pertama menginjakkan kaki di tanah Purwokerto.   Saya dan Mba Evi sempat menikmati kudapan dan teh hangat di salah satu kedai dalam kawasan stasiun kereta api Purwokerto sebelum akhirnya bertemu dengan rekan rekan Panitia yang melakukan penjemputan para blogger luar kota yang hadir dalam rangka gelaran Juguran Blogger. Apa sih Juguran Blogger itu ?.  Berdasarkan informasi dari panitia, dalam kosakata Banyumas, Juguran memiliki arti berkumpul santai membicarakan banyak hal sembari menikmati secangkir kopi atau teh hangat bersama beragam panganan pendamping. Jadi merunut obrolan serius tapi santai dengan tujuan mengakrabkan diri sembari berwisata itulah, tercipta judul acara ‘Juguran Blogger Indonesia’ episode 3 yang memiliki tagline ; ‘Sedikit Bicara, Banyak Wisata’ yang dilangsungkan pada 11 – 13 Juli 2017.

senja di Hotel Surya

kamar saya di hotel Surya

WISATA ALAM BANYUMAS

Soal keindahan alam, Banyumas memiliki kawasan wisata alam yang sangat tersohor, yakni Kawasan  Baturraden yang layak untuk di kunjungi. Meski tidak menikmati secara langsung keindahan wisata Baruraden, tetapi saya dan rekan rekan Juguran Blogger mendapat kesempatan menikmati suasana Baturraden dengan bermalam di hotel SURYA – kawasan penginapan yang asri. Dari lokasi kami bermalam saja, udara dingin terasa menusuk tulang. Terlebih bagi saya yang tak terbiasa udara dingin. Mesin pendingin ruangan tak diperlukan di penginapan ini. Meski air panas di kamar mandi hotel sangat membantu. Bila tidak, mungkin saya betah untuk tidak mandi seharian penuh! Hahaha. Indra Jorok!. 

bagian depan kawasan Baturraden - dari ponsel saya


Tak hanya kawasan Baturraden saja, Banyumas yang tersohor dengan sebutan Wisata Seribu Curug – karena memendam beragam jenis curug (air terjun) yang indah dan mengandung kisah yang patut dinikmati oleh pecinta wisata alam. Soal Curug curug keren di Banyumas, kelak akan saya sambangi dilain kesempatan.


Suasana Camping di Bukit Tranggulasih - photo from Panitia Juguran Blogger

Wisata alam yang wajib kamu kunjungi adalah Bukit Tranggulasih.  Terletak di lereng gunung Slamet dengan kondisi tempuh yang cukup menantang. Beruntungnya, saya dan rekan rekan blogger tak hanya mendatangi bukit tersebut tetapi juga bermalam di ketinggian dengan sajian hamparan kota Purwokerto yang memesona. Suka wisata menantang penuh petualangan?, bukit Tranggulasih wajib kamu coba.
        ( Soal Bukit Tranggulasih, kelak akan saya tuturkan dalam kisah tersendiri ).

Selamat pagi. #momenterbaik dari @xenografi Tranggulasih Hill Berangkat ke lokasi ini pukul 5 pagi, perjalanannya makan waktu sekitar 15-20 menit dari rumah saya di Baturraden. Jalannya lumayan horor, masih gelap, melewati jalan kecil, melalui hutan, perkebunan dan desa kecil. Tapi semua itu terbayar oleh gambar diatas. Sampai pukul setengah 6 pagi, cuacanya agak mendung, gunung Slamet yang tadinya terlihat, pelan-pelan tertutup kabut. Saya sempat pesimis tidak dapat apapun. Akhirnya cari spot di area bukit sebelah barat yang sepi orang, menunggu cahaya sambil buat timelapse mengarah ke gunung Sindoro dan Sumbing. itu juga ternyata gunungnya pelan-pelan ketutup kabut, dan hilang. Tapi akhirnya ditunggu datang, pelan-pelan matahari yang masih kuning muncul lewat sela-sela awan. Langsung saya batalkan timelapse, ganti lensa dari tele ke wide, dan menangkap momen ini. Matahari hanya muncul beberapa menit, setelah itu hilang lagi tertutup awan, dan kebetulan posisi saya waktu itu posisi terbaik buat nangkap momen seperti ini. Sudah pasti momen ini akan terlewat kalau yang memilih area bukit yang lain. Diambil dengan Fujifilm XT-20, lensa 16mm, 1/20 detik ISO 200 dan F/22. Gambar ini adalah 3 gambar dengan exposure berbeda, lalu dijadikan satu. Bagamana Ceritamu ? ______________________________ Terus berbagi dengan tagar #infopurwokerto dan #mayuhdolanbanyumas, serta ikuti info seputar kota #purwokerto #banyumas dan sekitarnya di @infopurwokerto, karena di sini kalian bisa dapatkan informasi terkini dari berbagai komunitas, wisata alam, kuliner dan keanekaragaman kehidupan kota Purwokerto. Saat ini kami juga mendukung @visitjawatengah @genpijateng #GenPIjateng #GenPI merupakan generasi #pesonaindonesia yang selalu menunjukan keindahan pesona negeri kita. INDONESIA ┏━━━━━━━━♛━━━━━━━━┓ >>Follow @infopurwokerto<< ┗━━━━━━━━♛━━━━━━━━┛
A post shared by Info Purwokerto (@infopurwokerto) on

kebersamaan Juguran Blogger

KREATIVITAS BANYUMAS

Sebagai gelaran yang ketiga, Juguran Blogger Indonesia yang digagas oleh Komunitas BloggerBanyumas bekerjasama dengan Bappeda Litbang Banyumas dan didukung oleh Bank Indonesia perwakilan Purwokerto bersama PANDI, Fourteen Advertising, Loja De Café dan Hotel Santika Purwokerto tersebut memiliki misi tak hanya sekedar memperkenalkan potensi wisata Banyumas semata, tetapi juga memperkenalkan inovasi dan kratifitas Banyumas melalui sosok sosok innovator dan pelaku kreatif handal yang ada di Banyumas. 

pak Sudiyanti - sang Inovator kebanggaan Banyumas
lokasi karya pak Sudiyanto

Soal Inovasi, Banyumas memiliki sosok innovator handal yang langsung kami jumpai di desa Kotayasa, kecamatan Sumbang, kabupaten Banyumas. Di desa nan asri tersebut, saya dan rekan rekan blogger yang datang dari luar Banyumas dapat bertemu langsung sosok Sudiyanto – pembuat pompa air yang dapat menaikkan air dari sumber sungai dibagian bawah lereng ke pemukiman warga yang berada di bagian atas. Uniknya, pompa air hydram (hydraulic ram) karya pak Sudiyanto tersebut dapat mendorong air dari bawah ke atas tanpa bantuan tenaga listrik maupun bahan bakar!. Seluruh aktivitas pengiriman air dilakukan dengan tenaga air itu sendiri menggunakan beberapa rumus fisika yang dikuasai oleh pak Sudiyanto yang kemudian memberi nama ‘Hysu’ : Hydram Sudiyanto,  pada pompa air karyanya tersebut.

Beberapa contoh batik papringan khas Banyumas

coba coba membatik - photo by mba Evi

Teman teman Blogger ikutserta membatik
Selain karya kreativitas Hysu yang mengagumkan, Banyumas juga punya karya batik yang tak kalah dengan karya batik di dataran Jawa lainnya. Tengok saja batik Papringan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan kualitas hasil batik yang dapat di adu. Karya karya batik Papringan tak hanya memesona melalui  corak dan rupa tetapi berkembang pada kreativitas warna dan aplikasi bahan yang beragam.  Tak heran bila Bank Indonesia perwakilan Purwokerto bersedia menjadi bagian dari perkembangan sentra batik Papringan Banyumas. Bahkan Hotel Santika Purwokerto pun  turut menyediakan gallery tersendiri di kawasan hotel sebagai bentuk dukungan dan sarana pemasaran batik khas Banyumas. 


Bale raos tampak depan

kedai kopi Bale Raos

mas Edi - pemilik Bale Raos

Tak berhenti pada Hysu dan batik Papringan. Inovasi dan kreativitas Banyumas juga terwujud dalam kawasan Bale Raos – sebuah kawasan alami yang memiliki kandungan kisah inspiratif dan kegigihan sang pengelola dalam menyatukan ritme kehidupan dengan bentangan alam.  Tandang ke Bale Raos, tak hanya melihat keasrian kawasan dan nikmatinya kuliner yang berpadu dalam lezatnya olahan kopi dan teh berkualitas tetapi juga indahnya falsafah hidup yang dipegang teguh oleh mas Edi – selaku pemilik dari kawasan Bale Raos yang ia tularkan pada masyarakat sekitar dan pata tamu yang datang berkunjung.


A post shared by Bappeda Banyumas (@bappedabanyumas) on


WISATA KULINER BANYUMAS

Tak lengkap rasanya bila tandang kesebuah kawasan tanpa menikmati sajian kuliner khas kawasan tersebut. Tak terkecuali di Banyumas. Sejak kali pertama tiba di Banyumas, tempe mendoan selalu jadi panganan yang tak dapat di tolak. Apapun suasananya, tempe mendoan Banyumas selalu lezat disantap.  Sajian lezat  di rumah makan Banyumas  yang saya dapati di Bandar Lampung, terkalahkan oleh sajian makan siang di kawasan batik Papringan. Pandainya masyarakat Banyumas menyajikan kelezatan rasa dari bahan baku sederhana. Terlihat kala jantung pisang tersaji nikmat dalam balutan kuah santan nan gurih.  Bahkan  paku pakis dan bunga kecombrang  berdampingan menjadi gulai lezat  yang membuat saya lahap menyantap dan tak sungkan nambah!.



mendoan Banyumas nan khas
Keistimewaan kuliner Banyumas pun tersaji pada semangkuk Soto khas Banyumas yang baru pertama kali saya santap.  Berkat mba Olipe – saya dan beberapa rekan Blogger diajak menikmati Soto Banyumas nan khas dengan sambal kacang yang membuat sensasi rasa berbeda dari jenis soto soto yang pernah saya nikmati sebelumnya. 


Tempe Mendoan dan Kopi. Paduan yang Pas!!

tampilan Soto khas Banyumas di jalan Bank

Tak hanya soal  tempe mendoan dan Soto khas Banyumas saja, kuliner khas yang juga layak dicoba adalah Nopia, bukan nama gadis apalagi Nopia Kolopaking,  tetapi jenis kue kering berbahan baku tepung terigu dengan beragam varian isi, mulai dari coklat, durian, gula jawa hingga bawang merah. Kue kering mirip bakpia dengan ketahanan hingga 4 bulan ini melaui proses olah yang menarik disimak. Menggunakan tungku api tradisonal sebagai bagian dari cara membuat Nopia. Bahkan bentuk kue Nopia pun mengalami inovasi menjadi Mino alias Mini Nopia, dari bentuk asli menjadi lebih mini dan cocok dijadikan buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Banyumas.

Bahkan belum terasa lengkap bertandang ke Banyumas bila belum menikmati ragam sajian lezat dengan suasana hommy di Loja De Café yang terletak di jalan  H.R. Banyuamin No.89 Bancarkembar Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Cobain deh, sambal goreng  pedas memikat yang bersanding dengan ayam goreng gurihnya…hhmmm.. lezatnya memikat!!

sambal favorite saya di Loja De Cafe

kebersamaan blogger di Loja De Cafe

mau kenalan dengan dedek dedek emesh Banyumas?, hangoutlah di Loja De Cafe
Sungguh lengkap pesona Banyumas.  Kawasan yang semula saya kira mengandung Emas tersebut bukanlah sekedar kiasan.  Banyumas memiliki pesona berkilau layaknya  sebongkah Emas. Tak cukup hanya dinikmati dalam kunjungan Juguran Blogger selama dua hari.  Gelaran Juguran Blogger layak diapresiasi sebagai upaya nyata dari Komunitas Blogger Banyumas memperkenalkan  ragam pesona Banyumas secara cerdas. Berharap kelak, Juguran Blogger dapat senantiasa terselenggara setiap tahunnya,  bahkan jika memungkinkan terlaksana secara tematik,  bersinergi dengan beberapa satuan kerja  (SKPD) di kawasan pemerintah daerah Banyumas.  Saya pribadi  mengapresiasi  tinggi keterlibatan Bappeda Litbang Banyumas dalam gelaran Juguran Blogger meski ada baiknya kelak Dinas Pariwisata berkenan terlibat aktif dalam Juguran Blogger sebagai upaya memasarkan potensi Pariwisata Banyumas secara langsung dan tepat sasaran.

Masih bertanya  ‘Ngapain ke Banyumas?’. Tak cukup sekedar membaca. Kamu harus datang langsung.  Hingga saya dapat pastikan ‘Kamu Harus ke Banyumas!’
______________________________
 
Catatan ini dibuat dari kegiatan Juguran Blogger di Banyumas bersama Blogger Banyumas dan di dukung oleh Bapeda Litbang Banyumas, Bank Indonesia, Loja De Cafe, Fourteen Adventure, PANDI.ID dan Hotel Santika Purwokerto.

27 komentar :

  1. Gokil! Sudah jadi aja ini pos 😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih gokil yang udah jadi Video kayak mba Evi naah....

      Hapus
  2. waw, baru pertama komen di blog kece punya blogger hits Lampung ini :) Aku menikmati ceritamu, mas. Udah bayangin aja serunya misal ga ikut dlm rombongan. Kapan2 lagi yuk ke curug2an itu, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih pujiannya..btw one day bila ada rezeki dan kesempatan waktu aku mau ngeBolang ke Curug Curug dan jelajah Banyumas dengan tuntas!. semoga. ada jalan. bismillah.

      Hapus
  3. Banyumas emang keren! Saya juga betah di Purwokerto :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yess... saya pun betah. dan insyaAllah tandang lagi.

      Hapus
  4. Acaranya keren Om In.. Bertemu Blogger dari berbagai daerah. Kece dah pokoknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga blogger Lampung buat yaaa heheheheh

      Hapus
  5. Yes!! Ditunggu di Banyumas utk keliling curug 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentuuu .. oneday ...aku akan datang lagi sendiri..ngeBolang...heheheeh....

      Hapus
  6. Serunyaaa, sayang lagi di Bogor nggak bisa mlipir huhu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika bertemu mba Dewww super gokil pasti hahhahahaha

      Hapus
  7. Seru bang. Kapan2 kalo ke Banyumas lagi mampir ke curug yuk bang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. asiikk...nanti kalo ke Banyumas lagi aku kabari kamu yaaa

      Hapus
  8. keren Om... mksh telah bercerita tentang daerah kami

    BalasHapus
    Balasan
    1. yesss..banyumas keren...insyaAllah kelakd atang lagi ...

      Hapus
  9. Tulisan cerdas tentang cara pasarkan banyumas dengan cerdas yang diolah dengan cerdas oleh penulis cerdas ☺


    Baca tulisan om Indra udah berasa flashback ke juguran kemaren. Runtun, Lengkap, Enak dibaca, semua dah :D
    Semoga ada rejeki untuk keliling Indonesia ya om! Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih pujiannya meski terlalu tinggi buat saya...krna saya masih penulis pemula kok..ngeBlog aja baru baru ajaaa...

      Hapus
  10. Wah. acara2 kaya gini seru ya. Kembali ke desa, itu yang saya suka banget. Bagi sy yg buta informasi wisata Banyumas, saya menunggu artikel2 Mas Indra berikutnya nih. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih...Insan Wisata..hehehe...saya pun terkesan dengan Banyumas.

      Hapus
  11. Respect people’s feelings. Even if it doesn’t mean anything to you.
    it could mean everything to them.

    BalasHapus
  12. Wise men talk because they have something to say, fools because they have to say something

    BalasHapus
  13. The rarest thing in the world is a woman who is pleased with photographs of her self

    BalasHapus
  14. Love looks through a telescope, being jealous

    BalasHapus
  15. Esih ana ora yah pak, aku pengin gabung komunitas e

    BalasHapus

Scroll To Top