Beberapa kali batal menjajal rafting di negeri sendiri karena kendala jadwal kerja, rafting perdana saya malah terjadi di Sabah – Malaysian Borneo. Seru banged!!. Saking serunya, saya sampai jatuh 3 kali!!, plus mengalami perahu kebalik!!. Hah!!.
***
Saya tak tahu persis bagaimana kondisi
jalan dan sejauh apa perjalanan hingga akhirnya saya dan rekan-rekan blogger
tiba di sebuah kawasan nan asri siang itu. Kunjungan ke Jesselton Medical
Center dengan hidangan lezat di Avangio hotel lah yang membuat saya tertidur
lelap selama perjalanan hingga akhirnya kami tiba di kawasan yang akan membawa
kami pada pengalaman rafting.
Hah?!!!, Rafting??.... hhmm… jujur yaaa, saya sama
sekali tidak bisa berenang. Kalaupun ada photo-photo saya di laut itu hanya cara
saya buat bergaya, hahaha. Tapi
untungnya, untuk ikutan rafting tidak perlu pandai berenang kok. Asal ikuti arahan dari instruktur
saja.
Siang itu, kami tiba di kawasan meeting
point yang terletak di Tagal Lingkubang/
Jeram Lingkubang – posisi penyelenggara
rafting ; Xtreme Paddlers – Kota Belud. Beberapa petugas menyambut kedatangan
kami dengan ramah. Usai berganti pakaian dan mengemas barang-barang bawaan kami
di beri arahan jelang pelaksanaan rafting. Bukan hanya kami - para
blogger, juga ikutserta mister Joshua dari Air Asia dan cewek cewek kece
dari Xtreme Paddlers yang akan bergabung dengan perahu rekan Multi, Dyah
dan mba Levi.
Arahan pertama dilakukan oleh mister Tim.
Lelaki bule jangkung itu menjelaskan tata cara memasang life jacket dengan
benar sampai benar-benar men-cover tubuh dari hal-hal yang tidak di inginkan,
termasuk mengenakan pelindung kepala dengan benar. Arahan kedua kami bertemu
dengan pemandu setempat (saya lupa tanya namanya), ia menjelaskan detail soal
aktivitas rafting. Mulai dari cara duduk dalam perahu yang benar, cara memegang
paddle atau dayung selama rafting berlangsung hingga cara-cara penyelamatan,
termasuk apa yang harus dilakukan bila mengalami perahu kebalik. Menyimak penjelasan yang sangat detail itu,
tetiba saya merasa takut sendiri, hahaha.
Maklum, pengalaman pertama. Mau malam pertama aja ada rasa deg-deg-an apalagi mau rafting, yaaa…khaaannn!??
Cha,cha,cha,cha.
Dapat arahan dari Instruktur |
wajah wajah serius simak arahan instruktur |
photo bersama sebelum memulai Rafting |
MENGUJI
DIRI DI SUNGAI KEDAMAIAN
Kami pun segera menempati perahu karet
berwarna kuning yang telah siap di bibir sungai. Menurut mister Tim, 1 perahu
maksimal di isi 6 orang. Saya satu perahu dengan Salman, mba Irene dan mba Evi dan kami
di damping oleh instruktur dan mister Tim.
Awal keberangkatan, mata saya
mengagumi pepohonan rindang dan bantaran sungai yang bersih dan tertata
rapih. Sungai Kedamaian – adalah jalur
arung jeram kami sepanjang sore tersebut.
Sungai panjang yang membentang dari kaki gunung Kinabalu hingga ke desa
dalam kawasan Belud. Tak heran bila menoleh kebelakang, kami langsung melihat
sosok gunung Kinabalu yang bertengger gagah diantara rimbunnya pepohonan. Pengen banget photo photo dengan latar gunung
Kinabalu, apa daya rafting tak bawa kamera…yaaa
kaleee sambil ngayuh perahu sambil
cekrek – cekreek!!!.
“Forward!!”
teriak mister Tim pada saya dan rekan rekan
dalam satu perahu.
Dua perahu lainnya, yang diisi oleh genk
pria-pria metropolitan dan genk gadis-gadis belia butuh belaian itu telah jauh
berlalu dihadapan kami. Sementara kami, masih tersingut-singut melawan laju air
yang seolah mengecoh laju perahu.
Well,
perahu yang saya tumpangi memang ditempati oleh dua instruktur handal
sekaligus yang bertugas gahar dibagian belakang perahu. Sedangkan saya dan kak
Salman adalah dua sosok yang (maaf kata) tidak terlalu dapat diandalkan. Hah!!.
Padahal, menurut teorinya, dua sosok yang berada di bagian depan perahu
itu justru pihak yang memberi kontribusi besar terhadap laju perahu. Tambah mba
Evi dan mba Irene di bagian tengah yang lumayan membantu… ( ya, membantu saat
diskusi dalam melajukan perahu sahaja!, hahaha).
view gunung Kinabalu di kejauhan sepanjang menyusuri sungai - photo dari Google - Flickr |
TERLEMPAR
KE DASAR SUNGAI
Beberapa kali kesulitan dalam mengendalikan
laju perahu dan beberapa kali tak singkron antara kayuhan dayung dan gerakan
air sungai yang bergelombang kencang, akhirnya membuat tubuh saya
terlempar ke luar perahu!. Yes! Saya jatuh ke dalam sungai. Bisa jadi, saya sebagai orang pertama yang
terlempar keluar perahu dari 3 perahu yang mengarungi sungai Kedamaian. “maaf ya bang, waktu abang jatuh bukannya aku
bantu, malah aku videoin..” sahut mba
Evi pada saya sembari tetap aktif mengatur kamera Go Pro miliknya tersebut agar
dapat mengabadikan moment selama rafting berlangsung. “gak papa mba, biar aku
jadi bintang youtube mu yaa mbaaa…” jawab saya – cha cha cha cha!!!.
…”Forward!!!..”
…”backward!!!.”
…”Forward!!..”
…”forwaaarddd!!!!....”
Mister Tim dan Instruktur Kedamaian River
berteriak teriak, memerintahkan saya dan seisi perahu untuk melakukan
aktivitas mengayuh dayung bersama. Forward berarti maju dan Backward berarti
mundur. Meski kadang saya sendiri sering tertukar antara maju dan mundur!,
hahahah. Terlebih ketika kak Salman ngajak ngobrol atau kadang malah diam saat
diperintah oleh mister Tim.
“kak!! Kayuuuhhh!!!..” teriak saya keras ke
kak Salman.
“capek!!” jawab kak Salman.
Huhgfht!!!
“Stop!!!. …Stopp!!!.”
“STOOOPPPP!!!!”
“dbbraaaakkkkk!!!!
Lantang suara mister Tim mengarah pada kami
agar memposisikan perahu untuk berhenti ketika hendak menabrak bebatuan besar
di bibir sungai.
Meski peringatan mister Tim lantang
terdengar, saya, kak Salman dan mba Evi yang berada di tengah perahu malah
berpelukan!!. Edan!!. Bukannya berusaha menyelamatkan kapal agar tak karam, malah
berpelukan!!. Ngana kira, kita ini sedang
main Teletabis?!!! Hah!!.
Pada kenyataannya, saya dan kak Salman yang
berada di bagian depan perahu tak lagi memiliki kuasa penuh dan semangat
membara untuk mengayuh dayung. Rasanya mau copot tangan dari badan!!.
Berkali-kali usaha mengayuh tetap saja perahu membelot ke bebatuan di pinggir
sungai atau malah tersangkut batu besar di tengah aliran sungai. Yaahhh!, namanya juga pemula. Duduk depan
cuma gegayaan doang.
Perintah mba Evi
untuk saya mengendalikan Go pro juga sia-sia. Begitu niat merekam aliran sungai
yang deras, bukannya saya rekam, eh malah
ikutan tengkurep masuk dalam perahu!!. Dasar penakut!!. Tak
hanya itu, kala menghadapi ombak deras dan memuncak, bukannya bertahan di perahu
dan mengikuti arus sungai, eh malah
melepaskan pegangan dan melepaskan dayung!!. Alhasil, jatuh dan perahu kebalik!!.
Huuooowww!!! Masuk ke dasar sungai. Rasakan kau!!! Entah seperti apalah tampang
saya saat itu. Untung ada arahan bagaimana menyelamatkan diri saat perahu
terbalik sebelum rafting dimulai. Lumayan bisa dipraktekkan langsung. Bantuan datang kala saya terjungkal dan tertimpa kapal. Meski ponsel saya tak terselamatkan. Ponsel terrendam air meski dalam dry bag - akibat dry bag yang tak saya kunci dengan benar.
sempat berhenti sesaat di tengah perjalanan - buat photo photo. |
KEEP
SINGING ROSE!!
Terlempar 2 kali dari perahu hingga perahu
terbalik adalah tiga insiden yang saya
dan tim satu perahu alami yang sepertinya tak terjadi di perahu lain. Tapi
justru disitu letak serunya dari pengalaman rafting saya dan rekan-rekan di
sungai Kedamaian sore itu.
"Forward!!..." perintah mister Tim yang terus menyemangati
"aaarrggghhhh, bodo' amaatt!!! dah gak mampu lagi buat Forward Forward!!!" celoteh saya yang di balas gelak tawa seisi perahu.
Senja semakin
beranjak. Awan mendung berhias rinai hujan menghias aktivitas rafting kami.
Dalam upaya mengumpulkan semangat agar segera sampai ke garis finish, saya
menghibur dan menyemangati diri dengan bernyanyi…
“
country roads, take me home… to the place… I belong …”
“West
Virgina, mountain Mamma, take me home…country roads!!...”
Bagian chorus
dari Lagu Jhon Denver berjudul Country Roads itulah yang terus saya kumandangkan berulang-ulang
untuk menghibur diri atas usaha yang sudah tak lagi membara. Lagu yang sebenarnya terinsiprasi dari salah satu adegan dalam film
Kingsman – the Golden Cycle itu
ternyata juga di kenali oleh mister Tim. Jadilah usaha mengayuh perahu dengan
iringan lagu Country Roads dan lagu – lagu hits top 40’s lainnya termasuk lagu
soundtrack film Titanic – ‘My Heart Will
Go On” yang memancing gelak tawa mister Tim dan seisi perahu.
Bahkan saya dan kak Salman sempat membuat
fragmen satu babak soal Jack dan Rose (tokoh dalam film Titanic). Tapi kami
parodikan menjadi kisah cinta yang tak jadi, dengan penggalan kalimat ; … “I don’t wanna love you Rose!!. You are
Stupid!!. I Told You to go to School, but you not go to school Rose…that’s why
you’re Stupid!!!.”… begitulah kiranya kisah cinta Rose dan Jack ala saya
dan kak Salman. Bayangkan saya sebagai Jack dan kak Salman yang memerankan
tokoh Rose, yaaa… hoobaahh kan!!???
HAPPY
RAFTING
Aroma kopi membumbung sedap di kepala. Semakin
sedap bila bersanding dengan kudapan hangat! Hah!! Sayang itu hanya imajinasi. Nyatanya jarak 10 km yang
teorinya akan ditempuh selama 2 jam itu terasa lama sekali. Bukan karena tak
asik, tapi karena usaha mengayuh saya dan kak Salman yang berada di bagian
depan perahu tidak sesuai dengan semestinya!. Praktis hanya mister Tim dan
instruktur yang berada di belakang
perahu saja yang membantu laju perahu. Apalagi peran mba Irene dan mba Evi, sudahlah!!
Titik!.
Intinya ; saya, kak Salman, mba Evi dan mba
Irene tidak memberi dampak signifikan terhadap geraknya perahu yang kami
tumpangi. Wajar saja bila tiba di garis finish di kawasan Taginambur paling terakhir, hahahhaha.
jangan fokus pada ekspresi wajah yang tak karuan, yang penting kami selamat sampai di garis finish |
tiba dengan selamat di garis finish |
Yang penting banyak cerita serunya. Jatuh 3
kali dan survived itu bukti bahwa
saya menerapkan teori yang disampaikan diawal pelaksanaan rafting. Dan gelak
tawa yang mewarnai rafting dalam perahu yang saya tumpangi adalah bukti betapa
bahagianya kami. Hhhmm, bisa jadi
yang bahagia hanya saya, kak Salman, mba Irene dan mba Evi. Bisa jadi tidak
dengan mister Tim dan mas Instruktur yang susah payah dan jatuh bangun
menjalankan laju perahu ditengah volume air sungai yang kencang beragam.
Maafkan kami yaaa… tapi apalah artinya rafting bila kita tidak mengambil
pelajaran dari aktivitas tersebut. Dan yang paling penting ; Bahagia. Jangan
lupa bahagia yaaa ….hehehe.
Addduhh seru amat kaliaaan sumpaaah
BalasHapusAbaikan yang keceburrr, gak ada cerita kalau mulus aja kaaann
yeeesss..... aku jadi bahan lelucon karena jatoh 3 kali taip bagi ku itu pengalaman..wkwkwkw....ah sumpah seru mampussss itu rafting pertama..
HapusHahahaha..Gak habis-habis ketawa kalau ingat lagi pengalaman rafting di Kedamaian River..
BalasHapusdan mbaa Evi Kece Mampusss!!! tenggelam tetep pegang GO PRO !!! sangat Profersional....cha cha cha cha cha
HapusIni aku bacanya serasa naik roller coaster. Rafting rempong sih ini ya. Hahahaha. Ah jadi pengen rafting juga. :))
BalasHapusbaaannngeeedddd..... ini moment rafting yang tak penting di tiru oleh siapapun yang mau rafting!!!!. udah gak Ngayuh banyak Gaya!!! yaaa gw laaaahhh...Suppppeeerrrr remppppppoooooonnnnggggg!!!
HapusBang Indra detail banget nulisnya, aku ngerasa berada diantara kalian baca tulisan ini, ditambah lagi aku pernah nyobain rafting di Sumsel sini, jadi sedikit banyak tergambarkan suasananya :D
BalasHapusGak sabar mau liat video yang direkam mbak Evi hehehe
omnduut.com
awalnya, aku mau sungguh sungguh menjalani rafting. tapi krna partner ku kakak Salman yang suka memancing kekonyolan akhirnya keluar lah sifat asli aku yang suka nyanyi nyanybi dan gegayaan gak jelas!!. wkwkwkwkw.....
Hapusvideonnya ancur banged pasti. mba evi aja pasti gak akan bisa ngeDit videonya.. hahahahahahha
Seru amat rafting nyaaa !!! Ada reka Ulang Titanic segala !! Lumayan buat pengalaman kaan. Ga cuma mendayung perasaan, sekarang udah pernah mendayung raft.Nanti kutonton YouTube nya di channel Bu Evi. Episode2 banyak dirimu sebagai bintangnya. Btw abis rafting Sakit badan gak?
BalasHapuswkwkwkwk saya suka begitu kakak.... suka iseng ngebodoorrr....ngeGila gak genah..itulah saya!!! wkwkw..btw soal sakit badan pasti terutama tangan jadi bengkak bengkak kebanyakan forward forward!! hahahahha tapis eru. gak kapok buat melakukanr afting di lain kesempatan kok hahahahahha
BalasHapusAku bisa berenang tapi takut kalo rafting soalnya arusnya deras banget kalo di sungai hahaha. Beda sih ya berenang di laut sama sungai tapi seru sih kalo sekali-kali aja raftingnya.
BalasHapusseru kok.. aku malah ingin lagi suatu saat nanti..dan semoga gratis juga wkwkwkwk
HapusAku bisa berenang tapi aku takut kalo rafting soalnya sungainya deres banget hahaha. Tapi sensasinya rafting itu justru kalo perahunya kebalik-balik ya mas.
BalasHapusgak kebalik yaaa gak dapet cerita ...
HapusTambah mba Evi dan mba Irene di bagian tengah yang lumayan membantu… ( ya, membantu saat diskusi dalam melajukan perahu sahaja!, hahaha).
BalasHapusHahaha siakek!!!
Kalo ngga jatuh bukan rafting namanya, ye kaaaaan?? Cari-cari alesan aja hahaha
bener bangeddd.....namanya rafting kudu ada eksyen eksyen dikit yaaaa...wkwkwkwkwkwkwk kayaknya cuma erahu kita yang paling hebooohh deehh.. wkwkwkwk
Hapushaduh, ngakak bacanya, bayangin ada dalam perahu dan ga ngasih dampak signifikan itu rasanya gmn ya, setengah hopeless, tapi merindukan daratan, wkwkwkwk.
BalasHapusTp aku pernah ngerasain dayung ma ponakan di wahanan sungai2an yg agak panjang gitu mas, capek bener dah dayung sendirian di saat ponakan males, palagi di arus sungai deras, hahaha
Jadi cerita heboh nih tar di video, ditungguuu :D
bangeeeddd mbaaaa..... berdua kakak salman mah gak berpengaruh apa apa..hahahahhahaha but kakak Salman partner seru super hooobaaahhh...aku gak kapok kok rafting malah pingin lagi yeeeyyyyy.... video di mba Evi...pasti doi kesusahan ngeDit nya krna banyak gambar yang gak penting...hahahahah
BalasHapusNgakakkkkkk ngebayangin Mas Salman diem aja saat yang lain bersusah payah, kebayang muka nya pas baca. Lucu pasti.
BalasHapusDulu pernah rafting, mmg kadang sulit membagi konsentrasi, panik dan harus konsentrasi, tapi seru parah.
hahahahhahaha kalo inget moment kak salman bilang dia capek ngayuhhh rasanya mau aku raup muka nya dengan air sungai wkwkwkwkwkwkwk...manja manja gimana gitu...wkwkwkkw...tapi justru perahu kami paloing hebooohh cerita nya...dua perahu lainnya sih kayaknya just so so laaahh hahahahha
HapusYa ampuuun, genk gadis belia butuh belaian hahaha. Ngakak bacanya btw nggak sakit Mas jatuh ampe 3 kali? Kalau jatuhnya ditambah lagi mau nggak mas? Hehe
BalasHapusKalau yg gk biasa ngaduk emang berat untuk main rafting.
BalasHapusSeru om ceritanya :)
seruu..rafting ga bawa kamera ya..pdhl td berharap ada foto berpelukan ala teletabisnya
BalasHapus