Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 10 April 2018

BERNOSTALGIA DAN JELAJAH PESONA KOTA SERIBU SUNGAI




…”Indra aja, Boss. Dia sanggup tuh dilepas tugas sendirian.” usul rekan kerja dalam rapat pembagian tugas. Ketika beberapa rekan dapat jadwal kerja ke pulau Jawa dan Sumatera. Nama saya justru masuk dalam penugasan ke Banjarmasin – Kalimantan Selatan. Tak ada upaya saya untuk menolak kala itu. Meski beberapa rekan kerja seolah menghindari penugasan ke pulau Kalimantan. Tak seramai pulau Jawa, kata mereka. 


Ke Banjarmasin adalah tugas luar kota pertama saya pada awal 2014 silam. Juga pengalaman pertama tandang ke pulau Kalimantan secara langsung. Bila masa sekolah dulu, Kalimantan hanyalah hamparan peta nusantara yang selalu dibahas dalam pelajaran geografi ataupun sejarah. Siapa sangka puluhan tahun kemudian, ketika status saya sebagai pekerja, saya berkesempatan tandang ke kota seribu sungai tersebut. 


A post shared by Indra Pradya (@duniaindra) on

Binuang, salah satu kecamatan dalam kabupaten Tapin – Kalimantan Selatan, adalah tempat  saya menunaikan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan project Desa Mandiri. Mempelajari budaya masyarakat setempat adalah aktivitas harian saya. Pada awal kedatangan, saya sempat kaget saat melakukan interaksi dengan masyarakat Binuang. Volume suara mereka ketika bertutur jauh lebih keras ketimbang saya yang berasal dari Lampung!. hahaha. Selain itu, masyarakat di Banjarmasin terbilang ekspresif dan ramah pada pendatang.  Mereka tak sungkan merangkul bila menyukai pribadi seseorang. Tak heran bila suku pendatang dapat hidup rukun berdampingan dengan suku Banjar dan Dayak yang menjadi suku asli di Banjarmasin.


PASAR TERAPUNG DAN KULINER KHAS

Diakhir pekan, saya memanfaatkan waktu dengan mendatangi destinasi wisata menarik di Banjarmasin. Salah satu yang ingin sekali saya datangi langsung adalah pasar terapung. Spot wisata iconic di Kalimantan Selatan ini sungguh memikat saya. Jauh sebelum saya mendapat tugas kantor ke Banjarmasin. Waktu terbaik mendatangi pasar terapung adalah kala pagi buta. Moment sunrise jadi bonus kala susur sungai menuju lokasi pasar terapung.  Akses menuju Pasar Terapung tidaklah sulit. Cukup menaiki kapal angkutan sungai yang tersedia tak jauh dari kawasan pasar terapung sungai siring. Pangunjung cukup membayar Rp. 10.000 per orang untuk kemudian menaiki klotok menyusuri sungai Martapura. Wisata susur sungai dapat jadi wisata yang menyenangkan karena dapat melihat langsung kehidupan masyarakat Banjarmasin yang tinggal di sepanjang bibir sungai Martapura. 

ikonik river di pusat kota Banjarmasin


Bila ingin menjajal sensasi pasar terapung yang sangat tradisional, dapat mendatangi pasar Terapung Lok Baintan. Pasar terapung Lok Baintan  adalah wujud pasar terapung lawas yang telah ada sejak puluhan tahun silam, hingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat Banjarmasin. Tak heran bila aktivitas pasar terapung tradisional di Banjarmasin tetap menjadi kawasan pasar terapung terbesar di Asia Tenggara hingga kini.  Dalam aktivitas pasar terapung, pengunjung juga dapat melakukan transaksi jual beli yang menjadi aktivitas utama dalam pasar terapung. Jajal saja beli makanan khas, nasi kuning khas banjar, jajanan pasar hingga buah-buahan atau sayur mayur kebutuhan dapur. Transaksi jual beli dapat terjadi antar kapal yang saling berdekatan atau kamu bisa ikutserta kedalam kapal yang menjajakan beragam makanan hingga kebutuhan rumah tangga.


A post shared by Indra Pradya (@duniaindra) on

Usai susur sungai, jangan lewatkan untuk menikmati kuliner khas Banjarmasin. Berupa Soto Banjar. Sajian soto berkuah gurih khas Banjarmasin yang sayang untuk dilewatkan. Potongan ayam dan pergedel kentang jadi pendamping sajian soto Banjar. Yang unik, soto banjar tersaji dengan mie so’un berwana biru muda. Olahan umbi mantang dalam proses pembuatan mie menjadikan wujud so’un berwarna biru muda. Penggunaan so’un berwarna biru muda itu pun berlaku pada sajian kuliner mie lainnya, seperti sop banjar hingga bakso banjar.

Selain soto dan bakso banjar, jangan lewatkan mencecap ketupat kandangan. Suguhan lezat berupa ketupat pada umumnya, tetapi lauk pendampingnya adalah ikan haruan bakar – sejenis ikan gabus, yang telah digulai berkuah gurih. Uniknya lagi, masyarakat Banjarmasin tidak menggunakan sendok saat menikmati sajian ketupat kandangan berkuah itu, melainkan menggunakan jari jemari!. Penikmat sepiring ketupat kandangan dianjurkan mengaduk-aduk ketupat hingga bercampur kalis dengan kuah santan, kemudian disantap. Lezat!!.

bakso banjar dengan mie so'un biru

PENGHASIL BATU PERMATA TERBAIK

Bila ke Banjarmasin, jangan lewatkan singgah ke pasar intan di Martapura.  Jajaran kios penjaja batu permata berkualitas prima mudah sekali dijumpai.  Lakukan tawar menawar untuk mendapatkan harga yang sesuai keinginan. Meski  ada pula beberapa jenis batu permata terbilang mahal. Mengingat jenis permata yang langka hingga proses yang terbilang sulit.Dalam jajaran kios pasar intan Martapura juga terdapat beragam gerai penjaja kain khas Banjarmasin. Kain Sasirangan beragam warna dan motif jumputan layak jadi buah tangan wisatawan.

Bagi yang senang melihat proses pembuatan batu permata, dapat tandang ke kawasan pendulangan intan  yang terletak di desa Cempaka – Martapura – Banjarmasin. Salah satu kawasan pendulang intan terbesar dan terbaik di Kalimantan Selatan. 

Pusat Pendulangan Intan terbesar dan terbaik di Kalimantan Selatan
LANTING BAMBU, DAYAK MERATUS  DAN SPOT PHOTO KEKINIAN

Jika kamu menyukai wisata alam yang menantang, jangan lewatkan sensasi bamboo rafting yang terdapat di  kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjarmasin menyebutnya Lanting Bambu (rakit bambu).  Saat melakukan bamboo rafting yang melalui sungai Amandit tersebut, pengunjung tak hanya menyuguhkan bentangan alam yang memukau disepanjang aliran sungai. Tetapi juga aktivitas masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai Amandit. Yang menarik, dalam kawasan Loksado, masih terdapat suku Dayak Meratus yang hidup berdampingan dengan masyarakat pendatang. Bagi yang suka akan budaya dayak, kamu bisa lho, sempatkan bincang santai dengan ketua suku Dayak Meratus hingga melihat lebih dekat aktivitas keseharian mereka.


bamboo rafting menyusuri sungai amandit

Di Banjarmasin juga ada wisata Labirin yang terdapat dalam kawasan BP3T (Badan Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu). Naiklah Taksi Kol – sebutan masyarakat Banjarmasin untuk angkutan umum mereka. Rutenya, dari Banjarbaru menuju arah Plaihari lalu berhenti di depan BP3T. Pengunjung langsung dapat menemukan bentangan labirin diantara tumbuhan budidaya BP3T Kalimantan Selatan.

A post shared by Indra Pradya (@duniaindra) on

Tak jauh dari pusat kota Banjarbaru juga terdapat spot ikonik. Berupa rumah kayu usang yang masih berdiri diatas gundukan tanah yang terletak di dalam kawasan perumahan.  Semula kawasan perbukitan Gunung Batu dipugar untuk menjadi area perumahan. Namun wujud rumah kayu  dibiarkan tetap berada di ketinggian tanah. Selain menarik kunjungan dan spot photo, rumah kayu tersebut kini jadi maskot dari perumahan Gunung Batu.

rumah usang gunung batu



MERAJUT RINDU DI BANJARMASIN

Empat tahun berlalu sejak penugasan pertama saya ke Banjarmasin – Kalimantan Selatan.  Mengantarkan saya pada banyak pihak baik yang tetap mengingat saya sebagai sahabat hingga bagian dari keluarga mereka. Pada Februari 2018 lalu terjadilah kunjungan kembali ke Banjarmasin. Bagai perjalanan merajut rindu pada rentetan kenangan indah empat tahun lalu. 
Mengatur perjalanan ke Banjarmasin dari Bandar Lampung bukanlah hal mudah. Mengingat terbatasnya maskapai penerbangan ‘direct flight’ dari bandara Radin Inten II – Lampung Selatan, Lampung ke Jakarta. Jika pun ada, saya harus bersedia transit beberapa jam di  Bandara Soekarno Hatta sebelum kemudian bertolak menuju Banjarmasin.


Untungnya, ada Skyscanner yang dapat dengan mudah saya akses baik melalui website maupun apps smartphone. Saya dapat leluasa mencari tiket pesawat untuk waktu dan harga yang sesuai dengan kondisi keuangan saya. Maklum, bila dahulu kedatangan saya ke Banjarmasin dibayari oleh kantor, maka kali ini saya berusaha merogoh kocek pribadi. Untungnya,  Skyscanner dapat mencarikan tiket yang sesuai keinginan. Di Skyscanner pun tak hanya tiket pesawat, dalam website atau aplikasi yang telah diunduh tersebut, pengguna dapat menemukan penawaran hotel bahkan rental mobil ditempat kunjungan. Jalan-jalan jadi semakin menyenangkan, bukan?.  Meski Skyscanner bukan tipe OTA (Online Travel Agent) – pengguna dapat melakukan order langsung ke penyedia jasa, tapi Skyscanner mampu memecahkan masalah kita soal pilihan flight dengan melakukan pencarian pada ‘search engine’ sehingga terhubung langsung dengan beragam maskapai atau OTA yang rekanan mereka. Jadi, Skyscanner dapat memberi gambaran perbandingan harga termurah dari beragam sumber sehingga jadi acuan yang akurat bagi pengguna Skyscanner. Selain itu, dalam aplikasi Skyscanner juga terdapat Trips at Your Fingertips - semacam sarana bagi pengguna mengatur perjalanan. Kebayangkan mudahnya ngetrip bila ada yang mengatur segala kebutuhan berkenaan dengan jadwal flight.





Waktu perjalanan pun dimulai ketika tiket pesawat Garuda Indonesia telah ditangan. Untuk flight dengan rentang waktu lebih dari 30 menit, Garuda Indonesia adalah maskapai pilihan saya.  Terbayanglah suasana bersama rekan dan kerabat dekat saat berkumpul kembali di Binuang.


A post shared by Indra Pradya (@duniaindra) on


Bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru menyambut saya dengan beberapa perubahan tampilan. Perbedaan yang mencolok dari kedatangan saya pada empat tahun silam. Pembenahan sarana dan prasarana di Banjarmasin semakin terlihat. Semakin semangatlah saya untuk menjelajahi kota seribu sungai dengan beragam pesonanya. 
"apa hal pertama yang ingin dicoba?" tanya Rahma, sosok baik yang saya temui 4 tahun lalu. "semua makan enak Banjarmasin" jawab saya yang disambut gelak tawa seisi kendaraan yang menjemput saya di Bandara siang itu. 
Menjelajahi pesona kota seribu sungai bagai terlempar pada rentetan kisah kala pertama menjejakkan kaki di Banjarmasin. Selalu berkesan.



Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.

3 komentar :

  1. Kangen ke Banjarmasin lagi dan menikmati semua yang ditulis di atas.

    BalasHapus
  2. kebetulan saya kemarin juga dari Banjarmasin mas dan bisa merasakan sensasi berbelanja di pasar terapung Lok Baintan hanya saja sekarang tidak seramai dahulu mas.. memang masih banyak penjual tapi sudah cukup berkurang.. mungkin karena tidak ada regenerasi ya hehe

    taman labirin juga sempat kesana tapi karena habis hujan jadi jalannya becek semua wkwkwk

    BalasHapus

Scroll To Top