Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 19 September 2018

MANJAU IMKOBAL KE LAMPUNG BARAT. KARENA LIWA SELALU ISTIMEWA.


Tugu Kayu Haro (kayu Hara) di pusat kota Liwa - Lampung Barat.

Manjau merupakan salah satu program kerja Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung (IMKOBAL) yang tercetus pertama kali pada tahun 2015 melalui obrolan ringan soal  keinginan membuat kegiatan bersama rekan-rekan Muli Mekhanai di provinsi Lampung yang isinya berupa promosi potensi seni, budaya dan pariwisata hingga ekonomi kreatif.  Karena gelaran ini melibatkan rekan-rekan Muli Mekhanai, maka program Manjau wajib menggandeng komunitas Muli Mekhanai pada tempat yang nantinya didatangi. Oh ia, kata ‘Manjau’ dalam masyarakat Lampung mengandung makna Bertandang/Bertamu/Silaturahmi.  Jadi program Manjau IMKOBAL bermakna bahwa IMKOBAL melakukan tandang atau bersilahturahmi dengan rekan-rekan duta wisata.  Bila tahun 2016 program Manjau IMKOBAL dilaksanakan di Kota Metro bersama rekan-rekan dari Ikatan Muli Mekhanai Kota Metro (IMMKOMET), maka tahun 2018, program Manjau IMKOBAL dilaksanakan di Liwa, Lampung Barat berkolaborasi dengan rekan-rekan Ikatan Muli Mekhanai Kabupaten Lampung Barat (IMMKALAB). Mengapa memilih Liwa ?, karena Liwa selalu istimewa!. Tak percaya?, simak saja perjalanan Manjau IMKOBAL ke Liwa, Lampung Barat, berikut…


bercengkrama dengan penduduk setempat, pekon (desa) Tambak jaya, Way Tenong, Lampung Barat


                                                                    Baca Juga ; APA sih MANJAU IMKOBAL itu ?...

Sore itu, saya dan rekan-rekan Muli Mekhanai Bandar Lampung memanfaatkan waktu dengan tandang ke pekon (desa) Tambak Jaya, Way Tenong, Lampung Barat.  Sebelumnya, kami sempat singgah  di rumah orang tua Mekhanai Azizul di Fajar Bulan. Setelah lebih kurang 6 jam melalui rute jalan dari Bandar Lampung ke Lampung Barat.   Tim Manjau ke Lampung Barat kali ini tidak seramai ketika kunjungan ke Kota Metro pada Manjau 2016 silam. Dapat dimaklumi. Karena tandang ke Lampung Barat tidak bisa dilakukan dalam sehari. Meskipun dipaksakan kunjungan dalam sehari, hasilnya tidak akan maksimal. Jadilah saya, dan rekan-rekan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung yang terdiri dari ; Azizul Kohar, Riwih, Anthony, Adam dan satu-satunya Muli ; Anjani akan mengeksplorasi pesona Liwa yang kami sebut istimewa. Karena seyogyanya, beragam kunjungan Manjau IMKOBAL kelak akan terhidang dalam instagram @IMKOBAL dan seluruh jenis lapak media sosial IMKOBAL.  Bersinergi dengan beragam pihak guna mengenalkan potensi dan pesona pihak lain adalah salah satu tujuan dari program Manjau IMKOBAL.  

 
mendatangi Situs Megalitik ; Batu Brak
 

Keistimewaan Lampung Barat, telah terlihat saat kendaraan kami memasuki wilayah administratif kabupaten Lampung Barat. Tengok saja bentangan alam subur nan hijau disepanjang jalan, begitu indah memesona pandangan mata.  Tak salah bila saya dan rekan-rekan memutuskan untuk datang pada tanggal 14 September., sehari sebelum pelaksanaan Manjau bersama rekan-rekan IMMKALAB, 15-16 September 2018.  Itulah sebabnya, sebelum senja beranjak gelap. Saya dan rekan-rekan menyempatkan untuk menikmati suasana sore di pekon Tambak Jaya. Mengabadikan kebersamaan di barisan rumah rumah panggung yang terbuat dari kayu dengan bentuk bangunan bernilai seni dan instagramable!, hehehe. 

Muli Diana dan Anggi  menemani di Kebun Raya Liwa

Kebersamaan di Ratu Luwak


ISTIMEWA DALAM SEJARAH DAN SENI BUDAYA.

Perjalanan mendatangi langsung keistimewaan Lampung Barat kembali kami lakoni dihari kedua.   Usai berkemas dan pamit pada orang tua Azizul, kami melaju ke kawasan Sumberjaya untuk mendatangi  situs  megalitik Batu Brak.  Situs yang merupakan peninggalan sejarah ini adalah salah satu dari tujuh buat situs megalitik yang berada di kecamatan Kebon Tebu, Lampung Barat.  Situs megalitik Batu Brak yang pertama kali ditemukan pada tahun 1951 oleh BRN (Badan Rekonstruksi Nasional) ini merupakan kawasan pemujaan pada masa animism dahulu. Medatangi dan melihat langsung situs megalitik Batu Brak membuat wawasan  sejarah rekan-rekan Muli Mekhanai  bertambah.

Usai menikmati kawasan situs megalik Batu Brak yang lengang dan bersih terawatt, kami melanjutkan perjalanan.  Liwa adalah tujuan kami selanjutnya. Sebelum tiba di Liwa, kami menyempatkan singgah ke kediaman Kepaksian Pernong. Saya pribadi telah beberapa kali ke kawasan Pernong, malah pernah bercengkrama dengan sang Pangeran. Tapi bagi rekan-rekan Muli Mekhanai Bandarlampung tentu pengalaman pertama melihat langsung wujud bangunan dari Kepaksian Pernong yang merupakan salah satu kepaksian dari empat paksi (Paksi Pak) di bumi Sekala Brak. 

                                        Baca Juga Soal Hippun Adat Kepaksian Sekala Brak

Di depan Kepaksian Pernong

 
didepan Paksi Bejalan Di Way

Melanjutkan kunjungan ke beberapa tempat yang dapat diperkenalkan melalui sosial media, kami tandang ke Kebun Raya Liwa yang letaknya ada di pusat kota Liwa. Tak jauh dari rumah dinas Bupati Lampung Barat. Bila Jawa Barat memiliki Kebun Raya Bogor, maka Lampung memiliki Kebun Raya Liwa yang lokasinya ada di ibukota Lampung Barat, Liwa.  Kebersamaan rekan-rekan Muli Mekhanai Bandarlampung semakin bertambah ketika Muli Diana dan Muli Anggi  yang merupakan bagian dari Muli Lampung Barat berkenan menemani kami siang itu di Kebun Raya Liwa.  Termasuk kunjungan kami ke Ratu Luwak yang juga dipandu oleh Muli Diana dan Muli Anggi.  Meski hanya 2 muli Lampung Barat yang menemani, dapat dimaklumi. Karena disaat yang sama dengan kedatangan kami sedang berlangsung persiapan Liwa Fair 2018. Karena niat Manjau IMKOBAL ke Lampung Barat kali ini bertujuan memperkenalkan potensi Lampung Barat melalui akun instagram IMKOBAL.

 
menghadiri  pembukaan Liwa Fair 2018

Siang terus beranjak. Kami memutuskan menuju homestay Piknik Liwa milik bang Eka sebagai sarana bermalam saya dan rekan-rekan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung.  Sebagai sarana bermalam yang bersifat komersil, bang Eka berkenan menerima kedatangan saya dan rekan-rekan.  Terima kasih bang Eka dan istri. Momen sore di homestay Piknik Aliwa begitu berkesan, terlebih suhu dingin sore hari hingga malam kala menghadiri pembukaan acara Liwa Fair 2018 di kawasan Sekuting Terpadu.
 

 
kebersamaan di stand Dinas Pariwisata di kawasan Liwa Fair 2018 - Sekuting Terpadu


ISTIMEWA DALAM  BENTANGAN ALAM DAN NILAI LUHUR MASYARAKAT.

Udara dingin sungguh menggoda. Rasanya ingin berlama-lama dalam buaian selimut tebal sepanjang hari. Tapi pagi itu kami wajib mengumpulkan semangat untuk menikmati potongan pesona alam Lampung Barat dari puncak Bukit Geredai Bawang Bakung. Ada kejadian seru pagi itu. Saya dan rekan-rekan memutuskan untuk menumpang pada kendaraan bak terbuka milik rombongan mas Sigit setelah mobil matic yang kami bawa tak kuasa menaklukkan tanjakan menuju Bukit Geredai. 

mengabadikan diri di puncak bukit Geredai - Bawang Bakung - Lampung Barat.

 Kami pun sempat menanti lama sajian pesona alam  dikawasan Bukit Geredai. Pasalnya sedang terjadi gumpalan mendung hingga kabut yang biasanya begitu indah menyelimuti alam tak muncul maksimal. Begitulah salah satu resiko bila menikmati wisata alam. Wajib tunduk pada aturan alam yang tak bisa di prediksi karena semuanya kuasa ilahi.
 
                                                 Baca Juga soal Bukit Geredai Bawang Bakung itu apa ?

bersama Mamak Wayak, pengerajin SEKURA - Topeng khas Lampung Pesisir di Lampung Barat.
 
Di puncak Bukit Geredai pun saya sempat bertemu dengan Ardi, sahabat saya yang telah tinggal di Palembang yang datang bersama rekan-rekannya. Bagai reuni singkat dan bonus perjalanan bagi saya. 
Saya dan rekan-rekan Muli Mekhanai pun sempat diajak bang Eka mendatangi area kebun kopi yang letaknya tak jauh dari titik puncak Bukit Geredai. Lumayan, dapat spot photo kece sembari menunggu kabut menyingsing dan kami dapat melihat bentangan keindahan alam dari puncak Bukit Geredai lengkap dengan wujud gunung Pesagi nan gagah. Lagi-lagi momen yang menyenangkan termasuk kala tandang ke Lamban Sekura, berbincang dengan mamak Wayak, sang pengerajin Sekura – topeng khas masyarakat Lampung Pesisir di Lampung Barat.
 
kira kira, kawasan mana lagi di provinsi Lampung yang akan digelar program MANJAU dari IMKOBAL ?
 
Gelaran Manjau yang berkesan. Meski belum sempat diskusi akrab dengan rekan-rekan Muli Mekhanai Lampung Barat. Setidaknya, menikmati beragam pesona di Lampung Barat adalah keistimewaan dalam program Manjau IMKOBAL ke Lampung Barat kali ini. Bagaimana tidak, Lampung Barat memiliki beragam pesona yang wajib dipropagandakan pada beragam pihak. Pesona alam, luhurnya budaya dan kehidupan masyarakatnya, adat istiadat yang masih kental hingga seni bernilai tinggi masih lekat kuat di Lampung Barat.  Dan hal tersebut merupakan Keisitmewaan yang tak terbantahkan. Coba saja kunjungi langsung Lampung Barat.

0 comments :

Posting Komentar

Scroll To Top