Bila ada yang menyampaikan ‘waktu adalah uang’, maka
saya lebih senang mengungkapkan ‘waktu adalah kesempatan’, hehehe. Kesempatan untuk cari uang maksudnya!. hahaha.
Mereka yang mengenal saya tahu betul bila saya
termasuk orang yang tak bisa membiarkan waktu nganggur!. Saya selalu memanfaatkan waktu untuk mendapatkan sesuatu
yang baru dan menarik. Itulah sebabnya, bila urusan kantor di Jakarta berakhir,
pasti saya manfaatkan untuk menikmati waktu dengan jalan sendiri. Terlebih bila urusan kantor berakhir di hari
Jum’at. Daripada balik ke Lampung di Sabtu dan Minggu tanpa acara. Mendingan
kabur sebentar ke Bandung. Lagipula Jakarta – Bandung kan deket buanget!, yeeey. Lets Go!!.
Rangkaian Kereta di Stasiun Gambir |
Bandung bukanlah kawasan asing bagi saya. Pernah tiga tahun mengenyam pendidikan sekaligus pengabdian di Bandung
pada 2003-2006 silam, hingga beberapa
kali tandang pelesiran di Bandung. Akses
dari Jakarta ke Bandung pun terbilang mudah dan tersedia banyak pilihan. Mulai
dari jalan tol yang dapat digunakan pemilik kendaraan pribadi hingga
tersedianya beragam moda transportasi umum.
Untuk urusan tiket kerata tak perlu saya khawatir seperti masa 2003.
Selain sistem moda transportasi kereta yang kini semakin mumpuni, tersedianya
tiket kereta yang mudah di akses melalui PegiPegi.com. Sehingga memudahkan siapapun pengguna kereta api beragam rute
perjalanan. Cukup buka aplikasi
PegiPegi.com lalu cari rute kereta api sesuai tujuan perjalanan. Kemudian
sesuaikan pula dengan waktu keberangkatan dan jenis kelas kereta yang di
inginkan. Hingga tersedianya beragam metode pembayaran pada aplikasi PegiPegi
membuat segala urusan lantjar djaya!!, hehehe.
Saat tiba di kota Bandung tak perlu bingung
memutuskan lokasi spot kunjungan. Beragam
sudut dalam kota Bandung memiliki daya tarik yang layak di tandangi.
bersantai di Taman Balai Kota dapat jadi alternatif bagi wisatawan yang tandang ke Bandung |
Untuk menikmati kota Bandung dengan praktis,
baiknya wisatawan memanfaatkan faslitas Bandros alias Bandung Tour on Bus. Bandros
yang operasionalnya diresmikan pada Januari 2018 tersebut merupakan fasilitas
yang diperuntukkan bagi wisatawan untuk keliling kota Bandung. Jam operasionalnya
mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya.
Untuk bisa naik
Bandros, cukup datang ke lokasi shelter
atau terminal yang tersedia di tiga tempat. Yakni Shaleter yang berada di
Gasibu atau tepatnya di depan Museum Geologi; Taman Balai Kota Bandung; serta
Alun-alun Bandung. Penumpang dapat langsung naik ke bus dan pembayaran tiket
langsung dilakukan di tempat.
Untuk dapat menaiki
bus Bandros, kamu hanya perlu merogoh kocek Rp 20 ribu untuk sekali rute jalan.
Tarif tersebut diberlakukan untuk semua turis lokal atau mancanegara mulai dari
usia 2 tahun ke atas. Dalam satu bus Bandros, bisa menampung 24 hingga 28
penumpang. Dan setiap bus akan ditemani seorang pemandu yang akan menjelaskan
cerita-cerita tempat yang dilewati bus Bandros serta sejarah Kota Bandung. Selain itu, juga diberikan waktu istirahat
bagi turis selama 15 menit dan biasanya dipusatkan di kawasan Gasibu. Lumayan
lho bisa di manfaatkan untuk icip-icip kuliner jalanan khas di kawasan Gasibu. Lama
perjalanan keliling Bandung menggunakan Bandros memakan waktu sekitar satu jam,
tergantung kepadatan lalu lintas di Bandung.
wujud dari Bus Bandros (Bandung Tour on Bus) |
Yang perlu diperhatikan, setiap warna Bus Bandros
mewakili rute yang berbeda.
Berikut rute yang di lalui oleh masing masing warna
dari bus Bandros.
·
Bandros Biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman
Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu.
·
Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying,
Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.
·
Bandros Ungu melayani tujuan Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun
Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai.
·
Bandros Hijau akan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo,
Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
·
Bandros Merah Muda memulai perjalanan di Gasibu, Taman Pasupati (Taman
Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.
Selain ngeBandros di Bandung, hal yang menyenangkan
untuk di lakukan adalah ngeBadung!. Mohon
jangan buru-buru menerjemahkan makna ngeBadung yang saya maksud ya, hehehe.
NgeBadung yang saya maksud adalah Ngukur Bandung dengan cara jalan kaki sampai
ujung, hahahaha. Hal ini sering saya lakukan untuk melakukan pengiritan
sekaligus demi mendapatkan konten yang saya inginkan. Yup! Pejuang konten macam
saya pasti bahagia sekali bila mendapat banyak hal hal menarik selama dalam
perjalanan. Terlebih yang ditemui adalah aktivitas atau hal-hal lokal yang
dilakukan oleh masyarakat setempat.
Suasana malam di salah satu ruas jalan di Asia Afrika - kota Bandung |
Jadi, selain menikmati suasana jalan Dago yang selalu
menawarkan sensasi khas kawasan kreatif,
berjalan disepanjang ruas jalan Asia Afrika adalah kenikmatan tersendiri
bagi saya. Selain sarat akan nilai dan
kisah sejarah, jalan Asia Afrika juga memiliki pesona tersendiri. Terlebih kala
malam di akhir pekan. Ada ragam pertunjukan kreatif sepanjang jalan termasuk suguhan night life
yang menarik dibeberapa cafe. Saya pribadi selalu senang berlama-lama di jalan
Asia Afrika. Aaahhh tetiba kangen suasana kota Bandung. Tertarik ke Bandung bersama saya ? Yuk!.
aku baru sekali naik bandros waktu masih tinggal di Bandung. Seru sih akses transportasi ini. Jadi pengen booking tiket pesawat ke Bandung.
BalasHapusPenasaraaan pengen naik bandros, dan foto2 di depan bandros xixixi
BalasHapusAku bolak balik ke Bandung belum ngerasain naik Bus Bandung Tour itu
BalasHapusKayaknya seru juga meningkamti Bandung dengan bus kayak gitu
Udah curiga aja gue baca "ngebadung" hahaha. Btw emang Bandung mah asik aja selalu untuk didatangi, kapanw sama akuh ya ngebadungnya dan ngebandrosnya. Belum pernah euy naik Bandros hahaha
BalasHapusNah kalau ke Bandung lagi aku pengen nyobain naik Bandros ini.
BalasHapusSaya masih gagal terus buat naik bandros. Selalu aja antreannya panjang. Mungkin karena harga tiketnya juga gak mahal, ya. Jadi peminatnya pun sangat banyak
BalasHapusKemarin ke Bandung gk sempet Naik bandrosny nih .. smoga bisa klo kesana lagi
BalasHapus