Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 23 November 2015

FESTIVAL TELUK SEMAKA 8 ; KISAH MENYENANGKAN DAN HARAPAN.




 

Rombongan Tour D'Semaka berphoto di rumah Kepala Dusun Sumber Rohmat - Photo by Timer kamera oom Yopie.


Gelaran Festival Teluk Semaka - kabupaten Tanggamus  provinsi Lampung yang  pada tahun 2015 memasuki gelaran ke 8. Sebagai sebuah gelaran akbar kabupaten Tanggamus tentu  Festival Teluk Semaka dapat jadi acuan berkembangnya keragaman potensi seni, budaya dan juga objek pariwisata di kawasan kabupaten Tanggamus.
Beruntung saya dan beberapa rekan yang merupakan penggiat media sosial, jurnalis, fotographer dan videographer diberi kesempatan untuk menyimak secara langsung Festival Teluk Semaka. Ini adalah kali ke dua saya menjadi bagian dari Festival Teluk Semaka. Beberapa nama pelaku media sosial dan travel blogger pun masih menghias event akbar tahunan kabupaten Tanggamus.Sebagai personal yang suka berpetualang dan menulis perjalanan saya pribadi merasa antusias menjadi salah satu anggota dalam rombongan Tour D'Semaka tahun ini.



Rombongan Tour D'Semaka berfoto di depan kamar Hotel Pelangi

SAMBUTAN HANGAT.
Siang itu, setelah pertemuan saya dengan para travel blogger bertaraf nasional dan internasional – mba Donna Imelda, mba Evi Indrawanto, mas Halim Santoro dan mas Haryadi Yansyah, kami bertolak menuju kabupaten Tanggamus yang berjarak tempuh 3 jam dari kota Bandar Lampung. Di bagian lain Mas Yopie – selaku admin akun Keliling Lampung juga mengerahkan beberapa pihak media sosial, journalist, fotographer dan videographer di provinsi Lampung untuk menyemarakkan gelaran Festival Teluk Semaka ke 8.
Tujuan pertama kedatangan kami di Tanggamus adalah Pusat Kerajinan batik khas Tanggamus yang merupakan binaan langsung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten Tanggamus. Di tempat ini kami diberitahukan banyak hal berkenaan motif batik khas Tanggamus dengan wujud lumba lumba sebagai icon-nya. Nyaris  maghrib kami tiba di Tanggamus dan langsung di beri tempat beristirahat di hotel Pelangi yang berada di pusat kota Agung yang sebelumnya dimanjakan dengan suguhan durian yang luar biasa lezatnya tersaji secara santai di kawasan wisata air terjun Way Lalaan. Sungguh baik bang Elvan – selaku pendamping saya dan tim media sosial selama dalam agenda Festival Teluk Semaka ke 8. Durian yang lezat, suguhan nikmat dalam sambutan hangat.

Makan Durian lezat sampai Puas - jamuan dari panitia Festival Teluk Semaka


MENENGOK SISI LAIN DARI TANGGAMUS.
Tanggamus merupakan kabupaten yang memiliki ragam potensi alam yang memikat dengan Sumber Daya Alam yang melimpah. Dari segi pertanian dan perikanan Tanggamus cukup memberikan keuntungan daerah yang cukup besar. Di hari kedua setelah kedatangan di Tanggamus, saya dan rekan rekan  yang tergabung dalam Tim Tour D’Semaka di ajak mengelilingi bagian yang belum tentu semua orang pernah mendatanginya. Tujuan pertama adalah melihat langsung potensi panas bumi (geothermal) dan hamparan kopi di kecamatan Ulu belu yang merupakan salah satu Kopi jenis Robusta terbaik yang dimiliki provinsi Lampung. Sepanjang perjalanan dengan kondisi jalan yang mulus, saya dibuat kagum sekaligus takjub dengan luasnya lahan dalam rentang alam yang begitu mengagumkan. Bagaimana tidak selama berkendara menuju potensi wisata di kecamatan Ulu Belu, saya terpukau dengan view alam yang memikat. Jalan berkelok seolah menambah dramatis suasana dengan pepohonan menjulang diantara pemukiman desa yang tertata asri di bawah lereng lereng perbukitan. Lagi lagi saya dibuat kaget. Pasalnya sebagai warga Lampung saya belum pernah tahu sebelumnya akan luasnya wilayah Tanggamus, terlebih melihat langsung potensi alam yang sungguh kaya tersebut. Jikapun ke Tanggamus hanyalah bagian Kota Agung atau hanya sekedar lewat ketika perjalanan ke Pesisir Barat –misalnya.

keindahan sebagain bentangan Alam  di kecamatan Ulu Belu


Suasana siang semakin menyenangkan ketika kami melakukan kunjungan ke danau hijau yang letaknya tak jauh dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Letaknya yang persis dipinggir jalan membuat Danau Hijau begitu mudah diakses. Selain itu kunjungan kami juga berhenti pada kawah yang mengandung belerang yang saat ini sedang terus digali potensinya oleh pemerintah daerah Tanggamus. Yang tak kalah menarik adalah berkenalan langsung dengan perangkat desa di pekon Sukamaju – kecamatan Ulu belu sebelum kami di pandu menyusuri Air Terjun Lembah Pelangi dan melihat secara langsung kondisi perkebunan kopi Ulu Belu yang merupakan  salah satu jenis kopi berkualitas di provinsi Lampung. Termasuk menikmati suguhan Kopi dari kepala dusun – Sumber Rohmat yang jaraknya dekat dengan area masuk Air Terjun Lembah Pelangi.

Rombongan Tour D'Semaka berfoto di kawasan Kawah Belerang yang belum bernama di kecamatan Ulu Belu




KEAGUNGAN DALAM RAGAM BUDAYA
Melangkapi rangkaian Festival Teluk Semaka, kami tim Media Sosial di ajak menyaksikan langsung Pengetahan adokh (pemberian gelar adat) yang menjadi ke-khas-an dalam gelaran Festival Teluk Semaka di Tanggamus. Pemberian gelar adat ini dirangkai dengan carnaval budaya yang tahun ini berlangsung secara keseluruhan di lapangan merdeka Tanggamus.  Sudah menjadi cirri dari kabupaten tanggamus mengetengahkan seni pencak Khakot dalam karnaval budayanya, meski sajian Khakot tahun ini tidak sebanyak dan semeriah tahun lalu. Dalam gelaran karnaval budaya jelas terlihat keagungan masyrakata tanggamus dan keragaman budaya yang ada.  Pada siang itu – meski berhias gerimis, gelaran karnaval budaya berlangsung meriah. Dengan menampilkan beragam seni dan budaya seluruh lapisan masyarakat yang bermukim di kabupaten Tanggamus. Mulai dari seni dan budaya adat istiadat suku suku nusantara hingga seni dan budaya etnis tionghua dan agama hindu pun tersaji apik.

Welfie bersama Kepala Dinas DISPORABUDPAR Tanggamus seusai gelaran Festival Teluk Semaka sebagai perayaan kebahagiaan seluruh komponen Tim

Sebagai sebuah Kabupaten, secara personal saya kagum karena Tanggamus cukup memahami pentingnya pelestarian seni, budaya dan termasuk didalamnya mempromosikan potensi wisata dan kekayaan alam yang ada di kabuapten  Tanggamus. Itulah sebabnya Dinas Pariwisata kabupaten Pringsewu memahami pentingnya pelaku media sosial, Jurnalis, Photographer dan Videographer diikutsertakan dalam gelaran ini. Karena diera digital dan kecanggihan Ilmu Teknologi saat ini tentu promosi dengan cara cara konvensional  kala menggelar festival seni budaya dan pariwisata daerah tidaklah begitu dapat mengena pada segenap lapisan masyarakat. Terlebih  gaya hidup masyarakat yang gemar menggunakan ponsel dalam melaksanakan aktivitas harian hingga mendapatkan informasi. Melalui keterlibatan pelaku media social, travel blogger, journalist media cetak, fotographer dan videographer maka semakin lengkaplah sisi promosi yang dijalani sebuah gelaran yang layak di ketahui banyak pihak. Hingga saya berharap Tanggamus dapat terus mempertahankan kemampuan dalam memanfaatkan jaringan media internet dan pelaku kreatif  seperti para photographer dan videographger karena hal ini belum tentu terfikirkan oleh semua kabupaten lain di provinsi Lampung dalam gelaran event akbar tahunan meraka. Setiap kabupaten di provinsi Lampung memiliki event khas tahunan yang mengangkat seni, budaya dan potensi wisata daerah tapi hampir sebagain besar tidak terfikir melibatkan pelaku media social di dunia internet sebagai bagian dari promosi daerah. Jika saja setiap kabupaten termasuk kota yang ada di provinsi Lampung menyadari cara mengemas promosi ajang tahunan dengan melibatkan mereka yang giat di dunia maya dan pelaku kreatif tentulah akan lebih memaksimalkan promosi bidang seni, budaya dan potensi wisata termasuk keunggulan daerah setempat. Sekali lagi, untuk hal ini butuh pemahaman dari para birokrat yang duduk pada satuan kerja yang menggelar event tahunan tersebut. Karena pada akhirnya, penyebaran informasi secara akurat melalui seni bertutur para travel blogger dan pelaku media sosial di tambah hasil photo dan video para photographer dan videographer handal jauh lebih berdampak signifikan terhadap proses promosi ketimbang sekedar asal pelaksanaan semata, merampungkan pelaksanaan uang kegiatan tahunan – yang penting terlaksana. Ceremonial selesai, tugas selesai, hasil tak tertakar. Acung jempol dan kagum saya untuk seluruh jajaran Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) kabupaten Tanggamus. Semoga pelaksanaan Festival Teluk Semaka tidak berakhir  dapat lebih baik lagi, kelak. Amin.





4 komentar :

  1. Wow cepat sekali Kakak postingnya. Wow ada travel blogger bertaraf internasional. Itu yg berangkat ke Kerala ya, Kak?
    Dan terakhir, wow, kakak selalu menulis dengan lugas dan enak dibaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini pujian gak pake kapslok kan yaaaaa hahahahhahahah...... Kalian kalian itu blogger inspirasi Aku lho ....

      Hapus
  2. Ajiiiiib, tulisan sudah tayang. Keren

    BalasHapus
  3. Jadi blogger perempuannya cuma tiga orang?

    Dan welfie di foto terakhir itu kayaknya wajib bgt ya..hihi
    Duuh, seneng bgt baca2 hasil reportase Fest Teluk semaka tahun ini. Walopun gak ikut tp berasa ikuuuuuuut.

    BalasHapus

Scroll To Top