Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Kamis, 21 April 2016

FESTIVAL GITAR TUNGGAL LAGU TRADISIONAL LAMPUNG - UPAYA MENGGAUNGKAN SENI BUDAYA LAMPUNG NAN AGUNG.


pelaksanaan event gelaran festival gitar tunggal lagu tradisional lampung se provinsi Lampung di bandar Lampung tahun 2016
Salah Satu penampilan peserta festival Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung se Provinsi Lampung 2016.



Pengembangan  Seni  dan Budaya asli daerah merupakan kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat. Mengingat seni dan budaya daerah merupakan salah satu identitas yang harus terus menerus dilestarikan.  Berlangsungnya Festival Gitar Tunggal dan Lagu Tradisional Lampung se Provinsi Lampung  di Bundaran Tugu Adipura (Tugu Gajah – Bandar Lampung)   pada 15-17 April 2016 yang merupakan kerjasama antar Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dan Kepolisian Daerah (POLDA) Lampung, berhasil menarik perhatian ragam lapisan masyarakat.  Tercatat sebanyak 162 musisi Gitar Tunggal  dengan rentang usia 11 tahun hingga 70 tahun menjadi peserta Festival Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung se Provinsi Lampung yang memperebutkan piala Kapolda dan piala Walikota Bandar Lampung tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung – Yus Amri Agus, S.Sos, M.IP menyebutkan bahwa pelaksanaan Festival Gitar Tunggal dan Lagu Tradisional Lampung merupakan momentum bangkitnya seni dan budaya asli Lampung yang nyaris dilupakan banyak pihak. Gitar tunggal dan Lagu Tradisional Lampung merupakan suguhan musik dengan harmonisasi tinggi, dengan perpaduan sajian nada yang indah dan lantunan syair bermakna dalam.  Berdasarkan hal tersebut, - jelas pak Yus Amri, tak berlebih kiranya jika petikan gitar tunggal dan sajian lagu tradisonal Lampung dapat sejajar dengan musik jazz – sebagai jenis musik internasional.

Pembukaan gelaran festival Gitar Tunggal Lagu tradisional Lampung se provinsi Lampung 2016 oleh bapak Walikota bandar lampung dan Kapolda lampung
Pak Walikota dan KAPOLDA memetik Gitar sebagai tanda dibukanya gelaran festival Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung se Provinsi Lampung 2016.

 GITAR TUNGGAL LAGU TRADISIONAL LAMPUNG

Sesungguhnya ada banyak jenis seni dan budaya asli Lampung. Soal jenis gitar klasik, tak hanya Gitar Tunggal tetapi juga ada Gitar Gambus yang juga bagian dari kekayaan seni khas Lampung. Gitar Tunggal khas Lampung pun memiliki ragam irama atau model petikan yang dikelompokkan dalam beberapa jenis irama.
Jenis irama Gitar Tunggal Lampung, terdiri dari ;
·         Kembang kacang,
·         sai kres,
·         wo kres,
·         tego kres,
·         Hawaian,
·         Stambul Naturil,
·         Pal,
·         Tiga Serangkai.
Dari jenis irama petikan Gitar Tunggal yang terurai diatas beberapa diantaranya dipengaruhi oleh budaya masyarakat luar adat Lampung bahkan budaya asing. Seperti jenis irama Hawaian yang terinspirasi oleh petikan gitar musik ala hawaian.  Pal adalah jenis irama Gitar Tunggal yang nyaris sama dengan petikan gitar dalam irama keroncong. Sedang jenis irama Sai (satu) Kres, Wo (dua) Kres, Tego (tiga) Kres merupakan tingkat ketukan atau petikan Gitar Tunggal itu sendiri.
Adapun jenis lirik yang melengkapi ragam irama petikan Gitar Tunggal Lampung biasanya berisi kalimat tutur penuh makna yang biasanya berisi pesan pesan moral, pesan orang tua pada anak, tutur rindu dan puja puji  sepasang kekasih hingga persoalan kehidupan sosial bermasyarakat.
Dalam masyarakat suku Lampung – baik Pepadun maupun Saibatin, Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari hari hingga kerap menjadi bagian dari sebuah perayaan adat hingga pesta pernikahan.  Bahkan seorang maestro Gitar Tunggal Lampung yang juga Budayawan Lampung legendaris bernama Cik Din Singamelintang menuturkan bahwa lirik yang menjadi satu kesatuan dalam petikan gitar tunggal Lampung merupakan penuturan yang mengandung filosofi masyarakat Lampung nan agung.

Bapak Walikota Bandar Lampung dan KAPOLDA memberi piagam penghargaan pada salah satu partisipant asal America

 
Bapak Walikota Bandar Lampung dan KAPOLDA memetik Gitar bersama partisipant asal America.

 
pemenang Gitiar Tunggal Lampung bersama pak Walikota bandar Lampung
Maulana Ilyas - salah satu peserta muda yang berhasil meraih gelar Juara Harapan Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung

KEBERPIHAKAN PEMERINTAH

Gelaran Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung mulanya atas inisiasi bapak Drs. Hi. Herman HN, MM selaku Walikota Bandar Lampung dan bapak  Brigjend.Pol. Ike Edwin, SH, MH  selaku Kapolda Lampung  dan juga merupakan Perdana Mentri Kerajaan Skala Brak Lampung Barat yang memang peduli terhadap kelestarian dan pengembangan nilai nilai Seni Budaya dan Pariwisata. Tak pelak, acara  yang berlangsung  meriah selama 3 malam di bundaran gajah – Bandar Lampung disebut pak Kapolda sebagai perayaan para pejuang dan pahlawan Seni Budaya Lampung. 

Jauh sebelum terlaksananya Festival Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung, Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung telah memiliki ketetapan akan keberpihakan pada seni dan budaya khas Lampung melalui Peraturan Walikota (PerWali) Bandar Lampung, Nomor 19 Tahun 2011 tentang ‘Pelestarian Kebudayaan Lampung Dalam Hal Penampilan Musik Hidup/Live Music Tradisional Lampung Serta Pemutaran Musik Instrumen Lampung Pada Usaha Kepariwisataan di Wilayah Kota Bandar Lampung’. Dalam rumusan Peraturan Walikota tersebut dijelaskan secara rinci mengenai kewajiban para pelaku usaha kepariwisataan di kota Bandar Lampung berkenaan dengan pelestarian seni dan budaya asli Lampung. Itulah sebabnya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung gencar mengawasi pelaksanaan pemutaran Lagu dan Musik tradisional Lampung pada jam jam tertentu di seluruh jada usaha kepariwisataan di Bandar Lampung. Karena dengan menggaungkan jenis musik maupun lagu khas Lampung adalah upaya nyata dalam melestarikan dan mengembangkan salah satu  identitas Lampung nan agung. Jangan sampai kita baru bergerak peduli ketika suatu saat nanti Gitar Tunggal Lagu Tradisional Lampung di klaim pihak lain.

1 komentar :

  1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung patut diberi apresiasi tinggi karena kepedulian terhadap tradisi diujudkan melalaui even seperti ini. Semoga semakin banyak generasi muda lampung kembali menengok tradisi mereka yang agung

    BalasHapus

Scroll To Top