Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 30 Mei 2016

SUDAHKAH MEMASANG SIGER DENGAN BENAR ?



 
Salah satu Pemasangan Siger di Bandar Lampung

Sebagai upaya melestarikan nilai nilai Budaya Lampung, pemerintah daerah Kota Bandar Lampung menggalakkan pemasangan dan penempatan lambang Siger.  Mengingat, pemasangan Siger dibeberapa lokasi jasa usaha dan sarana di bidang kepariwisataan di Bandar Lampung saat ini masih dirasa keliru. Hingga perlu menyamakan persepsi.
Melalui Surat Edaran Walikota Bandar Lampung Nomor : 503/618/IV.39/2016 tanggal 18 Mei 2016 – tentang Siger Lampung. Dengan dasar Surat Edaran ; a) Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2010, Bab I (satu) Pasal 1 (satu) ayat 2 (dua) tentang Cagar Budaya. b) Peraturan Daerah Provinsi lampung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung, c) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 65 Tahun 2010 tentang pelaksanaan ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan dan kerapihan bagi tempat usaha di wilayah Kota Bandar Lampung.

Lampiran  gambar Siger di dalam Surat Edaran yang disebar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung


Dalam rangka menciptakan keindahan, keasrian dan pemasangan atau penempatan Siger sebagai upaya mewujudkan pelestarian Budaya di wilayah Kota Bandar Lampung, maka diminta WAJIB bagi seluruh pemilik bangunan, Hotel, Ruko, Rumah Makan, Reso/Café, Rukan, Kantor dan Bank untuk memasang ornamen Siger sebagai mahkota perlambang keagungan Adat Budaya Lampung. Kewajiban memasang Siger juga berlaku untuk seluruh Sanggar dalam setiap penampilan kesenian yang sesuai dengan bentuk Siger yang telah ditentukan. 

Bentuk Siger Pepadun yang menjadi kewajiban di dalam Surat Edaran Walikota bandar Lampung.



SIGER LAMPUNG.

Siger adalah bentuk mahkota pengantin di masyarakat Lampung. Dalam bentuknya, Secara umum Siger dibagi menjadi dua jenis. Siger Pepadun dan Saibatin. Secara kasat mata, perbedaan bentuk Siger Pepadun dan Saibatin terletak pada jumlah lekuk gerigi di setiap bentuk Siger tersebut. Jika lekuk Siger Pepadun berjumlah 9, maka jumlah Lekuk Siger Saibatin berjumlah 7. Konon, jumlah lekuk  tersebut mengandung nilai luhur dari jurai (adat) baik Pepadun maupun Saibatin.

Kandungan Siger Pepadun yang menjadi contoh dalam Surat Edaran Walikota Bandar Lampung, adalah  :
1.       Lekuk gerigi Sembilan – melambangkan 9 aliran sungai besar (way) yang mengalir di Lampung.
2.      Kembang Melur (bunga melati) didalam bidang Siger berjumlah 4 buah kuntum bunga dan  setiap kuntum bunga memiliki 4 daun bunga yang berkelompok 5.

Diharapkan dengan himbauan pemasangan bentuk Siger bagi pelaku dan penyedia jasa Sarana dibidang kepariwisataan di Kota Bandar Lampung dapat memberi wawasan kebudayaan dan kecintaan masyarakat pada nilai nilai Budaya Lampung.

4 komentar :

  1. Apa ya bang pertimbangannya Mengapa kewajiban memasang Siger harus dari pepadun dan bukan dari saibatin?

    BalasHapus
  2. Iya saya juga setuju dengan komentar kak evi di atas🙏

    BalasHapus

Scroll To Top