Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 17 Oktober 2016

KISAH SERU PERJALANAN KE PENGANDONAN



Lepas Subuh saya sudah bersiap berangkat menuju titik kumpul dimana sebuah perjalanan panjang akan dimulai. Sebenarnya, jauh hari, saya sudah menyusun sebuah rencana  perjalanan untuk waktu beberapa hari dengan tujuan yang tak hanya pada kawasan Baturaja saja, tetapi  hingga ke Palembang. Apa daya, rencana yang telah saya susun dengan brother Yayan - @omnduut, terpaksa batal dan mungkin akan dilakukan lain kesempatan mengingat sulitnya saya mengatur jadwal kantor dan pekerjaan dunia panggung.

Sabtu pagi itu, saya bersama sekitar 25 orang lainnya yang tergabung dalam rombongan keluarga pengantin wanita bernama Tammy.
Lho?, kok melibatkan pengantin segala?. Ya, ini adalah perjalanan keluarga besar pengantin perempuan bernama Tammy – menuju kawasan Ogan Komering Ulu dalam rangka gelaran Ngunduh Mantu  dari sosok yang telah saya anggap adik (ading – bahasa Ogan) –  Derry dengan kekasih yang sudah resmi menjadi istrinya – Tammy.  Ijab Kabul antara  Derry dan Tammy sudah berlangsung pada 17 September 2016 silam, hanya saja ketika gelaran resepsi pada 18 September nya  saya tidak bisa bertugas menjadi pemandu acara dikarenakan jadwal keberangkatan saya ke Thailand. Jadilah sebagai ganti dari janji saya untuk jadi pemandu acara bersejarah Derry dan Tammy, saya mengambil peran sebagai pemandu acara di kampung halaman Derry – di Ogan Komering Ulu.

Pukul 06.30 WIB, setelah seluruh rombongan kumpul,  barulah bis yang saya dan rombongan keluarga bapak Taufik Sayuti – Papa nya Tammy berangkat menuju Ogan Komering Ulu.  Namanya juga keluarga besar, mulai dari anak usia 4 tahun sampai orang tua berusia 40 tahun keatas ada. Semua Lengkap!.  Dalam rombongan juga terdapat mba Imah – senior saya, MC terkenal Lampung yang juga merupakan saudara dari keluarga Tammy, juga bang Deddy – sosok baik yang telah lama saya kenal. Jangan tanya soal suasana dalam bis. Namanya juga perjalanan keluarga, mulai dari hiruk pikuk obrolan hingga segala jenis lelucon jadi penyemarak perjalanan. Tak ketinggalan bekal dalam perjalanan yang sangat komplit, mulai dari buah-buahan sampai empek-empek hingga nasi kotak, semua lengkap!! Bagai dapur umum berjalan. Mau makan apa aja ada!, termasuk kopi dan teh anget pun siap diseduh jika penumpang butuh!. Berasa mau jalan jauh banged, hahahaha.

Bang Deddy dan Mba Imah - plus saya dan Farrah - selpik di keramaian acara

KISAH PEMANDU YANG SOK TAU.

Perjalananpun terbilang lancar.  Dari Bandar Lampung melewati beberapa kabupaten dalam wilayah provinsi Lampung hingga memasuki wilayah paling selatan dari provinsi Sumatera Selatan.  Dalam perjalanan, kami sempat beberapa kali singgah di pom bensin untuk buang air hingga sempat beristirahat sejenak di masjid seusai menunaikan Shalat Dzuhur dilanjutkan makan siang bersama. Tak sulit melebur dalam rombongan perjalanan. Selain saya telah mengenal mba Imah dan bang Deddy, setiap sosok dalam rombongan juga tidak terlalu menjaga jarak. Obrolan hangat dan seru mewarnai perjalanan. Hingga tak terasa 7 jam perjalanan mengantarkan kami tiba di kawasan Baturaja – Ogan Komering Ulu.
Saat di Baturaja, sempat diarahkan ke lokasi hotel tempat rombongan keluarga akan bermalam sebelum kemudian perjalanan berlanjut menuju air terjun. Rupanya keluarga Papa Tammy memanfaatkan kesempatan perjalanan dengan mengunjungi  kawasan wisata. Ya, namanya juga jalan jalan keluarga jadi sekalian berwisata. Hehehe.
Sebelum menuju lokasi air terjun, kami berencana mendatangi kediaman keluarga Derry. Nah, moment yang ini nih yang bikin saya nyaris mampus!. Pasalnya, mba Imah dan bang Deddy mendapuk saya jadi pemandu arah menuju rumah Derry!. Matek Ngana!!. Padahal,  sekalipun saya belum pernah tandang ke rumah keluarga Derry. Saya memang  sedikit tahu kawasan Baturaja, tetapi tidak untuk letak persis dari kampung halaman Derry.

Karena tak mau mengecewakan mba Imah dan bang Deddy yang memberi kepercayaan pada saya sebagai penunjuk arah sekaligus tak mau mati gaya dihadapan seisi bis, saya pun pindah ke bagian depan, Sok Yakin!!, duduk dekat sopir dan mulai memberi arah kendali sopir bis. SoToy Marotoy dimulai!! Padahal sungguh saya tak tau. “ Oke, Indra, kamu harus tenang!!”. Kuasai diri, jangan panik!. Hal yang saya lakukan pertama adalah mengingat-ingat jenis obrolan yang dulu pernah saya tanyakan pada Derry seputar letak kampung halamannya. Well, tak banyak yang bisa saya ingat, terlebih bis berjalan terus dan saya bertugas mengarahkan  laju kendaraan bis. Kan gak lucu kalo nyasar!hahahah. Mau ditarok kemana muka Ngana!! Hahahah. Celakanya, paman google yang kerap saya andalkan soal rute jalan pun tidak bisa berbuat banyak mengingat signal dalam perjalanan yang kurang mendukung.  Desa demi desa terlampaui. Bis terus beranjak ke bagian barat Baturaja. Saya ingat sebuah kawasan yang  pernah disebut Derry dengan nama Pengandonan. Saya juga masih ingat postingan Derry di akun sosmed-nya soal letak kampung halamannya tersebut. Cuma bermodal itu saja saya mengarahkan sopir yang juga tak paham rute jalan!. Ketika signal stabil saya coba menghubungi Derry via ponsel, meski pembicaraan tidak begitu stabil mengingat jangkauan signal yang buruk. Beberapa petunjuk arah yang terpajang di sepanjang jalan yang kami lalui cukup membuat saya yakin akan arah yang saya sampaikan pada sopir tidak salah. Meski sisi lain dari diri saya tetap cemas. Mengingat bis terus melaju meninggalkan kawasan Baturaja dan bergerak melalui jalan lintas sumatera yang menghubungkan jalan ke Palembang – Sumatera Selatan. Kekhawatiran saya perlahan berkurang ketika Derry – melalui pesan singkat, meyakinkan arah yang saya sampaikan pada sopir adalah benar. Meski memang jarak dari Baturaja ke Pengandonan masih butuh waktu 1 jam. Hhhmm … kadang yakin sama diri sendiri itu ada manfaatnya juga! Hahahah.

Diiringi hujan lebat, akhirnya bis yang kami tumpangi berhenti tepat di depan kediaman Derry. Sungguh perjuangan yang membuahkan hasil dari Pemandu Arah yang Sok Tahu!!. Selanjutnya Noven – adik kandung Derry ikut serta bersama kami memandu arah  menuju  Air Terjun yang hendak kami datangi sore itu setelah keluarga Derry membekali kami dengan banyak kudapan lezat.

Kisah Seputar Air terjun Curup Tenang yang kami datangi, dapat klik disini….


sajian musik malam untuk hiburan keluarga dan segenap panitia


KENTAL SAJIAN BUDAYA LOKAL.
Saya dan rombongan sempat di jamu makan malam yang telah disiapkan keluarga Derry seusai kunjungan kami ke kawasan wisata Curup Tenang.  Sungguh sore yang menyenangkan telah saya alami.  Desa Semanding adalah letak kediaman keluarga Derry. Sebuah desa dalam kecamatan Pengandonan – bagian paling barat dari kabupaten Ogan Komering Ulu yang berbatasan langsung dengan kabupaten Muara Enim.   Hidangan makan malam nan lezat mewarnai kebersamaan kami malam itu. Wajah wajah ramah keluarga besar Derry menyambut dan menerima kami dalam suasana hangat kekeluargaan.  Selepas santap malam bersama, saya dan rombongan diajak mendatangi tempat dimana gelaran pesta esok hari akan dilangsungkan. Meski sisa hujan menghias malam, warga  tetap ramai berdatangan. Hiburan Keluarga segera  dimulai. Suguhan musik dangdut hingar bingar siap menghibur keluarga dan segenap panitia yang bertugas. Dalam hitungan menit, suasana sekitar panggung musik dipenuhi pengunjung.
Hiburan dimulai dengan memanggil jajaran keluarga dari pihak mempelai pria dan mempelai wanita secara bergantian. Tak terkecuali saya sendiri yang sempat duet lagu  Gadis atau Janda dengan mba Ika!. Hajaarr!!. Lagu dangdut berkumandang. Meski goyang Chebox tertahan, cukuplah saya tahu diri pada keluarga besar kedua mempelai. Tidaklah diri ini berkenan menguliti  diri pada pertemuan pertama, hahahahha. Padahal aslinya, biduan total!!!.
Selayaknya hiburan keluarga, malam itu sungguh ajang hiburan yang menyenangkan. Tak hanya berlangsung persembahan lagu dari keluarga tetapi juga dari segenap panitia, pembagian hadiah kejuaraan gaple’ hingga tampilan biduan-biduan supet hits  se-antero Ogan Komering Ulu dengan lengkingan suara super merdu dan liukan goyang nan aduhai.

hiburan malam keluarga


MERIAH DALAM GUYURAN HUJAN

Suasana semarak hiburan malam berlanjut ketika resepsi di siang keesokan harinya. Acara Ngunduh Mantu dimulai. Dari prosesi arakan dengan iringan rabana hingga suasana resmi layaknya resepsi pernikahan pada umumnya.  Tak ketinggalan acara Saweran yang merupakan bagian dari budaya masyarakat Muara Enim. Meski runutan acara resepsi di tataran wilayah Ogan Komering Ulu masih kental dengan tradisi khas yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Mulai dari persembahan lagu kehormatan, sambutan mewakili keluarga pria, mewakilil keluarga wanita hingga mewakili undangan, sampai lagu persembahan mewakili beberapa pihak undangan hingga mencapai 5 pihak termasuk lagu persembahan dari pengantin!. Plus sajian tari yang bisa mencapai 3 jenis tarian. Sebagai pemandu acara yang memahami budaya susunan acara di Baturaja, gelaran yang terjadi di Pengandonan pada saat gelaran resepsi ngunduh mantu Derry dan Tammy bukanlah sesuatu yang asing bagi saya. Justru dengan memahami budaya masyarakat setempat memperkaya diri saya dalam pemahaman seputar tata laksana memandu acara hingga melatih kesabaran menghadapi banyak pihak yang memiliki banyak peran. Kebahagiaan saya lainnya adalah bertemu kak Aan - salah satu musisi Baturaja yang telah saya kenal sejak puluhan tahun dulu yang siang itu bertugas sebagai pemain musik dalam gelaran acara Derry.

bersama kak Aan


Secara keseluruhan gelaran Ngunduh Mantu di kampung halaman Derry berlangsung lancar dan penuh berkah, termasuk berkah hujan deras yang menghias suasana gelaran acara. Meski  saat rombongan hendak kembali ke Bandar Lampung sempat terjadi insiden bis yang mebawa kami sejak kedatangan  sulit bergerak karena terhambat lubangan tanah basah seusai hujan lebat. Beragam cara dilakukan, mulai dari menarik bis dengan mobil hingga mendorong bis secara gotong royong sampai  akhirnya dapat melaju kembali ke Bandar Lampung dengan selamat, meski rencana kunjungan ke Goa Puteri saat rute kembali harus batal mengingat hujan mengguyur  kepulangan kami meninggalkan kawasan Pengandonan sangat deras.




Bahagia selalu untuk  ading ku Derry dan Tammy.
Senang bisa jadi bagian dari moment bahagia kalian berdua.
Langgeng hingga akhir hayat. Amin.

0 comments :

Posting Komentar

Scroll To Top