Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 03 Oktober 2017

PENGALAMAN TERJATUH DAN TERBALIK SAAT RAFTING DI KEDAMAIAN RIVER - SABAH



Beberapa kali batal menjajal rafting di negeri sendiri karena kendala jadwal kerja, rafting perdana saya malah terjadi di Sabah – Malaysian Borneo.  Seru banged!!. Saking serunya, saya sampai jatuh 3 kali!!, plus mengalami perahu kebalik!!. Hah!!.
***
 


Saya tak tahu persis bagaimana kondisi jalan dan sejauh apa perjalanan hingga akhirnya saya dan rekan-rekan blogger tiba di sebuah kawasan nan asri siang itu. Kunjungan ke Jesselton Medical Center dengan hidangan lezat di Avangio hotel lah yang membuat saya tertidur lelap selama perjalanan hingga akhirnya kami tiba di kawasan yang akan membawa kami pada pengalaman rafting.



Siang itu, kami tiba di kawasan meeting point  yang terletak di Tagal Lingkubang/ Jeram Lingkubang – posisi  penyelenggara rafting ; Xtreme Paddlers – Kota Belud. Beberapa petugas menyambut kedatangan kami dengan ramah. Usai berganti pakaian dan mengemas barang-barang bawaan kami di beri arahan jelang pelaksanaan rafting. Bukan hanya kami - para blogger, juga ikutserta mister Joshua dari Air Asia dan cewek cewek kece dari Xtreme Paddlers yang akan bergabung dengan perahu rekan Multi, Dyah dan mba Levi.

Arahan pertama dilakukan oleh mister Tim. Lelaki bule jangkung itu menjelaskan tata cara memasang life jacket dengan benar sampai benar-benar men-cover tubuh dari hal-hal yang tidak di inginkan, termasuk mengenakan pelindung kepala dengan benar. Arahan kedua kami bertemu dengan pemandu setempat (saya lupa tanya namanya), ia menjelaskan detail soal aktivitas rafting. Mulai dari cara duduk dalam perahu yang benar, cara memegang paddle atau dayung selama rafting berlangsung hingga cara-cara penyelamatan, termasuk apa yang harus dilakukan bila mengalami perahu kebalik.  Menyimak penjelasan yang sangat detail itu, tetiba saya merasa takut sendiri, hahaha. Maklum, pengalaman pertama. Mau malam pertama aja ada rasa deg-deg-an apalagi mau rafting, yaaa…khaaannn!?? Cha,cha,cha,cha.

Dapat arahan dari Instruktur

wajah wajah serius simak arahan instruktur
  
photo bersama sebelum memulai Rafting

MENGUJI DIRI DI SUNGAI KEDAMAIAN

Kami pun segera menempati perahu karet berwarna kuning yang telah siap di bibir sungai. Menurut mister Tim, 1 perahu maksimal di isi 6 orang. Saya satu perahu dengan Salman, mba Irene dan mba Evi dan kami di damping oleh instruktur dan mister Tim.   Awal keberangkatan, mata saya mengagumi pepohonan rindang dan bantaran sungai yang bersih dan tertata rapih.  Sungai Kedamaian – adalah jalur arung jeram kami sepanjang sore tersebut.  Sungai panjang yang membentang dari kaki gunung Kinabalu hingga ke desa dalam kawasan Belud. Tak heran bila menoleh kebelakang, kami langsung melihat sosok gunung Kinabalu yang bertengger gagah diantara rimbunnya pepohonan.  Pengen banget photo photo dengan latar gunung Kinabalu, apa daya rafting tak bawa kamera…yaaa kaleee sambil ngayuh perahu sambil  cekrek – cekreek!!!.

“Forward!!”
teriak mister Tim pada saya dan rekan rekan dalam satu perahu.
Dua perahu lainnya, yang diisi oleh genk pria-pria metropolitan dan genk gadis-gadis belia butuh belaian itu telah jauh berlalu dihadapan kami. Sementara kami, masih tersingut-singut melawan laju air yang seolah mengecoh laju perahu.

Well,  perahu yang saya tumpangi memang ditempati oleh dua instruktur handal sekaligus yang bertugas gahar dibagian belakang perahu. Sedangkan saya dan kak Salman adalah dua sosok yang (maaf kata) tidak terlalu dapat diandalkan. Hah!!.  Padahal, menurut teorinya,  dua sosok yang berada di bagian depan perahu itu justru pihak yang memberi kontribusi besar terhadap laju perahu. Tambah mba Evi dan mba Irene di bagian tengah yang lumayan membantu… ( ya, membantu saat diskusi dalam melajukan perahu sahaja!, hahaha). 

view gunung Kinabalu di kejauhan sepanjang menyusuri sungai - photo dari Google - Flickr
 
TERLEMPAR KE DASAR SUNGAI

Beberapa kali kesulitan dalam mengendalikan laju perahu dan beberapa kali tak singkron antara kayuhan dayung dan gerakan air sungai yang bergelombang kencang, akhirnya membuat tubuh saya terlempar ke luar perahu!. Yes! Saya jatuh ke dalam sungai.  Bisa jadi, saya sebagai orang pertama yang terlempar keluar perahu dari 3 perahu yang mengarungi sungai Kedamaian.  “maaf ya bang, waktu abang jatuh bukannya aku bantu, malah aku videoin..” sahut mba Evi pada saya sembari tetap aktif mengatur kamera Go Pro miliknya tersebut agar dapat mengabadikan moment selama rafting berlangsung. “gak papa mba, biar aku jadi bintang youtube mu yaa mbaaa…” jawab saya – cha cha cha cha!!!.

…”Forward!!!..”
…”backward!!!.”
…”Forward!!..”
…”forwaaarddd!!!!....”

Mister Tim dan Instruktur Kedamaian River berteriak teriak, memerintahkan saya dan seisi perahu untuk melakukan aktivitas mengayuh dayung bersama. Forward berarti maju dan Backward berarti mundur. Meski kadang saya sendiri sering tertukar antara maju dan mundur!, hahahah. Terlebih ketika kak Salman ngajak ngobrol  atau kadang malah diam saat diperintah oleh mister Tim.
“kak!! Kayuuuhhh!!!..” teriak saya keras ke kak Salman.
“capek!!” jawab kak Salman.
Huhgfht!!!

“Stop!!!. …Stopp!!!.”
“STOOOPPPP!!!!”
“dbbraaaakkkkk!!!!
Lantang suara mister Tim mengarah pada kami agar memposisikan perahu untuk berhenti ketika hendak menabrak bebatuan besar di bibir sungai.

Meski peringatan mister Tim lantang terdengar, saya, kak Salman dan mba Evi yang berada di tengah perahu malah berpelukan!!. Edan!!. Bukannya berusaha menyelamatkan kapal agar tak karam, malah berpelukan!!. Ngana kira, kita ini sedang main Teletabis?!!! Hah!!.

Pada kenyataannya, saya dan kak Salman yang berada di bagian depan perahu tak lagi memiliki kuasa penuh dan semangat membara untuk mengayuh dayung. Rasanya mau copot tangan dari badan!!. Berkali-kali usaha mengayuh tetap saja perahu membelot ke bebatuan di pinggir sungai atau malah tersangkut batu besar di tengah aliran sungai. Yaahhh!, namanya juga pemula. Duduk depan cuma gegayaan doang

Perintah mba Evi untuk saya mengendalikan Go pro juga sia-sia. Begitu niat merekam aliran sungai yang deras, bukannya saya rekam, eh malah ikutan tengkurep masuk dalam perahu!!. Dasar penakut!!.   Tak hanya itu, kala menghadapi ombak deras dan memuncak, bukannya bertahan di perahu dan mengikuti arus sungai, eh malah melepaskan pegangan dan melepaskan dayung!!. Alhasil, jatuh dan perahu kebalik!!. Huuooowww!!! Masuk ke dasar sungai. Rasakan kau!!! Entah seperti apalah tampang saya saat itu. Untung ada arahan bagaimana menyelamatkan diri saat perahu terbalik sebelum rafting dimulai. Lumayan bisa dipraktekkan langsung. Bantuan datang kala saya terjungkal dan tertimpa kapal. Meski ponsel saya tak terselamatkan. Ponsel terrendam air meski dalam dry bag - akibat dry bag yang tak saya kunci dengan benar.

sempat berhenti sesaat di tengah perjalanan - buat photo photo.

KEEP SINGING ROSE!!

Terlempar 2 kali dari perahu hingga perahu terbalik adalah tiga insiden yang  saya dan tim satu perahu alami yang sepertinya tak terjadi di perahu lain. Tapi justru disitu letak serunya dari pengalaman rafting saya dan rekan-rekan di sungai Kedamaian sore itu.   
"Forward!!..." perintah mister Tim yang terus menyemangati
"aaarrggghhhh, bodo' amaatt!!! dah gak mampu lagi buat Forward Forward!!!" celoteh saya yang di balas gelak tawa seisi perahu.

Senja semakin beranjak. Awan mendung berhias rinai hujan menghias aktivitas rafting kami. Dalam upaya mengumpulkan semangat agar segera sampai ke garis finish, saya menghibur dan menyemangati diri dengan bernyanyi… 
“ country roads, take me home… to the place… I belong …”
“West Virgina, mountain Mamma, take me home…country roads!!...”

Bagian chorus dari Lagu Jhon Denver berjudul Country Roads itulah  yang terus saya kumandangkan berulang-ulang untuk menghibur diri atas usaha yang sudah tak lagi membara.  Lagu yang sebenarnya  terinsiprasi dari salah satu adegan dalam film Kingsman – the Golden Cycle itu ternyata juga di kenali oleh mister Tim. Jadilah usaha mengayuh perahu dengan iringan lagu Country Roads dan lagu – lagu hits top 40’s lainnya termasuk lagu soundtrack film Titanic –  ‘My Heart Will Go On” yang memancing gelak tawa mister Tim dan seisi perahu.
Bahkan saya dan kak Salman sempat membuat fragmen satu babak soal Jack dan Rose (tokoh dalam film Titanic). Tapi kami parodikan menjadi kisah cinta yang tak jadi, dengan penggalan kalimat ; … “I don’t wanna love you Rose!!. You are Stupid!!. I Told You to go to School, but you not go to school Rose…that’s why you’re Stupid!!!.”… begitulah kiranya kisah cinta Rose dan Jack ala saya dan kak Salman. Bayangkan saya sebagai Jack dan kak Salman yang memerankan tokoh Rose, yaaa… hoobaahh kan!!???


HAPPY RAFTING

Aroma kopi membumbung sedap di kepala. Semakin sedap bila bersanding dengan kudapan hangat! Hah!! Sayang itu hanya imajinasi. Nyatanya jarak 10 km yang teorinya akan ditempuh selama 2 jam itu terasa lama sekali. Bukan karena tak asik, tapi karena usaha mengayuh saya dan kak Salman yang berada di bagian depan perahu tidak sesuai dengan semestinya!. Praktis hanya mister Tim dan instruktur  yang berada di belakang perahu saja yang membantu laju perahu. Apalagi peran mba Irene dan mba Evi,  sudahlah!! Titik!.  
Intinya ; saya, kak Salman, mba Evi dan mba Irene tidak memberi dampak signifikan terhadap geraknya perahu yang kami tumpangi. Wajar saja bila tiba di garis finish di kawasan Taginambur  paling terakhir, hahahhaha

jangan fokus pada ekspresi wajah yang tak karuan, yang penting kami selamat sampai di garis finish

tiba dengan selamat di garis finish


Yang penting banyak cerita serunya. Jatuh 3 kali dan survived itu bukti bahwa saya menerapkan teori yang disampaikan diawal pelaksanaan rafting. Dan gelak tawa yang mewarnai rafting dalam perahu yang saya tumpangi adalah bukti betapa bahagianya kami. Hhhmm, bisa jadi yang bahagia hanya saya, kak Salman, mba Irene dan mba Evi. Bisa jadi tidak dengan mister Tim dan mas Instruktur yang susah payah dan jatuh bangun menjalankan laju perahu ditengah volume air sungai yang kencang beragam. Maafkan kami yaaa… tapi apalah artinya rafting bila kita tidak mengambil pelajaran dari aktivitas tersebut. Dan yang paling penting ; Bahagia. Jangan lupa bahagia yaaa ….hehehe.

23 komentar :

  1. Addduhh seru amat kaliaaan sumpaaah

    Abaikan yang keceburrr, gak ada cerita kalau mulus aja kaaann

    BalasHapus
    Balasan
    1. yeeesss..... aku jadi bahan lelucon karena jatoh 3 kali taip bagi ku itu pengalaman..wkwkwkw....ah sumpah seru mampussss itu rafting pertama..

      Hapus
  2. Hahahaha..Gak habis-habis ketawa kalau ingat lagi pengalaman rafting di Kedamaian River..

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan mbaa Evi Kece Mampusss!!! tenggelam tetep pegang GO PRO !!! sangat Profersional....cha cha cha cha cha

      Hapus
  3. Ini aku bacanya serasa naik roller coaster. Rafting rempong sih ini ya. Hahahaha. Ah jadi pengen rafting juga. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. baaannngeeedddd..... ini moment rafting yang tak penting di tiru oleh siapapun yang mau rafting!!!!. udah gak Ngayuh banyak Gaya!!! yaaa gw laaaahhh...Suppppeeerrrr remppppppoooooonnnnggggg!!!

      Hapus
  4. Bang Indra detail banget nulisnya, aku ngerasa berada diantara kalian baca tulisan ini, ditambah lagi aku pernah nyobain rafting di Sumsel sini, jadi sedikit banyak tergambarkan suasananya :D

    Gak sabar mau liat video yang direkam mbak Evi hehehe

    omnduut.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya, aku mau sungguh sungguh menjalani rafting. tapi krna partner ku kakak Salman yang suka memancing kekonyolan akhirnya keluar lah sifat asli aku yang suka nyanyi nyanybi dan gegayaan gak jelas!!. wkwkwkwkw.....

      videonnya ancur banged pasti. mba evi aja pasti gak akan bisa ngeDit videonya.. hahahahahahha

      Hapus
  5. Seru amat rafting nyaaa !!! Ada reka Ulang Titanic segala !! Lumayan buat pengalaman kaan. Ga cuma mendayung perasaan, sekarang udah pernah mendayung raft.Nanti kutonton YouTube nya di channel Bu Evi. Episode2 banyak dirimu sebagai bintangnya. Btw abis rafting Sakit badan gak?

    BalasHapus
  6. wkwkwkwk saya suka begitu kakak.... suka iseng ngebodoorrr....ngeGila gak genah..itulah saya!!! wkwkw..btw soal sakit badan pasti terutama tangan jadi bengkak bengkak kebanyakan forward forward!! hahahahha tapis eru. gak kapok buat melakukanr afting di lain kesempatan kok hahahahahha

    BalasHapus
  7. Aku bisa berenang tapi takut kalo rafting soalnya arusnya deras banget kalo di sungai hahaha. Beda sih ya berenang di laut sama sungai tapi seru sih kalo sekali-kali aja raftingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. seru kok.. aku malah ingin lagi suatu saat nanti..dan semoga gratis juga wkwkwkwk

      Hapus
  8. Aku bisa berenang tapi aku takut kalo rafting soalnya sungainya deres banget hahaha. Tapi sensasinya rafting itu justru kalo perahunya kebalik-balik ya mas.

    BalasHapus
  9. Tambah mba Evi dan mba Irene di bagian tengah yang lumayan membantu… ( ya, membantu saat diskusi dalam melajukan perahu sahaja!, hahaha).

    Hahaha siakek!!!

    Kalo ngga jatuh bukan rafting namanya, ye kaaaaan?? Cari-cari alesan aja hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bangeddd.....namanya rafting kudu ada eksyen eksyen dikit yaaaa...wkwkwkwkwkwkwk kayaknya cuma erahu kita yang paling hebooohh deehh.. wkwkwkwk

      Hapus
  10. haduh, ngakak bacanya, bayangin ada dalam perahu dan ga ngasih dampak signifikan itu rasanya gmn ya, setengah hopeless, tapi merindukan daratan, wkwkwkwk.

    Tp aku pernah ngerasain dayung ma ponakan di wahanan sungai2an yg agak panjang gitu mas, capek bener dah dayung sendirian di saat ponakan males, palagi di arus sungai deras, hahaha

    Jadi cerita heboh nih tar di video, ditungguuu :D

    BalasHapus
  11. bangeeeddd mbaaaa..... berdua kakak salman mah gak berpengaruh apa apa..hahahahhahaha but kakak Salman partner seru super hooobaaahhh...aku gak kapok kok rafting malah pingin lagi yeeeyyyyy.... video di mba Evi...pasti doi kesusahan ngeDit nya krna banyak gambar yang gak penting...hahahahah

    BalasHapus
  12. Ngakakkkkkk ngebayangin Mas Salman diem aja saat yang lain bersusah payah, kebayang muka nya pas baca. Lucu pasti.

    Dulu pernah rafting, mmg kadang sulit membagi konsentrasi, panik dan harus konsentrasi, tapi seru parah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahhahaha kalo inget moment kak salman bilang dia capek ngayuhhh rasanya mau aku raup muka nya dengan air sungai wkwkwkwkwkwkwk...manja manja gimana gitu...wkwkwkkw...tapi justru perahu kami paloing hebooohh cerita nya...dua perahu lainnya sih kayaknya just so so laaahh hahahahha

      Hapus
  13. Ya ampuuun, genk gadis belia butuh belaian hahaha. Ngakak bacanya btw nggak sakit Mas jatuh ampe 3 kali? Kalau jatuhnya ditambah lagi mau nggak mas? Hehe

    BalasHapus
  14. Kalau yg gk biasa ngaduk emang berat untuk main rafting.
    Seru om ceritanya :)

    BalasHapus
  15. seruu..rafting ga bawa kamera ya..pdhl td berharap ada foto berpelukan ala teletabisnya

    BalasHapus

Scroll To Top