Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 13 November 2017

FESTIVAL WAY KAMBAS 2017 - PERAYAAN PESONA PARIWISATA TERBAIK LAMPUNG TIMUR




Upaya pemerintah Lampung Timur tampaknya tidak main-main soal gelaran Festival Way Kambas tahun 2017. Jauh sebelum gelaran akbar berlangsung, beberapa kegiatan menjadi bagian dari rangkaian event tahunan kabupaten Lampung Timur tersebut.  Mulai dari beragam cabang perlombaan hingga festival – festival pendukung yang pada akhirnya bermuara pada gelaran puncak Festival Way Kambas 2017.

LOGO Event Festival Way Kambas 2017
Bagi saya, menjadi bagian dari Festival Way Kambas adalah kebahagiaan tersendiri. Meski telah berkali-kali ke pusat Pelatihan Gajah (PLG) dan kawasan yang telah dikukuhkan sebagai ASEAN Heritage tersebut, tetap saja ada sensasi yang menyenangkan setiap tandang ke Taman Nasional Way Kambas.

BERTEMU HARAPAN DALAM JEJAK PETUALANG

Beberapa minggu sebelum Festival Way Kambas berlangsung. Bang Deni dan bang Mansyur – dua sosok perwakilan pemerintah Lampung Timur menjalin komunikasi yang intens termasuk bincang langsung yang kami lakukan untuk menemukan formula promosi gelaran Festival Way Kambas. Saya pun tidak sertamerta memutuskan, tetapi meminta arahan pada komunitas GENPI Lampung yang tentu kelak akan memberi sentuhan baru pada rangkaian acara. Kesepakatan pun didapat.  Saya bersama Genpi Lampung lalu rekan rekan blogger Lampung perwakilan tiap kabupaten termasuk Tapis Blogger menjadi bagian dari tim blogger yang dihadirkan dalam gelaran Festival Way Kambas 2017. Tak tanggung-tanggung, group blogger yang dikomandoi bang Deni – Dinas KomInfo Lampung Timur itu diberi tajuk ‘Jejak Petualang’.

Tim yang Super Seru.!!!

Sesuai dengan namanya, Jejak Petualang adalah Trip khusus para blogger, videographer, vloger dan photographer berjumlah 15 orang yang dikemas dalam bentuk petualangan. Tapi bukan Petualangan Sherina ya,..hehehe.  Sejak awal memutuskan komposisi personil pun, saya selalu mewanti-wanti melalui group Whatsapp agar berkenan menerima segala konsekuensi dari perjalanan yang dikemas dalam wujud petualangan tersebut. Ya, salah satunya berkenan menerima fasilitas yang tak mewah,. Ya, kalee, ada hotel mewah lengkap dengan fasilitas perkotaan dalam Taman Nasional. WeW!!.

Jiwa Petualangan dimulai dengan kunjungan kami ke Suaka Rhino Sumatera (SRS). –jujur saya, saya, bahkan nyaris semua orang dalam rombongan Jejak Petualang sangat girang bukan kepalang ketika tahu akan tandang ke Suaka Rhino Sumatera. Yaelaahh… mau ketemu badak aja girang!. Eiiittsss… jangan salah Chuy!!, Tak sembarang orang bisa masuk kawasan SRS, karena SRS itu kawasan konservasi. Dan sebagai kawasan konservasi tentu saja tidak sembarangan orang bisa masuk. Bahkan, konon kabarnya, untuk masuk kedalam kawasan SRS, harus mengantongi izin resmi sesuai dengan kebutuhan kawasan hingga melampirkan surat keterangan sehat dari dokter hewan!. WOOW…!!! Segitunya, mau ketemu Badak??!!, Ya, ia laaahh… Badak kan hewan yang langka, karena langka maka harus dijaga. 


Hhhmm.. sepertinya, saya kelak akan uraikan lebih jelas soal SRS dengan judul terpisah ya. Yang penasaran, harap bersabar. Nantikan judul tulisan selanjutnya yang berkenaan dengan Festival Way Kambas 2017. Yang jelas, saya dan semua teman dalam Tim Jejak Petualang sangat senang dan bangga mendapat kesempatan menemui Badak bernama Harapan dengan berat mencapai 800 kilogram, meski hanya 20 menit sahaja!!!. Tiada mengapa, yang penting sudah photo-photo dan lihat langsung!. Kapan lagi khaaann…?!!!.

ARAKAN GAJAH menuju tempat acara

MERIAH MESKI HARUS BANYAK BERBENAH

Usai melihat badak secara langsung dengan waktu hanya 20 menit itu, saya dan rekan rekan blogger diarahkan menuju lapangan luas di bagian dalam dari Taman Nasional Way Kambas sebagai lokasi pelaksanaan pembukaan Festival Way Kambas 2017.  Kondisi lapangan belum begitu ramai kala itu, meski beberapa panitia terlihat berbenah jelang beberapa jam acara pembukaan.  Sebuah panggung megah berdiri di sudut lapangan dengan beberapa booth pendukung berada di kiri dan kanan panggung utama nan megah tersebut. Ternyata ada banyak produk unggulan kabupaten Lampung Timur yang turut dipamerkan memeriahkan gelaran pembukaan Festival Way Kambas.

Tak lama berselang, Ibu Bupati beserta jajaran hadir di lapangan dan langsung kebagian belakang panggung utama untuk menghadiri lomba memasak nasi goreng dengan bahan dasar tiwul. Kreatif!. Suasana semakin meriah karena ada artis Cinta Penelope dan Krisna Mukti, hhmm.. awalnya saya tak menyadari ada artis. Sampai beberapa ibu dan remaja puteri ber-swa-photo bersama mereka. 

panggung utama

suasana riuh campuran antara peserta pawai dan penonton


Usai pengumuman pemenang dan bagi bagi hadiah di booth lomba nasi goreng berbahan dasar tiwul. Ibu Bupati dan rombongan menuju panggung utama untuk mengikuti rangkaian acara. Hal unik terjadi ketika saya dan rekan-rekan berkumpul di bibir panggung, ibu Bupati menghampiri kami dan terjadilah swa-photo seru sebelum acara pelantikan Masyarakat Petani Organik Indonesia kabupaten Lampung Timur berlangsung.  Dilanjutkan dengan diskusi dan kemudian makan siang yang tempat pelaksanaannya berjauhan dari letak panggung utama. Lumayan kebingungan juga saat cari tempat yang dimaksud. Tak ada petunjuk arah apalagi penjelasan tempat melalui pengeras suara.  Meski saya dan rekan-rekan blogger sempat salah arah, kita sih oke-oke saja, soale inget tajuk acara ; Jejak Petualang, anggep aja sebelum makan siang cari Jejak dulu lah ya, hehehe….

Usai makan dengan hidangan lezat (malah saya sempat nambah), hehehe. Acara pembukaan pun segera dimulai.  Diawali dengan Iring-iringan gajah menyusuri jalan dari bagian depan kawasan taman nasional menuju panggung utama. Jujur saja, saya mengagumi iringan gajah yang tampak kolosal tersebut. Terlebih ada sosok familiar duduk di punggung gajah yang terlihat menikmati momen menunggangi gajah siang itu. Pak Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar tampak pada gajah dibarisan depan, kemudian Gubernur Lampung dan Ibu Bupati Lampung Timur berada di gajah ketiga. Kehadiran iringan gajah sungguh memukau mata yang memandang. Terlebih ada atraksi pencak Lampung dibagian depan yang menambah kesan kolosal.

arakan atraksi  seni budaya khas Lampung


para petinggi naik gajah!!


penting untuk diatur antara pengunjung, pengisi acara dan undangan agar tidak bercampus

Tapi suasana kolosal di sesi arakan pada permulaan acara tidak berlangsung lama. Acara yang dipandu oleh dua ABG itu membuat suasana acara seolah siaran radio. Terlebih penyajian pawai budaya yang bersamaan dengan suguhan pengisi acara lainnya. Bagai melihat dua atau tiga sajian dalam satu momen. Yang disayangkan adalah suguhan tari melinting yang sangat khas Lampung Timur justru tak di imbangi dengan penataan penonton yang memenuhi sekitar tempat pertunjukan. Karpet hijau yang membentang di depan podium tamu VIP dikerubuni penonton sehingga mengganggu perhatian tamu yang duduk tertib di tarup penonton.  Yang unik, dalam rentetan acara pembukaan, tak ada atraksi gajah di depan panggung utama, meski Way Kambas terkenal akan gajahnya kan?, hehehe tapi setidaknya bisa photo sama gajah di belakang panggung utama, tempat beberapa gajahyang tadi ber-arak-arakan sedang ngaso, hehehe.

gajah gajah di belakang panggung utama

Secara keseluruhan, gelaran Festival Way Kambas 2017 terbilang sukses. Meski tidak melibatkan Event Organizer,   peran jajaran SKPD yang beralihfungsi menjadi penata acara terbilang apik dalam menangani hajatan besar nan akbar di Lampung Timur.  Sebagai penonton yang pernah hadir pada gelaran Festival Way Kambas tahun tahun sebelumnya, sajian Festival Way Kambas tahun 2017 jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.  Semoga tetap dapat dipertahankan. Terlebih peningkatan suguhan  dan kemasan acara ketika proses pembukaan acara utama berlangsung.

9 komentar :

  1. Seru banget yaaa, guyub dan meriah..keren bu bupatinya..

    BalasHapus
  2. Pengen banget bisa ke Way Kambas, syukur klo tahun depan bisa diajak sama Om Indra :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, next dikabari lagi. kemarin kayaknya aku share di ID COrner juga...tapi yaaa gitu,, covering nya on location. flight ticket cover sendiri sendiri.

      Hapus
  3. Seru sekali tampaknya. Kepengen juga ketemu Badak dan Gajah langsung. Ga semua orang bisa kan ya. Penasaran sama rasa Nasi goreng tiwul. Hahha

    BalasHapus
  4. Sederhana acaranya :) Bandung mah ga ada festival heuheu. Eh ada deng, mirip2 Jember Festival gitu. Bagus lah Lampung, festivalnya menunjukkan identitas daerah sendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheh mari mari ke Lampung...tak ajakin liat gajah langsung di habitat nyaaa

      Hapus
  5. satu wishlistku yang belum kesampean ya ke way kambas buat lihat langsung pusat gajahnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari kakak kece...ke Lampung akan ku ajak ke Way Kambas deh..sini sini

      Hapus

Scroll To Top