Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 02 Januari 2019

ALASAN MENGURUSI MULI MEKHANAI (DUTA WISATA) BANDARLAMPUNG.


Muli Mekhanai Kota Bandarlampung 2015 - photo by Dhanar Methamorposis

…” apa sih yang buat Loe seneng banget ngurusin Muli Mekhanai ?”…
Seorang rekan melontarkan pertanyaan demikian dalam sebuah obrolan di kedai kopi.
Butuh jeda  dua kali seruput kopi untuk menjawab pertanyaan rekan saya tersebut. Bukan karena sulit menjawabnya, tapi saya butuh menjelaskan dengan bahasa yang tepat agar tidak salah kaprah. Terlebih, rekan saya bukan tipikal mengenal dunia per-muli-mekhanai-an.
***


Muli dan Mekhanai  yang di maksud rekan saya itu adalah sosok remaja puteri (Muli) dan putera (Mekhanai) yang di dapat dari ajang pemilihan setiap tahunnya yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata baik di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi di Lampung.  Sejak tahun 2003 saya telah terlibat di belakang layar dalam ajang pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung. Termasuk melihat secara langsung proses pemilihan hingga mengawal aktivitas pemenang setiap tahunnya.  Sejak organisasi Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung (IMKOBAL) mendapat restu Walikota (kala itu  pak Edy Sutrisno) pada 28 Oktober 2008 sebagai organisasi duta wisata di Bandarlampung maka sejak itu pula standar penilaian dalam sistem pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung mengalami perubahan.

Perubahan mendasar yang terjadi dalam ajang pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung sejak tahun 2009 adalah sistem penilaian MPT (Mentality, Personality dan Talent) yang sebelumnya berlandaskan pada standar 3B (Brain, Beauty dan Behaviour). Konsep penilaian MPT merupakan  konsep penilaian yang lebih spesifik dari sosok juara yang diharapkan setiap tahunnya. Karena IMKOBAL melihat terdapat sesuatu yang kurang spesifik terhadap penilaian Brain, Beauty dan Behaviour. Sedangkan Mentality, Personality dan Talent adalah sesuatu yang spesifik dan lebih aplikatif terhadap pelaksanaan tugas dari gelar Muli Mekhanai Kota Bandarlampung. Lagi pula Muli Mekhanai itu ajang pencarian duta wisata lho, bukan ajang beauty pageant atau male pageant.

Perubahan mencolok  pada  proses pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung setelah hadirnya organisasi IMKOBAL ialah adanya pelaksanaan audisi dalam pencarian sosok Muli Mekhanai yang sesuai dengan standar penilaian sehingga meminimalisir partisipasi agency model dalam tahapan pemilihan. Sejak keikutsertaan saya pada ajang pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandarlampung di tahun 2001 dan 2002, peran agency model menjadi poros kuat dalam pengadaan peserta hingga (terkadang) ikutserta dalam proses penilaian. Kehadiran IMKOBAL dengan sistem Audisi langsung yang dilaksanakan di kampus, sekolah menengah atas  dan beberapa tempat umum bertujuan mendapatkan peserta dengan kualitas personal lebih baik. Bukan bermaksud mengecilkan peran agency model. Tetapi berdasarkan keterlibatan saya dibelakang layar sejak tahun 2003,  peran agency model dalam memasok peserta di pemilihan Muli Mekhanai justru mengurangi esensi dari pencarian duta wisata tersebut. Karena basic agency model tentu saja dunia modeling, sedangkan basic dari ajang pemilihan Muli Mekhanai adalah mencari sosok duta wisata yang kelak diarahkan untuk berkarya bersama organisasi IMKOBAL. Modeling dan duta wisata adalah dua hal yang berbeda.  Jadi pemenang Muli Mekhanai di Bandarlampung, bukan sekedar tampil fashionable dan menter bebedasan dengan  performa kece badai semata tetapi wajib memiliki mental diri dan karakter personal yang kuat. Ingat, kamu jadi duta wisata bukan model!.

Hal selanjutnya yang juga jadi perhatian IMKOBAL adalah pemberdayaan para Muli dan Mekhanai pasca acara pemilihan berdasarkan bakat personal yang mereka punya. Karena kehadiran IMKOBAL menjadi wadah bagi para alumni untuk terus memacu diri menjadi personal yang jauh lebih baik sebelum mereka masuk dunia karier nantinya.   Melalui penugasan kedinasan dan kemandirian dalam beragam gelaran acara selama setahun menjabat diharapkan dapat membentuk  sosok Muli dan Mekhanai yang lebih tangguh karena ditempa langsung dalam setiap penugasan dan kegiatan berorganisasi.  Karena pencarian Muli Mekhanai bersumber pada pelajar maupun mahasiswa yang aktif berorganisasi dan berprestasi maka Dinas Pariwisata dan IMKOBAL memiliki Sumber Daya Manusia sesuai dengan standar nilai yang diharapkan ketimbang mendapatkan personal dengan basic modeling.

Jadi, bila ditanya mengapa saya senang mengurusi Muli Mekhanai?, maka jawabannya adalah karena Muli Mekhanai adalah SDM pilihan yang patut diberdayakan setelah diperoleh dari sistem penilaian dalam proses pemilihan yang telah memakan biaya tak sedikit.  Sungguh disayangkan bila kualitas personal dari jajaran SDM Muli Mekhanai hanya berakhir pada malam Grand Final. Muncul kembali pada ajang pemilihan tahun mendatang. Terkecuali  bila proses pemilihan yang hanya berlangsung satu atau dua hari. Pagi test malam final. Sudah dapat dipastikan jajaran pemenang dari proses pemilihan seperti itu akan hilang usai malam puncak. Seolah pemilihan yang menggugurkan kewajiban terhadap pelaksanaan anggaran dinas.  

0 comments :

Posting Komentar

Scroll To Top