Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 21 April 2020

EKSPLORASI NEW YORK DALAM SEHARI. INI SPOT SERU YANG BISA KAMU DATANGI.


hasil bidikan kamera dari balik kaca bus yang saya tumpangi.

Sepuluh pagi waktu New York di akhir Oktober 2019 saya dan tim seni budaya Bandar Lampung tiba di John F. Kennedy International Airport.  Kami sigap menuju bus usai urusan imigrasi yang lumayan ketat dengan runutan pertanyaan yang begitu lengkap termasuk mengurus koper barang diantara padatnya aktivitas manusia di salah satu bandara ternama Amerika tersebut.  Saya mengalihkan pandangan ke jalan raya dari dalam bus yang akan membawa saya dan tim ke pusat kota New York.  Kami semua bersemangat untuk eksplorasi New York sehari penuh setelah lebih dari 22 jam penerbangan dari tanah air. Meski harus berjalan kaki dikeramaian kota New York tidaklah keberatan karena pasti bakal seru. Let's go Genks!!.

dapat wujud Bus Sekolah dari balik jendela bus yang saya tumpangi

Cuaca cukup bersahabat siang itu.  Perjalanan dari New Jersey – dimana letak dari bandara John F. Kennedy menuju pusat kota New York tergolong lancar karena masih jam kantor. Sepanjang perjalanan dalam bus mata saya tak pernah berhenti mengabadikan beberapa bagian pinggir jalan yang menarik. Terlebih saat melalui kawasan hunian warga Amerika nan khas bak rumah boneka terbuat dari kayu berhias pepohonan yang daunnya mulai berubah warna kuning merah. …”yeeeyy, saya benar-benar tiba di Amerika!” pekik saya dalam hati menghibur diri sendiri.
“Nanti di pusat kota view jalannya lebih keren lagi lho..” ucap koh Daniel – sang tour guide kami memberitahu ketika saya mendekat ke bagian depan bus untuk memotret suasana lalu lintas New York. Sungguh saya antusias. Melihat suasana lalu lalang kendaraan di jalan raya Amerika saja saya girang bukan kepalang. Terlebih tampilan bangunan-bangunan pencakar langit yang nampak kokoh dari kejauhan. Bahkan bahagia saya semakin menjadi ketika mendengar sirene mobil polisi lalu lalang di jalan layang sekitar rute jalan yang kami lalui. Tetiba saya merasa ada dalam adegan film Hollywood!. Indra Norak!. Emang!. 
Saking noraknya, gue gak ernah tidur selama dalam bus. Semua hal hal menarik di luar bus selalu difoto!. makin Norak kan?  gpp!!.

Manhattan Bridge & Manhattan Tower - cekrekan dari balik jendela bus.

TERDIAM DIHADAPAN DUA KOLAM

Bus yang kami tumpangi berhenti di Fulton Street tepat berada diseberang taman bernama Liberty Park. Wujud gedung pencakar langit One World Trade Center terlihat kokoh menjulang.
Tandang ke One World Trade Center Building  menjadi kunjungan pertama kami siang itu. One World Trade Center merupakan gedung tertinggi di Amerika saat ini. Menggantikan bangunan kembar WTC terdahulu yang telah runtuh dalam peristiwa 11 Setember 2001. Selain One World Trade Center, terdapat beberapa World Trade Center baru yang dibangun pada beberapa lokasi termasuk gedung perkantoran tinggi lainnya di Greenwich Street. Tak terkecuali National September 11 Memorial &Museum.

taman di sekitar 9/11 Memorial

wujud One World Trade Center engganti menara kembar yang telah runtuh.

wujud kolam besar sebagai bagian dari 9/11 Memorial
Saya pribadi langsung bergegas mendekati kawasan Memorial 9/11 yang lebih menarik perhatian saya ketimbang wujud gedung pencakar langit One World Trade Center. Terdapat dua buah ceruk serupa kolam raksasa tepat diletak pondasi gedung menara World Trade Center yang hancur ada serangan 11 September 2001 silam. Dua ceruk besar berupa kolam persegi tersebut memiliki kedalaman 9 meter dari permukaan jalan dengan rinai air dari permukaan atas dinding kolam serupa air terjun menghias sepanjang dinding kolam. Pada bagian tengah kolam terdapat sebuah ceruk kecil berupa kotak segi empat yang mengalirkan air kebagian lebih dalam. Konon tetesan air diseluruh bagian kolam persegi menggambarkan air mata duka atas kejadian kelam pada September 2001 silam.



kebayang kalo ada tulisan nama keluarga atau orang yang kita kenal?....baca nama-nama ini aja gue udah sedih.
Kawasan yang dibangun berdasarkan ide MichaelArad dari Handel Arsitek yang merupakan pemenang dari kompetisi WTC Memorial tersebut semakin menarik dengan hadirnya barisan pepohonan khas Amerika sehingga menambah teduh suasana. Sebagai bagian dari memorial, National September11 Memorial juga dilengkai dengan museum yang menyajikan catatan sejarah terjadinya peristiwa duka. Melengkapi bangunan kolam raksasa terpatri nama-nama mereka yang gugur dalam peristiwa 9/11 tersebut.  Jujur saja, menyimak satu persatu nama pada permukaan bangunan kolam membuat saya terdiam sesak. Membayangkan bila ada nama seorang kerabat atau sosok yang dekat terpahat disana. Sungguh pilu tentunya. Terbayang bagaimana rasanya keluarga para mendiang.

The Oculus - dekat kawasan 9/11 Memorial

KAGUM PADA OCULUS MESKI GAGAL BERPOSE DI CHARGING BULL.

Usai menikmati suasana di sekitar kolam besar tersebut saya dan rombongan melangkahkan kaki menuju Greenwich Street dan mendapati sebuah bangunan dengan bentuk unik yang dijuluki ‘The Oculus’. Dalam istilah arsitektur ‘The Oculus’ memiliki arti desain bundar terbuka seperti mata. Tetapi bila merujuk pada keterangan dalam Museum Memoriam WTC ‘The Oculus’ bermakna simbol cahaya yang akan terus menerangi setelah peristiwa kegelapan yang terjadi. Sebenarnya ‘The Oculus’ merupakan bangunan Westfield World Trade Center adalah pusat perbelanjaan di kompleks WTC yang beroperasional pada 16 Agustus 2016 lalu menggantikan pusat perbelanjaan bawah tanah yang turut hancur dalam tragedi 11 September 2001. Jika melihat secara keseluruhan bentuk bangunan ‘The Oculus’ begitu unik. Tetapi bila tandang ke bagian dalam akan nampak ruang luas dengan segala aktivitas. Tak hanya pusat perbelanjaan beragam merek dunia tetapi juga sebagai WTC Stasiun bawah tanah menghubungkan beragam jalur kereta.  Menarik untuk di eksplorasi. Tapi sayang, kami tak punya banyak waktu untuk menikmati bagian dalam dari ‘The Oculus’ secara leluasa.

Eh photo ramean kok gak ada Indra??!!. iaaa gua yang tukang Moto kaliiiii..... Gue lebih suka Moto dariada di foto!!!

Kaki kami terus melangkah menyusuri WallStreet yang berada di bagian timur Broadway yang merupakan pusat keuangan ternama di Amerika. Terdapat One Wall Street yang termasuk dalam gedung Bursa Efek New York selain beberapa bangunan bersejarah lainnya.  Tetiba saya jadi ingat film ‘The Wolf of Wall Street’ yang dibintangi oleh saudara kandung saya – Leonardo Dicaprio!. Hwek!. Bagi penyimak film-film Hollywood tentu ingat beberapa film yang mengambil latar Wall Street termasuk gereja Trinity dan Federal Hall – bangunan dimana George Washington mengambil sumpahnya sebagai Presiden pertama Amerika. Semuanya berdekatan dalam satu kawasan.

Liat ini gw langsung inget film yang dibintangi Leonardo Dicaprio.
Meski begitu, ada rasa kecewa ketika kami tak dapat berswafoto dengan patung Charging Bull. Wujud banteng bertanduk dengan posisi merunduk siap-siap menyerang tersebut sedang dalam proses dicat ulang dan perbaikan tata letak. Sehingga pengunjung terhalang pembatas untuk menghasilkan foto keren berlatar patung banteng. Konon letak patung ini mengalami beberapa kali pindah posisi. Patung ‘Serangan Banteng’ tersebut merupakan persembahan seorang seniman patung asal Italia  - Arturo Di Modica yang telah menjalani karier seni di Amerika sejak 1989.

Serangan Banteng sedang dalam tahap renovasi.
 
Broadway Street.

MERASA ADA DIDALAM FILM HOLLYWOOD!.

Meski kecewa karena tak bisa berfoto dengan Charging Bull yang berada di sudut jalan  dekat Oldest NYC Public Park tersebut kami terus menyusuri Beaver Street untuk tujuan akhir menghabiskan sore di tepi East River berlatar Brooklyn Bridge.  Saat menyusuri Beaver Street saya menjumpai sebuah bangunan yang membuat saya teringat pada beberapa adegan dalam serial televisi ternama besutan Amerika seperti ; Ally McBeal, Sex in the City, Desperate Housewife hingga acara Reality Show dan program masak ternama. Melihat bangunan restaurant Delmonico’s juga sekilas sama dengan bangunan hotel dalam adegan film John Wick ke-3. Meski letaknya berada di sudut jalan Wall Street Court dan Beaver & Pearl Street.  Beberapa blok dari posisi Delmonico’s.

Broadway street
Delmonico’s sendiri merupakan resto tertua dan legendaris di New York. Dibangun ada 1837 bersamaan dengan evolusi kota New York sebagai pusat keuangan dunia. Bermula sebagai toko kue dan beragam kudapan milik keluarga Delmonico berkembang menjadi restaurant yang menyajikan beragam hidangan lezat ketika seiring waktu keluarga Delmonico membeli sebidang tanah di persimpangan jalan Beaver, William dan South William Street untuk kemudian dibangun Restauran Fine Dinning pertama dan mewah di Amerika. Meski tidak singgah kebagian dalam Delmonico’s Restaurant. Cukuplah senang berfoto di depan bangunan Delmonico’s. Termasuk saya yang mesti berkali-kali berpindah sudut demi dapat wujud utuh gedung Delmonico’s yang kece abis itu!.

DELMONICO'S Restaurant ternama di NYC, tempat lokasi shooting beberaa film dan TV Series.

BAGAI SORE DI TEPI MUSI

Kami terus menyusuri Beaver Street  hingga akhirnya kami memutuskan beristirahat sejenak di Park Dog Run bersebelahan dengan East River Bikeaway tepat berada di South Street yang memiliki beberapa dermaga (pier) persinggahan kapal. Sore itu kami menikmati suasana tepi dari East River lengkap dengan ragam aktivitas warga Amerika.  Kami berjalan melewati  Pier 15 yang merupakan East River Esplanade sebagai tempat kongkow kece di South Street sebelum memasuki kawasan Pier 16. Dalam area Pier 16 terdapat 2 jenis kapal bersejarah yang bersandar.

langkah kaki menuju South Street Seaport

salah satu sudut South Street Seaport ada bentangan Brooklyn Bridge tuh
Kapal Kargo Wavertree merupakan kapal bersejarah yang kini beralih fungsi sebagai museum. Kapal Wavertree dibuat di Southampton, Inggris Raya pada 1885 dan telah mengelilingi dunia empat kali selama kariernya. Pada 1910, Kapal kargo Wavertree terperangkap dalam badai Cap Horn hingga merobohkan tiang-tiang kapal dan kemudian membuat Wavertree harus menyudahi karir sebagai kapal kargo. Seiring waktu, Wavertree dialihfungsikan oleh Seaport Museum untuk menjadi icon ‘Ship Street’ di South Street pada 1986. Bila punya waktu yang cukup banyak dapat ikutserta melihat bagian dalam kapal bersejarah Wavertree yang dibuka kunjungan umum di jam 11 pagi hingga 5 sore pada Rabu hingga Minggu dengan melakukan pembelian tiket via online di sini.
Selain kapal Wavertree yang bersejarah ada pula kapal tertambat berwarna merah ;   Lightship Ambrose – 1908 yang berfungsi sebagai suar yang menandai dermaga Ambrose Chabbel sebagai sarana pengiriman barang di Newy York Harbour.

wujud bersejarah Wavertree yang kini berfungsi sebagai museum.

wujud kapal Ambrose LightShip dan Mall South Street Seaport

Tempat kongkoo di pinggir River East. macam public area di kawasan South Street Seaport.
Yang menarik, menurut catatan sejarah, kawasan dermaga South Street ini harusnya jadi lokasi berlabuhnya kapal Titanic bila tidak terjadi tragedi menabrak gunung es.  Tapi kalaupun Titanic selamat tentu kita tak akan pernah menyimak Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet beradu peran. Maka tak jauh dari letak South River port terdapat Titanic Memorial Park untuk mengenang kisah kapal Titanic yang tak tiba di South River port. 




 
ada banyak cafe di sepanjang South Street Seaport


Nyamaannn banged lama lama bersantai di sudut ini.

Bersantai di kawasan Seaport Pier 17 tepat ditepi East River jadi aktivitas puncak setelah puas berjalan kaki sepanjang siang.  Dari bangku kayu yang ditata untuk pengunjung di Pier 17 tersebut saya dapat memandangi wujud Brooklyn Bridge dan gedung-gedung pencakar langit Manhattan secara utuh.  Selain itu, terlihat lalu lintas New York Water Taxi yang mengangkut wisatawan melakukan berkeliling River East macam aktivitas kapal di sungai Musi. Kelak akan saya ceritakan secara terpisah mengenai pengalaman menikmati sore di Brooklyn Bridge.

sengaja gue fotoin Koh Daniel - Tour Guide rombonga kami selama tour di New York hingga Meksiko.
Gimana?, lumayan banyak kan spot yang kami singgahi dalam sehari?. Semua yang telah saya tuturkan diatas belum termasuk tandang ke kawasan China Town di Manhattan untuk jadwal makan malam kami sebelum akhirnya check in hotel, beristirahat dan yang pasti mandi. Karena jalan-jalan sepanjang hari saya belum mandi!!!.Oooppsss!!!.

3 komentar :

  1. Haha bahkan beberapa tulisan bilang Jembatan Ampera itu versi mini Golden Gate di San Francisco sana eaaa. Ah semoga bisa liat langsung nanti tempat² yang ada di postingan ini. Amiiin.

    BalasHapus
  2. Sepertinya menunggu senja atau mungkin pagi di Brooklyn Bridge menyenangkan sekali. Tentunya sambi motret. Di sini, area terbukanya nyaman buat bersantai.

    BalasHapus
  3. wah banyak tempat2 bersejarah di sana.. the oculus keren bgt, tapi sedih juga ya di situ tempat tragedi 9/11 terjadi..

    kapal kargo itu dibuat tahun 1885? wah udah tua bgt padahal tapi masih utuh, walau sudah difungsikan sebagai museum.. dan spot dermaga south street, hmmm , jadi membayangkan keadaan tempo dulu. pasti sudah banyak org yg bersiap2 untuk menjemput kerabatnya yg akan datang naik titanic..

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus

Scroll To Top