Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 13 Mei 2020

MENJAJAL RASA MENGENAL RUPA DARI SEDOP NASI KUNING DAN TUMPENG.


tumpeng Enak

Nasi kuning dan tumpeng tentu bukan jenis kuliner yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.  Sejak kecil, saya terbiasa menyantap sepinggan nasi kuning dalam acara keluarga.  Begitupun wujud tumpeng yang kerap terlihat pada ragam jenis perayaan hingga acara kenegaraan.  Sebagai masyarakat Indonesia tentu pernah makan nasi kuning atau tumpeng kan?.  Kalau belum pernah makan nasi kuning atau tumpeng?, mari ikut saya menjajal rasa dan rupa dari Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng, yuk...  


bentuk Tumpeng ukuran besar karya SEDOP Nasi Kuning & Tumpeng.


Meski bukan sesuatu yang asing, wujud sajian nasi kuning dan tumpeng saat ini semakin mengikuti perkembangan zaman. Jika dulu nasi kuning kerap terhidang ketika selamatan keluarga dan tumpeng sebagai bentuk selebrasi di acara-acara tertentu, saat ini hal tersebut mengalami perubahan.  Kini nasi kuning bisa kita temui dalam bekal makan anak hingga jadi sajian makan siang disuatu acara. Tumpeng pun demikian. Dari pakem tumpeng ukuran besar berubah wujud lebih kecil dan praktis. Seperti yang kerap saya jumpai dalam beberapa waktu terakhir.
Ketika pelaksanaan akad nikah di masa pandemic Covid-19 dibatasi dalam segi waktu hingga jumlah pihak yang terlibat, membuat tuan rumah memutuskan untuk memberi bingkisan makan siang berupa tumpeng kecil yang dapat dibawa pulang oleh para tamu. Sehingga mempersingkat kebersamaan dimasa Corona. Selain itu, empunya hajat lebih efektif dan efisien dalam segi pelaksanaan acara hingga menekan  alokasi biaya konsumsi.

 
sajian Nasi Tumpeng mini.

Wujud  tumpeng mini ala SEDOP


CITA RASA DAN KREATIVITAS DALAM BERKOLABORASI

Saat mencecap tumpeng mini, ada sensasi rasa nan khas nusantara. Perpaduan rempah yang diolah apik tak berlebih. Tekstur nasi kuning nan lembut. Lauk yang lengkap dan kaya rasa. Potongan ayam goreng renyah, pergedel kentang, telur rebus dan sayuran urap bersanding serasi dengan udang goreng tepung, mie goreng dan tempe orek plus sambal goreng yang tak terlampau pedas. Soal rasa, Juara!!!.
Bermula dari bingkisan tumpeng yang saya terima usai memandu acara pernikahan itulah membuat saya tertarik tandang langsung ke gerai Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng. Sekaligus bertemu dan mendengar banyak hal dari mba Pipit - pemilik usaha ‘Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng’.

“Soal cita rasa dari Sedop nasi kuning dan tumpeng saat ini telah melalui beragam proses hingga serangkaian uji coba langsung ke berbagai pihak sesuai dengan target pasar kami.” urai mba Pipit ketika saya tanya soal standar mutu dari sajian Sedop nasi kuning dan tumpeng. Itulah mengapa kata ‘Sedop’ yang bermakna sedap/nikmat dalam bahasa pergaulan masyarakat Lampung. “Meski nasi kuning dan tumpeng bukanlah sajian kuliner yang berasal dari provinsi Lampung, tapi setidaknya Sedop Nasi Kuning & Tumpeng dapat selalu jadi sajian masyarakat Lampung disetiap banyak kesempatan.” harap mba Pipit.

Tampilan salah satu sisi tumpeng.

Selaku pemilik, mba Pipit tak ingin biasa saja dalam memasarkan sajian nasi kuning dan tumpeng. Meski pelanggan telah terhimpun kala pertama berjualan nasi kuning dan tumpeng pada 2015 lalu, tapi kreatifitas dan inovasi tetap terus ia lakukan. Salah satunya dengan berkenannya mba Pipit mengubah bentuk baku tumpeng dari ukuran besar menjadi ukuran sedang hingga bentuk tumpeng mini yang kini lebih banyak diminati karena lebih praktis dan ekonomis. Bahkan beberapa kantor, organisasi atau perorangan kerap memesan sajian tumpeng mini tersebut sebagai pengganti nasi kotak. Juga pengganti besekan pada acara syukuran/tasyakur. “Lebih menarik secara tampilan, kan?” terang mba Pipit. 



Selain soal kreativitas dan unggulnya cita rasa, kualitas sajian Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng juga karena menggunakan bahan baku pilihan. Mulai dari jenis beras untuk bahan dasar terciptanya nasi kuning dan tumpeng yang pulen hingga kualitas prima dari lauk pauk dan sayur mayur yang melengkapi sajian nasi kuning dan tumpeng. Yang menarik, mba Pipit berkolaborasi dengan para petani dan pemilik ternak guna memasok bahan baku yang berkualitas sekaligus. “Saya beli langsung dari mereka sehingga harga tidak terlalu mahal karena dari tangan pertama plus menghidupkan semangat para petani dan peternak lokal di Lampung.” jelas mba Pipit bersemangat. Sebuah pola usaha yang juga memikirkan para petani dan peternak yang belum tentu menjadi pemikiran pengusaha lain. 

sayur matang yang bisa di beli pelanggan. KIKIL TUMIS. Lezat ini!!!

Tumis Pedas Cumi Asin. Pake nasi putih aja NAPPPOOOOLLLL!!!!

Tampilan MALBI.

Tandang langsung ke gerai Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng serta berkesempatan ngobrol dengan mba Pipit membuat saya mengagumi konsep usaha yang diusung. Bahwa nasi kuning dan tumpeng tak hanya soal bisnis kuliner tetapi ada misi bergerak bersama melalui kolaborasi. Tak heran bila di masa wabah virus Corona saat ini, Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng tidak mengalami dampak penurunan daya beli. “Justru semakin banyak karena sistem pembelian yang dapat dilakukan via telepon, lalu pesanan akan kami antar langsung melalui Sedop Delivery. Jadi tak ada interaksi kami dengan pelanggan karena gerai kami bukan jenis ‘dine in’.” ujar mba Pipit menyinggung soal pelayanan prima pada pelanggan. Melalui ‘Sedop Delivery’, pesanan akan langsung ke tangan konsumen. Sehingga mutu tetap terjaga baik saat diterima pelanggan. 

salah satu kreasi tumpeng di SEDOP Nasi Kuning dan Tumpeng.



Selain harga terjangkau dan cita rasa istimewa, di Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng juga menyediakan beragam menu siap santap dan dijual terpisah dari paket nasi kuning dan tumpeng, seperti ; rendang, malbi, tumis pedas cumi asin, tumis kikil, tempe orek, risoles dan jenis menu lainnya. Selain sajian tumpeng premium, bento sarapan, bento premium, bento mini dan paket besek untuk acara hajatan.

Informasi dan Pemesanan ;
Jl. Z.A. Pagar Alam (gang PU) No. 5 Bandar Lampung.
No. Telepon ;  081919797976
Akun Instagram ; @tumpeng.enak & @sedop.nasikuning

2 komentar :

  1. Kalau lagi ada peresmian gedung atau apapun di kantor biasanya pakai nasi tumpeng. Enak hehehhehhe.

    Di dekat kos juga ada yang jualan nasi kuning tiap pagi. Porsinya nggak banyak, cukup untuk sarapan. Biasanya buka dari pagi sampai pukul 10.00 WIB.

    BalasHapus
  2. Fira nabella klompok 2

    BalasHapus

Scroll To Top