Wujud Penginapan BERUGO COTTAGE - Bangunan Kayu Lumbung Padi. (foto ; Berugo Cottage. Traveloka) |
Kali pertama tandang
ke Berugo Cottage di Tulang Bawang Barat (TUBABA) adalah ketika saya menjadi
bagian dari kegiatan MANJAU IMKOBAL ke
TUBABA pada akhir Desember 2020. Kala itu rekan-rekan Muli Mekhanai Bandar
Lampung sempat bincang santai bersama Bupati TUBABA – Umar Ahmad di bagian resto
Berugo Cottage. Sebuah penginapan dengan desain yang tak lazim. Kata Berugo
berasal dari penyebutan leluhur masyarakat Tulang Bawang Barat (TUBABA).
Bagian Depan dari Bangunan Berugo Cottage. (foto ; Berugo Cottage. Traveloka) |
Berugo adalah
ayam hutan dengan karakter unik. Mereka hidup seperti masyarakat yang mengenal
keteraturan. Di alam liar, kita tidak akan menjumpai sejumlah berugo berkokok,
diantara mereka hanya aka nada satu yang berkokok. Dari karakter alami berugo tersebut, para
leluhur TUBABA mengajarkan kepada kita tentang rasa hormat dan kepatuhan.
Masyarakat menaruh hormat kepada siapa yang telah ditunjuk sebagai pemimpin dan
pemimpin menaruh hormat kepada masyarakat dengan menjalankan fungsi
kepemimpinan sebaik-baiknya.
Kemudian, ada
pula pepatah di masyarakat Lampung ; Mati Berugo Hidup Berugo, yang lahir dari
pemahaman leluhur mengenai alam dari watak Berugo. Pepatah ini menyatakan
pentingnya menertibkan kehidupan bersama, memiliki rasa hormat dan kepatuhan
dan bahwa hidup merupakan sebuah kesinambungan dari satu kebaikan ke kebaikan
berikutnya.
Saya pribadi
menyebut Berugo Cottage sebagai sarana bermalam yang unik, ‘nyeni’, tapi menyenangkan. Hal tersebut karena tampilan Berugo yang berbeda
dari penginapan pada umumnya. Bentuk
bangunan bergaya khas Vernakular
Kontemporer ini telah terlihat dari bagian depan bangunan kala pengunjung
tiba di halaman parkir.
Mulanya, kawasan Berugo
Cottage yang memiliki luas tanah 12.000 meter persegi ini merupakan area kebun karet. Karena terdapat
pembangunan Islamic Center maka dibangunlah Berugo Cottage sebagai sebuah satu
kesatuan. Pembangunan Berugo Cottage digagas oleh bapak Umar Ahmad dan di desain oleh arsitek ternama Andra Matin.
Hamparan taman bergaya Jepang. (foto ; Berugo Cottage. Traveloka) |
Area Resto bernama 'Racik' (foto ; Berugo Cottage. Traveloka) |
view dari Resto (foto ; Berugo Cottage. Traveloka) |
Saat tiba di bagian muka dari Berugo Cottage,
pengunjung akan menemukan bagian entrence yang berhubungkan pada letak
Reception, lalu terdapat lorong koridor yang membelah dua sisi penting dari
Cottage yakni, sisi penginapan pada bagian kiri dan sisi back office pada
bagian kanan. Lorong koridor yang dilalui oleh pengunjung mulanya menyempit dan
meluas pada akhir koridor yang menghubungkan pengunjung pada area ruang makan
yang luas pada sisi kanan dengan nama ‘Racik’
yang dapat dialihfungsikan sebagai
tempat beragam acara. Pada sisi kiri tersaji hamparan taman dengan penataan
bergaya Jepang. Tersaji unsur air bersanding bebatuan dan pepohonan rindang nan
asri.
PENGINAPAN KAYU BERGAYA LUMBUNG PADI
Berugo Cottage
terdiri dari 14 bangunan cottage yang terbagi dalam 7 room Salai dan 7 room Ubung
dengan letak sebelah-menyebelah. Salai
dalam bahasa Lampung bermakna sarang
burung yang alami dibuat tanpa campur tangan manusia. Sementara Ubung dalam
bahasa Lampung bermakna sarang burung yang dibuat oleh manusia untuk keperluan
beternak.
Setiap cottage di buat dengan bangunan yang terpisah antara kamar tidur dan kamar mandi. Bangunan utama cottage berupa rumah panggung dari kayu bekas lumbung. Bangunan kayu tersebut berfungsi untuk kamar tidur. Menyajikan elemen pola tradisional yang kental seperti engsel dari besi lama dan handle jendela yang tidak memakai kunci tapi memakai palang kayu. Pendekatan berbeda akan didapatkan pengunjung saat memasuki bangunan cottage. Bila penginapan pada umumnya langsung mendapati pintu ke bathroom, maka Berugo Cottage akan langsung bertemu ranjang tidur berukuran Queen Size yang empuk. Hal unik lainya juga terasa ketika beranjak ke kamar mandi. Bangunan kamar mandi berwujud modern. Berupa bangunan beton setengah terbuka. Beton ekspos celah pada dinding dan terbuka pada atap. Jadi secara visual, bangunan Berugo Cottage seperti dua bangunan yang terpisah antara ruang tidur dan bathroom.
kamar tidur yang nyaman, tidak lembab karena sirkulasi udara yang baik. Penuh perencanaan dari sang Arsitek. (foto dari Berugo Cottage. Traveloka) |
kamar tidur yang nyaman |
Saat berada di
dalam Cottage, pengunjung akan mendapati perabotan yang kental nuansa tradisonal.
Dilengkapi televisi dan pendingin ruangan yang membuat sejuk suasana bermalam.
Pada bagian bathroom terdapat fasilitas yang lebih modern. Terdapat hair dryer,
perlengkapan mandi seperti hotel hotel berbintang lainnya. Terdapat cermin
berukuran sedang dan toiletries dengan sentuhan aksara Lampung bermakna Berugo.
Toilet duduk dan area shower yang
berdekatan dengan jarak tergolong lega. Perabotan kayu bersanding dengan
dinding beton unfinished. Suguhan sarana
bermalam yang sarat akan filosofi dan instalasi seni yang memukau. Pengunjung
akan merasa nyaman di ruang tidur tanpa merasa lembab atau pengap karena
sirkulasi udara yang memadai. Yang juga menjadi pembeda adalah cahaya lampu
yang redup di ranjang tidur dan pencahaya benderang di bagian kamar mandi. Seolah menjelaskan bahwa pengunjung dibuat
nyaman dengan lampu temaram di ranjang tidur dan diberi celah untuk berbenah diri
dengan cahaya terang di area bathroom.
Secara keseluruhan,
bangunan Berugo Cottage terasa asri dengan warna asli dari material bangunan
itu sendiri.
Taman gaya Jepang. |
TAMAN ASRI BERGAYA JEPANG DENGAN POHON PUTAT
DAN POHON BODHI
Yang tak kalah
menarik dari Berugo Cottage adalah hamparan taman yang luas. Tak seperti
penginapan di perkotaan pada umumnya yang mengutamakan jumlah kamar ketimbang
luas halaman. Berugo Cottage menyisakan area hijau yang terbilang luas.
Penataan pepohonan rindang, kolam ikan dan bebatuan semakin menguatkan
identitas taman ala Jepang nan khas.
Yang menarik dari
kawasan taman di Berugo Cottage terdapat pohon Putat dan pohon Bodhi. Pohon
Putat atau dalam bahasa latin ‘Planchonia Valida’ merupakan tumbuhan pepohonan
yang kerap ditemui di hutan tropis dengan tinggi pohon mencapai 25 hingga 50
meter dengan diameter 200 centimeter. Pohon Putat memiliki bunga berwarna
fuschia.
Bentuk
bunga dari pohon Putat bergagang panjang, daun kelopak bebas satu sama lain
sejak bunga masih kuncup, tangkai benangsari dan putik berwarna merah fuschia. Yang
menarik, bunga dari pohon Putat akan bermekaran di sore hari hingga sepanjang
malam dan akan berguguran di pagi hari. Sehingga suasana pagi seolah musim semi
di luar negeri. Seperti bunga Sakura yang berjatuhan di Jepang. Bunga darpi
pohon Putat bermekaran pun hanya terjadi sekali dalam setahun. Beruntung saat awal
Februari 2023 lalu Saya dan rekan-rekan menjumpai bunga pohon Putat saat
bermalam di Berugo Cottage.
Selain pohon
Putat menghias taman Berugo Cottage,
pengunjung juga dapat menjumpai pohon Bodhi yang juga berukuran besar
yang dikenal dalam agama Budha sebagai tempat Sang Budha Gautama bersemedi
mencapai pencerahan. Menariknya, letak pohon Bodhi dalam kawasan taman di
Berugo Cottage ini seolah menjadi peneduh dalam beberapa titik kawasan taman.
Berada pada sisi kiri dan kanan dari 4 titik sudut taman. Salah satu pohon
Bodhi menambah teduh area kolam yang ditempati ratusan ikan Koi. Seolah
rindangnya pohon Bodhi menjaga kenyamanan ratusan ikan Koi. Memberi makan dan
menyimak gerak-gerik ikan Koi juga jadi aktivitas menyenangkan selama berada di
Berugo Cottage.
Saya dan Istri yang merasakan sensasi nyaman dan berkesan bermalam di Berugo Cottage. |
suasana di depan kamar, macam musim semi di luar negeri. |
“Less is more.” Begitulah saya bergumam ketika menikmati setiap bagian dari Berugo Cottage. Terkadang hal-hal sederhana, bangunan minimalis tanpa ornament dan cat warna warni justru membuat diri lebih terpukau. Semakin terpukau karena Berugo Cottage berada di kabupaten TUBABA.
Noted ; untuk informasi
dan reservasi Berugo Cottage dapat menghubungi ; 0276 7575562. Selain bermalam, Berugo Cottage sangat cocok untuk Prewed ataupun shooting Video Clip atau Film.
Tertarik dengan bahan yang buat bangunan, hampir semua papan. Tapi harga kayu sekarang tidak terjangkau. Kalau dihitung--hitung malah jatuhnya lebih mahal saat membangun hehehehe.
BalasHapusArea luas om, nyaman buat bersantai
Tempat yang sangat bagus, cocok untuk liburan bersama keluarga
BalasHapus