Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Sabtu, 28 Oktober 2017

PUNYA 6 JAM, INI YANG BISA KAMU KUNJUNGI DI KUCHING - MALAYSIA



Sebagai traveller yang kerap keluar kota atau luar negeri, tentu kamu pernah mengalami transit di sebuah bandara sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara lainnya kan?. Nah, beberapa waktu lalu, ketika saya dan rekan-rekan blogger Indonesia bertandang ke Sabah – Malaysia, kami punya waktu 6 jam di Kuching International Airport sebelum penerbangan selanjutnya ke Sabah.  Ketimbang bengong tiada menentu dalam area bandara, terlebih menghayal yang bukan-bukan, mendingan manfaatkan waktu buat eksplorasi kawasan sekitar kan?... nah, berikut beberapa hal menarik yang bisa kamu kunjungi di Kuching meski hanya punya waktu 6 jam!. Cekitdot, Genks, Hobaahh!!...

Sawarak Cruise di Kuching Waterfront


MENIKMATI PESONA  KUCHING WATERFRONT

Untungnya, letak Kuching International Ariport ke pusat keramaian kota tidaklah terlampau jauh. Sehingga memudahkan pengunjung menjangkau pusat kota. Hal ini tidak berlaku bila jarak Airport ke pusat kota jauh yaaaa…heheheh…. Semisal, punya waktu 6 jam di Bandara Soetta Jakarta, trus pengen ke wisata ke Kota Tua. Alamat, kena macet dan bakal di tinggal pesawat!!, hahaha.   Untungnya lagi, berdasarkan informasi driver Grab, lalu lintas di Kuching sendiri tak pernah mengalami macet yang berarti. Jadi jarak bandara ke pusat kota, umumnya akan menempuh waktu 15 hingga 20 menit. Boleh dengan taksi resmi bandara, atau menggunakan aplikasi Grab seperti yang saya dan rekan rekan lakukan saat itu.


 
Kuching Waterfront adalah kawasan yang wajib kamu kunjungi meski dengan waktu yang terbatas. Cukup sampaikan pada driver, maka kamu akan langsung diantar ke jalan Tunku Abdul Rahman yang menyajikan bentangan sungai Sarawak nan tenang dengan penataan pedestrian dan bangku taman yang bikin pengunjung nyaman berlama-lama. Sungguh, ada banyak hal menarik di kawasan Kuching Waterfront. Dan kesemuanya bisa kamu nikmati dengan berjalan kaki di sepanjang Kuching Waterfront.

Meski banyak hal menarik di sepanjang Kuching Waterfront, jangan lupa mengabadikan jejak sejarah Kuching yang terangkum dalam History Walk yang terletak pada pedestrian di sepanjang Kuching Waterfront.  Termasuk monumen menghormati mendiang Charles Broke dan beberapa patung dan hiasan menarik untuk diabadikan.

Mengabadikan keindahan sudut jalan bisa jadi hal yang menarik daripada 6 jam di Airport



MEMBIDIK BANGUNAN APIK NAN BERSEJARAH

Berada di kawasan Kuching Waterfront, kamu akan mendapati beragam bentuk bangunan yang apik sekaligus bernilai sejarah. Tengok saja gedung bernama ‘Dewan Undangan Negeri Sarawak’ yang langsung menarik pandangan mata saat menatap kawasan Kuching Waterfront.  Gedung berbentuk apik tersebut merupakan gedung anggota dewan atau sekelas gedung pemerintahan/DPR di Indonesia.  Tepat di samping gedung dewan bersanding sebuah jembatan yang melengkapi landmark di Kuching Waterfront.

Yang juga menarik, di kawasan Kuching Waterfront kamu bisa mengabadikan bangunan bersejarah jejak kekuasaan penjajah. Beberapa bangunan masih tampak gagah berdiri dan berfungsi sebagai perkantoran. Beberapa lagi bermetamorphosa sebagai museum. Salah satunya adalah sebuah gedung yang kini berfungsi sebagai Museum Cina Sarawak yang telah ada sejak tahun 1912. Mulanya  gedung ini difungsikan sebagai Mahkamah etnis Tionghua hingga tahun 1921 sebelum akhirnya pada tahun 1993 gedung bercat merah muda tersebut menjadi Museum Cina Sarawak yang memuat beragam hal seputar asal usul etnis Tionghua di bumi Sarawak hingga beragam jenis seni dan budaya kaum peranakan tersebut.
 
Bangunan cat merah muda itu Museum Cina Sarawak

Selain itu, adapula Museum Tekstil dengan rancang bangun nan unik. Memadukan pengaruh Renaissance Inggeris dan Penjajah British, bangunan yang kini berfungsi sebagai Museum Tekstil ini dibangun pada tahun 1907. Mengalami beragam alih fungsi bangunan hingga pada tahun 2000 resmi diperuntukan sebagai Museum Tekstil dan dibuka untuk umum. Sesuai namanya, Museum Tekstil memuat beragam jenis kain khas Sarawak. Mulai dari kolekasi kain dan pakaian beragam etnis di Sarawak hingga beragam jenis songket melayu.




MENYISIR KAWASAN CHINATOWN

Bila tak sempat masuk dan berlama-lama di Museum Cina Sarawak atau Museum Tekstil, kamu juga bisa memanfaatkan waktu 6 jam dengan menikmati suasana Chinatown yang juga letaknya tak jauh dari kawasan Kuching Waterfront. Tinggal melangkahkan kaki, menyeberangi jalan raya Tunku Abdul Rahman nan ramai itu, maka terlihatlah gapura Chinatown nan khas. Dikawasan ini, kamu bisa menikmati ornamen bangunan suku Tionghua nan khas hingga mencicipi beragam kuliner lezat khas Tionghua yang dijajakan beragam gerai makanan disana.

Yang menarik, kamu juga bisa melihat gerai penjaja lotre yang digelar bebas dalam kawasan Chinatown ini.  Tertarik?, silakan saja melakukan peruntungan. Siapa tahu kamu menang lotre dan dapat uang ringgit ratusan ribu, hehehe.

kawasan Chinatown yang hanya berjarak 100 meter dari Kuching Waterfront


 
TANDANG KE TUA PEK KONG 

Tak jauh dari kawasan Kuching Watefront, terdapat beberapa kuil yang menarik untuk disinggahi. Cukup mengayunkan langkah kaki, kamu dapat menghampiri kuil Tua Pek Kong.
Kuil Tua Pek Kong adalah kuil cina tertua di Kuching. Tua Pek Kong tak hanya Sekedar menjadi tempat ibadah semata, malainkan menjadi kunjungan wisatawan karena sejarah dan keindahan bangunannya. Daripada bengong di bandara, kan mending photo-photo di setiap sudut kuil yang instagramable!, hehehe.
kUIL Tua Pek Kong

MENCECAP KULINER LEZAT

Layaknya kawasan wisata, disepanjang Kuching Waterfront juga terdapat banyak gerai makanan yang menyajikan beragam  jenis panganan khas nan lezat. Coba saja gerai gerai makan yang menyajikan Kweh Tiau atau Kopi yang tersedia di  sepanjang tepi  kawasan Kuching Waterfront.  Dijamin kamu akan menemukan sensasi rasa yang berbeda!.

Kweh Tiaw Kuah

penjaja makan di sepanjang Kuching Waterfront
Tak hanya jajanan pinggir jalan atau gerai makanan semata, kamu juga bisa menghabiskan waktu bersantap beragam panganan lezat denngan citarasa nan khas di beberapa café yang berada dekat dengan kawasan Kuching Waterfront. Tetapi Café yang paling recommended untuk jadi tempat Hangout  adalah Café Peridot Kuching yang terletak dijalan Ewe Hai Street 80. Berjalan menuju Café Peridot Kuching, kamu akan mendapati bentuk bangunan yang menarik lengkap dengan aktivitas masyarakat lokal yang menarik untuk diabadikan melalui kamera kamu.


Di café Peridot Kuching, kamu akan mendapati suasana yang nyaman dengan penataan interior yang menarik nan instagramable termasuk jenis makanan dan minuman yang disuguhkan bergaya dan citarasa western.

Kampung Gersik - Salah satu bagian dari Kampung Melayu

KHAZANAH KAMPUNG BOYAN

Waktu yang singkat di Kuching dapat pula dimanfaatkan mendatangi langsung Kampung Boyan yang letaknya diseberang dari Kuching Waterfront. Cukup membayar 1 ringgit untuk menaiki kapal kayu kecil yang akan membawamu pada bagian seberang Kuching Waterfront.

Secara umum, kawasan dalam kampung Melayu terdiri dari kawasan Boyan, Gersik dan Sourabaya. Penamaan kawasan yang nyaris sama dengan Indonesia ya?, hehehehe. Itulah sebabnya, dikawasan depan dari Kampung Boyan banyak ditemui penjaja makanan dan gorengan yang jenisnya tak berbeda jauh dengan bentuk yang ada di Indonesia. Buat kamu penyuka kue lezat, jangan lupa untuk mencicipi Kue atau Kek Lapis khas Sarawak. Terdapat beberapa gerai Kek Lapis di Kampung Melayu, diantaranya Mira Cake House, Kek Lapis Dayang Salhah dan Kek Lapis Zahrah. Yang menarik, pengujung dapat mencicipi 30 jenis varian Kek Lapis sebelum memutuskan membeli varian pilihan.

jajanan khas dalam Kampung Boyan
MEMBORONG CINDERAMATA

Gerai cinderamata bisa kamu temui di sepanjang Kuching Waterfront juga di Kampung Boyan. Soal harga, tentu jauh lebih terjangkau ketimbang beli di toko resmi cinderamata atau penjaja cinderamata di Mall.  Cinderamata yang dijajakan pun beragam. Mulai dari gantungan kunci, magnet hingga baju dan tas jinjing jenis rajutan tangan bertuliskan kata ‘SARAWAK’ atau ‘KUCHING’.
Bukan hanya di pelataran Kuching Waterfront saja. Gerai cinderamata juga bisa di dapati di sepanjang pertokoan seberang Kuching Waterfront. Atau dapat pula mendatangi gerai gerai kerajian khas saat di kawasan Chinatown.

toko toko penjaja Souvenir seberang Kuching Waterfront
 
MENGABADIKAN DIRI DI TUGU KUCHING

Bila tak sempat tandang ke Museum Kuching, maka Tugu Kuching  dapat jadi pilihan kamu mengabadikan diri sebagai sosok yang pernah tandang ke Kuching – Malaysia.  Secara, photo di wujud iconic dari suatu kawasan kan hal yang memorable ya…hehehe.

Kuching yang kemudian jadi nama kawasan dalam bagian Malaysia tersebut bermula ketika banyaknya kucing hutan di sungai kawasan Waterfront ketika kawasan tersebut masih berupa hutan.

Letak patung berbentuk hewan lucu itu pun terdapat di beberapa sudut dalam pusat kota Sarawak – Kuching. Tapi kamu dapat mengabadikan patung Kuching yang  letaknya tak jauh dari hotel River Imperial. Cukup berjalan kaki 200meter dari Kuching Waterfront.. 

wajib photo di sini - tanda sudah ke Kuching
 
BACK TO THE AIRPORT!!

Kiranya itulah beberapa hal yang bisa kamu  kunjungi bila punya waktu 6 jam di Kuching. Daripada hanya berdiam diri di Bandara, baiknya menengok pesona Kuching secara langsung. Meski sesaat setidaknya memperkaya pemahaman seputar pesona Kuching. Tapi ingat, manajemen waktu yaa, jangan sampai lupa kembali ke Bandara yaaa… nanti ketinggalan pesawat lho.. hihihi.

7 komentar :

  1. wow, cuma waktu 6 jam tapi bisa explore banget ya mas, ga kayak kejar tayang gitu mas? boljug buat referensi, TFS yak mas. Bakal dicoba kl punya kesempatan sama kesana, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yess mbaa....ketimbang 6 jam di Bandara mending jalan sekitar pusat kota - untungnya pusat kota Kuching itu tak jauhd ari bandara sih...kalo Jauh jangan mbaaa nanti ketinggalan pesawat hahahahah

      Hapus
  2. tata kotanya cantik banget, jadi adem gitu rasanya jalan2 disana ya. Semoga next bs ngikutin tips pas transit ke airportnya, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes... kalau masa transitnya sampe 10 jam maka bakal banyak ppula yang bisa di eksplore... krna pusat kotanya dekat dengan bandara.

      Hapus
  3. jelajah 6 jam aja kamu bisa dapat sebanyak ini bang.. apalagi beberapa hari :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaahhh bisa ajaaa kakak Huang ini...hehehe....sebenarnya itu banyak banyakin konten ...jalan kakinya sambil ngebut hehehehehe

      Hapus
  4. Meskipun berbagi satu pulau yang sama dengan Indonesia, tapi Kuching ini terlihat rapi ya. Standar lah dengan bagian Malaysia lainnya.

    BalasHapus

Scroll To Top