Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Sabtu, 03 Maret 2018

PESONA PULAU KENAWA DAN KELIRU YANG BERGEMA DI SUMBAWA




 
aku cinta kepadamu,
   Aku rindu, dipelukmu,
   Namun ku keliru, telah membunuh,
   Cinta dia dan diri mu

Pasti tau dong, penggalan lirik lagu diatas. Yes,  potongan bagian refrain dari lagu berjudul KELIRU yang merupakan salah satu lagu Hits dari sang Diva – Ruth Sahanaya. Meski ada lho yang ngotot itu lagu dari Reza Artamevia!. Hhmm… kok bisa yaa?!. gini ceritanya …
***

arah masuk ke dalam dermaga Poto Tano

arah menuju dermaga yang menghubungkan kamu ke kawasan Pulau Kenawa
  
Kendaraan yang dikemudikan Pandu membawa saya, Bambang dan mba Donna dari pusat kota ke bagian barat Sumbawa siang itu.   Meski sempat disapa hujan dalam perjalanan, tetapi kami yakin cuaca akan cerah ketika tiba di pulau Kenawa. Seperti biasa, sebagai pejalan, saya tak pernah terlalu cari tau soal lokasi kunjungan. Terlebih bareng orang orang seru. Yaaa, dibawa seru aja. Pekara lokasi kunjungannya gimana, itu sih urusan nanti. Enjoy the Trip aja dech!.
Tak heran bila sepanjang perjalanan jadi ajang bertutur banyak hal. Mulai dari soal pekerjaan, bahas berita serius hingga celotehan tak penting termasuk medley lagu lagu asal bunyi mendesah-desah  pun berkumandang. 

dermaga menuju pulau Kenawa

jenis kapal yang kami naiki menuju pulau Kenawa
 
TANDANG KE PULAU KENAWA

Buat kamu yang ingin ke pulau Kenawa, butuh melakukan perjalanan darat selama 1 jam dari pusat kota Sumbawa menuju pelabuhan Poto Tano. Bisa juga ditempuh dengan menumpang pada kapal besar yang berlayar  selama dua jam dari Lombok ke pelabuhan Poto Tano – Sumbawa.  Untuk mengakses Pulau Kenawa, kamu harus menaiki kapal kecil dari kawasan dermaga Poto Tano.  Tak ada kapal besar langsung dari Poto Tano ke Pulau Kenawa. Dari dermaga Poto Tano, kamu tinggal berjalan kebagian luar dari kawasan pelabuhan, lalu menuju dermaga perahu kecil yang dapat di sewa menuju Pulau Kenawa.

Karena saya dan mba Donna membawa Bambang dan Pandu – sang lokal Guide yang terkenal seantero Sumbawa Raya itu, maka segala keperluan perjalanan telah diatur dengan manis oleh Bambang.  Tak menunggu terlalu lama,  si empunya kapal yang telah dihubungi Bambang bergegas mengantarkan kami dari dermaga Poto Tano menuju Pulau Kenawa.  Soal harga kapal, pengunjung membayar Rp.250.000,- satu kapal (PP) muatan maksimal 8 orang. Tapi ada pula jenis kapal kayu yang muatannya bisa mencapai 10 hingga 15 orang. Soal harga sewa kapan, kamu harus pandai pandai menawar harga yaaa…supaya dapet harga yang sesuai budget kamu!, hehehe.  

pesona Pulau Kenawa dari kejauhan
 
Pulau Kenawa, adalah pulau kecil tak berpenghuni dengan luas lahan mencapai 15 hektar. Terletak di kawasan Sumbawa Barat, tepatnya di kecamatan Poto Tano.  Disebelah pulau Kenawa ada juga Pulau Paserang yang tak kalah cantik untuk dikunjungi. Setelah sekitar 20 menit berlayar dari dermaga Poto Tano, kami tiba di bagian depan Pulau Kenawa.   Melihat wujud pulau dari jauh saja saya dan mba Donna terkagum-kagum. Sore itu, Pulau Kenawa tak terlalu ramai pengunjung. Hanya beberapa terlihat. Selebihnya, adalah penjaja makanan di warung kayu sederhana pada bagian depan Pulau Kenawa. Bambang yang sedari perjalanan telah sibuk dengan banyaknya telepon dari para kolega kami tinggalkan sejenak. Saya, mba Donna dan Pandu langsung kebagian tengah pulau yang seolah mengundang kami mendekat.

spot photo instagramable
 
photo model

photo model (juga)


Seperti biasa, photo photo beragam gaya suka suka pun berlangsung saat berada di tengah kawasan pulau Kenawa. Termasuk photo kaos Endorse…hhmmm…Secara khaann….hahaha.  Rerumputan hijau membentang bak permadani menyelimuti kawasan pulau Kenawa. Konon, rerumputan yang menghijau itu akan berwarna kuning keemasan ketika musim kemarau tiba. Tapi meski begitu, berwarna hijau atau pun kuning, rerumputan di dalam Pulau Kenawa seolah jadi magnet pengunjung untuk mengabadikan moment.
Ketika saya, Pandu dan mba Donna puas mengabadikan diri dan photo beragam gaya, Bambang tetap belum selesai dengan teleponnya. Tentu sibuk ia dengan para koleganya. Biasalah, Banker teladan se Sumbawa, memang jadi tumpuan banyak pihak!. Hobah!!.

spot Instagramable

hamparan pantai yang bersih di bibir pulau Kenawa
  
KELIRU  BY  REZA SAHANAYA

Kami pun melangkahkan kaki kebagian depan menghampiri bibir pantai yang tak kalah menggoda, setelah puas mengabadikan diri di rerumputan hijau Pulau Kenawa. Sejenak saya mendendangkan lagu ‘Satu Yang Tak Bisa Lepas’ miliknya Reza Artamevia saat menikmati deru ombak dan pasir pantai di dermaga kayu. Mba Donna dan Pandu pun perlahan mengikuti lagu yang saya dendangkan.
…”ada lho lagu Reza yang aku suka banget!”… celetuk Bambang mendekati kami. Tampaknya urusan telepon menelepon telah usai.
“apa judulnya?” tanya saya penasaran.
Bambang nampak berfikir keras. “duh..itu lho.. apa yaa judulnya, itu..”
Saya, mba Donna dan Pandu pun hening sejenak. Memberi waktu pada Bambang berfikir soal judul lagu Reza Artamevia yang ia suka.
“itu lho. Judulnya… KELIRU!” ucap Bambang percaya diri.
hah!!. KELIRU itu lagu Ruth Sahanya!!!!” teriak saya kesal.
Udah lama nungguin, kirain apa!. Ngomong kenceng,  salah pulak!!.
Pecahlah tawa mba Donna dan Pandu kala melihat celetukan Bambang yang saya balas bentakan karena salah sebut judul lagu.
oh, bukan lagu Reza yaa itu?!!. Pantas aku cari cari setiap karokean gak pernah ketemu!” sahut Bambang polos.
yok nyanyi lagu itu aja..” ajak mba Donna sambil cekikian.
Saya sebenarnya malas mendendangkan lagu Keliru setelah Bambang salah sebut. Udah berjam-jam terima telepon, eh pas gabung salah sebut pula!. Uuggrrhhh!!.

 
photo keluarga suka suka

mengabadikan diri di tulisan Pulau Kenawa


Kami sempat berniat menyanyikan lagu Keliru bersama-sama. Terlebih mba Donna menyemangati kami buat nyanyi bareng. “eh, kita sudah dijemput” ucap Pandu ketika melihat pengemudi kapal yang kami naiki memanggil dari kejauhan. Cukup lama ternyata kami berada di Pulau Kenawa. Sampai lupa waktu. Meski tak banyak yang bisa kami lakukan. Bakal lebih seru kalo pakai acara gelar tenda di pulau Kenawa dan menunggu matahari menyapa keesokan paginya. Tapi jadwal kami sangat padat. Ada banyak destinasi yang harus kami datangi.

“tak apa bila ada penumpang lain yang ikut bergabung ?” tanya bapak nahkoda kapal pada kami. Mba Donna menyahut setuju. Kami pun tak masalah. “ayooo nyanyi lagu Keliru” ajak Bambang pada saya. Ia tahu saya tak berminat. Pandu mulai berdendang. Saya pun tertarik ikutserta.
… di..lubuk, hatiku tersimpan…
Lirik demi lirik lagu KELIRU – milik Ruth Sahanaya pun berkumandang. Sepasang penumpang yang baru datang tampak mesem mesem. Berasa da hiburan gratis.  Bambang makin semangat. Merasa ada yang menyukai lagu yang ia dendangkan. Mba Donna pun ikut bernyanyi. Mengajak saya bernyanyi bersama. Semakin keraslah volume lagu yang kami dendangkan. Pandu melirik kearah sejoli yang makin mesra saat lagu kami makin menggema. Kasihan Pandu. Tentu baper ia. Hanya Pandu yang masih single diantara kami. Derita single yaa.. hhmm
 
rombongan nyanyi gak genah selama berlayar

Kapal terus bergerak kembali menuju dermaga Poto Tano. Lagu berjudul KELIRU terus berkumandang. Tak hanya sebatas Pulau Kenawa dan Dermaga Poto Tano saja. Tapi menggema hingga berhari-hari selama di Sumbawa.  Meski KELIRU hanyalah judul lagu. Tapi seolah jadi lagu yang menyatukan kala dinyanyikan bersamaan. Meski Bambang tetap tak bisa membedakan antara Ruth Sahanaya dan Reza Artamevia. Baginya Lagu berjudul KELIRU itu milik Reza Sahanaya!.

Brand Ambassador Pulau Kenawa
 
Noted ;
Buat yang mau pesan dan sewa kapal dari pelabuhan Poto Tano ke Pulau Kenawa bisa hubungi Pak Ahmad – 081909188899. Tapi Ingat ya, pandai pandai lah menawar harga. Semoga kamu beruntung dapat harga terjangkau.

1 komentar :

  1. Baca lagi tulisan ini bikin kangen abiiiiisssss...

    BalasHapus

Scroll To Top