bagian depan Satwa Elephant Ecolodge kawasan Taman Nasional Way Kambas |
Saya yakin betul
bahwa tak banyak yang tahu soal Satwa Elephant Ecolodge, meski letaknya hanya 500 meter dari pintu
masuk Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur. Apa sih Ecolodge itu?, Lalu apa pula Satwa
Elephant Ecolodge?
Ecolodge adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan akomodasi wisata yang bergantung pada
lingkungan dan sesuai dengan filosofi dan prinsip ekowisata (Hawkins et al.,
1998).
Jadi secara umum,
sarana bermalam model Ecolodge ini selalu ada di dekat Taman Nasional di
beragam belahan negara. Begitu pula di Indonesia. Nyaris semua Taman Nasional
di beberapa provinsi di Indonesia terdapat bangunan Ecolodge. Ciri dari
bangunan Ecolodge umumnya berwujud sederhana, pengunaan kayu sebagai ciri
bangunan begitu dominan. Hal tersebut karena keberadaan Ecolodge menjadi
satu-kesatuan dari sebuah Taman Nasional.
kawasan asri dengan dedaunan hijau dan pepohonan yang rindang. |
Sebenarnya, Saya
pribadi tak begitu tahu soal keberadaan Satwa Elephant Ecolodge dalam kawasan
Taman Nasional Way Kambas. Meski kali
pertama tandang ke Way Kambas saat masa Putih Abu Abu dulu sudah melihat wujud
bangunan saat perjalanan memasuki bagian depan Taman Nasional Way Kambas. Saya
kira dahulu adalah hunian warga atau pengurus dari Taman Nasional Way Kambas. Setelah
puluhan tahun berlalu, Saya pun mengetahui kondisi dari Satwa Elephant Ecolodge
yang berada di desa Labuhan Ratu 9, kecamatan Labuhan Ratu kabupaten Lampung
Timur tersebut.
Satwa Elephant Ecolodge adalah bangunan yang
menjadi akomodasi penunjang dari kawasan Taman Nasional Way Kambas. Dengan luas
terdiri dari 1.300 kilometer persegi, Taman Nasional Way Kambas terdiri dari
hutan rawa dan hutan hujan dataran rendah. Taman Nasional Way Kambas menjadi
cagar alam pada tahun 1972 dan dikenal dengan populasi Gajah Sumatera yang
tergolong signifikan. Selain itu dalam Taman Nasional Way Kambas terdapat pula
konservasi Badak Sumatera di tahun 1990-an, Harimau Sumatera dan terdapat pula mutual
sekawanan Kera, Owa Siamang, Tapir Melayu termasuk 300-an lebih spesies burung
dan juga Bebek Sayap Putih endemik.
Saya tandang ke
Satwa Elephant Ecolodge dalam rangka menjadi narasumber pelatihan peningkatan
kapasitas PKK 24 kecamatan se-kabupaten
Lampung Timur. Pelatihan yang berlangsung di kecamatan Labuhan Ratu kala itu
adalah kecamatan terakhir dari seluruh rangkaian acara pelatihan dan berlokasi
di Satwa Elephant Ecolodge.
suasana pelatihan di pekarangan Ecolodge |
“Kenapa namanya
Satwa Elephant Ecolodge?” Tanya saya
penasaran pada pak Defri selaku Camat Labuhan Ratu yang kala itu turut
hadir dalam pembukaan pelatihan yang juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK
Lampung Timur. “Satwa bermakna banyaknya
jenis hewan, sedangkan Elephant adalah hewan yang jumlahnya banyak dan menjadi
ciri dari Taman Nasional Way Kambas. Makanya
kawasan ini diberi nama Satwa Elephant Ecolodge” terang pak Defri.
Satwa Elephant Ecolodge didirikan sebagai akomodasi penunjang bagi pengunjung yang ingin bermalam dan dekat dengan kawasan Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas. Sebagai sebuah sarana bermalam, Satwa Elephant Ecolodge terdiri dari 4 pondok yang ditata sederhana tapi mengutamakan kenyamanan. Empat bangunan yang berada terpisah satu sama lain dalam satu kawasan rindang tersebut dapat menampung 4 orang dalam 1 bangunan bermalam. Ukuran ranjang yang tergolong luas dengan sarana bermalam yang memadai. Hamparan rumput bersanding dengan taman nan hijau mencipta suasana sejuk dan nyaman selama berada di sekitar bangunan. Terdapat pula gazebo yang dapat di manfaatkan sebagai ruang berkumpul selain restaurant yang berada dekat dengan area resepsionis pada bagian muka dari Satwa Elephant Ecolodge.
Kondisi kamar tidur dengan ukuran ranjang yang besar dan ruangan yang bersih. |
Bagi wisatawan
yang menjunjung tinggi kemewahan, bermalam di Ecolodge pastilah kurang sesuai.
Tak ada kemewahan dari bangunan Ecolodge. Mengingat bangunan jenis Ecolodge
tergolong sederhana. Bahkan secara tampilan luar akan terkesan seadanya. Tapi
memang itulah konsep dari Ecolodge. Sebagai penyedia fasilitas akomodasi pariwisata
yang wajib memenuhi kriteria antara lain ; Melindungi lingkungan sekitar, baik
alam dan budayanya; memiliki dampak minimal pada alam di sekelilingnya selama
pembangunannya; sesuai dengan konteks fisik dan budaya melalui perhatian pada
bentuk, lansekap dan warna, serta pembangunan arsitektur lokal; menggunakan
sarana yang berkelanjutan untuk perolehan air dan mengurangi konsumsi air; menangani
dengan hati-hati pembuangan limbah padat dan limbah lainnya; mendapatkan
kebutuhan energy dengan desain pasif dan mengkombinasikannya dengan beberapa
hal terkait untuk berkelanjutan yang lebih besar; mengupayakan untuk bekerja
bersama dengan komunitas lokal; menawarkan program interpretative untuk
mendidik, baik pegawai dan wisatawan, seputar lingkungan alam dan budaya
sekeliling; berkontribusi pada pengembangan lokal berkelanjutan melalui program
penelitian.
salah satu penginapan dalam Ecolodge yang terhubung dengan gazebo. |
Selaku Camat, pak
Defri menjelaskan bahwa Satwa Elephant Ecolodge didedikasikan untuk mendidik
dan memberdayakan masyarakat lokal dalam konservasi jangka panjang dan
pembangunan berkelanjutan. Kawasan Satwa Elephant Ecolodge dijalankan
sepenuhnya oleh penduduk desa setempat dan staf yang berfokus pada pelestari lingkungan secara
terus menerus.
Buat yang ingin
reservasi dan info lebih lanjut soal Satwa Elephant Ecolodge dapat mengakses
laman berikut ; https://ecolodgesindonesia.com/sumatra-ecolodge/
Alamat Satwa
Elephant Ecolodge ; berada di Labuhan Ratu 9.
Kecamatan Labuhan
Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Provinsi Lampung.
Wah Jadi Lebih banyak tahu tentang Taman Nasional Way Kambas
BalasHapus