Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Jumat, 18 Agustus 2023

IZINKAN SAYA BERCERITA SOAL ANGGAPAN MONOTON, TAK ADA PERUBAHAN HINGGA TAK ADA INOVASI DAN KREATIVITAS.

 



Seseorang dalam sebuah rapat menyampaikan pendapat bahwa penyelenggaraan ajang Pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung terkesan monoton, butuh pembaharuan, kreativitas dan inovasi.

Tentu tak ada sedikitpun niat saya membantah pedapat tersebut. Bukan berarti membenarkan tetapi apa gunanya berdebat dengan pihak yang pemikiran dalam pemaparan yang tergolong dangkal. Diam bukan berarti kalah kan?.

 

Izinkan saya menyampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan pelaksanaan ajang pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Sebuah ajang pencarian sosok remaja terbaik di kota Bandar Lampung yang kelak akan menjadi Duta Wisata dan membantu pemerintah daerah dan segenap sektor kepariwisataan dalam promosi dan pelestarian Seni Budaya serta potensi pariwisata di Bandar Lampung khususnya dan provinsi Lampung pada umumnya.

Jika dinilai ajang pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung terkesan monoton, butuh pembaharuan dan tak ada kreativitas serta inovasi didalamnya, coba simak apakah dalam ajang pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung tidak ada proses seleksi awal?, gelaran audisi yang telah berlangsung sejak tahun 2010 adalah bukti bahwa ajang pemilihan diniatkan mendapatkan calon peserta yang berkualitas sedari awal hingga melakukan sistem ‘jemput bola’ ke kampus-kampus dan beberapa gelaran audisi umum. Lalu ajang Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung memiliki sistem penilaian yang lebih spesifik pada format MPT ; Mentality, Personality dan Talent. Sesuatu yang lebih spesifik dari konsep besar 3B. Jika dinilai monoton dan tak ada perubahan, mungkin karena sosok yang bertutur tak tahan dengan rangkaian pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung yang tergolong lama. Tahap demi tahap penyisihan terkesan terlalu serius. Padahal itulah bukti keseriusan ajang pemilihan. Bukan sekedar pemilihan 1 sampai 3 hari lalu didapat juaranya atau ajang pemilihan duta wisata yang memang juaranya sudah dipersiapkan sehingga ajang pemilihan hanya sekedar menggugurkan kewajiban pelaksanaan anggaran kegiatan.

 

Masih menanggapi pelaksanaan Muli Mekhanai Bandar Lampung yang dinilai tidak ada kreativitas dan inovasi. Mungkin bisa di simak bahwa dalam ajang pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung menerapkan konsep mini musikal untuk sajian unjuk bakat atau talent show peserta Muli Mekhanai. Jika ini dianggap bukan bagian dari kreativitas dan inovasi, bisa jadi yang dianggap kreatif dan inovatif adalah sajian untuk bakat yang dipanggil satu persatu. Termasuk pula konsep-konsep sajian panggung dengan produksi media visual sejak awal pemilihan berlangsung hingga sajian-sajian LED yang semuanya menyesuaikan konsep tampilan peserta di panggung. Jika ini juga dianggap bukan bagian dari Kreatifitas dan Inovasi, bisa jadi selera sosok handal yang bilang ajang pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampun monoton  tersebut lebih senang ketika sajian acara bernuansa jogged dugem hura-hura. Karena bagi mereka modernitas itu adalah segalanya. Ajang gemerlap Pageant lebih memukau mereka hingga melupakan esensi dari pelaksanaan Duta Wisata yang baiknya tentu lebih mengedepankan Seni dan Budaya Daerah. Kemudian jika rangkaian pengambilan photoshoot dan video profile yang berlangsung dalam ajang pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung juga dianggap bukan sebuah upaya kreatif dan inovatif, bisa jadi si sosok handal tersebut menganggap bahwa kegiatan photo dan video tak ada gunanya. Lebih praktis jika peserta mengumpulkan photo masing-masing meski yang terkumpul adalah photo peserta menggunakan masker pun tetap dipajang di sosial media. Lalu terdapatlah gelar juara Best Photogenic dan Favorite meski tanpa ada proses Vote dan proses photo apapun.

 

Selanjutnya, dalam ajang Muli Mekhanai Bandar Lampung juga berlangsung proses Focus Group Discussion sebagai pengganti dari sesi interview Face to Face dengan jajaran dewan juri supaya lebih mendapatkan sosok yang handal sebagai spokesperson hingga sosok yang mampu membaur dalam group atau team. Hal ini tentu bukan bagian dari Kreativitas dan Inovasi karena sistem penjurian yang menitikberatkan pada kemampuan spokesperson peserta dirasa memakan waktu sedangkan pemenang lebih baik langsung terpusat pada sosok yang telah dipersiapkan yang berasal dari anak-anak didik, atau agency atau management model rekanan yang telah tertata sejak semula.

 

Selanjutnya, saya juga perlu menyampaikan posisi IMKOBAL yang telah bersinergi dengan Dinas Pariwisata sejak pertama terbentuk pada tahun 2008 dan dilakukan pelantikan kepengurusan pertama di tahun 2009. Jika ada pihak yang menyatakan bahwa tak tahu jika IMKOBAL adalah sebuah bentuk organisasi Duta Wisata yang mengantungi Surat Keputusan dari Walikota Bandar Lampung bisa jadi mereka adalah pihak-pihak yang memang malas mencari informasi meski setiap saat memegang erat Smartphone ditangan mereka. The Phone is Smart.

Jika kemudian IMKOBAL dinilai terlalu dominan dalam proses pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung, bisa jadi yang punya statement tersebut tidak memahami bahwa IMKOBAL memastikan pemilihan berpegangteguh pada komitmen untuk mencari SDM muda yang layak menang. Sebagai pembanding dapat dilihat pada apa yang terjadi di ajang pemilihan serupa yang cenderung banyak di handle oleh agency atau management model ketimbang organisasi alumni. Ajang pemilihan Muli Mekhanai tidaklah sama dengan ajang Lomba Solo Song, atau lomba sekali pelaksanaan lainnya. Pada lomba Solo Song, fokus utama tentu pada peserta yang memiliki kemampuan olah vocal yang tepat dengan kepiawaian melakukan intepretasi lagu.  Dalam Lomba Solo Song tak peduli si peserta punya kemampuan lain diluar kemampuan bernyanyi. Sedang memilih Muli Mekhanai memiliki cakupan tak hanya sekedar cantik atau ganteng saja, juga tak hanya sekedar pintar saja. Tapi butuh sosok yang memiliki kemampuan yang memadai dengan visual yang baik dan pribadi serta beragam hal potensial untuk menjadi pribadi lebih baik lagi di kemudian hari. Disinilah peran IMKOBAL. Sebagai organisasi yang berisikan jajaran alumni Pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung, IMKOBAL menjadi wadah bagi Muli Mekhanai untuk belajar bersama. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Pasca acara berlangsung IMKOBAL memberikan banyak kesempatan pada para pemenang Muli Mekhanai untuk berkolaborasi pada beragam pihak. IMKOBAL membuat jajaran Muli Mekhanai memiliki progress, belajar tekun untuk dapat tampil dalam presentasi ilmiah pada Internasional Conference di India, Vietnam dan Thailand (2018 & 2019), IMKOBAL juga menghadirkan Muli Mekhanai pada ajang ASEAN Tourism SUMMIT hingga menghantarkan jajaran Muli Mekhanai Bandar Lampung menjadi Juara 1 pada ajang Proposal Bisnis. Selain itu, IMKOBAL menempa kemampuan Muli Mekhanai dalam ajang ajang besutan organisasi dalam setiap angkatan. Mulai dari pogram ; IROC, IGOS, IMKOBALSDG’s, Ramadhanation, IMKOBAL BERAMAL, MANJAU, IMKOBAL Explore dan Pesona Kota. Sederet program yang belum tentu terfikir oleh si sosok handal dan komplotannya yang lebih cenderung sumringah duduk manis bermahkota ketika hadir di beragam acara.

 

Teruntuk sosok handal dan kawan-kawannya, jika ingin meninggalkan kesan yang baik dan warisan untuk generasi mendatang baiknya bangun sebuah pondasi atau organisasi dengan kekuatan kalian sendiri. Tak perlu mencampuri rumah tangga organisasi orang lain. Jangan sampai hanya karena merasa sudah hebat dan handal lalu merasa dapat menjadi bagian dari isi rumah organisasi orang lain yang tidak ada kaitannya dengan kalian. Usia kalian masih muda. Bentuk Organisasi sendiri. Besarkan. Hidupkan dengan nilai-nilai yang kuat dalam tempaan. Tapi memang membangun organisasi besutan sendiri tidak semudah berlenggak-lenggok atau bergaya hura-hura. Perlu ketekunan, integritas dan legacy yang ditanam dan diwariskan untuk generasi mendatang. Jika dalam tubuh organisasi IMKOBAL terdapat sosok-sosok solid dan kuat dalam tempaan semua karena pola didik dan arah yang diterapkan dalam IMKOBAL tidak sama dengan Agency atau Managemen Model.

Lalu, ketika saya pribadi dikata ikutcampur terlalu dalam pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung dan dinilai terlalu dominan dalam IMKOBAL. Bisa jadi yang melontarkan pernyataan tersebut belum tahu jika sayalah yang mengawal lahirnya organisasi bernama IMKOBAL di tahun 2008 dan disempurnakan pembentukannya bersama jajaran rekan yang tergabung dalam Tim 6 sehingga dapat dilakukan pelantikan kepengurusan organisasi IMKOBAL pada 2009. Lalu dimanakah sosok-sosok handal itu saat saya dan tim berjuang membentuk IMKOBAL? Hingga dengan mudahnya ingin jadi bagian dari IMKOBAL sampai perlu mengajukan protes ketika instastory tak di repost pada instagram IMKOBAL. Hal sepele yang tak perlu ditanggapi. Sama halnya saya yang juga tak terlalu tertarik menanggapi beragam hal yang mereka sulut. Karena saya tak mau masuk dalam skenario pihak yang tak seirama dengan saya. Hidup saya jauh lebih menarik ketimbang mengurusi mereka yang merasa handal dan jelas-jelas berbeda ‘panggung’ dengan saya. Sesama profesi MC saja saya tidak berkompetisi, apalagi dengan mereka yang profesinya berbeda total dengan saya.

 

0 comments :

Posting Komentar

Scroll To Top