Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Minggu, 04 Januari 2015

KISAH LIBURAN KELUARGA KE JOGJA - Part 1.




Nyaris batal rencana liburan ke Yogyakarta bersama keluarga. Pasalnya, padatnya tugas yang Saya jalani beberapa bulan sebelumnya. Terlebih istri menanyakan kesanggupan saya bawa kendaraan selama perjalanan, karena ia takut dengan kondisi tubuh saya yang terlalu banyak melakukan perjalanan sebelumnya.

Setelah melakukan banyak pertimbangan akhirnya fix dengan perencanaan termasuk jumlah dana yang di perlukan, liburan menuju Jogja dilaksanakan. Plus Anak Anak meminta untuk singgah di beberapa kota di pulau jawa selama rute perjalanan ke Jogja.

Senin malam, saya beserta tiga anak dan istri plus ibu mertua berangkat menuju Jogja setelah Jumat hingga Minggu sebelumnya menuntaskan tugas sebagai pemandu acara dan penyanyi sejumlah acara pernikahan. Lumayan honornya buat tambahan biaya liburan keluarga, hehehe. 

Rute perjalanan malam itu terbilang lancar. Meski musim liburan sekolah dan masuk tutup tahun tapi volume kendaraan dari Sumatera ke Pulau Jawa relatif lancar. Hingga penyeberangan Bakauheni ke Merak pun lancar. 
Saya memilih perjalanan malam dengan alasan lebih santai. Karena ini adalah perjalanan keluarga jadi tak ada yang perlu di buru buru. Jika pun lelah saya dan keluarga bisa dengan leluasa singgah di beberapa titik pemberhentian sepanjang jalan yang kami lalui.
Tiba di Bandung - Jawa Barat hari telah pagi. Saya mengantuk dan tidur sejenak di rest area tol menuju Cileunyi sebelum kemudian berangsur melaju ke kota kota selanjutnya menyusuri rute Jawa Barat. Mengingat rute jalan melalui kota kota di Jawa Barat tentu saja mobil Avanza yang saya kemudikan kerap berhenti di beberapa titik terlebih ketika ada hamparan jajanan khas daerah. Anak anak menyukai moment cicip mencicip makanan khas daerah yang di jajakan di pinggir jalan yang kami lalui.

Harusnya, jika tepat waktu dan tidak banyak melakukan pemberhentian di jalan saya dan keluarga akan tiba di Jogja pada pukul 18.00 WIB. Tetapi hingga pukul 19.30 kala itu kami baru tiba di Banyumas, perkiraan masih 3 jam lagi masuk wilayah Yogyakarta. Hujan perlahan turun. Lapar melanda anak anak. Saya dan istri memutuskan berhenti di sepanjang jalan Banyumas yang banyak menjajakan Bakmi Menyek. Penasaran ingin coba bakmi Menyek di sela suasana hujan. Lumayan menghangatkan.
Meski menu bakmi Menyek mengobati keingintahuan, tapi anak anak, istri dan mertua ternyata tak cocok dengan bakmi yang setelah di cicipi bercita-rasa cenderung manis. Tak sesuai dengan lidah Sumatera seperti keluarga saya. Beruntung anak bujang pertama berkenan menghabiskan semua piring bakmi kami yang tersisa.hahahaha.



Malam semakin gelap dengan minimnya lampu penerangan jalan. Hujan pun makin deras. Di pemberhentian terakhir ibu mertua sempat merasa mual dan akhirnya muntah. Faktor usia membuat ia lemah dalam trip jauh yang saya dan keluarga lakukan. Mata saya semakin mengantuk meski sudah di tapol segelas kopi hitam pekat dan musik musik pengiring dari CD Favorite. Akhirnya dengan persetujuan istri dan pertimbangan kesehatan Ibu mertua saya menghentikan laju kendaraan dan memilih sebuah hotel di wilayah bagian masuk Kebumen. Hotel Dunia - namanya. Lumayan buat mengendurkan otot sehabis nyetir sejak malam lalu. Terlebih anak anak juga butuh istirahat lega dan letak Kebumen menuju Borobudur - lokasi tujuan utama anak-anak lebih dekat di tempuh keesokan harinya. 

WISATA CANDI DALAM SEHARI.

Pagi datang lebih awal dari rasa lelah yang belum hilang. Meski belum begitu lega terlelap, mau tak mau saya harus melanjutkan perjalanan bersama keluarga menuju Jogja. 
Pukul 8 pagi kala itu. Setelah berkemas dan sempat menanyakan rute jalan pada receptionis akhirnya saya memutuskan tujuan pertama kami langsung ke Borobudur bukan ke Jogja dahulu seperti rencana awal. Itulah salah satu kelebihan trip sendiri tanpa Travel agent. Saya dan keluarga bisa bebas menentukan jadwal dan rute perjalanan tanpa perlu memikirkan pihak biro perjalanan. Selalu ada hal menarik dari jalan yang si atur sendiri ketimbang di atur pihak agen perjalanan. 

Setelah rute Kebumen - Magelang yang kami lalui, kami tiba di Candi Borobudur. Anak anak langsung bersuka cita ketika melihat Borobudur nampak menjulang gagah dari areal parkir. Saya bersyukur punya anak anak yang menyukai wisata bernuansa sejarah. Candi candi yang mereka lihat di buku pelajaran sejarah menjadi jadwal kunjungan wajib selama di Jogja. Selama menapaki kaki menanjak ke puncak candi tak ada keluhan sedikitpun dari anak anak. Bahkan si gadis bungsu menikmati moment naik ke puncak Borobudur. Terkecuali ibu mertua yang memutuskan duduk manis di pelataran candi. Tiba di puncak Borobudur adalah kebahagiaan tersendiri bagi anak anak. Mereka yang selama perjalanan telah berharap bisa mendaki ke puncak Borobudur akhirnya kesampaian. Abang dan Koko - panggilan putra pertama dan kedua saya langsung berhamburan mendatangi beberapa bagian candi, berfoto bersama, mengamati bahkan menyentuh nyetuh patung dalam stupa di areal Borobudur. Benar benar mereka menikmati berada di puncak candi meski harus sedikit berdesakan dengan pengunjung lainnya.

Puas mengunjungi Borobudur lengkap dengan hiburan alam dan pasar souvenir nya, kami berlanjut mengunjungi Candi Mendut yang jaraknya tak terlalu jauh dari Borobodur. Di candi Mendut lagi lagi anak anak senang - terlebih si Abang. Ia bagai mencocokan pelajaran sejarah di sekolah nya. Beruntung pula di dekat pintu masuk candi Mendut ada semacam majalah dinding yang memuat sejarah singkat candi Mendut. Sangat informatif dan berguna bagi pengunjung.  

GERILYA TEMPAT TIDUR

Hari beranjak sore dan kami harus segera menuju kota Jogja guna mencari penginapan. Rencana kunjungan ke Prambanan harus kami tunda esok. Karena perjalanan kami kali ini adalah bersifat mendadak, hingga tidak merencanakan tempat bermalam atau hotel sejak jauh hari. Saya dan istri yakin saja akan dapat penginapan di Jogja. Dan keyakinan itu tidak sepenuhnya benar. Sejumlah hotel yang kami datangi telah full. Tak ada hotel yang kosong meski hotel melati sekalipun. Bahkan wisma atau penginapan paling sederhana yang saya tahu semua penuh. Suasana liburan dan pergantian tahun membuat semua manusia datang ke Jogja. Jogja yang memang tak luas sore itu nampak padat. Beberapa ruas jalan penuh pengunjung dan mobil mobil plat luar kota termasuk bis bis besar berlabel 'Study Tour' yang terparkir di pinggir jalan membuat Jogja semakin sumpek. 

Nyaris mendekati maghrib, kamipun belum mendapat kepastian akan tidur dimana. Beberapa pengunjung dari provinsi lain pun bernasib sama dengan saya dan keluarga ketika bertemu di sebuah penginapan dan ternyata penuh. Semua tempat penginapan bahkan homestay rumah biasa pun penuh. Ibu mertua semakin nampak lelah dan merasa sakit. Meski telah berkunjung ke apotek dan berobat tetap saja tak kunjung membaik. Kalah antusias dengan tiga anak ku yang penuh kebahagiaan sepanjang perjalanan. Tak terbayang bagi saya jika harus bermalam di masjid atau POM Bensin dengan keluarga saya. Jika pun trip ini hanya saya sendiri tentulah tempat bermalam bukan masalah. Tak elok jika saya akhirnya membiarkan anak dan istri bermalam di masjid/mushollah atau di area Pertamina seperti kebiasaan saya jika trip keluar kota sendiri.

Di tengah upaya maksimal saya mencari tempat bermalam keluarga dengan suasana hari semakin gelap plus kondisi ibu mertua semakin butuh istirahat, Tuhan memberi pertolongan yang tak pernah di sangka sangka. Mekhanai Berbakat Kota Bandar Lampung 2010 - Fito yang tinggal di Jogja mengetahui saya dan keluarga ada di Jogja dari postingan Path saya. Meski kala itu Mekhanai Fito sedang di Jakarta, Ia me-recomendasi untuk tidur di kamar kost yang dulu ia tumpangi di Jogja yang pengelola kost-an nya masih keluarga Fito. 

Bertempat di kawasan Keparakan Kidul akhirnya saya dan keluarga mendapatkan sebuah kamar kost-kost-an yang cukup lega buat kami beristirahat malam itu. Bersyukur pula bang Deri dan istrinya pemilik kost-kost-an yang juga saudara Mekhanai Fito menerima kami dengan suka cita sebagai sesama warga Lampung. Setelah mandi dan berganti baju serta melepas lelah sejenak kami melanjutkan menikmati malam di Jogja dengan tujuan berbaur dengan semua yang ada di Jogja dalam nuansa malam pergantian tahun. 

.... Bersambung....Part 2. 

3 komentar :

  1. Salut buat tekad dan dedikasi loe buat keluarga ndra. Road trip nyetir sendiri pulak. Tapi capenya pasti terbayarkan ya dengan kebahagiaan meteka.

    BalasHapus
  2. thanks Mba Donna... ia mba kalo buat anak istri mah gak pernah inget ama capek hahahahah.....terlebh anak anak ku selalu nyanyi lagu lagu dari CD pemberian mu mba....thanks banged buat CD yang berjasa buat mereka jadi hafal 10 lagu se Nusantara itu.

    BalasHapus
  3. Jogja Kota Wisata Dengan Berbagai Destinasi Wisata Yang Menarik. Yuk Liburan Keliling Jogja Bersama Kami www.victor-wisata.com

    VICTOR WISATA Melayani :
    - PAKET WISATA/FAMILY GATHERING
    - RENTAL MOBIL/ELF/BUS
    - JASA PEMANDU WISATA
    - RESERVASI HOTEL
    - SEWA HOMESTAY

    Sewa mobil keliling Joja tarif mulai Rp. 400.000 (Include : Mobil+BBM+Driver)

    Hubungi Kami : 081915537711 - 082137676966
    PIN BBM :D283472C – 51843E1D

    BalasHapus

Scroll To Top