Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 30 Maret 2015

MENGENANG MARET, MENCUMBUI APRIL.




 
Taken from Rasdam project

Bulan Maret nyaris berakhir.
April segera menghampiri.
Tak banyak aktivitas traveling yang saya lakukan selama Maret ini. Jikapun ada itu semua berhubungan dengan tugas kedinasan yang dilimpahkan pada saya. Meski sekali waktu saya bisa mengisi masa senggang dengan melakukan kunjungan kebeberapa tempat yang jangkauannya tak begitu jauh dari jarak rumah atau kantor.

Praktis, hari hari berkutat pada urusan tugas kantor. Terlebih status saya sebagai ‘Tahanan Kota’ – bekerja melaksanakan seluruh rangkaian dari event Pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2015 dengan proses yang panjang dan cukup menyita waktu serta tenaga. Bertindak sebagai  konseptor sistem dan humas dalam seluruh tahapan acara menjadikan saya lebih banyak berkutat di balik layar komputer atau menulis serangkaian rencana rencana dalam buku kerja harian.  

Meski tak ada jadwal trip keluar kota dan melakukan eksplorasi dalam rentang waktu panjang seperti biasa. Saya bersyukur karena disela tugas rutin kedinasan di bulan ini, ada banyak buku yang saya baca sebagai referensi dalam pembuatan konsep konsep detail per event. Termasuk didalamnya saya berkesempatan bertemu langsung dan menjalin obrolan cukup intens pada beberapa sosok yang saya anggap penting sebagai penguatan dari ragam konsep yang saya buat. Beruntung sosok sosok yang saya temui senantiasa berkenan membagi ilmu mereka bahkan rentetan nasihat yang berharga untuk langkah saya kedepan kelak. Selain itu, kedekatan saya dengan anak istri cukup terjaga. Ada banyak kesempatan hangout bersama anak anak yang senantiasa menyemangati diri ini.

Saya hanyalah penjalan tugas dengan sentuhan sisi seni yang saya maksimalkan. Salah jika ada pihak yang beranggapan saya penentu segalanya. Tak layaklah saya disebut piawai. Tak elok jika saya pongah dan arogan hanya dengan karya yang biasa ini. Saya hanya sosok biasa yang beruntung ditopang oleh sosok sosok luar biasa yang dengan rendah hati membagi pengetahuan dan waktu mereka untuk saya dan kemajuan bidang yang saya geluti.

April menghampiri.
Serentet aktivitas padat menyita waktu dan pemikiran telah siap didepan sana. Berharap selalu diberi kesehatan dan kelancaran untuk segala hal yang saya lalui. Dan tak pernah melupakan keluarga yang selalu mendo’a buat saya. Selalu ada waktu buat anak istri dan keluarga besar disela padatnya aktivitas rutin.

Kamis, 26 Maret 2015

4K UNTUK PASAR SENI ENGGAL



Sambutan dari pak Yus pada seluruh undangan dalam suasana Silahturahmi.

 
Enam hari setelah dilantiknya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung (KADISBUDPARKOTA) yang baru – Yus Amri Agus, S.Sos, M.Ip. menggelar silahturahmi dengan jajaran pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung dan warga pondokan dalam kompleks Pasar Seni – Enggal – Bandar Lampung. Silahturahmi yang berlangsung di gedung Tourism Information Center (TIC) Pasar Seni Enggal itu juga di hadiri jajaran petugas POL PP dan beberapa pelaku seni di Bandar Lampung.

Dalam sambutannya, pak Yus Amri Agus mengajak para warga yang tinggal dalam komplek Pasar Seni Enggal dan segenap tamu undangan yang hadir untuk sama sama menjaga kawasan Pasar Seni dengan konsep 4K (Keamanan, Kenyamanan, Kebersihan, dan Keindahan). Sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung yang baru, pak Yus menyadari bahwa Pasar Seni adalah aset destinasi wisata yang dapat terus menerus dikembangkan sebagai bagian dari wajah perkotaan. Untuk menjadikan Pasar Seni Enggal sebagai tujuan wisata yang menarik, konsep 4K yang di tawarkan pak Yus sangatlah relevan dengan kondisi Pasar Seni saat ini.  Keamanan yang kondusif di lingkungan Pasar Seni Enggal menunjang kenyamanan wisatawan atau masyarakat yang berkunjung, selain itu kebersihan dan keindahan yang ada didalam lingkungan Pasar Seni Enggal menjadikan sarana baik sebagai destinasi wisata di tengah kota. Sebagai upaya awal untuk penciptaan kondisi yang lebih baik, Pak Yus memasang lampu penerangan yang memadai dibeberapa titik Pasar Seni yang sebelumnya gelap. Selain itu, pak Yus juga memerintahkan segenap jajarannya untuk bekerjasama melakukan penciptaan nuansa indah dan bersih di dalam kawasan Pasar Seni Enggal. Perbaikan pagar yang jebol serta peremajaan kamar mandi dan toilet secara bertahap, agar lebih layak pakai menjadi pembahasan penting lainnya malam itu. Untuk kebersihan, pak Yus menghimbau agar para warga pondokan komplek Pasar Seni Enggal tidak lagi membakar sampah dan merusak tanaman dan taman yang ada serta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Termasuk didalamnya penyediaan tempat sampah yang memadai untuk pengunjung.

Ada banyak kesepakatan yang terjadi dalam nuansa silahturahmi malam itu. Beragam usulan menarik  juga terlontar dari para warga penghuni pondokan Pasar Seni Enggal selain ide ide menarik yang berasal dari para pelaku seni yang hadir malam itu. Menjadi sebuah keharusan bahwa suatu kota wajib menyediakan tempat wisata. Karena sektor pariwisata memiliki multi efek yang dapat berimbas pada bidang bidang perdagangan dan jasa lainnya. Untuk itu, pak Yus menginginkan Pasar Seni tidak hanya tempat bernaung para pelaku seni semata, melainkan mampu menjadi detak jantung kehidupan berkesenian di Bandar Lampung. Bukan tidak mungkin Pasar Seni dapat jadi kunjungan favorite wisatawan dan masyarakat perkotaan jika di kemas dengan baik, menghadirkan banyak display seni warga pondokan dan dapat menjadi pusat ragam cinderamata yang menarik dengan kualitas baik dan harga terjangkau. Semoga saja, terobosan pak Yus Amri dapat dijadikan pijakan awal bagi segenap pihak untuk sama sama menjadikan Pasar Seni Enggal sebagai sarana berkesenian yang baik dan kreatif sehingga tercipta image Pasar Seni Enggal yang jauh lebih positive lagi.


Rabu, 25 Maret 2015

MENIKMATI RAGAM PESONA BAHARI PESISIR TELUK LAMPUNG





Cuaca cerah menemani pelayaran kami siang itu. Setelah sedikit meleset dari tepat waktu yang direncanakan, saya dan rekan rekan mekhanai Bandar Lampung beserta tim program ‘Explore Banget”  - Mas Arie dan kawan kawan bergerak menyusuri hamparan pesisir teluk lampung bersama mas Edi dari RQ Tour and Travel.
Seperti yang telah direncanakan, kami akan berlayar menuju beberapa pulau yang termasuk dalam garis pesisir teluk lampung. Bergerak dari dermaga Ketapang – Pesawaran, setelah melalui rute perjalanan cukup lancar dari pusat kota Bandar Lampung selama satu jam setengah, kami bergegas menaiki kapal nelayan bermesin solar ukuran sedang.
Air laut yang tenang, cuaca yang cerah serta rekan rekan yang sangat antusias menikmati perjalanan singkat ditengah padatnya aktivitas selama sepekan sebelumnya. Terlebih saya dan rekan rekan Mekhanai ; Kurnia, Panca, Angga, Agung dan Aqin disibukkan dalam kepanitiaan acara pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung 2015 sejak awal Maret lalu hingga awal April mendatang. Jadilah suasana siang itu bagai kegembiraan dapat lepas dari rutinitas.

Tak ada kendala berarti yang saya dan tim hadapi selama pelayaran mengarungi garis pesisir Teluk Lampung. Air laut yang tenang dengan cuaca cerah membuat kami dapat melihat betapa indahnya hamparan laut nan luas berhias perbukitan yang menonjol di beberapa bagian dengan ragam ekosistem alami menambah sejuknya pandangan mata.




Tujuan pertama kami siang itu adalah Tanjung Putus.
Tanjung Putus adalah salah satu wisata bahari dengan pesona kekayaan biota laut. Tak hanya ragam terumbu karang yang memikat tetapi juga habitat laut yang melimpah. Tak heran, saya dan tim bergegas menanggalkan pakaian dan dengan sigap memakai ragam peralatan bantu snorkeling yang telah dipersiapkan.  Lagi lagi saya meyakinkan keselamatan dalam ber-snorkeling – biasalah, Nasib orang yang tak pandai berenang. Beruntung rekan rekan yang ikut serta dalam tim pandai berenang. 

Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Tanjung Putus. Tapi mendatangi salah satu kawasan snorkeling terbaik di garis pesisir teluk lampung  tersebut tak pernah ada bosannya. Bagi saya, melihat atraksi hewan bawah laut bergerak bebas tanpa dikomandoi itu adalah sebuah kemewahan akan karunia sang pencipta alam dan isinya. Dalamnya laut berarus tenang dengan aneka bentuk karang nan anggun sebagai hiasan alam maha agung. Berulang kali saya berdecak kagum kala dapat memandangi langsung kekayaan bawah laut. Tak pernah terfikirkan bisa begitu  bermain dekat dengan ikan ikan beragam bentuk dan warna yang lalu lalang sekitar tubuh. Belum lagi dapat memegang terumbu karang yang bergoyang tenang bagai menunjukkan misteri tersendiri kala di dalam laut dan berbeda rupa kala di permukaan.

Tak ada lelahnya mengagumi karya sang pencipta akan kehidupan bawah laut yang mengagumkan. Tanpa terasa lapar melanda. Kami menikmati makan siang di perjalanan pulang meninggalkan Tanjung Putus menuju Pulau Pahawang.



Ikan Kerapu hasil memancing

Sepanjang perjalanan menuju pulau Pahawang, mas Edi selaku owner RQ Tour and Travel dan mekhanai Panca mengisi waktu dengan memancing di laut lepas. Beruntung, aktivitas iseng berbuah ikan ikan Kerapu sebagai hasil  memancing siang itu.
Pulau Pahawang adalah kunjungan kami selanjutnya. Setelah 40 menit berlayar dari Tanjung Putus kami tiba di kawasan Pulau Pahawang Kecil yang tampak lebih tenang di banding Pulau Pahawang Besar yang didiami banyak penduduk pesisir dengan ragam aktivitas laut sebagai mata pencaharian mereka sehari hari.  Pengemudi kapal yang kami tumpangi harus hati hati kala merapatkan kapal di tepian, karena dibeberapa bagian sekitaran Pulau Pahawang ada banyak terumbu karang yang tumbuh cukup dangkal hingga riskan terkena bagian bawah kapal jika tidak hati hati. 


Kapal belum bertambat sempurna, saya dan rekan rekan satu kapal memutuskan untuk bergegas menjajakkan kaki di permukaan air laut yang tenang kala itu. Hamparan pasir dengan  gugusan perbukitan kecil lengkap dengan ragam pepohonan bagai hamparan sorgawi yang terlukis jelas di depan mata dan saying untuk tidak dinikmati. Bagai karya pencipta untuk suasana surga di bumi Lampung. Bersahutan kami bersorak kegirangan kala menjajakkan kaki di lembutnya hamparan pasir dengan sensasi dingin air laut berwarna biru dan hijau toska gradasi.  Menghabiskan waktu di Pahawang kecil dengan pengambilan gambar untuk program ‘Explore Banget” jadi suasana kebersamaan saya dan tim sore itu. Cuaca cerah sungguh mendukung kami semua.
Meski sungkan rasanya berpisah dengan pulau Pahawang, tetapi kami harus meninggalkan pulau dan bergegas kembali ke dermaga Ketapang mengingat hari menjelang petang.  Mas Edi – pemilik RQ Tour and Travel mengingatkan pada kemudi kapal untuk singgah di kawasan Batu Timbul dalam perjalanan menuju dermaga Ketapang. Sayang hujan super deras melanda perjalana pulang kami. Saya sempat khawatir akan keselamatan kala itu. Hujan benar benar deras. Air hujan mengenai tubuh bersama hempasan angin kencang dan ombak laut menyapa pelayaran pulang kami.  Berkali kali saya berdoa pada sang kuasa memohon keselamatan.  Saya takut karena tak pandai berenang sama sekali. Beberapa rekan tampak mulai memakai pelampung dan mengemas barang bawaan dalam wadah pelastik.  Niat ingin singgah ke Batu Timbul kami urungkan karena selain sulitnya kapal merapat ketepian, hujan terus menyapa dengan kuatnya bahkan berkali kali kilat datang menghentak denyut jantung hingga berdetak kencang. 

  

Memang tak cukup rasanya menikmati beberapa pulau hanya dalam satu hari. Terlebih akses pantai dan pulau dari pusat kota Bandar Lampung relatif dekat dan mudah. Sebagai bagian dari program trip RQ Tour and Travel, saya dan seluruh rekan yang terlibat merasa senang karena selain merasakan perjalanan penuh kesan tetapi sekaligus mendapat banyak pengetahuan tentang lingkungan perairan dan kelestarian biota laut. RQ Tour and Travel yang berpengalaman memandu  banyak pihak dalam paket wisata, tak hanya memanjakan rekan rekan wisatawan dengan paket yang memuaskan tetapi kerap memasukkan unsur edukasi dan penguatan team work dalam tiap paket perjalanannya. Tak heran jika paket dan konsep  “Small Paradise Trip”  yang diusung RQ Tour and Travel selalu jadi incaran para pencinta jalan jalan baik kelompok maupun korporasi.

Senja hadir lebih awal kala kami tiba di dermaga Ketapang . Guyuran hujan nan deras menyisakan tetesan kesejukan bagi semesta. Meski tak melihat suguhan matahari terbenam karena awan terus menghitam dan malam akan segera membentang, tetapi perjalanan mengarungi lautan dan menikmati pesona bawah laut Tanjung Putus serta menjajakan kaki di hamparan pasir nan halus Pulau Pahawang Kecil  bersama sosok – sosok dalam tim yang menyenangkan bagai rekreasi terindah disela padatnya aktiviitas kehidupan.
Scroll To Top