Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 01 September 2015

BERGURU PADA KUPU KUPU.

Foto Kupu Kupu karya Khaterine - @Travelerien

Setiap kita pasti mengenal Kupu Kupu. Hewan jenis keluarga serangga ini tentu familiar dalam kehidupan. Bagaimana tidak, mulai dari merek makanan olahan hingga produk busana bahkan hingga perlengkapan elektronik memakai nama dan logo Kupu Kupu (butterfly). Belum lagi judul lagu hingga performa penyanyi penyanyi ternama yang kerap mengusung konsep dan logo Kupu Kupu dalam album hingga brand image mereka.


Hal ini tentu sejalan dengan kandungan filosofi yang begitu dalam dan beragam yang ada di balik Kupu Kupu. Selain keindahannya, ragam dalam keluarga Kupu Kupu pun sungguh memukau. Bagaimana tidak, tak ada satu jenis pun  Kupu Kupu yang benar benar sama baik warna maupun corak. Selain itu antara ibu dan anak tidak akan memakan sebuah objek makanan yang sama. Belum lagi kesetiaan hidup Kupu Kupu yang hanya bersama satu pasangan hingga akhir hayat. Meski memang tak dapat di pungkiri bahwa masa hidup seekor Kupu Kupu maksimal hanya 2 minggu saja.

Metamorfosis sebuah Kupu Kupu pun kerap di jadikan simbol perjuangan kehidupan bagi manusia. Bagaimana sebuah Kupu Kupu berproses dari ulat, kepompong hingga berwujud Kupu Kupu nan indah memukau. Begitupun manusia memaknai proses kehidupan, sejak kecil, berupaya dan berdoa hingga hidup dalam pencapaian demi pencapaian.

Menengok langsung keindahan Kupu Kupu seolah melihat sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran dalam pembentukan wujud diri yang lebih baik. Terkadang apa yang terlihat indah tak melulu tentang keindahan, tetapi ada perjuangan, jatuh bangun dalam menata diri, ada ribuan kegagalan hingga capaian sukses dalam genggaman. Selayaknya kita belajar banyak dari Kupu Kupu yang tekun dan membaur dalam proses menuju sebuah hasil yang mengagumkan tanpa pernah melupakan ulat dan kepompong sebagai asal muasal keindahannya, meski kita juga tak berharap  hidup dalam kurun waktu sementara bak Kupu Kupu yang indah warna memesona lalu punah dalam kisah.

2 komentar :

  1. Makasih udah bawa kita ke sini ya, Ndra. Dari dulu aku suka filosofi metemorfosis kupu-kupu, dipertemukan dengan Dr, Herawaty aku makin terinspirasi dengan beliau. Thx ya, Ndra.

    BalasHapus
  2. Thanks juga MBA... Btw aku juga ter inspirasi oleh mu MBA.... Buktinya lirikan mata ku audah sama dengan mu MBA hahahahhahahah

    BalasHapus

Scroll To Top