Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 07 Agustus 2017

MERIAHNYA KARNAVAL KEMILAU BUMI SEKALA BRAK - FESTIVAL SEKALA BRAK IV 2017




Selayaknya sebuah peringatan hari jadi sebuah kawasan, tak lengkap rasanya bila tidak melihat sajian karnaval budaya dari kawasan tersebut.  Begitupula ketika saya dan rekan rekan blogger diberi kesempatan menyaksikan secara langsung karnaval Kemilau Bumi Sekala Brak  yang merupakan rangkaian dari Festival Sekala Brak IV tahun 2017 dalam rangka peringatan hari jadi Lampung Barat yang ke 26 tahun.

persiapan persiapan


Gelaran Festival Sekala Brak IV tahun 2017 sendiri merupakan acara tahunan bidang  kepariwisataan kabupaten Lampung Barat  yang tahun ini mengusung tema ‘Sekala Brak – The Origin of Lampung’.  Melalui gelaran Festival Sekala Brak IV tahun 2017, diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke kabupaten Lampung Barat sekaligus menarik minat investor dalam menanamkan modal dibidang kepariwisataan atau bidang lain yang berdampak pada kemajuan kabupaten Lampung Barat.   Sehari sebelum pelaksanaan karnaval, telah dilaksanakan Hippun Adat Saibatin Paksi Pak Sekala Brak  yang merupakan musyawarah agung para Sultan Kerajaan adat Paksi Pak Sekala Brak.

salah satu tampilan karnaval


Siang itu, saya dan rekan rekan blogger, photographer dan videographer  yang memang diundang menghadiri gelaran Festival Sekala Brak IV 2017, segera bersiap setelah sejak pagi buta menikmati bentangan alam di Bukit Bakung.
Soal serunya perjalanan ke Bukit Bakung dan hamparan alam nya yang memanjakan mata dan menenangkan jiwa raga  akan saya kisahkan dalam judul yang berbeda ya… simak terus blog saya yaa…hehehe.

Meski tengah hari, cuaca di pusat kota Liwa – Lampung Barat tetap terasa sejuk. Walau harus berjalan kaki dari Homestay PiknikLiwa menuju tempat acara bukanlah kendala bagi saya dan rekan rekan.  Justru bagi saya pribadi, berjalan kaki siang itu merupakan kesempatan untuk mengenal secara langsung kawasan yang kami lalui. Dan untungnya lagi, saya dan teman teman bisa mengambil gambar persiapan para peserta pawai karnaval Kemilai Bumi Sekala Brak siang itu, sebelum acara karnaval dimulai.

Persiapan para peserta karnaval saja sudah menarik sekali. Mulai dari anak anak hingga orang tua tumpah ruah dalam persiapan di kawasan Pom Bensin Lama jalan Ahmad Yani kota Liwa – Lampung Barat. 

antusias warga di tengah sajian karnaval
PESONA SEKURA LAMPUNG BARAT

Hari semakin beranjak siang, para tamu undangan mulai berdatangan termasuk Paksi Pak Sekala Brak yang datang bergiliran. Setelah runutan ceremonial terlaksana, barulah barisan karnaval bergerak melalui sepanjang jalan Ahmad Yani menuju panggung utama di kawasan Tugu Ara.  Peserta karnaval yang diikuti oleh  setiap kecamatan maupun umum dan utusan sekolah tersebut menyajikan beragam keunikan dan pesona mereka masing masing dengan kewajiban menyajikan jenis Sekura di setiap kelompok karnaval.


SAIBATIN PAKSI PAK SEKALA BRAK, SAIBATIN MARGA, BUDAYAWAN DAN PENGGIAT SENI, PEJABAT LAMPUNG BARAT DAN TAMU UNDANGAN di tribun kehormatan karnaval Kemilau Budaya Bumi Sekala Bekhak di kawasan MONUMEN PAKSI PAK - TUGU ARA LIWA - Photo By Endang Guntoro Canggu

Penampilan Tari Sekura persembahan Sanggar Kayangan Pekon Canggu kolaborasi dengan Sanggar Denata dan Sanggar Bejalan Di Way - photo by Endang Guntoro Canggu
Lagi lagi saya mengagumi keunikan Sekura khas Saibatin Lampung Barat sejak menyimak persiapan hingga melihat proses bergerak setiap kelompok karnaval. Bagi saya pribadi, beberapa tampilan yang disuguhkan oleh peserta karnaval mengandung nuansa magis dan dalamnya filosofi dibalik kostum serta topeng topeng yang membalut tubuh setiap penyaji.  Meski sebagian penampil masih malu malu bila di photo, tetapi kostum mereka yang tematik membuat para juru gambar semangat mengabadikan setiap moment. Walau kamera saya bawa meliput gelaran karnaval memiliki keterbatasan untuk menangkap gambar dan moment bergeak dengan padatnya masa disekitar rute karnaval.


persiapan persiapan jelang Karnaval - bidikan kamera saya

 
Penampilan Sekura Betik depan panggung utama - Photo by Endang Guntoro Canggu
Penampilan Sekura Kamak depan panggung utama - photo by Endang Guntoro Canggu


Saya memang penikmat sajian karnaval. Terlebih karnaval yang menyuguhkan ke-khas-an kawasan tersebut. Dalam  Karnaval Kemilau Bumi Sekala Brak – Lampung Barat saya melihat sesuatu yang nyata. Benar benar mewakili budaya Saibatin Paksi Pak Sekala Brak Lampung Barat. Bukan sajian yang mengekor pada budaya kawasan lain di tanah Jawa sana.  Meski dalam bagian arak arakan karnaval terdapat suguhan seni budaya suku lain selain Lampung Barat, tetapi itu adalah penggambaran dari keragaman seni budaya yang hidup rukun di Lampung Barat. Jadi karnaval yang saya simak siang itu jauh dari aroma karnaval ke-Jember-Jember-an. Atau malah berusaha menyamai kawasan di luar Indonesia. Sungguhlah tepat implementasi dari tagline ‘Sekala Brak – The Origin of Lampung’. Tidaklah membosankan ketika setiap group penyaji menampilkan sedikit atraksi mereka di hadapan panggung utama yang ditempati oleh tetamu agung termasuk para petinggi adat Saibatin Paksi Pak Sekala Brak.
 
sajian karnaval


sajian karnaval




A post shared by Pangeran Edward Syah Pernong (@humaskepaksian) on

TANDA JASA PARA SOSOK TERBAIK

Selain sajian karnaval yang menghibur dan memukau, dalam rangkaian acara karnaval Bumi Sekala Brak juga dilangsungkan pemberian tanda jasa kepada Saibatin paksi Pak Sekala Brak, Budayawan dan Penggiat Seni atas konsistensi  mereka memperkenalkan dan memajukan Lampung Barat melalui kapasitas dan kiprah mereka masing masing.

Penerima tanda jasa dan penghargaan Saibatin Paksi Pak Sekala Brak  diserahkan oleh Bupati Lampung Barat tersebut kepada ;
1.      Saibatin Kepaksian Pernong – Yang Mulia Putera Mahkota Pangeran Elprinse Syah Pernong – mewakili Saibatin kepaksian Pernong Yang Mulia Suttan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23.
2.      Saibatin Paksi Bejalan Di Way – Yang Mulia Puniakan Dalom Beliau Salayar Akbar, SE.Ak. Sultan Jaya Kesuma IV.
3.      Saibatin Kepaksian Nyerupa – Yang Mulia Puniakan Dalom Belaiu Drs. Salman Parsie – Sultan Piekulun Jayadiningrat.

Sedang penerima tanda jasa dan penghargaan untuk Budayawan dan Penggiat Seni, antara lain ;
1.      Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah, MA, PH.D – gelar Suttan Pangeran Indrapati Cakranegara VII – Saibatin Marga Liwa. Selaku Budayawan, penulis buku Perempuan Penunggang harimau – buku yang mengangkat sejarah Sekala Brak. Selain itu, beliau juga telah menerbitkan beragam buku sejarah Sekala Brak, aktif menulis di media cetak maupun elektronik tentang sejarah Sekala Brak termasuk berperan sebagai penanggungjawab adat budaya dan penjaga kearifan lokal di Marga Liwa.
2.      Seem Rizwan Canggu, SE, MM – gelar Raja Duta Perbangsa. Sebagai Budayawan ia telah menulis Buku Tata Titi Pemberian gelar (Adok) Saibatin. Aktif sebagai narasumber tentang adat budaya Saibatin juga duta Sekala Brak khusus Kepaksian Pernong dalam kancah kerajaan dan keraton nusantara. Juga sebagai wakil Sekala Brak dalam struktur kepengurusan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
3.      Syapril Yamin – Sosok Penggiat Seni, berkiprah sebagai pelestari dan pengembang seni musik Gamolan Pekhing yang berasal dari Sekala Brak. Berkarya dalam banyak bidang seni musik Gamolan Pekhing. Baik sebagai pembicara maupun pelaku musik tradisonal yang telah tampil di banyak negara, tataran Asia hingga benua Eropa.  Beliau pula masuk dalam 100 tokoh Inspirasi Lampung versi Lampung Post dan terus aktif mengembangkan dan menjadi pengerajin alat musik Tradisonal Gamolan Pekhing.

Penerima Penghargaan - Budayawan dan Seniman Lampung Barat - photo by Endang Guntoro Canggu
Beruntung saya menjadi bagian dari gelaran Festival Sekala Brak IV tahun 2017. Melihat langsung pesona adat istiadat nan agung serta ragam seni tradisonal khas Saibatin yang mengagumkan. Semoga diberi umur panjang agar tahun mendatang dapat kembali bertandang.

4 komentar :

  1. Alhamdulillah, Saya beruntung bisa hadir dalam acara kemilau karnaval skalabrak..

    BalasHapus
  2. Kain yang digunakan peserta karnaval bikin mupeng.
    Acara-acara seperti ini memang menyedot antusias warga, dan menjadi kesempatan warga untuk berkumpul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yess... kainnya bagus bagus emang.... aku aja pengen geheheh.... semoga tahun tahun mendatang bisa hadir menyaksikan langsung kembali.

      Hapus

Scroll To Top