Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 10 September 2018

ATASI TRAUMA DAN BERBAGI SUSU UNTUK KORBAN GEMPA LOMBOK



Terakhir tandang ke Lombok pada pertengahan Januari 2018 silam. Tapi kedatangan saya di Lombok pada 3 September 2018 lalu sungguh berbeda. Bila pada Januari saya mengikuti gelaran Kelas Inspirasi Lombok 5, maka pagi itu kedatangan saya di Lombok sebagai bagian dari program Trauma Healing bagi anak dan perempuan yang menjadi korban gempa.
 
bangunan runtuh di kawasan Kayangan. dulunya toserba.


Sejak terjadi sebuah gempa darat di kawasan Lombok pada 5 Agustus 2018 lalu, telah menyebabkan beragam jenis kerusakan bangunan hingga menelan korban jiwa. Terlebih setelah terjadinya gempa pertama dengan kekuatan nyaris mencapai 7 skala richter itu, pulau Lombok terus di sapa dengan beberapa gempa susulan yang semakin menambah catatan korban. Program Trauma Healing untuk anak anak dan wanita sangat diperlukan. Karena bencana yang terjadi tentu menyisakan duka dant rauma yang mendalam bagi masyarakat.

Keterlibatan saya menjadi relawan dalam gelaran program Trauma Healing ini pun bermula dari ajakan mba Tati – sobat yang tinggal di Cilegon dan sempat nge-trip bareng beberapa kali. Mba Tati  tak sendiri, ia bersama mas Anton yang merupakan inisiator dan juga ketua untuk program kali ini.  Saya pun tak butuh waktu lama untuk berfikir.  Ajakan mba Tati langsung saya setujui. Meski kemudian lumayan kasak kusuk atur waktu.

sang Pilot. kak Kenjrot menyapa adik adik di Sekolah Darurat
 
MENYAPA LOMBOK UTARA

Saya sengaja memilih penerbangan paling pagi dari Jakarta ke Lombok. Hal tersebut saya lakukan karena ingin melihat kondisi kota Mataram secara langsung sebelum acara resmi dimulai. Itulah sebabnya, ketika mendarat selamat di Lombok, saya langsung mendatangi beberapa tempat di tengah kota Mataram yang juga sempat saya datangi saat Januari 2018 silam.

Islamic Center adalah tujuan pertama saya. Secara keseluruhan bangunan ini masih terlihat utuh, meski beberapa bagian dinding terlihat retak. Begitupun dengan menara masjid. Beberapa gedung perkantoran di pusat kota Mataram juga  retak hingga ada beberapa terlihat rusak parah. Tenda-tenda pengungsian terpasang di pekarangan bangunan hingga  lapangan bola.  Konon, Lombok bagian Utara dan Timur adalah kawasan dampak gempa paling parah. 

sang Pramugari menghibur adik adik di tenda pengungsian
 
Pukul 2 siang, mas Anton mengajak saya dan rekan-rekan menuju Lombok Utara. Untuk melihat lebih dekat kondisi yang terjadi sebelum seluruh rekan dalam gelaran ini datang. Mba Tati dan mba Anas telah tiba siang itu. Ditambah mas Ryan yang juga telah hadir di Lombok sejak sehari sebelumnya. Yang menarik, ada bantuan dari TNI pada program kami dengan memberikan mobil Elf beserta pengemudinya untuk jadi sarana transportasi.

Kawasan Lombok Utara adalah spot pertama kunjungan kami.  Beberapa kali saya terdiam kala melihat beberapa bangunan roboh dan rusak total disepanjang jalan yang kami lalui. Sesak rasanya dada melihat kondisi Lombok Utara. Mulai dari kawasan Pemenang hingga Kayangan, rusak parah!. Kami sempat singgah ke barak pengungsian dan menghampiri para korban gempa di Kayangan dan Santong.  Hingga menutup aktivitas sepanjang hari di kawasan Gangga. 
 
berbagi Susu UHT  dari beragam donatur

RELAWAN 10K SUSU UHT

Selain fokus pada kegiatan Trauma Healing untuk anak-anak dan perempuan, kami juga membagikan 10 ribu Susu UHT yang merupakan program yang digalang oleh mas Anton dan mba Tati. #relawan10Ksusuuht adalah tagar yang disebarluaskan di sosial media. Bahkan tak hanya berupa bantuan susu, beragam jenis bantuan berdatangan. Mulai dari beragam jenis mainan, baju baju layak pakai, alat tulis sekolah dan buku bacaan hingga sembako. Beberapa bantuan tersebut kelak akan disampaikan dibeberapa lokasi korban gempa.

Perjalanan mendistribusikan bantuan terus berlanjut.  Beragam komunitas turut membantu dalam gelaran ini. Dihari kedua, kami kembali mendatangi kawasan Pemenang dan Kayangan – Lombok Utara. Menyisir desa dan dusun yang sebagian rumah telah rata tanah. Kali ini Relawan telah bertambah, Koko – sobat saya dari Lampung yang datang semalam dan juga kak Iyus yang membawa kendaraan untuk logistik kegiatan. Posko pengungsian dusun Waker yang masuk dalam kawasan Santong sempat kami datangi. Di tenda-tenda pengungsian dan sekolah darurat itulah kami menggelar kegiatan trauma healing, bermain dan membagikan susu UHT dengan adik-adik  hingga menyerahkan bantuan yang berasal dari beragam komunitas. 

Koko membagikan Susu UHT pada anak anak di Tenda Pengungsian

 Runtuhan bangunan sebagai dampak dari terjadinya gempa begitu nyata. Beberapa bangunan di kawasan terpencil dan jauh dari jangkauan jalan utama  perlu penanganan tersendiri.  Terlihat ketika kami mendatangi kawasan Kebun Kunyit desa Dangiang kecamatan Kayangan.  Kebutuhan mendesak bagi warga di desa-desa yang berada di pedalaman. Bukan hanya bahan makanan dan obat obatan, penanganan bangunan rumah yang rusak parah terlihat ketika menyambangi dusun Salut Barat yang merupakan posko induk bagi korban gempa di desa Salut.
 
BERTEMU BUDAYA DUSUN GELUMPANG

Kunjungan kami dalam penyaluran bantuan dan program trauma healing juga merambah  kawasan Sembalun.  Sebelum tiba di Sembalun, runtuhan bangunan rumah dan fasilitas umum bahkan masjid menghias sepanjang jalan. Rombongan kami sempat singgah ke Dusun Gelumpang dan SD 5 Akar Akar yang sempat saya datangi kala gelaran Kelas Inspirasi Lombok 5 dahulu.  Kami sempat singgah ke Desa adat Gelumpang dan menyaksikan hajatan pernikahan yang sedang berlangsung. Semacam bonus dari perjalanan.  Bersama tim kami, telah bergabung  Kapten Kenjrot, yang datang semalam. Seolah menggantikan Koko yang telah meninggalkan Mataram untuk keperluan pribadinya.
             Kisah seru di desa adat Gelumpang akan saya tuturkan dalam judul tulisan terpisah.

kebersamaan dalam desa adat Dasan Gelumpang
 
Usai menghabiskan tengah siang yang terik berbalut adat istiadat di Dasan Gelumpang, kami singgah di kawasan  Sajang.  Bercengkrama dengan adik adik di tenda sekolah darurat.  Hingga menyaksikan tampilan sosok Nadira yang menggetarkan jiwa ketika ia menyampaikan puisi di dalam sekolah darurat.
 Kunjungan kami membagikan beragam bantuan dari para donator dan komunitas terus berlanjut.  Mendatangi tenda sekolah darurat di SDN 1 Sajang dan  SDN 2 Sajang adalah aktivitas kami bersama seluruh tim. Triana dan Utami, 2 sosok pramugari yang merupakan rekan Pilot Kenjrot datang bergabung bersama tim tepat tengah siang. Dan bersiap untuk menjadi bagian dari penyaluran bantuan bersama Daeng mamat - Klinik Drone, Firman, mas Iyus dan rekan lainnya.

utami, mba Tati dan Triana sedang menghibur adik adik di tenda pengungsian

menyapa adik adik di Sekolah Darurat
the Team di depan Rumah Singgah Lombok. See you on next our project
 
Menjadi relawan untuk menghibur anak anak pasca gempa merupakan upaya kecil yang saya dan teman-teman bisa lakukan. Terima kasih untuk jajaran donatur dari beragam personal, komunitas, organisasi ataupun instansi. Kolaborasi yang menghasilkan dampak baik dan nyata untuk mereka yang terkena bencana gempa di Lombok. Lebih dari 35 Komunitas menjadi bagian dari gelaran ini.  Termasuk  TNI  yang  turut memfasilitasi gelaran ini.  Yang menarik, meski  sedang terkena gempa dan suasana duka, tetapi ada sisi optimis dari setiap warga yang saya sempat temui langsung. Mereka, warga Lombok tentu terpukul dengan adanya musibah gempa. Tapi bukan berarti melarungkan diri dalam kesedihan berlarut-larut. Mereka optimis untuk kembali menjadi lebih baik. Semangat untuk Lombok Bangkit.

4 komentar :

  1. Kenapa, ya, setiap mengingat Lombok, kemudian membacanya kok jadi mellow. Terima kasih sudah bercerita, Bang Indra.

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak kenangannya yaaa mbaa...hehehe...semoga kita diberi kesehatan untuk bisa kesana lagi yaaa...

      Hapus
  2. Astagaaahh.. Sosok Ka Indra yg multitalenta inih ternyatah mempunyai talenta talenta lain yg tersembunyi (engga tersembunyi itu siihh ;p ) apalah kami tanpa mu bawang merah, ibarat lodeh tanpa garam, kagak seruu. I'm proud of you. We loph yuuu daaah.you are da best #gapakeRoti

    BalasHapus
    Balasan
    1. DUH... pake UnKnow...pake ROTI pulaaakk..wkwkwkwkw btw i lop u too deh...

      Hapus

Scroll To Top