Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 17 Desember 2018

NGEBADROS DAN NGEBADUNG DI BANDUNG



Bila ada yang menyampaikan ‘waktu adalah uang’, maka saya lebih senang mengungkapkan ‘waktu adalah kesempatan’, hehehe. Kesempatan untuk cari uang maksudnya!. hahaha.
Mereka yang mengenal saya tahu betul bila saya termasuk orang yang tak bisa membiarkan waktu nganggur!.   Saya selalu  memanfaatkan waktu untuk mendapatkan sesuatu yang baru dan menarik. Itulah sebabnya, bila urusan kantor di Jakarta berakhir, pasti saya manfaatkan untuk menikmati waktu dengan jalan sendiri.  Terlebih bila urusan kantor berakhir di hari Jum’at. Daripada balik ke Lampung di Sabtu dan Minggu tanpa acara. Mendingan kabur sebentar ke Bandung. Lagipula Jakarta – Bandung kan deket buanget!, yeeey. Lets Go!!.
 
Rangkaian Kereta di Stasiun Gambir
 
Bandung bukanlah kawasan asing bagi saya.  Pernah tiga tahun  mengenyam pendidikan sekaligus pengabdian di Bandung pada 2003-2006 silam,  hingga beberapa kali tandang pelesiran di Bandung.  Akses dari Jakarta ke Bandung pun terbilang mudah dan tersedia banyak pilihan. Mulai dari jalan tol yang dapat digunakan pemilik kendaraan pribadi hingga tersedianya beragam moda transportasi umum.  Untuk urusan tiket kerata tak perlu saya khawatir seperti masa 2003. Selain sistem moda transportasi kereta yang kini semakin mumpuni, tersedianya tiket kereta yang mudah di akses melalui PegiPegi.com. Sehingga memudahkan  siapapun pengguna kereta api beragam rute perjalanan.  Cukup buka aplikasi PegiPegi.com lalu cari rute kereta api sesuai tujuan perjalanan. Kemudian sesuaikan pula dengan waktu keberangkatan dan jenis kelas kereta yang di inginkan. Hingga tersedianya beragam metode pembayaran pada aplikasi PegiPegi membuat segala urusan lantjar djaya!!, hehehe.
Saat tiba di kota Bandung tak perlu bingung memutuskan  lokasi spot kunjungan. Beragam sudut dalam kota Bandung memiliki daya tarik yang layak di tandangi. 


 
bersantai di Taman Balai Kota dapat jadi alternatif bagi wisatawan yang tandang ke Bandung
 
Untuk menikmati kota Bandung dengan praktis, baiknya wisatawan memanfaatkan faslitas Bandros alias Bandung Tour on Bus. Bandros yang operasionalnya diresmikan pada Januari 2018 tersebut merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi wisatawan untuk keliling kota Bandung. Jam operasionalnya mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya.  
Untuk bisa naik Bandros,  cukup datang ke lokasi shelter atau terminal yang tersedia di tiga tempat. Yakni Shaleter yang berada di Gasibu atau tepatnya di depan Museum Geologi; Taman Balai Kota Bandung; serta Alun-alun Bandung. Penumpang dapat langsung naik ke bus dan pembayaran tiket langsung dilakukan di tempat.
Untuk dapat menaiki bus Bandros, kamu hanya perlu merogoh kocek Rp 20 ribu untuk sekali rute jalan. Tarif tersebut diberlakukan untuk semua turis lokal atau mancanegara mulai dari usia 2 tahun ke atas. Dalam satu bus Bandros, bisa menampung 24 hingga 28 penumpang. Dan setiap bus akan ditemani seorang pemandu yang akan menjelaskan cerita-cerita tempat yang dilewati bus Bandros serta sejarah Kota Bandung.  Selain itu, juga diberikan waktu istirahat bagi turis selama 15 menit dan biasanya dipusatkan di kawasan Gasibu. Lumayan lho bisa di manfaatkan untuk icip-icip kuliner jalanan khas di kawasan Gasibu. Lama perjalanan keliling Bandung menggunakan Bandros memakan waktu sekitar satu jam, tergantung kepadatan lalu lintas di Bandung.

wujud dari Bus Bandros (Bandung Tour on Bus)
 
Yang perlu diperhatikan, setiap warna Bus Bandros mewakili rute yang berbeda.
Berikut rute yang di lalui oleh masing masing warna dari bus Bandros.
·         Bandros Biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu.
·         Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.
·         Bandros Ungu melayani tujuan Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai.
·         Bandros Hijau akan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
·         Bandros Merah Muda memulai perjalanan di Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.

Selain ngeBandros di Bandung, hal yang menyenangkan untuk di lakukan adalah ngeBadung!.  Mohon jangan buru-buru menerjemahkan makna ngeBadung yang saya maksud ya, hehehe. NgeBadung yang saya maksud adalah Ngukur Bandung dengan cara jalan kaki sampai ujung, hahahaha. Hal ini sering saya lakukan untuk melakukan pengiritan sekaligus demi mendapatkan konten yang saya inginkan. Yup! Pejuang konten macam saya pasti bahagia sekali bila mendapat banyak hal hal menarik selama dalam perjalanan. Terlebih yang ditemui adalah aktivitas atau hal-hal lokal yang dilakukan oleh masyarakat setempat. 

Suasana malam di salah satu ruas jalan di Asia Afrika - kota Bandung
 
Jadi, selain menikmati suasana jalan Dago yang selalu menawarkan sensasi khas kawasan kreatif,  berjalan disepanjang ruas jalan Asia Afrika adalah kenikmatan tersendiri bagi saya.  Selain sarat akan nilai dan kisah sejarah, jalan Asia Afrika juga memiliki pesona tersendiri. Terlebih kala malam di akhir pekan. Ada ragam pertunjukan kreatif  sepanjang jalan termasuk suguhan night life yang menarik dibeberapa cafe. Saya pribadi selalu senang berlama-lama di jalan Asia Afrika.  Aaahhh tetiba kangen suasana kota Bandung.  Tertarik ke Bandung bersama saya ? Yuk!.

7 komentar :

  1. aku baru sekali naik bandros waktu masih tinggal di Bandung. Seru sih akses transportasi ini. Jadi pengen booking tiket pesawat ke Bandung.

    BalasHapus
  2. Penasaraaan pengen naik bandros, dan foto2 di depan bandros xixixi

    BalasHapus
  3. Aku bolak balik ke Bandung belum ngerasain naik Bus Bandung Tour itu
    Kayaknya seru juga meningkamti Bandung dengan bus kayak gitu

    BalasHapus
  4. Udah curiga aja gue baca "ngebadung" hahaha. Btw emang Bandung mah asik aja selalu untuk didatangi, kapanw sama akuh ya ngebadungnya dan ngebandrosnya. Belum pernah euy naik Bandros hahaha

    BalasHapus
  5. Nah kalau ke Bandung lagi aku pengen nyobain naik Bandros ini.

    BalasHapus
  6. Saya masih gagal terus buat naik bandros. Selalu aja antreannya panjang. Mungkin karena harga tiketnya juga gak mahal, ya. Jadi peminatnya pun sangat banyak

    BalasHapus
  7. Kemarin ke Bandung gk sempet Naik bandrosny nih .. smoga bisa klo kesana lagi

    BalasHapus

Scroll To Top