Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Sabtu, 05 Januari 2019

PESONA LAGUNA GAYAU, KOLAM ALAMI NAN MEMUKAU DI TELUK KILUAN


kolam alami - Laguna gayau Teluk Kiluan


…”Sekarang yang main kesini nggak serame dulu”… ujar CheChe yang kami temui siang itu.
“bisa jadi karena cuaca sekarang lagi gak bagus” ucap saya mengungkap sisi lain dari rasa gundah yang disampaikan oleh CheChe.
Yup, cuaca siang itu tak secerah biasanya. Bukan kali pertama saya datang ke kawasan Teluk Kiluan. Dan siang itu cuaca mendung mengiringi kedatangan kami hingga gerimis menghias.  Sepanjang Desember memang bukanlah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Teluk Kiluan. Selain cuaca tak bersahabat. Spot kunjungan pun tak begitu menarik bila musim hujan. Tapi apa daya, bagai keinginan menggebu yang tak dapat ditunda. 

Suasana hujan - tempat bersantai depan Cottage CheChe di tepi Teluk Kiluan

 
Saya dan rekan-rekan menghabiskan waktu siang dengan bersantai di cottage Ayuk Stella atau yang akrab di sapa CheChe. Rencana kunjungan ke Gigi Hiu di siang itu harus kami tunda di esok pagi karena cuaca yang tidak memungkinkan.  Apalah yang didapat bila ke Gigi Hiu hujan-hujanan!, hahaha. Sebagai gantinya, kami menikmati rintik hujan dengan secangkir kopi dan berharap hujan segera reda agar dapat menghabiskan sepanjang sore di Laguna Gayau.

Kami segera bergegas  menuju Laguna Gayau setelah hujan mereda.
Letak Laguna Gayau persis berada di balik perbukitan yang tak jauh dari hunian warga.  Pada rumah bagian depan dari jalan menuju Laguna Gayau, pengunjung wajib membayar tiket masuk seharga Rp.6.000,-/orang. Lalu membayar seorang pemandu yang akan mendampingi setiap satu rombongan atau kelompok seharga Rp.50.000,-/pemandu. Biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung merupakan standar yang telah ditetapkan oleh POKDARWIS (Kelompak Sadar Wisata) dalam kawasan Teluk Kiluan.  Jangan anggap sepele peran pemandu yang mendampingi. Meski sudah berkali-kali tandang ke bagian Laguna Gayau, bukan berarti tak perlu pendamping. Karena sebagai pengunjung kita belum tentu  tahu persis medan setempat.  Konon, pernah terjadi musibah hanyutnya pengunjung yang tandang ke Laguna Gayau karena tidak berkenan untuk di dampingi. Merasa tahu lokasi karena pernah datang sebelumnya justru membuat pengunjung tersebut tergulung ombak kala asik berswa-photo di titik pantai berbatu. 
 
bagian loket menuju Laguna Gayau sebelum menyusuri rute menuju letak Laguna Gayau
akses jalan menuju letak Laguna Gayau
 
Akses jalan yang kami lalui sore itu telah mengalami   perubahan. Tak seluruhnya tanah terjal tetapi berganti semen permanen sehingga memudahkan pengunjung meniti jalan.  Dari plang yang terpasang, Dinas Pariwisata kabupaten Tanggamus telah melakukan pembenahan terhadap akses menuju Laguna Gayau pada 2017.  Meski pijakan kaki terasa licin akibat jalan berlumut di beberapa bagian.   Yang menarik, rute jalan tidak lagi menurun curam melalui bibir pantai dan menapaki bebatuan di sepanjang pantai.  Tetapi telah dialihkan ke bagian yang lebih aman walau masih terasa terjal. Hadirnya rambu penunjuk arah hingga terpasangnya istilah lucu menambah suasana seru trekking menuju letak Laguna Gayau. Bila letih, istirahatlah sesaat di pondokan pinggir jalan yang memang dikhususkan bagi pengunjung yang kelelahan. Oh ia, landskap alam yang tersaji sepanjang jalan yang dilalui  juga jadi pemandangan yang menyenangkan lho.

 
akses jalan menuju letak Laguna Gayau

palang pegangan  terpasang di jalan yang dekat jurang

pondokan untuk sarana istirahat sejenak

di larang belempar mantan ke Jurang !!!

Jalan aja dulu, Kalau Cocok kita Nikah

 
Jadi, Laguna Gayau itu adalah sebuah kolam pemandian alami yang bersinggungan langsung dengan laut lepas. Bentuknya berupa ceruk dari bebatuan karang yang letaknya persis di tepi lautan.  Berada di Laguna Gayau, seolah memiliki kolam alami pribadi. Tak heran bila pengunjung langsung menceburkan diri kebagian dalam kolam. Tapi yang tak semua pengunjung tahu, di dekat letak Laguna Gayau ada beberapa ceruk yang sebenarnya tidak layak untuk di jadikan sebagai kolam pemandian karena pada bagian dalam ceruk tersebut terdapat lubang besar yang terhubung langsung ke bagian tengah laut yang dalam. Sehingga bila ada pengunjung yang masuk kedalam kolam yang bukan bagian dari Laguna Gayau maka secara tidak langsung akan terseret ombak yang masuk ke bagain dalam kolam lalu dengan cepat  terbawa ke bagian tengah laut. Hal ini berbahaya bagi pengunjung yang tak piawai dalam penyelamatan diri di tengah gempuran air laut. Terlebih bila ada pengunjung seperti saya ; Tak Pandai Berenang Sama Sekali!!. 

 
Perhatikan!, kolam ukuran kecil dengan gelembungan air yang dekat dengan mereka ber-empat itu adalah salah satu Kolam yang TERALARANG untuk  digunakan!!!.

inilah Laguna Gayau - Kolam Pemandian alami yang dapat di nikmati pengunjung
 
mandi di koklam alami dengan sapaan debur ombak dari laut lepas.

melompat dari pinggir batu kolam saat gempuran ombak datang jadi sensasi tersendiri saat di Laguna Gayau
 
Adam, Azizul dan Firly di Laguna Gayau


Aktivitas menikmati kolam alami Laguna Gayau sore itu sungguh menyenangkan. Bagai bonus usai trekking. Terlebih tak ada pengunjung lain selain rombongan kami. Pemandu yang mendampingi kami pun mengingatkan beberapa bentuk cerukan yang terlarang untuk dipakai sebagai sarana mandi.  Menikmati  Laguna Gayau adalah hal menyenangkan sore itu.   Kami pun menikmati suasana Laguna Gayau yang sepi dengan beragam aktivitas. Mulai dari Darius yang mengabadikan kawasan Laguna Gayau dengan pesawat drone-nya, Billy dan saya memotret Laguna Gayau dengan kamera masing-masing. Termasuk saya yang berulang kali mengabadikan Adam yang gemar melompat dari bebatuan pinggir laut untuk menceburkan diri ke bagian tengah kolam Laguna Gayau.  Pesona kolam dengan gradasi  biru toska  sungguh  memikat kami untuk berlama-lama.   Ada sensasi tersendiri ketika terkena debur ombak laut lepas masuk ke bagian tengah kolam dan mengenai tubuh pengunjung. Berasa kena siram air segentong besar!.  
 
all team


Beberapa hal yang Wajib di Ingat oleh Pengunjung Laguna Gayau ;

·         Di kawasan Teluk Kiluan tak ada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Jadi siapkan uang tunai yang cukup selama berada di Teluk Kiluan.
·         Medan menuju letak Laguna Gayau bukanlah medan yang mudah bagi anak anak ataupun usia lanjut. Tetap berhati-hati dalam perjalanan karena jalan yang dilalui bersinggungan dengan areal perkebunan dan hutan lindung. Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman selama trekking.
·         Indahkan arahan pendamping atau pemandu selama dalam perjalanan hingga berada  Laguna Gayau agar dapat kembali ke tempat semula dengnan selamat.
·         Di mohon untuk tidak merusak tumbuhan atau tanaman perkebunan warga sepanjang kamu melakukan trekking. Termasuk merusak suasana hati kekasih atau travelmate kamu.
·         Disarankan bagi kamu yang mudah lapar dan haus, untuk membawa makanan dan minuman secukupnya saat trekking ke Laguna Gayau. Tapi mohon dengan hormat untuk membawa kembali sampah makanan dan minuman mu ke kawasan penginapan atau pemukiman warga. Jangan mengotori kawasan Laguna Gayau yaaa…

5 komentar :

  1. Wah MasyaAllah indah nian Laguna ini, kapan bisa kesini ya, baru jelah seputar pulau Jawa dan Jabodetabek aja aku mah..

    BalasHapus
  2. Laguna yang enak untuk berenang. Etapi kalau air pasang, permukaan airnya bisa naik setinggi permukaan air lautnyakah?

    BalasHapus
  3. Waktu sempet ke kiluan, lupa mampir kesini...

    BalasHapus
  4. Kalau nggak hujan dan cahaya matahari turun langsung ke Lagunanya, pasti warnanya lebih kece. Sayang itu nggak kejadian

    BalasHapus
  5. Wah kok keliatannya enak ya berendam di situ. Apa harus pergi sama orang yang kenal daerah itu supaya ngga salah pilih tempat? Nanti keseret ombak laut :))

    Cheers,
    Ogie

    BalasHapus

Scroll To Top