Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 13 Februari 2019

JELAJAH JEPANG SEMAKIN PRAKTIS, HEMAT DAN PUAS DENGAN JAPAN RAIL PASS.



…”Next, kita wajib booking JR Pass.” usul kak Kent usai urusan tiket pesawat dan visa Jepang. Saya pun setuju saja.  Meski sempat terkejut ketika mengetahui harga tiket kereta yang wajib di bayar sebesar Rp.3.600.000 per orang!.
“Kok mahal banged!?!” ujar saya nada tinggi.
 
Jenis kereta api Shinkansen. bentuk kepalanya mirip Platipus - kata kak Kent.

Harap maklum, sebagai tipe pejalan misqueen alias kere’, saya tergolong ketat bin super hemat soal anggaran. Lain pekara bila trip nya full sponsor yaa, hahaha.  Gerutu saya soal harga tiket kereta yang tiga jutaan itu karena saya belum pernah bayar harga serupa untuk naik kereta api di Indonesia. Padahal, menurut kak Kent yang udah beberapa kali ke Jepang itu,  harga tiket JR Pass 3 jutaan itu  buat ngetrip semakin praktis dan hemat selama di Jepang. Terlebih untuk perjalanan dengan banyak spot kunjungan. Gak percaya?, saya juga!!. Jadi, mari simak kisah yang saya alami langsung ini…
bentuk JR Pass yang akan wisatawan terima saat melakukan penukaran Exchange Order di JR Pass Office di Jepang. Bentuknya seperti buku saku
bagian muka dan belakang dari JR Pass yang memuat biodata dan keterangan berlakunya JR Pass. Dalam keterangan terlihat bahwa saya menggunakan JR Pass dari tgl 31 Januari hingga 6 Februari 2019. Meski saya datang pada 29 Januari dan meninggalkan Jepang pada 7 Februari 2019.
Bila di buka, keseluruhan bagian dalam dari JR Pass memuat petunjuk dan ketentuan serta peta stasiun JR di setiap kawasan dalam wilayah Jepang.
MENGENAL JAPAN RAIL PASS

Japan Rail Pass atau JR Pass adalah tiket kereta yang wajib di gunakan oleh wisatawan asing yang sedang pelesiran ke Jepang dengan status ‘Temporary Visitor’. Penggunaan JR Pass merupakan solusi menghemat biaya perjalanan. Terutama bagi yang  memiliki rencana tandang ke beberapa destinasi wisata di Jepang. Karena dengan membeli JR Pass jauh lebih murah ketimbang beli tiket kereta per-tujuan. Selain itu, JR Pass juga dapat digunakan pada semua rute kereta api di Jepang termasuk jenis kereta api yang terkenal super cepat ; kereta Shinkansen Nationwide, yang bentuk kepalanya kayak Platipus itu!, hehehe.
Terdapat beberapa jenis JR Pass yang dapat memenuhi beragam kebutuhan wisatawan. Misal, jika berencana mendatangi seluruh wilayah Jepang, baiknya memesan Whole Japan Rail Pass yang memungkinkan wisatawan mengakses seluruh jalur JR di wilayah Jepang. Tapi bila hanya ingin tandang di dalam  satu kota saja, Single City Pass suduh mencukupi.

Wisatawan juga dapat mengakses banyak jalur kereta dengan menggunakan JR Pass yang dioperasikan oleh Japan Railways. Termasuk jaringan JR Railway yang mencakup JR Kyushu, JR Shikoku, JR West, JR Center, JR East dan JR Hokkaido. Bahkan dengan JR Pass wisatawan dapat mengakses sarana trasportasi lain seperti JR Bus, JR Ferry dan Monorail.  Kerennya lagi, JR Pass dapat digunakan 24 jam setiap harinya. Jadi JR Pass itu layanan transportasi yang memudahkan wisatawan plus bebas repot!.

Kak Kent - yang rajin pelajari letak dan arah setiap stasiun kereta api termasuk pandai membaca peta tujuan perjalanan.
 
CARA MENDAPATKAN JAPAN RAIL PASS

Langkah pertama untuk  mendapatkan JR Pass adalah dengan melakukan pemesanan via online sebelum tiba di Jepang. Ingat!, JR Pass wajib di pesan sebelum tiba di Jepang.  Bisa sih pesen saat di Jepang, tapi pengurusannya memakan waktu dan biaya yang cenderung lebih mahal.  Bertindak sebagai pemesan tiket JR Pass, kak Kent melakukan transaksi via Traveloka dengan biodata diri sesuai passpor kami masing-masing. Beruntung, kami mendapat potongan harga Rp. 500.000 per-tiket.  Ada promo JR Pass di Traveloka.  Mayaaannn khaaann… jadilah kami cuma bayar Rp. 3.100.000 per orang untuk JR Pass  kemana saja selama 7 hari.  Amazing khaann!!!.  Selanjutnya, setiap pemesan akan mendapat email balasan berupa voucher yang nantinya wajib di tukar di tempat yang telah ditentukan dalam email tersebut. Berdasarkan email balasan, kami wajib menukar email yang kami terima di Indomaret Terminal 2 Soekarno Hatta Airport. Eits, yang di tuker di Terminal 2 itu bukan berupa JR Pass-nya ya, melainkan selembar kertas yang disebut Exchange Order.  Lembaran Exchange Order itulah  yang nanti  wajib di tukar dalam bentuk JR Pass saat tiba di  JR Office di bandara atau di stasiun kereta api  utama di Jepang dengan mengisi data diri dan menyertakan passpor. 

salah satu kereta komuter dalam kota
 
Untuk pemesanan JR Pass,  baiknya menyesuaikan dengan lamanya perjalanan dan spot kunjungan selama di Jepang.  Karena JR Pass berlaku untuk  7 hari, 14 hari  dan 21 hari terhitung dari hari pertama penggunaan usai melalui pengesahan pada JR Pass office di Jepang. Jadi pandai-pandailah mengatur jadwal perjalanan selama di Jepang.  Oleh karena lama kunjungan kami di Jepang selama 10 hari (29 Januari – 7 Februari 2019), maka kami membeli JR Pass untuk 7 hari.  Hal tersebut di dasari pertimbangan 7 hari untuk hilir mudik ke beberapa kota hingga ke bagian utara Jepang yang kami mulai dari tanggl 31 Januari hingga 6 Februari 2019. Sedang 2 hari di awal  dan 1 hari terakhir dapat di siasati dengan meggunakan tiket lepas alias beli langsung pada mesin tiket di setiap stasiun kereta yang kami lalui.

Salah satu konter penukaran Exchange Order
 
JENIS DAN KETENTUAN  JR PASS

JR Pass juga terbagi menjadi dua jenis yakni Green Car dan Ordinary Car.  Perbedaan Green Car dan Ordinary Car terletak pada pelayanan saat dalam kereta. Seperti pelayanan dalam pesawat terbang. JR Pass jenis Green Car sama dengan first class dalam pesawat terbang. Sudah barang tentu harganya lebih mahal dengan pelayanan yang lebih ketimbang Ordinary Car. JR Pass Green Car dapat dijumpai pada kereta Shinkansen atau bullet train dan Tokkyu atau limited express train. Pada dua jenis kereta tersebut, penumpang dengan JR Pass Green Car mendapatkan layanan lebih nyaman dengan ukuran bangku yang lebih besar, selonjoran kaki yang lebih panjang, layanan personal, buku bacaan, ruang bagasi pribadi hingga radio set. Meski begitu, kak Kent menuturkan pemesanan JR Pass Ordinary Car  sudah cukup menunjang perjalanan kami.  Terlebih jenis perjalanan kami yang tergolong mobile. Alias bukan untuk leyeh-leyeh dalam kereta!.

Untuk kenyamanan selama di dalam kereta, khususnya jenis kereta Shinkansen, kamu dapat memesan kursi sebelum keberangkatan. Terlebih bila kamu melakukan perjalanan dalam jumlah rombongan. Pemesanan kursi mengatasi kemungkinan rombongan duduk terpisah. Kak Kent  di beberapa kesempatan mengajak kami untuk melakukan pemesanan letak kursi. Terutama saat melakukan perjalanan dalam jarak terbilang jauh. Seperti perjalanan yang kami lakukan  dari Tokyo ke Hokaido yang memakan waktu lebih dari 8 jam!.  Tapi bila tidak melakukan pemesanan kursi kamu dapat memilih kursi pada gerbong yang non-reserved. Meski kadang resikonya tidak dapat kursi dekat jendela (penting untuk lihat pemandangan) atau kadang kursi terisi penuh pada jam-jam sibuk.
 
kursi kursi dalam gerbong kereta jenis Shinkansen
 
dalam  kereta Shinkansen

Sebagai pengguna JR Pass, pelancong wajib menjaga lembar JR Pass.  Bila kehilangan maka wajib melakukan pembelian ulang. Dan para  pengguna JR Pass dapat melalui seluruh jalur JR dari setiap stasiun kereta utama. Sedangkan untuk akses masuk, pemilik JR Pass tidak melalui jalur umum layaknya warga lokal. Melainkan melalui jalur dengan petugas jaga yang letaknya di ujung dari jalur umum warga lokal. Setiap melalui jalur JR Pass, pelancong wajib memperlihatkan kartu JR Pass tersebut sebelum disilakan melintasi garis akses. Ingat ya, budaya di Jepang wajib antri. Untuk akses PP antar kota, petugas jaga akan membubuhkan cap dan tanggal kepulangan dari para wisatawan pemegang JR Pass.

Untuk jadwal pelesiran kami yang banyak mendatangi beberapa spot menarik di Jepang,  JR Pass benar-benar membuat biaya perjalanan jadi hemat. Sebagai contoh, perjalanan kami dari Tokyo ke Sapporo, Otaru – Hokaido, bila tidak menggunakan JR Pass maka kami wajib membayar sekitar lebih dari 2 juta rupiah untuk tiket kereta PP Tokyo – Hokaido, belum termasuk harga tiket kereta lokal antar kota yang kami lakukan puluhan kali setiap hari. Selain itu, tanpa JR Pass,  waktu pun tidak efisien karena wajib melalui tata cara yang prosedural soal pembelian tiket kereta di setiap stasiun. Dengan JR Pass segala tujuan dan akses kereta api semakin praktis, hemat dan puas.

 
pelajari petunjuk arah  yang terpasang jelas di setiap stasiun

Beberapa hal yang wajib di ingat wisatawan ketika menggunakan fasilitas kereta api di  Jepang ;
·            Simak baik-baik jadwal keberangkatan dan stasiun tujuan dari setiap jenis kereta yang akan di gunakan. Termasuk pandai-pandailah membaca jalur kereta yang terpampang jelas di setiap stasiun kereta api. Soal jalur kereta api, kamu dapat mengandalkan aplikasi peta jalur kereta api  Jepang melalui smart phone atau menyimak petunjuk yang terpasang di stasiun kereta api. Jika terjadi salah naik kereta api, turun saja di stasiun terdekat lalu kembali lagi ke stasiun semula. Hal ini juga terjadi pada saya dan kak Kent. Salah arah?, jangan ngedumel, fokus saja ke arah yang benar.
·            Kehidupan orang Jepang yang serba cepat mewajibkan para wisatawan yang menggunakan fasilitas kereta api untuk cekatan dan disiplin. Hindari berjalan perlahan dalam lorong umum di setiap stasiun. Karena ratusan manusia akan melakukan aktivitas berjalan kaki dengan cepat bahkan super cepat saat di Tokyo. Bisa-bisa kamu kena tabrak kerumunan manusia bila lambat melangkah. Wajib cekatan, No Lelet, No menyeh-menyeh. Kudu Gesit alias Ligat!!.
·            Sebagai wisatawan, baiknya mengikuti aturan lokal. Sebagai pengguna fasilitas kereta api di Jepang, baik jenis kereta komuter, ekspress, kereta bawah tanah maupun kereta Shinkansen, di wajibkan untuk tidak mengeluarkan suara yang gaduh. Terpasang himbauan untuk tidak berbincang dengan volume suara yang mengganggu penumpang lain. Termasuk larangan menyalakan  dering ponsel karena mengganggu privasi penumpang lainnya. Warga Jepang cenderung diam atau bahkan tidur saat berada di dalam kereta api. Bila pun ada aktivitas, dipastikan mereka membaca buku atau asik dengan ponsel masing-masing. Sangat jarang ada warga Jepang yang berbincang panjang lebar dengan volume suara yang keras. Jika pun ada, dapat di pastikan itu pendatang. Bahkan saat Saya dan kak Kent sedang berkelakar, kami langsung menutup mulut agar gelak tawa tak terdengar orang lain.
·            Selanjutnya, pandai-pandailah mengatur waktu.  Karena seluruh jadwal kereta api di wilayah Jepang beroperasional sesuai jadwal. Tepat waktu adalah kualitas transportasi di Jepang. BIla pun kamu terlambat, silakan menunggu jadwal berikutnya. Dan tentu akan mempengaruhi jadwal kunjungan ke spot wisata. Oh ia, Kamu juga dapat membawa serta makanan dan minuman selama dalam kereta. Khusus untuk jarak tempuh yang jauh, baiknya bawa bekal makanan dan minuman yang cukup agar kamu tidak kelaparan meski di dalam kereta juga di jual beraneka makanan dan minuman. Tapi ingat,  sampah makanan dan minumanmu di buang pada tong sampah yang tersedia baik di dalam kereta maupun di stasiun kereta tujuanmu.

Berikut  harga JR Pass berdasarkan jenis dan lama penggunaannya.
Ordinary Pass
Harga

Green Pass
Harga
7 Hari
Dewasa
Rp.3.748.641,-

7 Hari
Dewasa
Rp.5.006.772,-

Anak-anak
Rp.1.873.677,-


Anak-anak
Rp.2.503.386,-
14 Hari
Dewasa
Rp.5.973.873,-

14 Hari
Dewasa
Rp.8.106.387,-

Anak-anak
Rp.2.986.293,-


Anak-anak
Rp.4.052.550,-
21 Hari
Dewasa
Rp.7.642.797,-

21 Hari
Dewasa
Rp.10.542.810,-

Anak-anak
Rp.3.820.755,-


Anak-anak
Rp.5.270.761,-
Noted ; Daftar harga ini  saya sadur dari Akun JRPass – harga tentu akan berubah sesuai nilai mata uang yang berlaku setiap hari.

4 komentar :

  1. Komplet! Nah itu bener, kalau jalan sama orang yang (dianggap) lebih berpengalaman tapi misalnya salah jalan, salah turun, salah arah, ya selow. Aku gak kebayang kalau jalan sama orang yang bergantung sama aku, tapi pas aku salah malah diomelin, "gimana sih, kok bisa salah, bukannya udah pernah ke sini?" helooow hahaha.

    Kalau jalan sampe ke ujung-ujung Jepang emang lebih murah ya bang. Ditunggu tulisan tentang Otaru ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. beruntung punya temen jalan yang sabar dan baek. eh pasa terjadi salah kami malah saling bekelakar tentang kesalahan kami masing masing..jadi guyonan ajaa..wkwkwkwkwkwk

      Hapus

Scroll To Top