Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 25 Juli 2016

BERTANDANG KE DAPUR KERIPIK PISANG TUNAS KOTA METRO



usaha home industry keripik pisang di Metro - Lampung
Bentuk Potongan Keripik Pisang Tunas yang unik dengan kualitas rasa yang prima.




Masih dalam program kegiatan kolaborasi Muli Mekhanai Bandar Lampung dan Kota Metro dengan tajuk MANJAU yang berlangsung di Kota Metro pada Sabtu, 23 Juli 2016.  Isi kegiatan memang dititikberatkan pada kunjungan ke beberapa sentra industri kreatif yang berkembang di Kota Metro.

toko keripik pisang tunas di kota metro - lampung
Lokasi Gerai Keripik Pisang Tunas - Jl. Muhajir no. 27 Yosodadi  21 Polos  kecamatan Metro Timur.


Siang itu, seusai makan siang dengan suasana penuh keakraban, seluruh rombongan bergegas mengunjungi tempat pembuatan Keripik Pisang Tunas.
Tunas adalah nama merek dari produk berupa keripik Pisang yang kami datangi. Bukan berarti Tunas pohon pisang yang di olah menjadi keripik seperti yang ada di benak saya ketika Andre menyampaikan rundown kegiatan  pada saya beberapa hari sebelumnya.

Aktivitas Pekerja di bagian Dapur Keripik Pisang Tunas


Bertempat di jalan Mujahir No. 27 Yosidadi – Metro Timur, gerai Keripik Pisang Tunas cukup mudah dijangkau pengunjung bahkan mudah ditemui diantara beberapa gerai penjaja olahan pisang lainnya di lokasi yang sama.
Beberapa pembeli terlihat sedang memilih jenis keripik yang dijajakan di gerai. Kami langsung diajak menuju bagian belakang gerai yang bagian dalam  juga berfungsi sebagai rumah tinggal tersebut. 



Hamparan Pisang kepok kualitas prima


Hamparan pisang kepok dengan bentuk prima langsung terlihat di sepanjang lorong yang kami lalui kala menuju bagian dapur.  Saya langsung terkesan dengan suasana dapur yang bersih. Aliran irigasi yang baik dengan sistem pembuangan air bekas mencuci pisang tertata dengan apik.  Tak ada kotoran yang menumpuk tinggi layaknya dibeberapa pabrik pengolahan makanan yang dulu pernah saya jumpai.

Jajaran Muli Mekhanai langsung melakukan interaksi di dapur yang cukup luas tersebut.  Dengan pengaturan aktivitas yang rapih.

Aktivitas pengupasan dan pencucian pisang.
Sebenarnya, penataan dapur pembuat keripik tak ubahnya dengan industri rumahan lainnya. Dengan pembagian dimulai dari pengupasan kulit pisang hingga menghasilkan daging pisang yang sebelumnya telah dibersihkan dengan air bersih.  Lalu proses pemotongan pisang dengan bentuk pisau khusus setelah kondisi pisang kering. 

Daging Pisang berkualitas prima siap di iris.

Hasil irisan pisang dengan tekstur bergerigi


Pada bagian ini, saya dibuat takjub. Pasalnya, bentuk pisau bergerigi yang dipegang oleh ibu ibu pekerja dengan bentuk yang tidak umum adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ternyata, justru bentuk pisang bergerigi itulah yang menghasilkan tekstur irisan pisang yang tidak sama dengan bentuk keripik pisang umumnya yang cenderung pipih memanjang atau pipih bulat.

bentuk pisau bergiri inilah yang menghasilkan irisan keripik bertekstur beda dengan keripik pisang lainnya

Seorang ibu yang tekun mengiris pisang pisang dengan kualitas prima.


Tahap selanjutnya adalah penggorengan. Agar menghasilkan potongan keripik pisang yang gurih maka setiap petugas yang menggoreng harus memisahkan pisang yang telah di iris dari tumpukan irisan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir irisan pisang  lekat satu sama lainnya. Melihat proses penggorengan, lagi lagi saya kagum akan kebersihan dapur keripik Pisang Tunas. Kompor kompor yang berjajar bersih dengan dinding keramik yang terjaga dari lumut yang kerap lekat pada dinding dapur. Kemudian tata cara penggantian minyak yang telah dipakai dalam proses penggorangan berkali-kali. Sehingga higienitas rasa dan hasil warna dari proses penggorengan keripik tidak terlalu pekat.

proses Penggorengan dengan suasana dapur yang bersih


Tahapan yang juga menarik disimak adalah proses pemberian rasa pada keripik, setelah keripik digoreng dan melalui proses penirisan. Untuk pemberian varian rasa ada yang dilakukan dengan melibatkan mesin pengolah ada pula yang dilakukan dengan manual oleh beberapa pekerja. 

Proses packing


Sembari melihat aktivitas pemberian rasa pada keripik, sesekali saya mencicipi langsung beragam rasa yang telah tersedia. Tak hanya itu, kami yang berkunjung juga dapat dengan leluasa menikmati potongan keripik yang tidak layak jual alias rusak ketika dalam proses penggorengan atau  proses pencampuran varian rasa. Lumayan icip icip gratis. Heheheh.

Rekan rekan Muli Mekhanai tak sungkan turut melakukan langsung proses pembuatan keripik pisang.


Ditengah menyaksikan aktivitas pekerja di dapur keripik pisang Tunas, saya sempat menyimak penuturan pak Bambang selaku pemilik usaha rumahan keripik pisang yang  telah ia rintis sejak tahun 2000 silam. Bahan baku  berupa pisang berjenis pisang kepok yang berkualitas pak Bambang dapatkan dari Lampung Timur dan Lampung Tengah yang jaraknya tidak terlampau jauh dari Kota Metro. Dengan jumlah produski yang terus meningkat terlebih permintaan para penjual lepas di beberapa kota hingga luar provinsi Lampung membuat pak Bambang terus meningkatkan kuantitas produk dengan tetap memegang teguh kualitas dari produk kripik olahannya. Sungguh saya menaruh kekaguman pada industri rumahan. Sesuatu yang nampak kecil dari luar tetapi berdampak besar dan luas tak hanya bagi pemilik dan pekerja tetapi juga bagi warga sekitar bahkan masyarakat luas.

 
Suasana Gerai Keripik Pisang Tunas - Kota Metro.

produk keripik pisang Tunas - Kota Metro.


Bagi yang sedang bertandang ke kota Metro, jangan lupa mendatangi keripik Pisang Tunas yang menyediakan keripik beragam varian rasa mulai dari original, keju, mocca, coklat, hingga barbeque bahkan varian rasa buah strawberry dan durian yang semuanya dibandrol dengan harga Rp. 10.000 perbungkus.

6 komentar :

  1. bs minta no hp bos..minat kripiknya

    BalasHapus
  2. Tolong nomer hp ya ?. kalau saya jual lagi di bali bolehkah

    BalasHapus
  3. Alat pengirisnya manual atau udah mekanik gan ?

    BalasHapus
  4. akk! ini oleh2 favorite aku kalo mudik. enak2 rasanya ^^ dulu sampe antri-antri belinya kalo mudik lebaran dan mau pulang ke kampus (bandung), hehe..

    BalasHapus

Scroll To Top