Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 30 Agustus 2016

JELAJAH SEMARAK BUDAYA - SAJIAN WISATA DALAM TAMPILAN SENI DAN BUDAYA LAMPUNG NAN AGUNG.

Salah satu sajian karnaval budaya Lampung dalam Jelajah Semarak Budaya -  Lampung Krakatau Festival 2016

 Rombongan  petinggi provinsi Lampung yang terdiri dari Gubernur dan jajaran pemerintah provinsi Lampung hingga kepala daerah kabupaten/kota se-provinsi Lampung bersama tamu dari kementerian Pariwisata Republik Indonesia membuka sajian  arak arakan Jelajah Semarak Budaya yang dihelat sebagai rangkaian puncak dari Lampung Krakatau Festival 2016 pada Minggu, 28 September 2016.  Pemandangan menarik dan tergolong unik ketika Gubernur dan para petinggi  disertai jajaran Muli Mekhanai Lampung berjalan kaki dari pertigaan Gramedia di jalan Raden Intan hingga Bundaran Tugu Adipura – atau yang akrab disebut Bundaran Gajah – jantung kota Bandar Lampung. Meski suasana cukup terik, Gubernur Lampung – M.Ridho Ficardo tampak  menikmati  perjalanannya sembari sesekali berbincang dengan tamu dari kementerian Pariwisata.  Disela bincang santainya, Gubernur juga nampak menyempatkan menyapa langsung warga yang berada di sisi kiri dan kanan jalan Raden Intan – Bandar Lampung. Pukul 14.30 WIB kala itu. Kerumuman masyarakat semakin padat dan masuk ke bagian badan jalan ketika empat ekor gajah berjalan beriringan setelah rombongan Gubernur. Antusias warga semakin riuh seolah ingin mengabadikan diri bersama gajah dari jarak dekat. Beberapa juru gambar tumpah ruah menyatu dengan kerumunan warga yang sulit ditertibkan.


Gubernur menyapa para warga yang berada di sepanjang jalan yang ia lalui.

Rombongan Gubernur - jajaran petinggi provinsi Lampung dan tamu dari kementerian Pariwisata Republik Indonesia




Kehadiran gajah gajah asal Way Kambas dalam karnaval Semarak Budaya

Puluhan warga memadati jalan ketika gajah gajah melintas.


Salah satu tampilan arak-arakan Semarak Budaya
Pengantin pengantin pun ber-Tuping.

TUPING LAMPUNG
 Sesuai dengan tema acara,  Jelajah Semarak Budaya benar benar tampak semarak. Bagaimana tidak, suasana semarak telah nampak sejak awal rombongan Gubernur dengan iringan music dari jajaran marching band yang berjalan menuju bundaran tugu adipura memainkan irama irama yang menghentak suasana.  Dan kemudian berturut turut tampilan budaya Lampung persembahan 15 Kabupaten/Kota di provinsi Lampung. Tampilan setiap Kabupaten/Kota pun beragam. Tampilan budaya Lampung dengan kemasan yang menarik tanpa meninggalkan budaya luhur adat istiadat Lampung nan agung.  Adalah Tuping – dalam bahasa Lampung berarti Topeng, merupakan benang merah dari seluruh tampilan yang tersaji.  Mulai dari jajaran Muli Mekhanai hingga rombongan parade budaya seluruhnya mengenakan Tuping dengan bentuk dan warna yang beraneka ragam.

tampilan jenis Tuping/Topeng khas Lampung


Penari bertopeng kreasi
  
Tuping atau Topeng bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan masyarakat Lampung mengingat Tuping telah jadi bagian dari adat istiadat dan aktivitas berkesenian masyarakat Lampung sejak dahulu. Dalam beberapa jenis tarian,  tuping menjadi bagian pertunjukan hingga penamaan Sekura yang mengetengahkan jenis Tuping khas Lampung.

Tuping khas Lampung

Tuping Sekura

Sekura kamak

Sajian Tuping tak hanya pada parade bertema kontemporer tetapi juga pada nilai nilai tradisi, seperti  Tuping dalam Sekura Kamak, Sekura Cakak Buah hingga Muli (gadis Lampung) dan Bebay  (ibu-ibu) Nyuncun Pahar (mengusung pahar –sejenis hantar hantaran yang diusung diatas kepala). Secara personal, saya berdecak kagum pada beberapa nilai tradisi yang diimplementasikan dalam sajian sajian yang mudah dipahami. Sungguh kreatif jiwa jiwa dibalik sajian karnaval budaya  Kabupaten/Kota dalam rangka Lampung Krakatau Festival 2016.
Penampilan setiap utusan Kabupaten/Kota pun menjadi tontonan yang sayang dilewatkan. Terlebih setiap tampilan yang tersaji mengandung makna dan filosofi yang diangkat dari kisah kisah serta legenda dalam kehidupan masyarakat Lampung.
Siang itu mata saya dimanjakan oleh sajian sajian kedaerahan yang beragam. Meski sayang tidak setiap group tampil maksimal.

Sajian kekayaan budaya Lampung

kreasi Tuping dalam sajian Kota Metro

PROGRAM PARIWISATA UNGGULAN
 Sajian demi sajian benar benar menghibur. Semarak yang jadi tema pun cukup terwujud. Terlebih arak arakan mobil hias dan pelepasan balon sebanyak 1883 sebagai tanda meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883.  Ini kali pertama saya menyaksikan gelaran karnaval budaya dalam event Lampung Krakatau Festival hingga usai.  – tahun tahun sebelumnya cukup membosankan.  Secara pribadi saya menaruh kagum pada ramuan musik yang tersaji dalam pementasan yang merupakan kolaborasi apik para musisi handal Lampung dengan penabuh perkusi kaliber nasional meski para musisi tampil beratap mentari, mereka tetap menebar senyum dengan wajah meringis berseri-seri.  

Penampilan setiap Kabupaten/Kota pun lebih mengedepankan kearifan lokal dan warisan budaya luhur ketimbang kostum kostum fantasi. Meski masih ada beberapa  Kabupaten/Kota yang menyajikan kostum fantasi. Bagaimanapun butir butir yang tersaji menjadi suguhan seni budaya yang menarik untuk disimak. Meski sebenarnya EO dan Panitia harus terus berfikir keras agar sajian yang dipersembahkan tidak membuat suasana semeraut. Pengaturan bukan hanya soal tampilan,  tetapi juga soal kenyamanan dan keamanan penonton. Pemilihan lokasi gelaran pada bundaran Tugu Adipura pun merupakan gebrakan baru pada tahun ini, meski jarak antara panggung utama dan bangku pejabat tidak terlalu luas. Sehingga menyulitkan penampil bergerak maksimal saat melakukan atraksi seni.

Gubernur Lampung - M.Ridho Ficardo ketika menyampaikan sambutannya di dampingi Muli Mekhanai Lampung.

 Selain pertunjukan seni dan budaya khas Lampung, pada gelaran Jelajah Semarak Budaya – Lampung Krakatau Festival 2016 juga dilakukan penyematan medali budaya dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia  (LKNI) kepada Gubernur Lampung sebagai pembina utama budaya dan pariwisata daerah. Pemberian medali oleh ketua LKNI  tersebut dimaksudkan agar Gubernur Lampung lebih semangat lagi dalam mengembangkan budaya dan pariwisata daerah Lampung. Hal ini pun sejalan dengan harapan Gubernur Lampung bahwa gelaran Lampung Krakatau Festival dengan beragam kegiatan pendukungnya dapat menjadi program pariwisata unggulan tak hanya di provinsi Lampung tetapi juga ditingkat nasional. Hingga bukan tidak mungki,  pesona dan potensi Lampung dapat berdayasaing dikancah internasional.

Sajian kabupaten Lampung Barat yang berakar pada tradisi masyarkat Lampung di Lampung Barat.

Sore itu – Semarak Budaya benar benar menjadi semarak ketika  pembagian 2.000 topeng pada seluruh undangan dan warga yang hadir  tumpah ruah  dan kemudian menjadi penghargaan yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Perayaan puncak Lampung Krakatau Festival  2016 sungguh meriah. Semoga ini menjadi cambuk bagi semua komponen masyarakat untuk lebih semangat menggali kearifan lokal sebagai pesona seni dan budaya serta potensi  wisata daerah Lampung, selain kesediaan dari setiap lapisan masyarakat akan pentingnya pemahaman sadar wisata dan konsep sapta pesona. Karena memajukan daerah bukan semata-mata tugas pemerintah saja tetapi juga segenap lapisan masyarakat. 

8 komentar :

  1. Aku suka dan merasa beruntung banget bisa ngeliat langsung acaranya. Jelajah Semarak Budaya kemaren petjaàaah! Btw foto-fotomu keren kakaaaaak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheheheh hasil jepretan pemula mbaaa.....itupun karena dipinjemin kamera ama teman ...hehehehe.. biasanya cuma bisa pake kamera ponsel....

      Hapus
  2. Seruuuu yaaa paradenyaaa.. Ini yang I miss so far :). Thanks for sharing it..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Mba..kalo ke Lampung kasih tau aku lewat WA yaa 085269101717 - aku mau berguru pada mu mbaaaa...please jadikan aku murid menulis mu mbaaa

      Hapus
  3. Foto-fotomu bagus banget mas Indra. Ga percuma ya manjat tembok haha
    Mas Indra sepertinya berada di posisi yang tepat ya, foto para penarinya cakep2. Aku salah tempat, penarinya terlihat dari samping, ga dapat foto wajah2nya :D

    Acaranya meriah, penampilannya keren2 meski durasinya ngebut. 3 kab tampil serentak itu ganggu banget menurutku. Pecah perhatianku...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehehe naik naik tembok... yaaa tata cara tampilan yang masih sembarang.

      Hapus
  4. Saya nggak bisa lihat & foto-foto pas acara atraksi di Tugu Adipura, keasyikan foto2 di pojokan Gramedia jadi pas sampai sana sudah penuh hi hi. Yang penting dah bikin anak seneng karena bisa lihat gajah + foto2 sama Om & Tante yang pakai baju pengantin adat Lampung. Selama ini cuma lihat patungnya doang :D :D :D

    BalasHapus

Scroll To Top