Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 23 April 2018

MENGENAL DEKAT ANJUNGAN BANG OKING DI PESISIR BARAT.



Sekuat tenaga saya menahan kantuk. Bukan karena ada yang ditunggu. Tapi topik obrolan bersama rekan jalan yang sayang untuk dilewatkan. Aldi masih mengatur kemudi dengan baik sejak mulainya perjalanan kami dipagi hari dari Liwa hingga masuk kawasan Krui – Pesisir Barat. Bentangan alam berpadu barisan rumah warga di sepanjang Krui pun jadi sesuatu yang sayang dilewatkan.  Dari balik kaca kendaraan,  mata saya merekam aktivitas masyarakat Krui  sepanjang perjalanan.  

Bangunan Utama (Pavilion) 10 Room ; Deluxe and Family Room.
 
Selain obrolan yang seru, upaya saya menahan kantuk karena tugas saya sebagai penunjuk arah. Siang itu, saya bersama Koko, Aldi dan Rio  menuju sebuah tempat yang marak dibahas di sosmed. Anjungan Bang Oking adalah tujuan kami.  Sejak pertama beroperasional untuk umum, Anjungan Bang Oking adalah spot bersantai yang ingin sekali saya kunjungi langsung.  Sesuai namanya, bang Oking adalah nama panggilan dari pemilik anjungan tersebut. Sosoknya telah saya kenal akrab sejak beberapa tahun silam. Sebagai politisi dan kerap datang ke acara acara seremonial, tentu sosoknya sangat familiar.

cottage di Anjungan Bang Oking

“ONE STOP LEISURE CONCEPT”

Saya lupa jam berapa tepatnya tiba di Anjungan Bang Oking.  Sekitar  jam 2 siang mungkin. Saya dan teman-teman langsung diarahkan oleh bang Rahmat – petugas di Anjungan Bang Oking ke kamar yang berada di bagian bangunan utama.

Sejauh mata memandang, suasana Anjungan Bang Oking benar-benar memesona.  Sarana bermalam berpadu dengan keindahan alam. Ada beberapa petak sawah dengan padi yang telah menguning yang letaknya dekat lapangan tenis depan bangunan utama.  Garis pantai yang jaraknya bersinggungan dengan kawasan anjungan bagai penggoda utama agar pengunjung mendekat. Barisan pohon kelapa dan beragam tumbuhan hijau menambah suasana asri Anjungan Bang Oking. 

 
kamar tidur dalam cottage - Anjungan Bang Oking - Fan
 
Family Room  - AC

Deluxe Room - AC


Menurut bang Rahmat, Anjungan Bang Oking memiliki 1 Paviliun utama dengan 10 kamar standar hotel yang nyaman ber-AC. Ada pula pilihan cottage yang dekat dengan bibir pantai.  Tersedia 4 cottage.  Setiap cottage memiliki 2 kamar tidur, kamar mandi dan ruang santai didalamnya. Tapi bangunan cottage tak menyediakan AC. Hanya kipas angin.   Bagi  pengunjung yang menyukai suasana privasi, bermalam di cottage adalah pilihan tepat.  Ada pula gazebo dan aula yang dapat dimanfaatkan untuk beragam jenis acara hingga ghatering komunitas atau perusahaan.

Untuk fasilitas dan suasana yang ditawarkan, Anjungan Bang Oking layak disebut sebagai ‘One Stop Leisure Concept’.  Dalam satu kawasan, ada banyak sarana bersantai dan bersenang-senang yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengunjung. Pesona  alam, petak sawah, bentangan pantai, sungai hingga perbukitan jadi satu-kesatuan yang memukau.
 
dipisah bayau. bentangan pantai jadi view yang menyenangkan di Anjungan Bang Oking

Gazebo santai memandang lautan

padi menguning di petak sawah depan bangunan Pavilion



DAMPAK  MIMPI DI SIANG BOLONG

Rintik yang menyapa kedatangan kami di Anjungan Bang Oking berubah menjadi hujan. Kami segera berlarian menuju bangunan Pavilion usai bincang sejenak dengan bang Rahmat. Koko dan Rio memasuki kamar Deluxe di lantai 2 bangunan Pavilion. Sedang saya dan Aldi menempati  Family Room di lantai 1.

Saya tak tahu apa yang terjadi di beberapa menit berikutnya. Seusai menaruh ransel saya langsung terlelap ketika merebahkan badan di kasur empuk. Rupaya usaha saya menahan kantuk  sepanjang siang berakhir di  springbed Anjungan Bang Oking. Suhu AC kamar dan hujan deras berkolaborasi menina-bobo-kan saya.  

barisan kamar Family Room di Pavilion Anjungan Bang Oking

sepandangan mata. Semuanya begitu menawan
 
Pasir halus berhias debur ombak mengiringi saya berlarian di tepi pantai. Kilatan sunset menambah syahdu suasana. Sekali waktu mata saya menangkap kayuhan kapal nelayan dikejauhan. Kepak sayap burung beriringan menghias senja. Mata saya semakin berbinar. Ada rasa bahagia.  Hingga merasa sepi ketika terjaga tanpa ada wujud Aldi di seberang ranjang. Saya lekas naik ke lantai dua. Berharap menemukan Koko dan Rio.  Juga tak ada. Kemana semua teman-teman saya?. Mereka menghilang usai bunga tidur tak jelas menghampiri.

Sempat ada upaya untuk menghubungi semua teman-teman saya yang menghilang. Ternyata signal ponsel sama sekali tak berfungsi.  Bang Rahmat yang saya temui menyatakan signal tak ditemui dikawasan Anjungan Bang Oking. Meski pernah menurunkan ahli  dari pulau Jawa untuk atur signal.  Tapi upaya tak terwujud. Sama dengan mimpi saya di siang bolong yang tak terwujud. Sunset tak menyapa karena hujan baru saja reda.  Gambaran mimpi yang begitu mengganggu.  Koko dan Rio muncul dihadapan setelah puluhan menit  saya menunggu. “dari mana?” tanya saya pada dua sosok berwajah datar tersebut. “cari signal” jawab keduanya serempak. Pantas ponsel saya tak berfungsi. Tak bisa menelpon apalagi ditelpon. Boro-boro bisa berselancar didunia maya. Apakabar Whatsapp dan Line yang notifnya pasti sudah ratusan. Termasuk notif di semua akun sosmed.  “Aldi mana?” tanya saya pada Koko dan Rio. “Aldi ke Krui. Cari signal” sahut Koko datar.


“Aldi dateng, kita ketengah kota. Cari signal”  ujar saya pada Koko dan Aldi.  Mereka menoleh serius kearah saya. “siap-siap berkemas. Bawa ransel lu semua.” perintah saya.
“serius lu?” tanya Koko.
“Yes!. Signal lebih penting, broh!” sahut saya.
Bersiaplah kami semua. Mengemas barang yang sudah kami persiapkan untuk bermalam.

Apalah jadinya berdiam diri sepanjang malam hingga esok pagi tanpa signal. Sedang pekerjaan kami bergantung pada signal ponsel. Kuota endorse-an sayang bila tak digunakan. Lain hal bila saya dan rekan-rekan masuk dalam hutan rimba atau ujung dunia.   Uniknya, hilang signal hanya di kawasan Anjungan saja. saat kami ke desa Tembakak atau dermaga tembakak, signal berpendar sempurna.

Aldi datang tak lama usai kami berkemas. Wajahnya kaget ketika saya mengajaknya untuk menuju pusat keramaian Krui.  Kami sempat berpamitan pada bang Rahmat sebelum meninggalkan Anjungan.  Kendaraan yang Aldi kemudikan segera menerobos senja. Menuju pasar Krui.  Bablas ke kawasan Tanjung Setia. Lalu menembus gelapnya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tiba di Tanggamus. Makan malam  super lezat di rumah makan Savana – Tanggamus . Dan terus bergerak hingga tiba di Bandar Lampung pada dini hari.  Begitulah kami.

 
A post shared by Indra Pradya (@duniaindra) on

PRICE NOTE ;
5 Room type DELUXE Room  @ Rp. 300.000,- for 2 person/room
5 Room type FAMILY Room @ Rp. 400.000 – for 4 person/room
Extra Bed Rp. 50.000/pax
Cottage ; with 2 Room for 4 person  No AC

Rute ;  dari pasar KRUI menuju Jalan Lintas Barat Krui.   Teluk Way Karuwi – Pekon Tembakak, (Sebelum Dermaga Tembakak) kecamatan Karya Penggawa – Pesisir Barat – Lampung.

Reservasi ;
Phone ; 08136920699
Ruspi ; 082279959149
Rahmat ; 082280244624

5 komentar :

  1. Wah pohon kelapa nya masih banyak ya di sana.... hijau seger dipandang

    BalasHapus
  2. Lumayan banget nih bawa keluarga kesini . Ambil family room yang seprainya Hello Kitty ! Pasti anak2 pada senang, apalagi semua Ada. Termasuk pantai. Ah di bookmarked dulu ah

    BalasHapus
  3. Wah, cakep viewnya, ya. Aku suka yang pemandangan sawah itu. Udah lama nggak liat bulir-bulir padi menguning. Pemandangan laut, bentangan sawah, hmmm... Perfecto! Btw selama di sana kami juga ngideeeer cari signal, Kak, huehehe... Aslinya sih, temen2 yang nyari, saya mah ngikut aja. Soalnya mau nyari ke mana juga HP CDMA saya tetep aja nggak kebagian signal. Alhamdulillah ada temen yang bermurah hati berbagi wifi sekali2 pas dapet signal. Jadi, masih bisalah seenggaknya komunikasi sama anak dan suami di rumah, biar nggak cemas.

    BalasHapus
  4. Penginapan dengan sudut pandang berbeda 😊 cocok buat yang butuh ketenangan... apalagi blogger pas butuh inspirasi nih

    BalasHapus
  5. wah, pemandangannya asyik ya kak. suka sekali.
    harga dan fasilitasnya OK :)
    makasih rekomendasinya kak

    BalasHapus

Scroll To Top