Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 01 Februari 2023

SERUNYA WISATA HUTAN DAN MELIHAT GIAT PETANI HUTAN PUJO MAKMUR, PESAWARAN LAMPUNG.



Ada yang suka wisata hutan?,  atau kalian termasuk  golongan yang bilang …”Ngapain sih wisata ke hutan?”,  atau “Apa lah yang dilihat dalam hutan?”, atau malah gak tahu sama sekali apa itu wisata hutan?.   Well, apapun golongan kalian, kali ini saya tetap  akan ajak kalian menjelajahi hutan. So, Let’s go.!!

 

 

Sewaktu Oom Yopie menyampaikan ajakan untuk ngetrip masuk hutan dan pedesaan tentu saya tak menolak. Terlebih jadwal saya sebagai Biduan Panggung sedang libur,  hehehe.

Maka jadilah Minggu pagi bergerak ke tempat tujuan. Dusun Pujo Raharjo, desa Banjaran kecamatan Padang Cermin kabupaten Pesawaran, Lampung adalah tujuan saya dan rekan-rekan. Seperti biasa, tak perlu saya bertanya detail soal tempat tujuan.  Karena setiap trip ke hutan dan pedesaan pastilah menyenangkan.  Terlebih Oom Yopie menyampaikan akan banyak mengenal kehidupan warga lokal. Yes, di masa kini, jangan membayangkan wisata hutan sama dengan penggambaran hutan pada film-film kolosal atau horor yaa.  Kondisi hutan saat ini memiliki daya tarik yang unik sekaligus menjadi sarana edukasi. Gak percaya?, ikuti terus cerita ini ya …

 

 

tiba di bagian depan desa Banjaran sebelum menuju bagian dusun Pujo Raharjo.


Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 1,5 jam dari pusat kota Bandar Lampung. Tibalah saya dan rekan-rekan pada sebuah desa yang lengang. Desa Banjaran. Sebuah nama desa yang tak pernah saya tahu sebelumnya. Saat kendaraan terparki,  saya dan rekan-rekan mendapati bahwa Oom Yopie membawa serta bang Iskandar – Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) kabupaten Pesawaran dan rekan-rekan lainnya. Membuka perjumpaan, Oom Yopie memberikan beberapa arahan sebelum perjalanan saya dan rekan-rekan dimulai.  Bang Iskandar pun sempat melakukan perkenalan dan menyampaikan pengantar dari aktivitas yang akan kami lakukan.  Jujur saja, tiap ngetrip  saya tak pernah menaruh ekspektasi apapun. Jalani saja. Nikmati. Hoobah!!.


Usai doa bersama, perjalanan menuju dusun  Pujo Raharjo dimulai dengan mengendarai ojek motor yang merupakan bagian dari  Gabungan Kelompok  Tani Hutan (GapoktanHut) Pujo Makmur.


Akses menuju dusun Pujo Raharjo yang hijau nan asri.



AGROFORESTRI DAN GAPOKTANHUT PUJO MAKMUR.

 

Sepanjang perjalanan berkendara menuju titik temu saya melihat kawasan hutan nan asri dengan ragam tumbuhan yang bersanding dengan aliran sungai. Kontur jalan menanjak perbukitan samakin menarik dengan pepohonan rindang dan suara hewan khas hutan tropis. Bentangan tumbuhan agroferestri yang teduh dengan mudahnya menghipnotis pandangan mata saya.  Konsep Wisata Hutan atau berwisata ke hutan merupakan bagian yang tak terpisah dari konsep wisata Agroforestri (Agro Forestry concept) yakni suatu konsep yang bertujuan mempertahankan fungsi hutan dengan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.  Wisata Hutan juga termasuk dalam salah satu jenis wisata minat khusus. Dalam aktivitas Wisata Hutan, para wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang bersinggungan langsung dengan aneka tumbuhan di dalam hutan hingga melihat ragam aktivitas masyarakat hutan.

Selama berkendara,  kehidupan warga lekat terasa.  Sambutan hangat dengan wajah sumringah menyapa saya dan rekan-rekan kala berpapasan selama dalam perjalanan berkendara.

Gapoktanhut Pujo Makmur, dusun Pujo Raharjo.

 

Kendaraan roda dua yang kami tumpangi tiba pada sebuah titik kumpul dimana beberapa warga turut hadir menyambut. Bapak-bapak Gabungan Kelompok  Tani Hutan (GapoktanHut) Pujo Makmur membawa kami dengan selamat meski rute jalan yang kami lalui adalah kondisi jalan pengendara piawai. 

Beberapa kursi ditata pada hadapan muka rumah panggung dari kayu. Wajah sumringah bersahabat menyambut kehadiran kami. “Monggo dicicipi mas…” ajak seorang Ibu yang berada  didekat meja yang tersaji beberapa kudapan khas. Selain mendekat untuk segelas air tentu tak mungkin saya acuhkan hidangan kue yang tampilannya saja sudah menggoda. Rasanya juga nikmat. Sangat menghibur selepas lelah berkendara.

 

foto by GAPOKTANHUT Raharjo Makmur

Usai tegur sapa dengan beberapa warga sekitar, Kepala Dusun membuka pertemuan dengan memperkenalkan diri. Pak Maryadi namanya. Ia memulai perkenalan Dusun Pujo Raharjo dengan kisah perjuangan sang Kakek. “Kakek saya memulai rintisan lahan di kawasan ini” ucapnya. Sebagai perantau dari pulau Jawa, sang kakek mulai menanam tumbuhan palawija kala itu sebelum kemudian Ayah dari pak Maryadi meneruskan upaya bercocoktanam ragam tumbuhan pendamping tanaman hutan yang masuk dalam kawasan hutan register 20 dalam wilayah desa Banjaran. “Sejak 2015 saya bersama Ayah saya mulai bercocoktanam pohon durian dan beragam bibit tumbuhan bantuan dari Pemerintah.” jelas pak Maryadi – Kepala Dusun Pujo Raharjo.

oom Yopie membuka perkenalan kami dengan rekan-rekan warga dusun Pujo Raharjo

Pak Maryadi - Kepala Dusun Pujo Raharjo


Dalam penuturan selanjutnya, pak Maryadi juga menjelaskan konsep tanaman MPTS atau Multipurpose Tree Species. MPTS merupakan tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi. Serta menghasilkan komuditas kayu dan non kayu. Sehingga petani penggarap mendapat memanfaatkan komuditas non-kayu dari tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon. Contoh dari tanaman MPTS antara lain ; cengkeh, jengkol, kayu manis, pete, nangka, rambutan, sukun, pala dan beberapa tumbuhan yang manfaatnya dapat diambil oleh masyarakat yang tinggal dekat hutan. Selain itu terdapat juga jenis MPTS yang berfungsi sebagai penghijau jalan seperti Cemara, Dadap, Damar, Flamboyan, Palem juga menjadi contoh tanaman MPTS yang turut menguatkan kondisi hutan.

 

Dalam kawasan Dusun Pujo Raharjo sendiri, pak Maryadi menjelaskan mengenai tumbuhan Kapulaga dan Sereh yang menjadi kategori MPTS tanaman bawah. Jenis pohon Kakau dan Cengkeh untuk kategori MPTS tanaman tengah dan pohon Duren, Pala dan Kemiri untuk jenis tanaman tinggi.  Dalam penjelasannya, pak Maryadi juga menuturkan soal harga jual dari setiap hasil tanaman MPTS yang juga menjadi nilai tambah ekonomi bagi keluarganya dan juga warga sekitar hutan.

 

 


Usai bincang akrab dan sejenak melepas lelah,  saya dan kawan-kawan diajak pak Maryadi dan rekan-rekan Gapoktanhut  menyisir area hutan dengan memperlihatkan secara langsung jenis tumbuhan MPTS dalam kategori tinggi, tengah dan bawah.

Pada suatu lahan, kami diperlihatkan hamparan tumbuhan Kapulaga yang rindang. Menyaksikan lebih dekat dan menyentuh biji Kapulaga penuh manfaat tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sami.  (Secara, remaja-remaja Kota juga punya jiwa kampungan kalo liat sesuatu yang gak pernah mereka lihat sebelumnya. Semakin terpukau ketika tahu bentuk pohon dari buah-buahan yang kerap mereka cecap).


masuk ke rimbunnya tumbuhan Kapulaga saja sumringah sekali...

tumbuhan Kapulaga yang menjadi tumbuhan MPTS


Sepanjang berkendara bersama pak Maryadi, saya juga menyimak penuturan kisah mengenai ketekunan petani hutan dalam dusun Pujo Raharjo. “Bersyukur warga guyup dan mau menjaga kelestarian hutan mas…” tutur pak Maryadi yang seketika membuat saya terkesima.

Dalam upaya mendukung pengelolaan hutan, dusun Pujo Raharjo kini memiliki Gabungan Kelompok Tani Hutan (GaPokTanHut) diberinama Gapoktanhut Pujo Makmur yang telah mendapat izin perhutanan sosial melalui skema Hutan Kemasyarakatan pada 2021. “Gapoktanhut Pujo Makmur membina 5 Kelompok Tani Hutan” jelas pak Maryadi. “Lalu sejumlah 247 keluarga menjadikan tumbuhan MPTS sebagai sumber perekonomian” terang pak Maryadi.



Proses pembuatan Silase pada ternak Kambing warga dusun Pujo Raharjo.


Perjalanan saya dan rekan-rekan kemudian dibawa berkendara menanjaki dataran tinggi dari kawasan desa Banjaran.  Melihat area perkebunan dan  beragam tumbuhan yang secara serempak ditanam warga sekitar.  Kemudian kami tandang ke hunian warga yang merupakan salah satu peternak kambing dengan pemberian pakan ternak  teknik Silase yakni merupakan teknik pakan ternak berkadar air tinggi hasil fermentasi dari jenis Gamal, Gemailina, Rumput Odot, Kaliandra dan tumbuhan hijau lainnya. Pakan ternak dengan teknik Silase ini dapat disimpan berbulan-bulan sehingga petani tak harus mencari bahan pakan setiap hari. Selain menghemat waktu dan tenaga, tehnik Silase ini juga bermanfaat bagi ternak. Meski saya mengendus aroma tak sedap dari proses fermentasi tapi rasa penasaran  membuat saya ingin melihat lebih dekat akan bentuk Silase. Disela bincang dengan peternak yang mengolah bahan pakan Silase, kami disuguhi kudapan lezat khas masyarakat Dusun Pujo Raharjo. Singkong goring nan empuk dengan teh dan kopi hangat. Nikmat!.


PRODUK OLAHAN DAN POTENSI MASA DEPAN

 

Selain menyaksikan hamparan tanaman MPTS, menyimak teknik Silase dalan beternak, hingga bertukar informasi dengan para anggota Gapoktanhut, saya dan rekan-rekan juga melihat hasil olahan kreatif warga di dusun Pujo Raharjo. Selain bercocoktanam dan beternak, warga dusun Pujo Raharjo juga mengemas hasil perkebunan menjadi produk yang berkhasiat dan bernilai jual tinggi. Beberapa produk olahan tersebut diantaranya minyak kemiri, madu, pala, dan hasil perkebunan lainnya yang mendatangkan manfaat ekonomi.

Produk Produk hasil olahan warga dusun Pujo Raharjo dapat menghubungi nomor Kepala Dusun pak Maryadi ; 082281932146


Mengenai pengelolaan kawasan hutan register 20 di desa Banjaran secara optimal tak terlepas dari peran aktif  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) kabupaten Pesawaran yang sebelumnya telah memberikan izin perhutanan sosial Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapktanhut) Pujo Makmur. Hal tersebut merupakan izin resmi dalam upaya merawat dan mengelola hutan secara legal. Tidak lagi melakukan perambahan liar seperti zaman dahulu.

Hadirnya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang menjadi bagian pelaksana dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki kewenangan dalam pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung sehingga dapat mencapai pengelolaan hutan lestari yang menyejahterakan masyarakat.  “Itulah sebabnya KPH mendorong optimalisasi terhadap aktivitas Petani Hutan dalam pengelolaan hutan. Sehingga didapat pula manfaat ekonomi dan juga ekologi.” jelas bang Iskandar selaku Kepala KPH Pesawaran yang turutserta dalam aktivitas kami sepanjang hari. Bahkan dalam beberapa kegiatan sebelumnya, bang Iskandar juga berkenan turun langsung untuk mendapatkan banyak masukan dari masyarakat hutan setempat dan juga Gapoktanhut. “Itulah sebabnya, sebisa mungkin nemuin warga jangan pakai seragam dinas, supaya tak berjarak dengan masyarakat.” urai bang Iskandar.

 

Foto bersama dengan GAPOKTANHUT Pujo Makmur.
Foto by Facebook GAPOKTANHUT Pujo Makmur


Dimasa mendatang, dusun Pujo Raharjo dengan Gapoktanhut bernama Pujo Makmur dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat hutan sekitar dengan beragam upaya yang telah dilakukan dan terus ditingkatkan dimasa mendatang. Bukan tidak mungkin penataan area perkebunan dan kawasan hutan yang indah dan asri dapat menjadi daya tarik wisata yang mampu mendatangkan keuntungan bagi perekonomian masyarakat. Terlebih daya tarik buah durian yang  dapat dikemas menjadi paket kunjungan wisata dikala musim durian tiba. Hingga daya tarik air terjun dan aliran sungai nan asri dalam kawasan hutan dan perkebunan yang dapat menjadi pesona kunjungan wisata.

Masih enggan Wisata Hutan?. Untuk dapat sesuatu yang berbeda kamu wajib coba. Terkhusus suasana hutan dalam dusun Pujo Raharjo  yang telah tertata dengan apik sekaligus memiliki banyak hal menarik dengan pesona yang dijamin membuat pengunjung terkesan. Gak percaya?, coba aja

5 komentar :

  1. Keren Om Indra..,😀😀

    BalasHapus
  2. Kereen, semoga bisa terus dijaga dan hutannya lestari, menginspirasi sekali👍🏻

    BalasHapus
  3. Fira nabela klompok 2

    BalasHapus
  4. Kegiatan yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan alam

    BalasHapus

Scroll To Top