Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 12 Januari 2015

MENGENANG SOSOK LUGAS DAN PERFEKSIONIS ; Hi. MUHAMMAD HARUN

Hi. MUHAMMAD HARUN, SE, MM



Senin, 5 Januari 2015, Hari pertama masuk kerja setelah pergantian tahun.

Hari itu pula merupakan hari pertama saya masuk kerja setelah 3 bulan sebelumnya berjibaku dalam kegiatan luar kota menjalankan tugas  dalam team kementerian.
Sebagai staff pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung (sejak 2009),  saya wajib melaporkan kehadiran saya  kembali pada Kepala Dinas  setelah menjalani pendidikan dan pelatihan 3 bulan di luar kota.



sebagaimana tugas seorang staff sehabis tugas kedinasan saya  menjelaskan banyak hal yang saya dapat  termasuk beberapa hal yang akan saya implementasikan dalam dunia pekerjaan sebagai bakti  pada Bandar Lampung. Setelah panjang lebar  mempresentasikan hasil belajar saya, pak Harun ternyata menanggapi  dan menyetujui beberapa hal yang saya usulkan bahkan memberi saya peluang besar untuk memegang sebuah pekerjaan termasuk pengelolaan website kantor. Tapi yang paling saya terkejut adalah ketika ia mengeluarkan dompet dari saku celananya dan kemudian memberi saya uang selembar Rp.100.000 untuk membeli bet atau tanda kepangkatan yang mustinya ada di bahu kiri dan kanan pada baju dinas. Sesuatu yang menjadi pertanyaan saya kala itu.
***
 
satu satunya foto berdua yang saya punya bersama Pak Harun seusai perform pada APEKSI PALANGKARAYA


Sebagai pribadi,  saya tak pernah mengenal sosok Hi.Muhammad Harun, SE, MM  sebelumnya, sampai  ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung sejak pertengahan tahun 2011.
Pertama beliau masuk kantor saya langsung bersinggungan kerja  dengan menjadi bagian dalam kepanitiaan acara APEKSI  yang di gelar di rumah dinas Walikota Bandar Lampung kala itu. Dengan cekatan ia memberi saya dan team lainnya tugas tugas yang berkenaan dengan kelancaran acara.  Selama 2 bulan mempersiapkan acara akhirnya berjalan lancar meski akhirnya ia terkena serangan jantung tepat pada malam usai suksesnya gelaran acara. Beruntung pak Harun dapat segera di selamatkan dan secepat mungkin di larikan ke Jakarta dengan bantuan fasilitas dan perlengkapan canggih.

Operasi Jantung pak Harun pun berjalan lancar. Dan pada tahap pemulihan berangsur membaik hingga dokter menyatakan beliau dapat beraktvitas kembali sebagaimana biasanya.  Beragam aktivitas dan capaian kerja ia raih dalam menggawangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung. Berlangsung dengan lancar event RAKORNAS ADWINDO tahun 2012 di Bandar Lampung serta suksesnya gelaran GEBYAR PESONA BANDAR LAMPUNG di HOTEL SAHID - Jakarta tak terlepas dari kemampuan dan campurtangannya.
 ***



Senin, 12 Januari 2015
Pukul 01.00 WIB
Pak Harun menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang dalam sakit jantung yang menyerangnya kala itu.


Semestinya, pagi Senin  itu -  sesuai rencana telah terjadwal,  pukul 09.00 WIB saya akan menjalankan tugas dari beliau bersama rekan rekan dari komunitas fotografi untuk mendatangi beberapa spot destinasi wisata di Bandar Lampung sesuai dengan kesimpulan hasil dari percakapan bersama beliau pada Jum’at – 09 Januari 2015, pukul 14.00 – 16.00 WIB. 
Banyak konsep event kedepan yang pak Harun tawarkan untuk dikelola pada saya termasuk rekan rekan komunitas yang bergerak di dunia maya. Termasuk kesediaan beliau melakukan perombakan pada konsep event Begawi Bandar Lampung (BBL)  tahun 2015 bahkan kesediaan beliau untuk sharing dalam program Lampung Belajar pada pekan mendatang.


Kehendak  Maha Kuasa tak terbantahkan.
Segala yang berasal dari Nya akan kembali pada Nya.
Pak Harun kembali ke pangkuan Ilahi dengan tak sempat ia melihat pelaksanaan dari ragam tugas yang ia berikan tersebut.
Meski beberapa hari sebelumnya saya telah menyelesaikan tugas Mapping Tourism dan schedule event yang akan saya laksanakan di Pasar Seni bersama para komunitas sebagai pelaksanaan dari tugas tugas dan hasil percakapan bersama pak Harun.
Selembar 100.000 yang ia beri pada Senin pekan lalu itu adalah selembar uang pertama dan terakhir yang ia berikan pada saya untuk sebuah keperluan pribadi saya.

LUGAS dan PERFEKSIONIS.
Adalah dua kata yang saya fikir pantas untuk mendeskripsikan pribadi seorang pak Harun. Meski terkadang ketegasan yang ia lontarkan menyakiti hati personal yang di tegur. Tak terkecuali saya. Tak perlu lah saya ungkap betapa saya banyak salah pada sosoknya. Sebagai staff tentu saya banyak berlaku lalai dan tak pandai dalam beberapa hal – itulah mengapa saya masih staff, jika saya sepandai beliau tentu jabatan saya sudah sama dengan pak Harun.

Tak ada manusia yang sempurna. Begitupun sosok Pak Harun. Sebagai manusia ia tentu ada salah dan khilaf. Tak perlulah kita bicarakan kekurangannya karena sosoknya telah tiada dan itupun tak ada gunanya.
Cukup hal hal baik dari sosok nya yang terus kita teladani sebagai bagian dari bakti profesi abdi negara dan pelayan masyarakat.


Senin siang nan  kelam di minggu kedua Januari.
Awan duka membungkus prosesi pengantaran jenazah pak Harun keperaduan terakhir. Rintik hujan menghiasi suasana pilu. Keluarga, Kerabat kerja dan handai taulan turut larut dalam kesedihan serta rangkaian do’a menghantar pak Harun hingga liang lahat tertutup.

Selamat jalan Pak Harun.
Tenang dan Bahagia di tempat terbaik di alam sana.
Jasa Pengabdian dan kebaikanmu terus terpatri pada pertiwi.
Kelak kami akan memahami segala sikap yang senantiasa kau tegakkan sebagai bagian dari sebuah pekerjaan yang kami jalani.  







2 komentar :

  1. Innalillahiwinailahi rojun semoga diberi ketabahan dan amal ibadanya diterima disisinya..amin

    btw..bang indra kerja di disbudpar?gimana caranya bang?sy juga tertarik hehehe siapa tau suatu saat kalo udh wisuda bisa kerja disana juga :))

    BalasHapus

Scroll To Top