Bahwa
hari esok adalah sebuah misteri itu benar adanya. Tak ada yang bisa memastikan
persis apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Karena semua kehendak sang
Pencipta. Tapi sebagai umat pasti kita senantiasa melakukan yang terbaik
sembari berdo’a agar kelak keinginan kita dapat di wujudkan sang Pencipta.
Entah dengan cara apa.
Kalimat
diatas adalah uraian dari beberapa intisari buku yang pernah saya baca dan kemudian
saya terapkan dalam kehidupan. Selanjutnya,
beberapa hal yang tak di sangka-sangka memang nyata adanya. Sama halnya dengan
keinginan saya untuk dapat menyambangi Labuan Bajo, melakukan Komodo Oversea
yang terwujud nyata meski dengan cara yang tak pernah saya perkirakan sebelumnya.
kawasan Pelabuhan Labuan Bajo - tempat mula pelayaran |
PESERTA PILIHAN TERAKHIR
Kisah
ini bermula dari tidak tahunya saya akan sebuah kompetisi instagram yang
hadiahnya berupa trip ke Labuan Bajo. Ngedumel
juga pas tau ada trip giveaway persembahan BeBorneoTour
dan AyoPelesiran di instagram. Tapi
apa mau dikata, bisa jadi emang bukan rezeki kan ya..hehehe… ya udah legowo
aja setelah tahu 3 pemenang telah diumumkan meski dalam hati terus berdo’a
semoga ada celah buat bisa ke Labuan bajo suatu hari nanti.
kapal nyaman sarana berlayar kami dari BeBorneoTour |
Tuhan
emang selalu tau apa yang kita mau, meski tak terucap, Ia mewujudkannya. Satu
hari jelang keberangkatan Fajrin dan Astari – dua pemenang Giveaway Instagram
tersebut tersiar kabar bahwa butuh 1 orang lagi untuk menggantikan posisi 1
pemenang sebelumnya yang berhalangan ikutserta karena kendala pekerjaan
personal. Saya pun mencoba menghubungi BeBorneoTour setelah ada pengumuman
resmi untuk 1 orang pengganti. Setelah melaui proses tanya jawab via direct message Instagram saya pun
dipilih dan proses selanjutnya adalah kepastian dari keberangkatan termasuk mengemas barang bawaan dan jadwal flight yang
semuanya serba cepat.
Perjalanan
ke Labuan Bajo pun benar benar terwujud. Senang bukan kepalang. Sesuatu yang
memang telah lama saya impikan sesaat lagi akan jadi kenyataan.
PERJALANAN KISAH DIMULAI
Setelah
sempat bermalam di bandara Ngurah Rai – Denpasar sebelum melanjutkan flight ke
Komodo Airport, akhirnya Labuan Bajo menyambut saya. Fajrin dan Tari menunggu
saya yang baru tiba pada pukul 09.30 pagi itu. Mobil jemputan membawa saya dari
bandara ke pelabuhan Labuan Bajo yang berjarak tak terlampau jauh.
Akhirnya,
saya pun bertemu dengan mas IndraSetiawan – sosok di balik BeBorneoTour yang selalu membuka trip ke Tanjung Puting,
Derawan dan Labuan Bajo. Sebagai
pertemuan awal, tentu saya menyesuaikan diri termasuk dengan kru kapal yang kelak
akan bersama kami selama 3 hari 2 malam. Beruntung saya bersama partner trip yang
telah saya kenal sebelumnya, Fajrin dan Astari alias Raisa cantik!.
menikmati pesona laut dalam Taman Nasional Komodo |
Bentangan
alam Labuan Bajo langsung memesona mata saya siang itu. Gugusan bukit bukit
dengan kontur tanah danr erumputan yang jarang saya jumpai di pulau Sumatera
ataupun Jawa menambah pesona kawasan Indonesia Timur dengan beragam potensi
wisata yang telah mendunia. Kunjungan kami dihari pertama adalah melakukan
tracking di Pulau Kelor yang menyajikan keindahan view saat berhasil berada di
puncak ketinggian. Lalu kami pun tandang ke Pulau Rinca – tempat dimana para
Komodo berada. Tak salah bila pelayaran yang kami jalani mengetengahkan beragam
pesona yang ada dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
PESONA PADAR YANG MENGAGUMKAN
Puas
mengabadikan komodo komodo dalam pulau Rinca, kapal super nyaman milik
BeBorneoTour membawa kami menuju pulau Padar. Tapi aktivitas tandang ke pulau
Padar akan berlangsung esok hari. Jadi kami bahkan beberapa kapal lainnya
bermalam ditepian gugusan pulau. Selama bermalam, kami manfaatkan untuk bertukar cerita dan
berbagi pengalaman. Termasuk saya yang menuturkan soal Dunia Indra – Dunia Inspirasi
Penuh Warna, Acara TV Lokal yang Tayang Cuma Sekali!!. Cerita andalan selain
soal Biduan dan lekatnya dunia dangdut dalam diri saja sejak kecil bahkan
hingga kini. Cheboooxxx!!...Hahahaha.
Malam yang berkesan.
Telah jadi impian saya untuk bisa berdiri diatas puncak Padar dan mengabadikan keindahan bentangan alam karya sang Pencipta. Dan itu terwujud. Tak sia sia rasanya tracking sejak pagi buta agar sampai di puncak kala matahari tidak terlampau terik. Sungguh sebuah pengalaman yang berkesan dan tak akan saya lupakan. Bagai menjadi kado manis buat saya jelang tutup tahun 2017.
sungguh Padar yang mengagumkan |
Telah jadi impian saya untuk bisa berdiri diatas puncak Padar dan mengabadikan keindahan bentangan alam karya sang Pencipta. Dan itu terwujud. Tak sia sia rasanya tracking sejak pagi buta agar sampai di puncak kala matahari tidak terlampau terik. Sungguh sebuah pengalaman yang berkesan dan tak akan saya lupakan. Bagai menjadi kado manis buat saya jelang tutup tahun 2017.
Soal pesona Padar kelak akan saya
tuturkan dalam judul terpisah ya … sabar cuy!.
Pelayaran
tidaklah lengkap tanpa melihat kehidupan bawah laut. BeBorneoTour mewujudkan
rasa penasaran kami akan keindahan biota laut dalam kawasan Taman Nasional
Komodo dengan snorkeling. Pink Beach adalah tujuan kunjungan selanjutnya.
Aarrgghh… melihat tebaran warna pink yang berasal dari jenis koral di sepanjang
pantai bagaikan melihat kenyataan dari tayangan Televisi yang selama ini kerap
saya lihat. Pantai yang bersih dengan pesona karang dan ikan ikan yang
mengagumkan.
Usai berpuas
diri menikmati Pink Beach termasuk berphoto dibagian perbukitan dalam kawasan
Pink Beach, kami berlanjut ke Manta
Point. Di Manta Point, pengunjung dapat snorkeling dan melihat ikan Manta –
sejenis ikan Pari tapi ukurannya lebih besar. Pada bagian ini, saya tidak ikut
serta melihat langsung, karena tertidur lebih dari 4 jam. Bahkan saya pun tak
tahu menahu soal tragedi Astari alias Raisa cantik yang ponselnya tertinggal di
kawasan perbukitan Pink Beach!!.
Baca deh ini ....
http://www.ivegotago.com/2017/11/bolak-balik-pink-beach-di-pulau-komodo.html
Baca deh ini ....
http://www.ivegotago.com/2017/11/bolak-balik-pink-beach-di-pulau-komodo.html
Pink Beach |
GILI LAWA DARAT - TRACKING YANG MENANTANG
Suasana
malam kedua di kapal BeBorneoTour kembali syahdu. Ditemani bintang bintang dan
kebersamaan antara kami yang saling berbicang semabri bertukar photo – dan tak
lupa mengurai kisah kisah konyol masing masing, hahaha. Gili Lawa
Darat adalah tujuan tracking terakhir
kami dari seluruh tracking yang pernah kami taklukkan sejak dari pulau Kelor,
Padar hingga yang terakhir Gili Lawa Darat.
Jadi, Gili Lawa Darat bisa dikata sebagai puncak dari rintangan
melakukan tracking!!. Jangan macam macam ngana, bila tak kuat jangan memaksakan
diri!!. – saya akan tuturkan kisah saya yang berjuang nyawa menuntaskan
pendakian di Gili Lawa Darat dalam judul terpisah. Hhhmm… siap siap deh simak
kisah saya nanti yaaa…
Taka Makasar -Pasir Timbul yang Keren!! |
at Kanawa Island |
Keindahan
demi keindahan dirangkum apik oleh BeBorneoTour selaku tour operator yang kerap
membawa rombongan perjalanan mengarungi bentangan Taman Nasional Komodo. Yang juga tak kalah indah ketika kami singgah di
Kanawa Island – sebuah pulau kunjungan yang tenang dengan pesona bawah laut
yang sangat mengagumkan. Aktivitas
snorkeling saya di kawasan pulau Kanawa terbilang lebih lama karena keragaman
ikan-ikan di dalam perairan yang memesona.
Perjalanan
berkesan 3 hari dua malam ditutup dengan pesona pulau Bidadari yang sepi bagai
tak berpenghuni yang lagi lagi kami manfaatkan dengan ber-snorkeling hingga
photo photo narsis untuk stock pamer di akun sosial media nantinya.
3
hari 2 malam yang berkesan bersama BeBorneoTour. Terima kasih pada Pencipta yang telah
mewujudkan impian saya menyambangi Labuan Bajo berkat BeBorneoTour dan Ayo
Pelesiran. Semoga kelak akan ada trip trip apik lainnya. Amin.
Hastagnya #TakutMatahari nya mana, Om. Hehehehs
BalasHapusAsyik yg ke Labuan Bajo
ada di Tarsi dan kekasih besar nya itu wkwkwkwkwkw eh sama ibuk nya yaaakk hehehehe
HapusKemarin ngebayangin andai bisa gabung bersama kalian kesana 😂
BalasHapuslain waktu aku nemui kamu deh broh ke Banyumwangi yaakk...pingin juga kesana hehehehe
HapusBisa-bisa ada yang terbang karena dibilang cantik di postingan ini hahaha. Raisa, setelah hanimun ke Yurop sama Mimish, pergi ke Labuan Bajo dengan travelmates yang kece-kece kayak gini, mantaaaf.
BalasHapusAku masih memendam keinginan buat ke sini. InsyaAllah akan tiba nanti pada waktunya amiiin. Ditunggu cerita yang lain bang
omnduut dot com
Raisa Cantik itu password buat ketuk pintu kamar dia...wkwkwkwkwkw..... secara kaaann... yesss Yayan kudu coba deh trip bareng mas Indra itu....kece banget, semua nya di tata apik. nyaman daaaannn..rahasianya, aku enak makan enak tidur lhoo..hhahahahaha
HapusAku udah pernah nyobain yang ke Tanjung Puting bang. Next abang harus cobain yang di sana juga. Luar biasa menyenangkan bisa tinggal di tengah hutan, tanpa sinyal hape, malamnya "berselimutkan" kunang-kunang.
HapusAku kebayang hanimun di sana jadinya *yeey yayan cari bini aja dulu hahaha
sebal.... aku belum kesampean ke labuan bajo :(
BalasHapuskakak Huang ini udah ke Raja Ampat kan?, nah aku belum ...hehehehe
Hapusinilah Rejeki Gak Akan Kemana. Kalau udah rejekinya, caranya mah macam-macam. Mewah banget bisa jalan sama Fajrin dan Raisa yang jelita. Ikut senang baca postingan yang ini
BalasHapusyeeeyy.... lebih mewah karena partner trip nya yaa mas...hehehe lain kali aku juga berharap bisa trip bareng mas Arief lho...semoga yaa...
HapusSelamat Kak Indra... Finally, dream come trueeee... :)
BalasHapusyeeeyyy thanks ...
HapusOm. Di padar sedang dibangun apa? Kok difoto saya lihat ada sepetak lahan yg seperti di semen?
BalasHapuspembangunan tangga pijakan sederhana...kelak saya bahas detail di tulisan selanjutnya :)
HapusWuih, beruntung banget bisa jadi pemenang tak terduga.
BalasHapusom password dulu jangan lupa yaaaaa hahahaha.
BalasHapusAku nggak tau kenapa dirimu bisa tidur ngebangkeee sampe nggak tau tragedi bolak balik pink beach hahahaha.
See you on next trip yaaah om iin.