Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Selasa, 13 Maret 2018

PENGALAMAN TRIP 1 HARI DI NUSA PENIDA, DAPAT 4 SPOT KECE!




Keinginan saya tandang ke Nusa Penida secara langsung muncul ketika maraknya postingan soal Nusa Penida di Instagram. Terlebih beberapa rekan telah tandang lebih dahulu. Jadi tak heran bila kemarin ketika ada pekerjaan di Bali, saya sempatkan buat extend dan ngeBolang sendirian menuju Nusa Penida. Dan tak disangka, kunjungan 1 hari penuh di Nusa Penida berbuah 4 spot wisata yang kece!.
suasana Pelabuhan Sanur - penumpang yang menaiki Speedboat wajib rela berbasah kaki menuju kapal


Sebenarnya,  ada banyak akun Instagram yang menawarkan paket trip menuju Nusa Penida. Harga paket yang ditawarkan terbilang murah. Tercantum pada postingan Rp. 350.000/pax. Awalnya saya pribadi berniat ikutaserta dalam trip yang dimaksud dalam postingan salah satu penyedia trip ke Nusa Penida itu. Ternyata harga Rp.350.000/pax itu adalah harga satu orang bila tripnya terdiri dari 6 orang. Bila hanya saya seorang diri, maka saya dikenakan biaya Rp.800.000. hhmm, mayan juga yaaa mahalnya. Sama kayak harga tiket ke Singapore lho! Hehehe. 

otw ke dalam kapal

karcis beli tiket

jenis name tag buat penumpang menuju Kapal

Karena merasa ditolak oleh agen perjalanan. Saya kemudian memberanikan diri bertanya dengan beberapa rekan yang memang tinggal di Bali. Pihak pertama yang saya tanyai adalah Aik – rekan yang saya temui saat gelaran Kelas Inspirasi Lombok beberapa bulan lalu. Sayang Aik tak dapat ikutserta karena tugas kantor yang harus ia selesaikan. Tapi kemudian Aik menyarankan untuk menghubungi Shanshan – rekan Kelas Inspirasi Lombok yang tinggal di Karang Asem – Bali. Usaha pun berbuah hasil. Shanshan bersedia ikutserta ke Nusa Penida bersama saya. Bahkan, Shanshan lah yang menawarkan ide untuk sharing cost dengan cara melibatkan beberapa temannya agar kami jadi satu kelompok.  Jadilah trip kami berjumlah 7 orang. Group Whatsapp pun dibuat agar memudahkan obrolan jelang keberangkatan ke Nusa Penida.

the team!  sebelum kapal berangkat, photo dulu (wajib!!)

DRAMA SALAH PANTAI HINGGA SAPAAN OMBAK YANG ADUHAI

Pukul 06.00 pagi waktu Bali saya telah bergegas menuju Pelabuhan Sanur. Meninggalkan ‘istana’ mewah yang telah saya tempati  sejak tiga hari sebelumnya – Hard Rock Hotel Bali. Meski bagai ‘turun tahta’ saya tak sungkan menumpang Gojek untuk menuju Pelabuhan Sanur. Extend di Bali pun berlangsung lancar.

Karena perjalanan pagi, maka lalu lintas dari Kuta menuju Sanur pun tidak ada kendala sama sekali. Meski 40 menit kemudian, si mamang Gojek salah menurunkan penumpangnya!. Bukannya mengantar saya ke pantai Sanur malah ke pantai Semawang – pantai yang berjarak 2 kilo dengan Sanur. Sebagai penumpang yang bukan orang Bali tentu saya manut saja.  Saya menyadari salah tujuan ketika melakukan pembicaraan di WhatsAppGroup bersama Shanshan dan rekan-rekan lain. Saya pun bergegas mengorder Gojek kembali meski harus menunggu lama. Uniknya, tak ada satupun warga setempat yang berkenan mengantarkan saya saat saya mintai tolong. Padahal saya bersedia bayar lho, bukan cuma sekedar minta tolong! hehehe.

Meski sempat panik ketika waktu menunggu kedatangan gojek yang terbilang lama. Juga kejar-kejaran dengan waktu. Mengingat keberangkatan Speedboat dari Sanur ke Nusa Penida tergolong ontime dan straight!. “Telat sedikit bakal ditinggal!!.” Begitu ucap Shanshan pada saya.

Suasana di dermaga Nusa Penida
SELPIK SUKAESIH



Suasana pantai Sanur pun terlihat ramai kala itu. Mengabadikan sunrise dan berendam di bibir pantai Sanur adalah aktivitas warga yang banyak terlihat pagi itu. Saya bergegas menuju titik pertemuan dengan Shansan dan rekan-rekan lainnya. Tak menunggu lama, kami pun segera masuk kedalam speedboat setelah berbagi kalung name tag yang merupakan tanda penumpang membeli tiket.  Tanda pengenal bertali tersebut kami serahkan pada awak kapal yang bertugas menerima kalung tanda pengenal termasuk nota pembelian tiket dari loket tiket. Sebelum masuk kedalam kapal, seluruh penumpang wajib menanggalkan alas kaki. Hal ini bertujuan agar bagian dalam kapal tidak kotor oleh kotoran yang dibawa alas kaki setiap penumpang kapal. Alas kaki seluruh penumpang ditaruh kedalam box khusus dan akan ‘digelar’ pada dermaga kedatangan di Nusa Penida. Saran saya, jangan pakai sepatu keren dan mahal kalau ke Nusa Penida. Karena semahal dan branded apapun sepatu, akan bercampur aduk dalam box dengan jenis alas kaki penumpang lain!.  Gunakan alas kaki berupa sandal gunung atau sandal jepit adalah pilihan baik.

Oh ia, perkenalkan rekan-rekan saya yang seharian penuh akan jadi tim jelajah Nusa Penida. Mereka adalah Shanshan – rekan satu kelompok saat saya terlibat dalam Kelas Inspirasi Lombok. Lalu ada teman-temannya Shanshan ; Wiani, Ayunia, Guntur, Ian dan  Echa.

Barisan Motor yang siap di sewa

barisan mobil yang siap di sewa
Setelah 45 menit berlayar di Selat Badung dengan speedboat berkecepatan kencang menembus gelombang. Tiba lah kami di kawasan Nusa Penida. Yeeyy!!!. Saya baru merasa perjalanan ini benar-benar nyata ketika melihat wujud dermaga Nusa Penida dan barisan rumah warga dibagian depan dermaga. Puluhan sepeda motor berjajar siap di sewa. Para pria dewasa menawarkan sewaan mobil dan juga motor pada semua penumpang yang turun dari speedboat. Beruntung Shanshan telah menyiapkan kendaraan yang akan kami pakai selama sehari penuh di Nusa Penida. Bertemulah kami dengan Bli Made – sosok pria yang menyambut kami dengan ramah kala itu.

salah satu kondisi jalan yang sempat saya abadikan dalam kendaraan
  
salah satu jalan dalam kawasan Nusa Penida

PERJALANAN TERJAL BERBUAH SPOT MEMUKAU

Bli Made langsung memaparkan spot wisata yang akan kami kunjungi sepanjang siang hingga sore. Berhubung keterbatasan waktu, bli Made akan memuaskan hasrat kami ke bagian Barat dari kawasan Nusa Penida. Meski sebenarnya bagian Timur dan Utara juga menarik untuk dikunjungi. Tetapi waktu tak mengizinkan karena jarak tempuh dan medan jalan yang tak memadai untuk  menjangkau semuanya hanya dalam satu hari.

Menurut penuturan Bli Made, Nusa Penida yang merupakan pulau (Nusa) yang terletak dibagian Tenggara nya Bali itu adalah kawasan yang masih sederhana dan belum begitu banyak terkena sentuhan industri pariwisata layaknya Bali. Meski tersedia banyak potensi alam dan keindahan wisata dalam pulau Nusa Penida. Saking sederhananya kawasan Nusa Penida, kondisi jalan pun belum terkena perhatian penuh dari pemerintah daerah. Tak heran, selama perjalanan kami bagai berada dalam box mesin yang terguncang-guncang. Medan jalan tak hanya terjal berbatu tetapi berlubang dibeberapa penjuru. “bila kesini musim hujan, menaklukkan jalan semakin menantang” ujar Bli Made yang asli kelahiran Nusa Penida itu.  Sungguh kondisi jalan yang butuh perbaikan. Terlebih hasrat kunjungan wisatawan ke Nusa Penida kian meningkat tatkala unggahan di sosial media yang semakin marak. Bila saja pemerintah kabupaten Klungkung memberi perhatian pada peningkatan sarana dan prasarana Nusa Penida, tentu akan terjadi peningkatan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata. Tapi kan gak semua Kepala Daerah punya taste dibidang pariwisata!. Atau jangan-jangan Bupati Klungkung belum pernah ke spot wisata menarik dalam Nusa Penida?, Hhmm.. aahh dah lah.

Crystal Beach
Sejak pagi hingga sore hari kami kesampaian menjelajahi beberapa spot menarik. Bli Made mengajak kami tandang ke  kawasan Angel Billabong Beach dan Broken Beach. Lalu sejenak menikmati makan siang sederhana tapi penuh makna hingga singgah ke Kelingking Beach yang memesona.  Kemudian menghabiskan sore di Crystal Beach sebelum pukul 4 bersiap di dermaga Nusa Penida untuk penyeberangan pulang ke pelabuhan Sanur. Ingat, speedboat nya sangat ontime karena bila tidak ontime akan berhadapan dengan ganasnya gelombang ombak Selat Badung.

Billabong Beach

Csrystal Beach
 Kelak saya akan menuturkan setiap spot yang kami kunjungi dalam judul terpisah. Mengingat, setiap spot yang kami kunjungi memiliki keunikan dan kisah tersendiri yang layak saya tuturkan.  Termasuk keinginan saya untuk tandang kembali dan merasakan sensasi bermalam di kawasan Nusa Penida. Agar mendapati sunset dan sunrise dalam kawasan Nusa Penida. Semoga  terjadi suatu hari nanti. Amin.
Satu lagi perjalanan berkesan dalam upaya saya berpetualang. Sungguh sebuah trip nekat. Beruntung memiliki rekan jalan yang super seru. Meski saya baru mengenal teman-teman Shanshan, tapi kami memiliki kedekatan yang hangat dan penuh canda. Selain photo-photo dan video yang penuh rekayasa hura hura! Hahahaha. Terima kasih Shanshan dan teman teman semua. Kalian sosok baik.  Semoga kita bertemu lagi di trip berikutnya. Amin.

1 komentar :

  1. Kren liburannya bang. Datang lagi ke Nusa Penida Bang 2 hari 1 malam supaya tida buru buru. Explore east nusa penida dan keindahan bawah laut. 2 hari saja cukup. bergerup seperti abang jauh lebih murah.

    Best regards

    Gede,Mr
    www.inclusivebalitour.com

    BalasHapus

Scroll To Top