BANNER Event MANJAU - edisi perdana. IMKOBAL dan IMKOMET. |
Sebuah
kebahagiaan tersendiri ketika dapat berkumpul dalam suasana kekeluargaan dan membicarakan
banyak hal demi kemajuan bersama. Terlebih ketika yang berkumpul adalah para
Duta Wisata dan yang dibicarakan adalah kegiatan kegiatan positif demi kemajuan
Organisasi/Komunitas Duta Wisata tersebut.
Demikian
kiranya dasar pemikiran yang kemudian terwujud menjadi sebuah program yang
sepakat diberi tajuk ; MANJAU.
Kata ‘Manjau’
– dalam masyarakat Lampung mengandung makna Bertandang/Bertamu. Hingga kelak
kegiatan Manjau dapat dilaksanakan oleh siapa saja dan berlokasi dimana saja
antara Organisasi atau Komunitas Duta
Wisata di Provinsi Lampung.
Seyogyanya,
ide kegiatan bertajuk Manjau ini telah
tercetus sejak tahun 2015, bermula dari perbincangan ringan saya dan Andre –
salah satu Mekhanai Kota Metro. Pembicaraan pun kemudian berlanjut serius.
Meski sayang tahun 2015 belum dapat terwujud nyata dikarenakan masing masing
organisasi baik IMKOBAL maupun IMKOMET
sedang menjalani aktivitas masing masing.
Hingga
2016, ketika pembahasan berlangsung serius antara saya dan Andre, terwujudlah
pertemuan silahturahmi dengan melakukan kegiatan positif didalamnya dengan tajuk MANJAU.
Sabtu - 23 Juli 2016, suasana siang sungguh cerah.
Saya
dan rekan rekan Muli Mekhanai Bandar Lampung menuju Metro. Meski telat beberapa
menit dari jadwal yang disepakati sebelumnya dikarenakan jadwal personal, namun
perjalanan berlangsung lancar. Terbayang betapa serunya kegiatan sepanjang hari
di Kota Metro.
Benar
saja, rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro telah menunggu kami di seberang
taman merdeka yang letaknya persis di tengah kota Metro. Setelah berkenalan dalam suasana akrab di
siang yang cerah itu, Andre langsung mengarahkan kami semua untuk menjalani
kegiatan perdana.
Selain dikenal sebagai kota Pendidikan dan tata kelola kota yang tentram, Metro juga
merupakan kota dengan laju pertumbuhan industri kreatif yang cukup baik. Sudah sejak lama
saya mengetahui bahwa banyak industri rumahan yang berkembang pesat hingga
mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak pihak di kota Metro. Jadi tak
salah jika aktivitas dalam program MANJAU perdana ini kami manfaatkan untuk
mendatangi beberapa sentra industri kreatif di kota Metro.
Berkunjung dan melakukan pembuatan batik dengan tehnik Ciprat dan kuas di SLB WIYATA DHARMA |
Kunjungan
perdana kami siang itu adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) WIYATA DHARMA. SLB yang berlokasi di jalan Banteng 22 A
Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat ini, bukan hanya sekedar SLB pada umumnya, tetapi
memiliki kegiatan yang perlu di apresiasi. Itulah mengapa kami memasukkan SLB
ini menjadi tempat kunjungan. Di SLB Wiyata Dharma, pengunjung akan melihat
proses pembuatan batik yang tak hanya pada proses batik tulis tetapi juga batik dengan tehnik ciprat dan kuas. Yang sebagian
besar pengerjaan dari batik tersebut melibatkan tangan tangan kreatif adik adik
penyandang disabilitas yang mengenyam pendidikan di SLB tersebut.
Tak
hanya sekedar melihat saja, tetapi rekan rekan Muli Mekhanai baik dari Bandar
Lampung maupun Kota Metro diajak melakukan proses pembuatan batik dengan tehnik
Ciprat dan Kuas secara langsung.
Mekhanai Kota Metro sedang Mencanting - proses batik tulis di SLB Wiyata Dharma |
Selain
mengandung edukasi, kegiatan ini tentu saja merupakan apresiasi terhadap adik
adik penyandang disabilitas tersebut. Terpancar
jelas kebahagiaan adik adik SLB saat
berinteraksi dengan jajaran Muli Mekhanai yang terlibat bersama meski dengan
keterbatasan fisik yang mereka bawa sejak lahir. Sungguh sebuah keindahan yang
tak hanya sekedar tampilan fisik semata, tetapi berupa daya dan kemampuan personal menjadikan
mereka – adik adik yang berkreasi di SLB Wiyata Dharma tersebut menjadi bernilai.
Proses memberi warna dalam batik dengan tehnik Ciprat dan Kuas. |
Waktu
semakin beranjak siang. Usai beraktivitas di SLB Wiyata Dharma dengan melakukan
langsung pembuatan batik tehnik ciprat dan kuas, rekan rekan Muli Mekhanai butuh
asupan energi. Makan siang adalah jadwal penting selanjutnya.
Andre
– sang leader group dari Muli
Mekhanai Kota Metro membawa kami pada sebuah rumah makan dengan konsep unik.
Rumah makannya bernama ‘Bengkel Perut’ -
sebuah rumah makan yang terdiri dari beberapa pondokan yang berdiri
kokoh diantara hamparan sawah. Sehingga
pengunjung akan merasakan sensasi menikmati hidangan di areal persawahan.
Selain santapan lezat, suasana hijau tumbuhan padi sungguh menambah indahnya
kebersamaan kami siang itu.
Pondokan nan asriyang dikelilingi hamparan sawah menambah keasrian dan lezatnya makan siang di bengkel perut |
Suasana keakraban makan siang di bengkel perut |
Usai
menambah daya tahan tubuh melalui asupan hidangan lezat di Bengkel Perut, Andre
dan rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro mengajak kami mengunjungi sentra industri
kreatif selanjutnya. Personel kami bertambah dengan hadirnya rekan Danel
Mahendra – admin akun @Seputarkotametro – yang telah saya kenal cukup lama dan
pernah terlibat dalam kegiatan IMKOBAL setahun lalu.
Proses
pembuatan Keripik Pisang Tunas adalah kunjungan kami berikutnya.
Berbasis
industri rumahan, Keripik Pisang Tunas yang telah berdiri sejak tahun 2000
silam telah menjadi jantung perekonomian masyarakat. Tak hanya pemilik dan
pekerja saja, tetapi masyarakat yang ada di sekitar lingkungan dimana usaha
Keripik Pisang Tunas berada.
Siang
itu, kami beruntung sekali dapat melihat dapur keripik Pisang Tunas mulai dari
proses kedatangan pisang pisang berkualitas prima hingga pembuatan dan
pengemasan keripik pisang tersebut. Jajaran Muli Mekhanai juga diberi kesempatan melakukan
aktivitas pembuatan keripik pisang secara langsung mulai dari pemotongan pisang
menjadi bentuk keripik, penggorengan, pencampuran aneka rasa hingga pengemasan.
Melihat dan melakukan aktivitas langsung di Industri keripik Pisang Tunas |
Melihat
langsung bahkan merasakan proses pembuatan Keripik Pisang Tunas memberikan
pemahaman pada rekan rekan Muli Mekhanai akan panjangnya sebuah proses dari
produk yang dijumpai dipasaran. Sebungkus keripik pisang yang dengan mudah kita
jumpai dan dibeli mengandung proses panjang yang harus ditekuni dengan segenap
jiwa.
Jajaran Muli Mekhanai melihat dan melakukan langsung pembuatan Sapu Ijuk |
kerjasama yang baik antara Prasetyo -Mekhanai 1 Kota Metro 2016 dan Prasetya - Mekhanai 1 Kota Bandar Lampung 2016 dengan pemilik usaha Sapu Ijuk. |
Kunjungan
selanjutnya adalah Sentra Industri Sapu Ijuk.Letaknya tak begitu jauh dari
kawasan Lapangan Samber. Tepat di belakang area makam yang persis berseberangan
dengan lapangan Samber. Bahan baku
berupa Ijuk bertumpuk di depan rumah warga. Industri Rumahan sungguh menarik
untuk disimak. Selain mendapatkan pemahaman langsung ada interaksi yang tak
dapat diperoleh jika berkunjung ke industri skala besar. Tanpa sungkan beberapa Mekhanai terlibat
dalam proses pembuatan Sapu Ijuk dibawah arahan sang pemilik usaha. Meski belum sepenuhnya beroperasional akibat
para pekerja yang masih libur lebaran, tetapi sang pemilik berkenan mengajari dan memperlihatkan secara langsung pada kami
proses pembuatan Sapu Ijuk – mulai dari proses pemilihan ijuk yang berkualitas,
penyisiran ijuk agar berukuran sama, pemotongan hingga pemasangan ijuk pada
anyam sapu dan pengemasan akhir sebelum dipasarkan. Lagi lagi Muli Mekhanai
mendapat gambaran langsung akan proses panjang dan rumit dari sebilah sapu yang
kerap dijumpai di rumah mereka masing masing.
Photo bersama di depan Masjid Taqwa Kota metro - Photo by Danel Mahendra |
Suasana
beranjak sore, usai sudah kunjungan kami dalam tajuk MANJAU – mendatangi beberapa sentra industri kreatif
berbasis industri rumahan yang terletak di kota Metro. Tak langkap rasanya jika
berkunjung ke suatu kawasan tanpa mendatangi dan merasakan secara langsung
beberapa spot menarik di pusat kota yang layak diabadikan. Masjid Taqwa adalah
tujuan kami selanjutnya. Masjid yang telah berdiri sejak 1965 ini sungguh
merupakan Icon dari Kota Metro. Meski kini telah mengalami perubahan significant dalam bentuk dan tata
bangunannya, tetapi melaksanakan ibadah di masjid Taqwa menjadi kenikmatan tersendir
jika berkunjung ke kota Metro. Tak lupa
kami semua mengabadikan diri seusai Ibadah Ashar di masjid ini. Termasuk photo
bersama di Tugu Meterm yang berada di tengah taman Kota Metro yang letaknya
persis di depan kawasan masjid Taqwa – pusat kota Metro.
Photo bersama rekan rekan yang terlibat MANJAU di Tugu Meterm - Taman Merdeka Kota Metro - Photo by Danel Mahendra |
Keakraban
antar Muli Mekhanai Bandar Lampung dan Metro terus berlanjut sepanjang sore
hingga malam seusai jadwal utama terlaksana. Bersantai di kafe dan berbicara
banyak hal menjadi aktivitas sore selanjutnya hingga Maghirb di Masjid Taqwa.
Tak lupa menikmati suasana malam yang ramai dan menyenangkan di Alun Alun Kota
Metro.
Suasana Keakraban di Sky garden Cafe & bar - Kota Metro. |
Untuk
berlangsungnya aktivititas ini, tentu saya, mewakili IMKOBAL dan rekan rekan
Muli Mekhanai Bandar Lampung yang terlibat mengucap terima kasih banyak atas
kebaikan dan perkenan rekan rekan Muli Mekhanai Metro yang terlibat aktif dalam
memfasilitasi aktivitas MANJAU di Kota Metro. Terima Kasih pada Andre Yari atas
kebaikan hatinya berkenan meleburkan diri demi berlangsungnya kegiatan ini.
Mulai dari proses awal, perencanaan, hingga pelaksanaan dilapangan. Terima
Kasih banyak.
Terima
Kasih juga pada beberapa rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro yang sudi
meluangkan waktu dan tenaga di Sabtu siang guna menjadi bagian dari aktivitas
kekeluargaan Duta Wisata bertajuk Manjau. Terima Kasih pada sosok sosok
baik ; Prasetyo, Sivra, Rizki, Junior,
Gilang, Egen, Endruw dan Reza. Kalian telah berkenan menjadi bagian dari sosok yang
menginformasikan keunggulan daerah. Dan itu merupakan implementasi nyata dari salah satu tugas dan fungsi Duta Wisata Daerah
(Muli Mekhanai). Bukan sebuah retorika dan janji janji manis saat pemilihan
Muli Mekhanai berlangsung.
Tak berlebih
kiranya, jika saya dan Andre menyebut MANJAU sebagai wadah silahturahmi dan
beraktivitas positif dalam menyebarluaskan potensi daerah yang dikunjungi.
Kelak MANJAU dapat diterapkan bersama Duta Wisata lain di provinsi Lampung.
IMKOBAL dan IMKOMET sebagai pencetus awal untuk kolaborasi yang belum pernah
terjadi sebelumnya ini. Meski IMKOBAL dan IMKOMET hanyalah organisasi Duta
Wisata tingkat Kota yang ada di Provinsi Lampung, tapi kami berkeinginan untuk
Manjau ke rekan rekan Muli Mekhanai di Kabupaten lain di provinsi Lampung dalam
jadwal selanjutnya.
Karena
sudah menjadi kewajiban Duta Wisata untuk saling bersilaturahmi dan bersinergi
guna menginformasikan dan menyebarluaskan keunggulan/potensi daerah masing
masing sesuai dengan kapasitas dan kemampuan para Duta Wisata Daerah tersebut.
Sampai
bertemu pada aktivitas MANJAU selanjutnya.
Salam
kekeluargaan Duta Wisata di Provinsi Lampung.
Noted
; Kunjungan detail pada sentra industri kreatif kota Metro akan saya tulis secara rinci dengan judul tersendiri
Di tunggu kegiatan lanjutan di kabupaten kota lainnya dan di metro khususnya
BalasHapussiap brother ...
Hapus