Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Minggu, 24 Juli 2016

MANJAU - AJANG SILATURAHMI ANTAR DUTA WISATA DI LAMPUNG.

BANNER Event MANJAU - edisi perdana. IMKOBAL dan IMKOMET.

Sebuah kebahagiaan tersendiri ketika dapat berkumpul dalam suasana kekeluargaan dan membicarakan banyak hal demi kemajuan bersama. Terlebih ketika yang berkumpul adalah para Duta Wisata dan yang dibicarakan adalah kegiatan kegiatan positif demi kemajuan Organisasi/Komunitas Duta Wisata tersebut.
Demikian kiranya dasar pemikiran yang kemudian terwujud menjadi sebuah program yang sepakat diberi tajuk ; MANJAU.

Kata ‘Manjau’ – dalam masyarakat Lampung mengandung makna Bertandang/Bertamu. Hingga kelak kegiatan Manjau dapat dilaksanakan oleh siapa saja dan berlokasi dimana saja antara Organisasi  atau Komunitas Duta Wisata di Provinsi Lampung.
Seyogyanya, ide kegiatan bertajuk Manjau ini  telah tercetus sejak tahun 2015, bermula dari perbincangan ringan saya dan Andre – salah satu Mekhanai Kota Metro. Pembicaraan pun kemudian berlanjut serius. Meski sayang tahun 2015 belum dapat terwujud nyata dikarenakan masing masing organisasi baik  IMKOBAL maupun IMKOMET sedang menjalani aktivitas masing masing.
Hingga 2016, ketika pembahasan berlangsung serius antara saya dan Andre, terwujudlah pertemuan silahturahmi dengan melakukan kegiatan positif didalamnya dengan  tajuk MANJAU.

Sabtu - 23 Juli 2016, suasana siang sungguh cerah.
Saya dan rekan rekan Muli Mekhanai Bandar Lampung menuju Metro. Meski telat beberapa menit dari jadwal yang disepakati sebelumnya dikarenakan jadwal personal, namun perjalanan berlangsung lancar. Terbayang betapa serunya kegiatan sepanjang hari di Kota Metro.
Benar saja, rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro telah menunggu kami di seberang taman merdeka yang letaknya persis di tengah kota Metro.  Setelah berkenalan dalam suasana akrab di siang yang cerah itu, Andre langsung mengarahkan kami semua untuk menjalani kegiatan perdana.


Selain dikenal sebagai kota Pendidikan dan tata kelola kota yang tentram, Metro juga merupakan kota dengan laju pertumbuhan industri kreatif yang cukup baik. Sudah sejak lama saya mengetahui bahwa banyak industri rumahan yang berkembang pesat hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak pihak di kota Metro. Jadi tak salah jika aktivitas dalam program MANJAU perdana ini kami manfaatkan untuk mendatangi beberapa sentra industri kreatif di kota Metro.

Berkunjung dan melakukan pembuatan batik dengan tehnik Ciprat dan kuas di SLB WIYATA DHARMA


Kunjungan perdana kami siang itu adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) WIYATA DHARMA.  SLB yang berlokasi di jalan Banteng 22 A Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat ini, bukan  hanya sekedar SLB pada umumnya, tetapi memiliki kegiatan yang perlu di apresiasi. Itulah mengapa kami memasukkan SLB ini menjadi tempat kunjungan. Di SLB Wiyata Dharma, pengunjung akan melihat proses pembuatan batik yang tak hanya pada proses batik tulis tetapi juga  batik dengan tehnik ciprat dan kuas. Yang sebagian besar pengerjaan dari batik tersebut melibatkan tangan tangan kreatif adik adik penyandang disabilitas yang mengenyam pendidikan di SLB tersebut.
Tak hanya sekedar melihat saja, tetapi rekan rekan Muli Mekhanai baik dari Bandar Lampung maupun Kota Metro diajak melakukan proses pembuatan batik dengan tehnik Ciprat dan Kuas secara langsung.

Mekhanai Kota Metro sedang Mencanting - proses batik tulis di SLB Wiyata Dharma


Selain mengandung edukasi, kegiatan ini tentu saja merupakan apresiasi terhadap adik adik penyandang disabilitas tersebut.  Terpancar jelas kebahagiaan adik adik SLB  saat berinteraksi dengan jajaran Muli Mekhanai yang terlibat bersama meski dengan keterbatasan fisik yang mereka bawa sejak lahir. Sungguh sebuah keindahan yang tak hanya sekedar tampilan fisik semata, tetapi  berupa daya dan kemampuan personal menjadikan mereka – adik adik yang berkreasi di SLB Wiyata Dharma tersebut  menjadi bernilai.

Proses memberi warna dalam batik dengan tehnik Ciprat dan Kuas.


Waktu semakin beranjak siang. Usai beraktivitas di SLB Wiyata Dharma dengan melakukan langsung pembuatan batik tehnik ciprat dan kuas, rekan rekan Muli Mekhanai butuh asupan energi. Makan siang adalah jadwal penting selanjutnya.
Andre – sang leader group dari Muli Mekhanai Kota Metro membawa kami pada sebuah rumah makan dengan konsep unik. Rumah makannya bernama ‘Bengkel Perut’ -  sebuah rumah makan yang terdiri dari beberapa pondokan yang berdiri kokoh diantara hamparan  sawah. Sehingga pengunjung akan merasakan sensasi menikmati hidangan di areal persawahan. Selain santapan lezat, suasana hijau tumbuhan padi sungguh menambah indahnya kebersamaan kami siang itu.

Pondokan nan asriyang dikelilingi hamparan sawah menambah keasrian dan lezatnya makan siang di bengkel perut

Suasana keakraban makan siang di bengkel perut


Usai menambah daya tahan tubuh melalui asupan hidangan lezat di Bengkel Perut, Andre dan rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro mengajak kami mengunjungi sentra industri kreatif selanjutnya. Personel kami bertambah dengan hadirnya rekan Danel Mahendra – admin akun @Seputarkotametro – yang telah saya kenal cukup lama dan pernah terlibat dalam kegiatan IMKOBAL setahun lalu.

Proses pembuatan Keripik Pisang Tunas adalah kunjungan kami berikutnya.
Berbasis industri rumahan, Keripik Pisang Tunas yang telah berdiri sejak tahun 2000 silam telah menjadi jantung perekonomian masyarakat. Tak hanya pemilik dan pekerja saja, tetapi masyarakat yang ada di sekitar lingkungan dimana usaha Keripik Pisang Tunas berada.
Siang itu, kami beruntung sekali dapat melihat dapur keripik Pisang Tunas mulai dari proses kedatangan pisang pisang berkualitas prima hingga pembuatan dan pengemasan keripik pisang tersebut. Jajaran  Muli Mekhanai juga diberi kesempatan melakukan aktivitas pembuatan keripik pisang secara langsung mulai dari pemotongan pisang menjadi bentuk keripik, penggorengan, pencampuran aneka rasa hingga pengemasan.

Melihat dan melakukan aktivitas langsung di Industri keripik Pisang Tunas


Melihat langsung bahkan merasakan proses pembuatan Keripik Pisang Tunas memberikan pemahaman pada rekan rekan Muli Mekhanai akan panjangnya sebuah proses dari produk yang dijumpai dipasaran. Sebungkus keripik pisang yang dengan mudah kita jumpai dan dibeli mengandung proses panjang yang harus ditekuni dengan segenap jiwa.

Jajaran Muli Mekhanai melihat dan melakukan langsung pembuatan Sapu Ijuk

kerjasama yang baik antara Prasetyo -Mekhanai 1 Kota Metro 2016 dan Prasetya - Mekhanai 1 Kota Bandar Lampung 2016 dengan pemilik usaha Sapu Ijuk.


Kunjungan selanjutnya adalah Sentra Industri Sapu Ijuk.Letaknya tak begitu jauh dari kawasan Lapangan Samber. Tepat di belakang area makam yang persis berseberangan dengan lapangan Samber.  Bahan baku berupa Ijuk bertumpuk di depan rumah warga. Industri Rumahan sungguh menarik untuk disimak. Selain mendapatkan pemahaman langsung ada interaksi yang tak dapat diperoleh jika berkunjung ke industri skala besar.  Tanpa sungkan beberapa Mekhanai terlibat dalam proses pembuatan Sapu Ijuk dibawah arahan sang pemilik usaha.  Meski belum sepenuhnya beroperasional akibat para pekerja yang masih libur lebaran, tetapi sang pemilik berkenan mengajari  dan memperlihatkan secara langsung pada kami proses pembuatan Sapu Ijuk – mulai dari proses pemilihan ijuk yang berkualitas, penyisiran ijuk agar berukuran sama, pemotongan hingga pemasangan ijuk pada anyam sapu dan pengemasan akhir sebelum dipasarkan. Lagi lagi Muli Mekhanai mendapat gambaran langsung akan proses panjang dan rumit dari sebilah sapu yang kerap dijumpai di rumah mereka masing masing.

Photo bersama di depan Masjid Taqwa Kota metro - Photo by Danel Mahendra

Suasana beranjak sore, usai sudah kunjungan kami dalam tajuk  MANJAU – mendatangi beberapa sentra industri kreatif berbasis industri rumahan yang terletak di kota Metro. Tak langkap rasanya jika berkunjung ke suatu kawasan tanpa mendatangi dan merasakan secara langsung beberapa spot menarik di pusat kota yang layak diabadikan. Masjid Taqwa adalah tujuan kami selanjutnya. Masjid yang telah berdiri sejak 1965 ini sungguh merupakan Icon dari Kota Metro. Meski kini telah mengalami perubahan significant dalam bentuk dan tata bangunannya, tetapi melaksanakan ibadah di masjid Taqwa menjadi kenikmatan tersendir  jika berkunjung ke kota Metro. Tak lupa kami semua mengabadikan diri seusai Ibadah Ashar di masjid ini. Termasuk photo bersama di Tugu Meterm yang berada di tengah taman Kota Metro yang letaknya persis di depan kawasan masjid Taqwa – pusat kota Metro.
Photo bersama rekan rekan yang terlibat MANJAU di Tugu Meterm - Taman Merdeka Kota Metro - Photo by Danel Mahendra


Keakraban antar Muli Mekhanai Bandar Lampung dan Metro terus berlanjut sepanjang sore hingga malam seusai jadwal utama terlaksana. Bersantai di kafe dan berbicara banyak hal menjadi aktivitas sore selanjutnya hingga Maghirb di Masjid Taqwa. Tak lupa menikmati suasana malam yang ramai dan menyenangkan di Alun Alun Kota Metro.

Suasana Keakraban di Sky garden Cafe & bar - Kota Metro.


Untuk berlangsungnya aktivititas ini, tentu saya, mewakili IMKOBAL dan rekan rekan Muli Mekhanai Bandar Lampung yang terlibat mengucap terima kasih banyak atas kebaikan dan perkenan rekan rekan Muli Mekhanai Metro yang terlibat aktif dalam memfasilitasi aktivitas MANJAU di Kota Metro. Terima Kasih pada Andre Yari atas kebaikan hatinya berkenan meleburkan diri demi berlangsungnya kegiatan ini. Mulai dari proses awal, perencanaan, hingga pelaksanaan dilapangan. Terima Kasih banyak.
Terima Kasih juga pada beberapa rekan rekan Muli Mekhanai Kota Metro yang sudi meluangkan waktu dan tenaga di Sabtu siang guna menjadi bagian dari aktivitas kekeluargaan Duta Wisata bertajuk Manjau. Terima Kasih pada sosok sosok baik  ; Prasetyo, Sivra, Rizki, Junior, Gilang, Egen, Endruw dan Reza. Kalian telah  berkenan menjadi bagian dari sosok yang menginformasikan keunggulan daerah. Dan itu merupakan implementasi nyata dari  salah satu tugas dan fungsi Duta Wisata Daerah (Muli Mekhanai). Bukan sebuah retorika dan janji janji manis saat pemilihan Muli Mekhanai berlangsung.

Tak berlebih kiranya, jika saya dan Andre menyebut MANJAU sebagai wadah silahturahmi dan beraktivitas positif dalam menyebarluaskan potensi daerah yang dikunjungi. Kelak MANJAU dapat diterapkan bersama Duta Wisata lain di provinsi Lampung. IMKOBAL dan IMKOMET sebagai pencetus awal untuk kolaborasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Meski IMKOBAL dan IMKOMET hanyalah organisasi Duta Wisata tingkat Kota yang ada di Provinsi Lampung, tapi kami berkeinginan untuk Manjau ke rekan rekan Muli Mekhanai di Kabupaten lain di provinsi Lampung dalam jadwal selanjutnya.
Karena sudah menjadi kewajiban Duta Wisata untuk saling bersilaturahmi dan bersinergi guna menginformasikan dan menyebarluaskan keunggulan/potensi daerah masing masing sesuai dengan kapasitas dan kemampuan para Duta Wisata Daerah tersebut.

Sampai bertemu pada aktivitas MANJAU selanjutnya.

Salam kekeluargaan Duta Wisata di Provinsi Lampung.


Noted ; Kunjungan detail pada sentra industri kreatif  kota Metro akan saya tulis  secara rinci dengan judul tersendiri

2 komentar :

Scroll To Top