Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Senin, 05 Desember 2016

BERTANDANG KE TAMAN HUTAN KERA BANDAR LAMPUNG



 
Bagi warga Bandar Lampung yang menyukai interaksi dengan hewan berjenis kera ekor panjang atau Macaca Fascicularis, tak perlu menghabiskan biaya keluar kota.  Karena kamu bisa menyambangi Taman Hutan Kera yang letaknya  justru di tengah kota Bandar Lampung.

 
kera ekor panjang di ribunnya pepohonan dalam kawasan Taman Hutan Kera

Luas hutan ‘Taman Hutan Kera’  yang terletak di perkampungan Tirtosari – Teluk  Betung Utara – Bandar Lampung ini,  tak lebih dari tiga hektar. Bentuk lahannya pun berupa tanah lereng curam milik Pemerintah Kota Bandar Lampung.  Aneka pohon seperti akasia, mentru, sengon dan pepohonan perdu dapat dijumpai dalam kawasan hutan.
 
Karena kawasan hutan ‘Taman Hutan Kera’ berbentuk lereng, maka akses menuju  kawasan Taman Hutan Kera dapat dilakukan dengan dua cara. Yang keduanya hanya  butuh waktu 5 menit dengan akses kendaraan roda empat maupun roda dua dari Tanjung Karang –  pusat kota Bandar Lampung.  

 
salah satu wujud kera di kawasan Taman Hutan Kera


peta letak Taman Hutan Kera
 
Cara pertama, Jika kamu menaiki angkutan umum dari Tanjung Karang ke arah Teluk Betung, kamu berhenti di perempatan Sarijo di jalan Diponegoro – tak jauh dari turunan hotel Marcopolo.  Setelah itu kamu harus menuju kebagian dalam  ke arah SMA Negeri  4 Bandar Lampung (jalan Ciptomangunkusumo). Sayang tak ada angkutan umum menuju bagian dalam, tapi bisa dengan ojek  yang tersedia dibagian pertigaan Sarijo  atau  jika kamu gemar berjalan kaki, akses menuju bagian dalam  sejauh  + 1 kilometer dapat  kamu  tempuh dengan berjalan kaki. Anggap saja olah raga yaa…
Setelah itu, pengunjung akan melihat Gapura bertuliskan ‘Selamat Datang di Taman Hutan Kera’ dibagian kiri jalan. Masuki gapura tersebut lalu lanjutkan berjalan kaki dengan melewati barisan rumah warga dan area kolam pemancingan umum. Sebelum akhirnya pengunjung akan menemukan hamparan hutan di ujung jalan.
Cara ini kerap disebut kunjungan ke bagian bawah  dari kawasan Taman Hutan Kera.

gapura masuk ke dalam kawasan Taman Hutan Kera

kawasan kolam pemancingan umum yang akan ditemui pengunjung setelah masuk gapura Taman Hutan Kera
 
kera di bagian bawah lereng dalam kawasan Taman Hutan Kera

Cara kedua, untuk bertemu kera kera di Taman Hutan Kera adalah dengan cara naik angkot Pahoman kearah jalan Dr. Susilo  dan turun di jalan kesehatan. Berdiri gapura yang letaknya persis disamping kantor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Kemudian kamu harus berjalan kaki lebih kurang 500 meter kebagian dalam tepat menuju arah Hotel Hartono. Nah, ketika menemukan letak gerbang hotel Hartono, pengunjung berbelok ke kana.  Akan terlihat kawasan yang di papingblock tepat didepan beranda beberapa rumah yang menjadi tempat berkumpulnya para Kera.  Sebenarnya, cara kedua ini bukanlah sesuatu yang resmi tetapi mengingat kondisi tanah kawasan hutan kera yang curam, jadi kumpulan kera kera justru menjadikan tanah datar di depan rumah warga ini sebagai tempat mereka berkumpul karena dekat dengan bagian puncak dari pepohonan yang tumbuh di kondisi tanah curam.

 
melalui jalan Kesehatan ini menuju kebagian dalam letak kawasan atas dari Taman Hutan Kera
 
sekumpulan kera di pelataran depan rumah warga di bagian atas lereng
 

GOA JEPANG DAN MATA AIR YANG TAK PERNAH KERING

Mengunjungi kawasan Taman Hutan Kera bukanlah hal baru bagi saya.  Dibeberapa kesempatan khusunya diakhir pekan,  terkadang saya mengajak anak istri untuk mendatangi Taman Hutan Kera. Baik mengunjungi kawasan hutan dari bagian bawah lereng melalui Sarijo ataupun  menemui kera kera dari bagian atas lereng (melalui jalan Kesehatan). Waktu kunjungan yang paling baik adalah di kala sore (setelah pukul 15.00WIB), karena jumlah kera yang muncul dihadapan pengunjung akan lebih banyak. Bahkan sejumlah kera kerap menghampiri kendaraan pengunjung.  Bila ingin melakukan interaksi dengan kera kera ekor panjang di kawasan ini, jangan lupa untuk membawa makanan yang disukai kera, seperti aneka jenis pisang, kacang-kacangan hingga beras dan umbi-umbian. Beberapa pengunjung kerap menjadikan jenis makanan yang mereka bawa sebagai pancingan interaksi dengan para kera. Tapi tetap jaga jarak aman dengan para kera ya, karena tak sedikit pengalaman pengunjung yang terkena cakaran para kera. – boleh sih akrab sama Kera, tapi jangan akrab akrab amat lah, hehehehe….

bujang pertama saya yang senang berinteraksi dengan Kera

bujang kedua yang mengimingi pisang ke Kera dari balik kaca mobil (takut ketemu langsung)

 Jika berkunjung ke kawasan Taman Hutan Kera pada bagian lahan bawah atau melalui jalan Sarijo, maka pengunjung dapat melihat sumber mata air yang tak pernah kering dimusim kemarau sekalipun. Beberapa warga sekitar masih memanfaatkan sumber mata air tersebut untuk mandi, mencuci pakaian hingga mencuci kendaraan bermotor.
Tak hanya itu, berdekatan dengan sumber mata air juga terdapat sebuah Goa peninggalan jaman Jepang yang terhubung dengan Bunker yang terdapat didepan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Bentuk mulut Goa yang terkunci dan terlarang untuk dimasuki secara umum itu  seolah menambah suasana ‘angker’ kawasan hutan.

pintu Goa jaman Jepang yang berdinding beton dan di gembok yang ada dalam kawasan Taman Hutan Kera

Bungker depan Dinas Pendidikan Bandar Lampung yang merupakan ujung dari mulut Goa yang terletak di Taman Hutan Kera

sumber mata air yang tak pernah kering yang terletak di dalam kawasan Taman Hutan Kera

 
kawasan pemandian umum yang masih di manfaatkan beberapa warga sekitar
 

ASAL MULA PARA KERA

Kawasan Hutan Kera  di perkampungan Tirtosari dalam kecamatan Teluk Betung Utara tersebut sebelumnya tidak terlalu dikenal. Nama hutan kera sendiri baru popular pada akhir tahun 1990-an  dan hingga kini sekitar 300-an  kera jenis ekor panjang mendiami kawasan Hutan. Populasi kera di kawasan hutan bermula ketika salah seorang warga sekitar bernama pak Bagio tak sengaja melepaskan kera peliharaannya ketengah hutan. Tak lama berselang, kera yang di lepaskan justru berkembang biak dikawasan hutan tepat di area warga kerap mengambil air dari mata air alami.

 
kera kera yang kerap menyambangi kendaraan pengunjung

kera kera yang nyaman bersantai diatap kendaraan pengunjung

salah satu akses jalan dari Taman Hutan Kera bagian bawah ke bagian atas



Kembangbiak  kera ekor panjang di kawasan hutan pun kemudian mendatangkan permasalahan tersendiri. Luas hutan yang terbatas, tidak menyediakan cukup makanan bagi kera. Sehingga membuat sebagian dari kera kera tersebut keluar kawasan hutan dan mencari sumber makanan pada lahan penduduk yang ada di sekitar hutan atau bahkan muncul di halaman hotel Hartono. Hingga tak jarang kera kera yang liar mendapat perlakukan kasar dari para warga. Mengingat hal tersebut, pemerintah kota Bandar Lampung sebagai pemilik tanah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung memberikan bantuan  berupa bahan makanan dan beberapa perlengkapan penunjang lainnya melalui pengurus kelompok Sadar Wisata kawasan Taman Hutan Kera yang telah dibentuk.

sekumpulan kera yang saya abadikan melalui kamera ponsel

kera yang berani menaiki bagian depan mobil pengunjung

interaksi pengunjung dengan kera kera di Taman Hutan Kera - Bandar Lampung
 
Jadi, bila memiliki waktu luang dan tak sungkan berinteraksi memberi makan secara langsung kera kera, tak ada salahnya kamu datangi kawasan Taman Hutan Kera yang tak hanya  sekedar jadi hiburan semata  tetapi dapat jadi sarana kamu untuk ‘menepi sesaat’ dari hiruk pikuknya perkotaan dan penatnya beban pekerjaan. Tapi jangan lupa, jika bertandang ke kawasan Taman Hutan Kera, mohon jangan buang sampah sembarangan yaa…  tetap jaga kebersihan lingkungan demi kelestarian alam dan kenyamanan hidup dimasa mendatang.

6 komentar :

  1. setiap sore disini selalu ramai ya om pengunjung. aku sudah beberapa kali ksini tidak pernah bosan. apa lagi kemarin pas dmadura berkunjung ke hutan kera juga..

    BalasHapus
  2. Di Palembang ada juga tempat kayak begini bang. Di Punti Kayu (tapi ini keranya dikurung) dan di stadion Patrajaya deket rumahku. Konon keranya dikeramatkan. Hmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya aku pernah denger cerita anak muli mekhanai bertandang ke Punti kayu...nanti kalo ke palembang aku mau kesana juga laah ehehheheh....soal kera keramat ada juga cerita kera yang keramat di Taman Hutan Kera Bandar Lampung tai kisahnya gak jelas..hehehe

      Hapus
  3. HIIITTTSSS sekaliiiiii kakak Fajrin....sampe ke Madura...hehehehe.... btw soal Taman Hutan Kera selalu jadi tempat konjungan pas ada waktu luang...sesekali buat nengok tementemen diisana hahahahah

    BalasHapus
  4. Ada kolam pemancingan, itu monyet2 suka makan ikan ngak ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheheeh kakak Cumi bisa jaaa...monyet gak makan ikan kakak..karena ikan itu Pisces dan Monyet itu Shio nya akuuuu hehehehehhe

      Hapus

Scroll To Top