Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Rabu, 16 Januari 2019

MEMANDU TRINITY MENGAKHIRI THE NAKED TRAVELER


memandu diskusi Trinity - photo by Mba Donna


Bila menurutmu, memandu acara peluncuran buku karya Trinity adalah hal biasa.
Tidak bagi saya.

Ajakan Trinity untuk menjadi pemandu acara peluncuran buku terbarunya saya terima via WhatsApp. Tentu sebuah ajakan yang memang saya inginkan. Meski sebelum ajakan itu tersampaikan, ada upaya keras yang saya lakukan. Salah satunya, mengingatkan ia agar berkenan memberi kesempatan pada saya sebagai MC setiap kali Trinity memasang postingan baru di akun Instagram. Namanya juga usaha yaa, hehehekalo terjadi yaa, seneng banget. Nggak terjadi berarti belum rezeki.

set up event Launching Buku The Naked Traveler 8 - Farewell - Tempo Institute.

 
Sebelum upaya ‘merayu’ yang saya lakukan pada Trinity via postingan Instagramnya, saya sudah lebih dulu menawarkan diri pada Trinity saat bertemu langsung pada Premier film The Nekad Traveler di Lampung sampai saat Trinity dan sahabat jalan tandang ke Lampung. Usaha saya pun berbuah hasil. Trinity menghubungi dan mengizinkan saya untuk jadi pemandu acara dalam peluncuran  The Naked Traveler 8 – Farewell, seri terakhir dari seluruh rangkaian seru The Naked Traveler.

Seri terakhir ?. Yup, buku ke 8 bertajuk Farewell memang seri terakhir dari buku yang berkisah tentang perjalanan Trinity ke beberapa tempat seru di beragam belahan dunia. Tapi tenang, buku terakhir yang dimaksud adalah untuk seri The Naked Traveler. Selanjutnya, Trinity tetap akan mengisahkan jalan-jalan serunya melalui karya terbaru yang tak kalah seru tentunya. Apa itu?. Tunggu aja yaa.. hehehe.

mba Yasmin yang saya perkenalkan depan audience dan interview sedikit seputar kisah jalannya bareng Trinity
 
Hari yang di tunggu tiba.  Jum’at, 11 Januari 2019 menjadi pelaksanaan acara peluncuran buku ke 8 The Naked Traveler dari Trinity. Seperti arahan mba Trinity, tiba di Bandara Soekarno Hatta, saya langsung menuju rumah Trinity di kawasan Tanah Kusir. Terlihatlah lahan pemakaman dekat rumah  yang sering ia kisahkan lewat buku maupun unggahan sosial media. Termasuk bertemu  langsung dengan mba Atik. Sosok yang muncul di buku The Naked Traveler dan bagi sebagian orang tergolong galak dan jutek. Padahal menurut saya tak sepenuhnya benar.  Saat saya tiba di ruma, mba Atik melempar senyum pada saya.

Trinity mengajak saya makan siang dengan menu sederhana menurutnya. Tapi jadi sajian istimewa bagi saya. Makan bareng penulis beken di rumahnya pula!. Oh, ia, tempe orek buatan mba Atik juga istimewa lho. Maaf bila saya nambah!, hehehe.  Mumpung bertemu sang penulis langsung, sambil makan siang, saatnya saya bertanya banyak hal seputar kehidupan jalan-jalan Trinity hingga project selanjutnya yang tengah ia rancang. Aaahh, beruntungnya saya bisa berbincang dekat dan akrab siang itu. Hingga tawaran Trinity untuk istirahat di kamar tamu yang telah ia siapkan pun saya tolak. Ngobrol langsung bareng Trinity lebih berharga ketimbang leyeh-leyeh di kamar!.

…”15 menit lagi Tim datang, siap-siap yok!” ajak Trinity setelah cukup banyak mengurai kisah. Tim Bentang Pustaka datang setelah kedatangan mba Yasmin – sosok yang menjadi partner Trinity menulis di #TNT7 dan #69CaraTraveling.  Usai melakukan sejumlah persiapan. Kami pun bergerak menuju gedung Tempo Institute di kawasan Palmerah Jakarta Barat.



memandu games bareng salah satu peserta
 
suasana ruangan acara Launching buku Trinity

menyimak salah satu penuturan Audience yang mengagumi dan ter-inspirasi dari karya Trinity.


Beberapa pengunjung mulai berdatangan sejak sore di gedung Tempo Institute. Meski tidak terbuka untuk umum, undangan yang hadir tergolong ramai. Kehadiran mereka karena mendapatkan Golden Ticket setelah melakukan pemesanan buku The Naked Traveller seri ke 8 – Farewell beberapa bulan sebelumnya. Melihat kehadiran Trinity, beberapa undangan yang hadir lebih awal memanfaatkan waktu untuk photo bersama sembari berbincang singkat dengan Trinity sebelum pertemuan dengan awak media di mulai.

Usai kegiatan Press Conference, gelaran Launching buku seri terakhir dari The Naked Traveler pun berlangsung. Sesuai dengan runutan acara, saya sempat menyapa audience melalui bagi-bagi hadiah dari para sponsor yang begitu banyak.  Acara inti saya buka dengan sebuah opening statement saya terhadap sosok Trinity dan imbas kisah yang ia buat terhadap hobi ngeTrip saya termasuk minat saya dalam menulis kisah perjalanan yang saya lakoni. Puluhan audience yang hadir semakin antusias ketika Trinity hadir menyapa dihadapan mereka hingga kemudian bertutur banyak hal.  Beberapa audience mengutarakan kesedihan mendalam mereka atas berakhirnya kisah The Naked Traveler.  Bahkan tak sedikit dari audience yang menangis haru ketika mengutarakan efek yang mereka dapat dari karya seorang Trinity.  Hingga ada pula audience yang datang jauh dari Surabaya hingga Bali hanya untuk bertemu langsung dengan Trinity.  Suasana semakin meriah. Karena selain launching buku, acara juga di isi dengan perayaan ulang tahun Trinity. Happy Bday mbaaa…

photo bareng - wefie style

photo seseruan

kak Salman dan mba Donna yang turut hadir
 
Mungkin bagi sebagian orang, ngMC acara peluncuran buku Trinity adalah hal biasa. Tapi tidak bagi saya.  Trinity adalah salah satu sosok yang memberi pengaruh pada semangat saya jalan-jalan dan menulis blog melalui buku-bukunya.  Menjadi MC acara Trinity berarti menjadi bagian dari kisah perjalanan karyanya yang telah dimulai sejak belasan tahun silam.  Terlebih keterlibatan saya bukan gratisan lho!. Saya di bayar dan di perlakukan profesional hingga dapat akrab dengan Trinity dan mengenal tim belakang layarnya. Termasuk obrolan-obrolan berharga yang saya lakukan bersama Trinity yang belum tentu didapat oleh orang lain.  Yang mengagumkan, saya semakin mengenal personal Trinity melalui jawaban yang ia utaran dari sederet pertanyaan personal yang saya ajukan. Dan hal itu membuat saya semakin cinta pada Trinity karena ia adalah sosok tangguh tanpa upaya rekayasa layaknya para pesohor.  Menurut  saya ; She’s Independent Women with Beautiful Heart.  Saking serunya ngobrol akrab berdua di rumah usai acara launching buku. Kami lupa bahwa  waktu  sudah lebih dari jam 3 pagi!!. Sedang jam 7 pagi  jadwal pesawat yang saya tumpangi take off  ke Lampung. Terima kasih Trinity.  Terima kasih telah berbagi banyak kisah pada saya. Termasuk kado kacamata dari Trinity buat saya. (dia yang ulang tahun, dia yang kasih gue kado!, hahaha). Dan, maafkan juga atas khilaf saya soal Bakso Sony dan MpekMpek!, wkwkwkwk. Hope see you again dech!.;). Janji Bawak!.

5 komentar :

  1. Haha, beruntung banget bang. Bisa main ke Tanah Kusir, ketemu toko-tokoh yang ada di buku (Ezra aka Indrafeb dan xxx aka Mbak Yasmin). Beberapa tokoh beken juga hadir ya, kayak om Edward dan pasangan Pergidulu.

    Walaupun gak hadir di Jakarta, ikut merasakan keseruannya. (makasih buat Bentang yang udah live). Sebagai fans, aku cukup merasa terwakilkan dengan keberadaan bang Indra di sana hwhwhw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe thanks Yayan. Yup!, aku juga banyak dapet surprised ketika ketemu tokoh tokoh keren dalam kisah Trinity sampe kenal dengan semua tim balik layar dan keluarga besar Bentang Pustaka. btw Trinity familiar dengan diri mu lho Yan, Omnduut dari Palembang, ujar Trinity.

      Hapus
  2. Waahh..trinity beruntung banget yaaa MCnya kondang. Ditunggu buku2 lainnya dari trinity

    BalasHapus
  3. Mewakili raga yang batal hadir... Padahal sudah confirm datang tp ada hal yg menghadang, terima kasih trinity, travel blogger andalan yg ilmunya long lasting dan aku banget... Tetap menginspirasi, thanks juga kak indra sudah berbagi

    BalasHapus
  4. Waaa, beruntung banget sih Bang Indra jadi MC talk show Trinity, what am honour! Aku iriii..

    BalasHapus

Scroll To Top