Dunia Inspirasi Penuh Warna by Indra Pradya

Kamis, 07 Desember 2017

USAI PENANTIAN 10 TAHUN, LAMPUNG RESMI MEMILIKI KEBUN RAYA LIWA




 ….”ngapain sih ke Liwa mulu?...” sahut rekan ketika tahu saya akan trip ke Liwa Lampung Barat.
“mau liat Kebun Raya Liwa” jawab saya singkat.
“Kebun Raya Liwa?, apa bedanya dengan kebon – kebon yang emang udah ada di Liwa?” tanya rekan saya penasaran.
***


instagranable kan ?, spot photo kalo kamu tandang ke KRL.

Bang Eka membangunkan kami dari pulasnya tidur pagi itu setelah melalui opera empat babak ; kisah perjalanan dari Bandar Lampung dimalam hari hingga tiba di Liwa pada jam 3.30 pagi. Setidaknya kami selamat tiba di Homestay Piknik Liwa miliknya bang Eka. Jadi wajarlah yaa, kalau saya dan Adul bangun kesiangan, hehehehe. Alibi aja!.

Sesuai niat utama keberangkatan saya dan Adul dari Bandar Lampung ke Liwa yakni untuk melihat secara langsung peresmian penggunaan Kebun Raya Liwa (KRL). Meski ada maksud tujuan kunjungan lainnya yang juga tak kalah penting nantinya, hehehe.  Jadi meski pagi itu masih terserang kantuk, saya, Adul dan rekan rekan di Liwa sudah bersiap hadir di lokasi acara peresmian penggunaan Kebun Raya Liwa yang proses ceremonial-nya berlangsung tepat waktu!. –tumben lho, acara pemerintahan ontime!,hehehe.

Bupati Lampung Barat - Mukhlis Basrie menyampaikan sambutan dalam Launching Kebun Raya Liwa

Tandang ke Kebun Raya Liwa bukanlah hal pertama bagi saya. Pada sehari sebelum pelaksanaan Festival Sekala Brak 2017  beberapa bulan lalu saya sempat singgah di kawasan Kebun Raya Liwa, meski saat itu sedang dalam tahap pembangunan.  Hingga pada 5 Desember 2017 lalu, Kebun Raya Liwa diresmikan setelah penantian panjang selama 10 tahun!!.
DIRESMIKAN USAI 10 TAHUN PENANTIAN

What!??, …10 tahun !?.
Yess, kebayangkan lamanya provinsi Lampung menunggu untuk diresmikannya sebuah konsep kebun raya layaknya kebun raya di beberapa kota di Indonesia.  
Kebayang juga kan kalo kamu ngeJomblo selama 10 tahun dan akhirnya resmi nikah??...hahahahaha.
Jadi awalnya, Kebun Raya Liwa yang memiliki luas lahan 86 hektare yang terletak di punggung pegunungan Bukit Barisan dan berbatasan langsung dengan Taman nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tersebut pengelolaannya diserahkan pada Dinas Kehutanan. Hingga pada Januari 2017 pengelolaan Kebun Raya Liwa diserahkan pada Badan Litbang Kabupaten Lampung Barat.

Secara teknis, Kebun Raya Liwa mengalami proses yang panjang sejak mula dalam perencanaan, proses pembangunan hingga dibukanya kawasan Kebun Raya Liwa secara resmi.  Mulai dari pengaturan lahan, pembuatan beragam taman tematik yang terdiri dari taman tematik buah, taman tematik hias, taman tematik araceae, taman tematik wangi, taman tematik aren yang semua jenis taman tematik tersebut berada di kawasan 11,7 hektere dengan lebih dari 20 ribu specimen tanaman kebun koleksi.

“…dalam persiapan panjang, Kebun Raya Liwa diharapkan dapat menjadi kawasan yang juga berdampak hebat untuk kesejahteraan masyarakat” ujar Bupati Lampung Barat- Mukhlis Basri  di salah satu bagian sambutannya dalam peresmian  KRL.  Jadi jelas sudah penantian panjang 10 tahun sebelum KRL resmi beroperasional merupakan proses pemetaan wilayah lengkap dengan daya guna dari kawasan Kebun Raya Liwa dikemudian hari.

all team - wajib banged photo bareng - usai acara ceremonial Launching KRL
 
suasana pemotretan Model on sthe spot

taman hias dalam kawasan Kebun Raya Liwa


LAMPUNG BARAT ; KABUPATEN KONSERVASI

Sebagaimana fungsinya, Kebun Raya tak hanya sebagai destinasi wisata dengan kawasan perkebunan dan taman tematik lengkap dengan aneka tumbuhan sebagai daya tariknya, tetapi juga diharapkan mampu menjadi sarana pendidikan, penelitian termasuk juga sarana konservasi untuk beragam biodiversitas, khususnya beragam endemic yang ada dalam kabupaten Lampung Barat.  Karena syarat utama pengembangan konsep kebun raya adalah harus terpenuhinya 5 fungsi sebuah Kebun Raya, yakni ; sebagai Konservasi, Penelitian, Pendidikan, Wisata dan juga Jasa Lingkungan.

Itulah mengapa Lampung Barat juga disebut sebagai kabupaten Konservasi di provinsi Lampung, karena Lampung Barat tak hanya memiliki kekayaan alam yang masih terjaga tetapi juga adanya kesadaran dari masyarakat yang tinggal di Lampung Barat dalam menjaga lingkungannya.  Sehingga hal tersebut menjadi alasan kuat mengapa kebun raya di provinsi Lampung berada di kabupaten Lampung Barat.

 
salah satu spot bersantai dan rekreasi keluarga

kawasan asri untuk rekreasi - photo by @sailiwa - bang Edi


ICON WISATA ALAM DI LAMPUNG BARAT

Untuk tandang ke Kebun Raya Liwa tidaklah sulit. Berlokasi di desa / Pekon Kubu Perahu kecamatan Balik Bukit – Liwa, sebuah kawasan yang mudah diakses di tengah keramaian kota Liwa. Persis berdekatan dengan rumah Dinas Bupati Lampung Barat. Kebun Raya Liwa merupakan kawasan Konservasi ex-situ (konservasi diluar habitat asalnya) - yang secara aktif mengoleksi tumbuhan dan mendokumentasikannya serta menatanya kedalam pola klasifikasi tertentu agar tetap lestari.

Yang menarik, dalam kawasan Kebun Raya Liwa, pengunjung akan mendapati beberapa sarana pendukung sebagai bagian dari rekreasi. Seperti taman rekreasi yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai dan mengabadikan diri dengan beragam tumbuhan dalam kawasan kebun raya. Adapula fasilitas taman bermain, mushola, toilet umum, kedai kopi, pijakan jalan setapak untuk menyusuri kawasan kebun raya, gazebo, kawasan kebun pembibitan hingga kantor pengelola yang berfungsi sebagai tempat informasi. Dan yang paling kece, udara di kawasan Kebun Raya Liwa sejuk. Jadi sangat aman dan nyaman juga sebagai sarana rekreasi keluarga. Jadi terjawab kan bedanya Kebun Raya Liwa dengan kebon kebon lain yang ada di Liwa?, hhmm…kalo masih gak ngerti, gelar sarjananya dipertanyakan lho, hihihi.


Kebun Raya Liwa, juga jadi kawasan edukasi dan rekreasi bagi anak anak
WARISAN ALAM YANG HARUS DIJAGA

Dalam pengelolaan Kebun Raya Liwa, pemerintah daerah kabupaten Lampung Barat bekerjasama dengan LIPI, yang hingga tahun 2017 telah membangun 33 kebun raya di Indonesia. 5 Kebun Raya dikelola langsung oleh LIPI dan 26 Kebun Raya lainnya dikelola oleh pemerintah daerah dan ada 2 jenis kebun raya yang dikelola oleh Perguruan Tinggi – salah satunya adalah Kebun Raya di ITERA – Institut Teknologi Sumatera – Lampung.

Sebagai satu-satunya Kebun Raya di pulau Sumatera, sudah semestinya segenap masyarakat turut menjaga kawasan Kebun Raya Liwa. Tak hanya soal menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. Tetapi juga menjaga fasilitas umum agar tetap dapat berfungsi dalam waktu panjang. Yang juga harus dijaga adalah penghijauan lingkungan dengan tidak menebang hutan penunjang yang berdekatan dengan kawasan Kebun Raya Liwa untuk keperluan ladang oleh penduduk setempat hingga menjaga keindahan tanaman yang saat ini tengah dirintis oleh pengelola Kebun Raya Liwa. 

narsis di dalam kawasan Kebun Raya Liwa - photo by bang Endang
Ketika melihat barisan bunga mawar dan beragam jenis bunga yang indah berwarna-warni dalam taman hias, tentu saya berharap agar taman-taman tersebut terus lestari dan terjaga agar keindahan suasana Kebun Raya Liwa terus memesona. Karena keasrian dan keindahan lingkungan yang terjaga secara berkesinambungan bukan hanya sebatas kebanggaan daerah tetapi juga merupakan bagian dari kekayaan daerah yang dapat dijadikan sebagai warisan alam bagi generasi penerus kelak.

3 komentar :

  1. Ditunggu kembali kehadirannya di Liwa dengan beraneka ragam budaya dan pemandangan indah yang siap menyambut siapapun yang datang

    BalasHapus
    Balasan
    1. yesss bang. tak pernah bosan untuk tandang ke Liwa. Btw, terima kasih banyak atas kebaikan abang dan semua rekan rekan di Liwa yaaa...

      Hapus
  2. Keren pemandangannya 3 bulan kemaren saya habis kesana masuknya masih gratis

    BalasHapus

Scroll To Top